Está en la página 1de 54

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN HEPATITIS

DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

Oleh :
Nadia Karomah 1490123003
Fera B Tahapary 1490123017
Sania Fatmawati 1490123039
Dewi ratusuay 149012303
Nahla Syafira 1490123010
Syarah Nurajizah 149012341
Regina Tri Agustin 1490123051
Mita Ariyani Noni 1490123064

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUT KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS
HEPATITIS

SKENARIO KASUS HEPATITIS

Tn. A usia 43 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut sejak 3 hari
lalu, mengeluh mudah capek terutama setelah aktivitas, mengeluh nafsu makan
menurun, mual muntah, mengeluh demam sejak 2 hari yang lalu, mengeluh perut
nya membesar dengan kaki yang membengkak. memiliki riwayat hepatitis 10 tahun
yang lalu, pada saat dilakukannya pengkajian didapatkan hasil Tekanan Darah:
110/70 mmHg, RR: 20x/menit, N: 85x/mnt, S: 38,7 C, SpO2: 96%

A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien

Nama : Tn. A

Jenis kelamin : Laki-laki

Tempat tanggal lahir : Bandung, 08 Desember 1980

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku : Sunda

TB/BB : 165cm/58kg

Golongan darah :O

Diagnose medis : Hepatitis

Alamat : Pasirluyu, Regol

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. B
Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 38th

Pendidikan : SMA

Agama : Islam

Suku : Sunda

Hubungan dengan pasien : Istri

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Pasirluyu, Regol

2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Nyeri
b. Riwayat kesehatan saat ini
Klien mengatakan mengeluh nyeri sejak 3 hari yang lalu, merasa
mudah lelah terutama setelah beraktifitas, nafsu makan menurun,
mual muntah, perut membesar dan kaki kanan membengkak, klien
juga mengalami demam sejak 2 hari yang lalu.
Factor pencetus : Sirosis hepatitis
Timbul keluhan : Bertahap
Factor yang memperberat : mudah lelah setelah beraktivitas, nafsu
makan menurun, mual muntah, demam dan perut yang membesar
serta kaki membengkak
Upaya untuk mengatasi masalah dan keberhasilan : berobat ke
puskesmas dan dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut
c. Riwayat kesehatan masalalu
Pernah dirawat : pernah pada tahun 2013 dengan penyakit hepatitis
Pernah dioperasi : tidak pernah
Alergi : tidak ada alergi obat atau makanan
Factor-faktor resiko penyebab masalah kesehatan saat ini : -
d. Riwayat kesehatan keluarga
Kebiasaan hidup tidak sehat : tidak ada
Penyakit menular : tidak ada
Penyakit menurun : tidak ada

e. Genogram
f. Pengkajian pola fungsional
1) Persepsi terhadap kesehatan
Klien mengatakan sering memeriksakan kesehatannya ke
pelayanan kesesehatan, klien mengatakan percaya sakitnya akan
sembuh
2) Pola nafas
Sebelum sakit : tidak ada masalah
Setelah sakit : tidak ada masalah
3) Kebutuhan cairan dan elektrolit
Sebelum sakit : 8x/hari
Setelah sakit : tidak banyak sekitar 400-500cc
4) Pola nutrisi-metabolik
Sebelum sakit : 2x/hari
Setelah sakit : habis 3 sendok makan tidak nafsu makan di
sebabkan mual muntah
5) Pola eliminasi BAK dan BAB
Sebelum sakit :
BAK: 4x/hari dengan warna urine kuning terang BAB:
1x/hari dengan warna fases coklat
Setelah sakit
BAK: 4x/hari warna urine kuning pekat
BAB: 1x/hari warna fases hitam
6) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit : aktivitas secara mandiri
Setelah sakit : aktivitas terbatas dikarenakan lemah dan ada
oedem di kaki kanan, dan membutuhkan bantuan oranglain
7) Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit : tidur teratur 21.00 – 06.00
Setelah sakit : tidak bias istirahat total karena merasa tidak
nyaman pada bagian abdomen
8) Pola konsep diri
Citra diri : klien mengatakan ingin cepat sembuh dari
penyakitnya

Peran diri : klien mengatakan dirinya seorangsuami dan ayah


dari 3 anak

Ideal diri : klien mengatakan ingin segera pulih dan bertemu


keluarga

Harga diri : klien mengatakan tidak merasa minder dan


menerima perawatan dengan baik

Aktualisasi diri : klien mengatakan ingin cepat pulih dan dapat


melakukan aktifitas seperti biasa

9) Pola koping : dalam pengambilan keputusan klien selalu


berdiskusi dengan keluarganya

10) Pola seksual dan reproduksi

Sebelum sakit : aktif

Setelah sakit : tidak aktif

11) Pola hubungan dan peran : klien mengatakan dapat berinteraksi


dengan baik dengan keluarga maupun lingkungan sekitarx

12) Pola nilai dan kepercayaan : klien beragama islam dan yakin
akan cepat sembuh menganggap ini merupakan cobaan dari allah
SWT

13) Kebutuhan rasa aman dan nyaman

Sebelum sakit : rasa nyaman terpenuhi

Setelah sakit : rasa nyaman tidak terpenuhi

14) Kebutuhan personal hygiene


Sebelum sakit : 2x/hari

Setelah sakit : 1x/hari dengan cara di seka

g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : compos mentis
TB/BB : 165/65
2) TTV : TD: 110/70 mmHg

N: 85x/mnt

R: 20x/mnt

S: 38,7℃

Spo2: 96%

3) Kulit dan kuku

Kulit: lembab, ikterik, bersih, torgur kulit lemah

Kuku: bersih, CRT < 3

4) Kepala dan rambut

Kepala: simetris, tidak ada benjolan

Rambut: hitam beruban, bersih, tidak ada lesi, tidak rontok

5) Mata

Simetris, konjungtiva anemis, sclera icterus, pupil isokor,


penglihatan baik.

6) Hidung

Simetris, lubang hidung bersih, fungsi penciuman normal


7) Telinga

Simetris kiri dan kanan, bersih tidak ada kotoran, fungsi


pengdengaran normal

8) Mulut (bibir gigi lidah faring)

Mukosa bibir kering, mulut bersih, tidak ada gigi bolong, tidak
ada karies gigi, lidah tampak pucat, fungsi indra perasa normal,
tidak ada nyeri telan

9) Leher

Tidak pembengkakan kelenjar tiroid

10) Dada

• Paru-paru

I: pergerakan dinding dada simetris

P: taktil premitus simetris

P: sonor

A: bunyi nafas vesikuler

• Jantung

P: tidak teraba adanya massa

P: pekak

A: bunyi jantung S1 S2

• Abdomen

I: ada eodem,

P: pada hepar teraba keras


P: hyper timpani

A: bising usus 10x/mnt

11) Genitalia : tidak ada lecet, tidak ada lesi

12) Ekstremitas

• Ekstremitas atas : tidak ada oedem, simetris, terpasang infus


Nacl dengan flampon U.18 di tangan kiri

• Ekstremitas bawah : adanya oedem, tidak simetris

13) Kekuatan otot :5 5

4 5

14) Data penunjang

a) Pemeriksaan labolatorium
• Hb: 9,6g/dl, WBC: 8.000mg/dl, LED: 45 mm/jam,
HbSAg (+)
• Bilirubin
• Direk : H 1,83 mg/dl
• Indirek: H 0,71 mg/dl
• Total : H 2,64mg/dl

b) Terapi

• Terapi cairan = Nacl 500cc

• Terapi farmakologi

Ondansentron 4mg

Quanocain 3,5mg

Ketorolac 30mg
B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. Data subjektif : Hepatitis (pengaruh Nyeri akut
• Pasien mengeluh nyeri alcohol, virus
pada abdomen hepatitis, yoksin)
Data Objektif :
• Pasien nampak meringis
• Pasien nampak gelisah Inflamasi pada

• Skala nyeri : 3 hepar

• P : nyeri disebabkan oleh


pembengkakan perut
Q : nyeri terasa seperti Peregangan kapsul

ditusuk-tusuk hati

R : nyeri terasa dibagian


perut
S : skala nyeri 3 Hepatomegaly

T : nyeri terasa hilang


timbul
Perasaan tidak
nyaman dikuadran
kanan atas

Nyeri akut

2. Data subjektif : Hepatitis (pengaruh Ketidakseimbangan


• Pasien mengeluh BAB alcohol, virus cairan dan elektrolit
warna hitam hepatitis, yoksin)
• Pasien mengatakan
perutnya membesar Inflamasi pada
Data Objektif: hepar
• Pasien Nampak lemas
• Intake cairan kurang dari
kebutuhan (400-500 cc) Peregangan kapsul

• Perut nampak membesar hati

• Sklera ikterik
• Edema pada kaki sebelah
kiri Hepatomegaly

• CRT > 3 detik


• TTV:
Mendesak organ
TD: 110/70 mmHg
intraabdominal
N: 85x/mnt
R: 20x/mnt
Hipertensi porta di
S: 38,7℃
hati
Spo2: 96%

Asites

Ketidakseimbangan
cairan dan
elektrolit
3. Data subjektif: Hepatitis (pengaruh Defisit nutrisi
1. Pasien mengatakan nafsu alcohol, virus
makan menurun hepatitis, yoksin)
Data Objektif:
1. Pasien nampak lemas
2. Adanya mual dan muntah
3. Membrane mukosa pucat Inflamasi pada
4. Adanya nyeri pada hepar
abdomen dengan skala
nyeri 3
5. Intake makan yang Peregangan kapsul
kurang dari kebutuhan hati

Hepatomegaly

Perasaan tidak
nyaman dikuadran
kanan atas

Mual dan muntah

Anoreksia

Defisit nutrisi
4. Data Subjektif: Hepatitis (pengaruh Hipertermi
• Pasien mengeluh demam alcohol, virus
• Pasien mengeluh lemas hepatitis, yoksin)
Data Objektif:
• Akral teraba panas
• Pasien nampak demam Inflamasi pada

• TTV: hepar
TD: 110/70 mmHg
N: 85x/mnt Respon infeksi
R: 20x/mnt
S: 38,7℃
Spo2: 96% hipertermi

5. Data Subjektif: Hepatitis (pengaruh Intoleransi aktivitas


• Pasien mengatakan alcohol, virus
mudah lelah terutama saat hepatitis, yoksin)
beraktivitas
Data Objektif :
• Pasien nampak berbaring Inflamasi pada
saja hepar
• Pasien nampak lemah
• TTV:
• TD: 110/70 mmHg Kerusakan sel

N: 85x/mnt perineum hepar

R: 20x/mnt
S: 38,7℃
Spo2: 96% Gangguan
metabolism

Glikogenesis dan
glukogenesis
menurun

Glikogen dalam
hepar berkurang
Mudah lelah

Intoleransi aktivitas

C. Diagnosa Keperawatan
1. D.0077 Nyeri akut
2. D.0037 Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
3. D.0019 Defisit nutrisi
4. D.0130 Hipertermi
5. D. 0056 Intoleransi aktivitas
D. Intervensi Keperawatan

No Standar Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi Rasional


Keperawatan Keperawatan (SLKI) Keperawatan (SIKI)
(SDKI)

1 D.0077 Nyeri akut L.08066 Tingkat Nyeri I.08238 Manajemen nyeri Observasi:
(SDKI, 2017) (SLKI, 2017) (SIKI, 2017) 1. Untuk mengetahui
• keluhan nyeri Obsevasi : lokasi, karakteristik,
menurun. 1. Indentifikasi lokasi, durasi, frekuensi,
• meringis menurun.
karakteristik, durasi, kualitas dan intensitas
• gelisah menurun.
frekuensi, kualitas dan nyeri
• mual menurun.
intensitas nyeri. 2. Agar kita mengetahui
• muntah menurun
2. Identifikasi skala nyeri tingkat cedera yang
• kesulitan tidur
3. Indentifikasi nyeri non dirasakan oleh pasien
menurun.
verbal. 3. Agar kita mengetahui
• frekuensi nadi
4. Indentifikasi factor yang tigkat nyeri yang
membaik.
memperberat dan sebenarnya yang
memperingan nyeri. dirasakan pasien
4. Agar kita dapat
Terapeutik : mengurangi factor-
1. Berikan Teknik faktor yang dapat
nonfarmokologi untuk memperparah nyeri
mengurangi rasa nyeri. yang dirasakan oleh
2. Control lingkungan yang pasien
memperberat rasa nyeri. Terapeutik
3. Fasilitasi istirahat dan 1. Agar pasien juga
tidur. mengetahui kondisinya
4. Pertimbangkan jenis dan dan mempermudah
sumber nyeri dalam perawatan
pemilihan startegi 2. Agar dapat mengurangi
meredahkan nyeri. rasa nyeri yang
dirasakan oleh pasien
Edukasi : dengan menggunakan
1. Jelaskan penyebab cara nonfarmakologis
periode dan pemicu nyeri. 3. Agar kebutuhan tidur
2. Jelaskan strategi pasien terpenuhi
meredakan nyeri.
3. Anjurkan memonitor 4. Agar Tindakan yang
nyeri secara mandiri. akan kita berikan sesuai
4. Anjurkan menggunakan dengan jenis nyeri dan
analgetic secara tepat. sumber dari nyeri itu
5. Ajarkan Teknik sendiri serta dapat
nonfarmokologi untuk mengurangi rasa nyeri
mengurangi rasa nyeri. yang dirasakann oleh
pasien
Kolaborasi: Edukasi
1. Kolaborasi pemberian 1. Agar pasien dapat
analgetic jika perlu. menghindari penyebab
nyeri dari nyeri yang
dirasakan
2. Agar pasiwn dapat
meredakan nyeri secara
mandiri Ketika sudah
pulang dari rumah sakit
3. Agar pasien dapat
menghilangkan rasa
nyeri itu dengan
menggunakan obat
analgesic yang sesuai
dengan nyeri yang
dirasakan pasien
4. Agar pasien dapat
menangani rasa nyeri
yang dirasakan dengan
cara farmakologi
Kolaborasi
1. Agar rasa nyeri yang
dirasakan pasien dapat
dihilangkan atau
dikurangi
2 D.0037 L.03020 Keseimbangan I.03114 Manejemen Observasi:
Ketidakseimbangan Cairan (SLKI, 2017) hipervolemia (SIKI, 2017) - Untuk mengatahui
cairan dan elektrolit • Membrane mukosa Observasi: tanda dan gejala yang
lembab
(SDKI, 2017) • Periksa tanda dan gejala muncul
• Asupan makanan
hypervolemia - Untuk mengetahui
meningkat
• Identifikasi penyebab penyebab dari terkena
• Edema menurun
hypervolemia hipervolemia
• Asites menurun
• Monitor intake dan output - Untuk memastikan
• Intake cairan
cairan apakah cairan dalam
membaik
• Output urine • Monitor tanda tubuh lebih, kurang,

membaik hemokonsentrasi (mis. Kadar atau seimbang

• Turgor kulit natrium, BUN, hematokrit, - Untuk mengetahui


membaik dan berat jenis urine) kandungan cairan

• Monitor tanda peningkatan dalam darah

tekanan onkotik plasma (mis. - Umtuk mengetahui

Kadar protein dan albumin adanya atau tidaknya

meningkat) peningkatan kadar

• Monitor kecepatan infus protein dan albumin

secara ketat
• Monitor efek samping - Untuk menghindari
diuretic (mis. Hipotensi, kelebihan cairan yang
ortortostatik, hipovolemia, masuk ke dalam tubuh
hivokalemia, hivonatremia) Terapeutik:
Terapeutik: - Untuk mengetahui
• Timbang berat badan setiap perkembangan berat
hari pada waktu yang sama badan
• Batasi asupan cairan dan - Untuk mengurangi
garam cairan dalam tubuh

• Tinggikan kepala tempat tidur - Untuk memberikan

30-400 posisi nyaman pada

Edukasi: pasien

• Anjurkan melapor jika Edukasi:

haluaran urine <0,5 ml kg/jam - agar pasien bisa

dalam 6 jam mengukur cairan

• Anjurkan melapor jika BB tubuhnya sendiri

bertambah >1kg dalam sehari - agar segera


mendapatkan
• Ajarkan cara mengukur dan penanganan sesuai
mencatat asupan dan haluaran perkembangan
cairan. - agar pasien bis
• Ajarkan cara membatasi membatasi dirinya
cairan Kolaborasi:
Kolaborasi: - untuk mempercepat
• Kolaborasi pemberian laju pembentukan urin
diuretic - agar kalium dalam

• Kolaborasi penggantian tubuh tetap bekerja

kehilangan kalium akibat


diuretic
• Kolaborasi pemberian
continuous renal replacement
terapi (CRRT) jika perlu
3 D.0019 Defisit L.03030 Status Nutrisi I.03119 Manajemen nutrisi Observasi:
nutrisi (SDKI, 2017) (SLKI, 2017) (SIKI, 2017) - dapat mengetahui status
• Pola makanan yang Observasi: nutrisi pasien sehingga
dihabiskan meningkat.
• Identifikasi status nutrisi dapat melakukan
• Nyeri abdomen
• Identifikasi alergi dan intervensi yang tepat
menurun.
intoleransi makanan - dapat mengetahui alergi
• Frekunsi makanan
• identifikasi kebutuhan kalori apa yang dimiliki oleh
meningkat.
dan jenis nutrisi pasien
• Perasaan cepat
kenyang menurun. • identifikasi perlunya - untuk mencukupi kalori

penggunaan selang sesuai kebutuhan psien

nasogastric dan dapat membantu

• monitor asupan makanan proses penyebuhan

• monitor berat badan - mengetahui adakah


indikasi memberikan
• monitor hasil laboratorium
cairan nutrisi kedalam
Terapeutik:
lambung pasien yang
• lakukan oral hygiene
tidak mampu menelan
sebelum makan jika perlu
- dapat menghindari
anorekisia dan
• fasilitas menentukan kelemahan yang dapat
pedoman diet (mis, piramida mengakibatkan
makanan) penurunan berat badan
• berikan makanan tinggi serat dan malnutrisi
untuk mencegah konstipasi - membantu dalam
• berikan makanan tinggi identifikasi malnutrisi
kalori dan tinggi protein protein-kalori pasien

• berikan suplemen makanan - untuk mengetahui hasil

jika perlu laboratorium dalam


menentukan intervensi

Edukasi: yang tepat

• ajarkan posisi duduk jika - untuk meningkatkan

mampu nafsu makan

• ajarkan pasien dan keluarga Terapeutik:

diet yang diprogramkan - mulut yang bersih dapat

Kolaborasi: meningkatkan nafsu


makan
• kolaborasi pemberian
- karena status gizi
medikasi sebelum makan
eseorang menunjukkan
(mis, Pereda nyeri, seberapa besar
antiemetic) jika perlu kebutuhan fisiologi
• kolaborasi dengan ahli gizi individu tersebut telah
untuk melakukan jumlah terpenuhi
kalori dan jenis nutrisi yang - memenuhi kebutuhan
dibutuhkan jika perlu protein yang hilang dan
membantu meringankan
kerja hepar dalam
memproduksi protein
Kolabrasi:
- untuk menghindari
adanya rasa nyeri pada
saat makan
- untuk memberikan
intervensi yang tepat
D.0130 Hipertermi L. 14134 Termoregulasi I.15506 Manajemen Observasi:
(SDKI, 2017) (SLKI, 2017) Hipertermi (SIKI, 2017) - Diharapkan
- Mengigil menurun Observasi: kedepannya menjadi
- Suhu tubuh membaik
- Identifikasi penyebab lebih aware terhadap
- Kulit merah menurun
hipertermi factor resiko terjadinya
- Pucat menurun
- Monitor suhu tubuh hipertermi
- Tekanan darah
- Monitor keluaran urin - Mengurangi resiko
membaik
Terapeutik: komplikasi akibat
- Sediakan lingkungan yang hipertermi
dingin - Mengetahui bila
- Longgarkan atau lepaska terjadinya kekurangan
pakaian cairan dalam tubuh
- Berikan cairan oral Terapeutik:
- Ganti linen setiap hari - Untuk menjaga
- Lakukan kompres air hangat lingkungan agar pasien
Edukasi: merasa nyaman
- Anjurkan tirah baring - Meningkatkan
Kolaborasi: kenyamanan dan
- Pemberian cairan elektrolit
- Pemberian obat antipiretik menurunkan suhu
tubuh
- Mejaga kenyamanan
pasien
- Dapat menyebabkan
terjadinya perpidahan
panas ke alat kompres
Edukasi:
- Memberikan
perbatasan pergerakan
pada pasien serta
mengurangi kebutuhan
oksigen sehingga
pasien berfokus pada
penyembuhan
Kolaborasi:
- Memenuhi kebutuhan
cairan pasien
- Menurunkan demam
secara farmakologis

5 D. 0056 Intoleransi L.05047 Toleransi I.05178 Manajemen energi Observasi:


aktivitas (SDKI, Aktivitas (SLKI, 2017) (SIKI, 2017) - Untuk mengetahui fungsi
2017) - Keluhan Lelah Observasi: yang mengakibatkan
menurun.
- Observasi gangguan fungsi kelelahan.
- Perasaan lemah
tubuh yang mengakibatkan - Untuk mengetahui
menurun.
kelelahan. kelelahan fisik dan
- Kecepatan berjalan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional.
meningkatn.
emosional. - Untuk mengetahui pola
- Jarak berjalan
meningkat. - Monitor pola dan jam tidur. dan jam tidur.
- Toleraansi menaiki - Monitor lokasi dan - Untuk mengetahui lokasi
tangga meningkat. ketidaknyamanan selama dan ketidaknyamanan
melakukan aktivitas.
- Frekuensi nadi Terpeutik: selama melakukan
membaik. - Lakukan rentang gerak pasif aktivits.
- Saturasi oksigen atau aktif. Terpeutik:
membaik.
- Berikan aktivitas distraksi - Untuk mengetahui
- Frekuensi nafas
yang menenangkan. rentang gerak pasif dan
membaik.
- Fasilitasi duduk di sisi tempat aktif.
tidur jika tidak dapat - Untuk mengetahui
berpindah atau berjalan. aktivitasi distraksi yang
Edukasi : menenangkan.
- Anjurkan tirah baring - Untuk memfasilitasi
- Anjurkan melakukan aktivitas duduk di sisi tempat tidur
secaraa bertahap. jika tidak dapat berpindah
- Ajarkan strategi koping untuk dan berjalan.
mengurangi kelelahan. Edukasi :
Kolaborasi : - Untuk menganjurkan tirah
- Kolaborasi dengan ahli gizi bari kepada pasien
tentang cara meningkatkan - Untuk menganjurkan
asupan makanan aktivitas secara bertahap.
- Mengajarkan pasien untuk
melakukan strategi koping
untuk mengurangi
kelelahan.
Kolaborasi:
- - Mengkolaborasikan
dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan
makanan
E. Implementasi Keperawatan

No Hari/tanggal/jam Tindakan keperawatan Respon Tanda


Dx tangan
1 Senin, 12 Juni 1. Mengidentifikasi lokasi, 1. Nyeri dirasakan dibagain perut di
2023 karakteristik, durasi, frekuensi dan kuadran kanan atas, nyeri dirasakan
12.00 WIB intensitas nyeri hingga ke belakang, nyeri dirasakan
2. Mengidentifikasi skala nyeri sejak 3 hari yang lalu, nyeri
3. Mengidentifikasi nyeri nonverbal dirasakan hilang timbul
4. Berkolaborasi pemberian analgesic 2. Skala nyeri 4
5. Mengajarkan Teknik 3. Klien tampak meringis
nonfarmakologi untuk mengurangi 4. Bahas dengan dokter mengenai
rasa nyeri penggunaan obat analgetic yang
6. Memberikan obat analgesik tidak mengandung efek
hepatotoksik
5. Mengajarkan teknik dikstrasi dan
relaksasi (tarik nafas dalam)
6. Klien meminum obat katorolak
30mg 1 tablet per oral
2 Senin, 12 Juni 1. Memeriksa tanda dan gejala 1.Klien mengatakan perutnya
2023 hypervolemia membesar, sklera ikterik, edema pada
12.20 WIB 2. Mengidentifikasi penyebab kaki sebelah kiri
hypervolemia 2.Tampak perut klien membesar dan
3. Memonitor intake dan output cairan edema pada kaki sebelah kiri
4. Memonitor tanda peningkatan 3. Intake cairan kurang dari kebutuhan
tekanan onkotik plasma (mis. (400-500 cc)
Kadar protein dan albumin BAK: 4x, BAB: 1x
meningkat) 4. Hb:9,6g/dl, WBC: 8.000mg/dl,
5. Menimbang berat badan klien LED: 45 mm/jam, Bilirubin
Direk : H 1,83 mg/dl
Indirek: H 0,71 mg/dl
Total : H 2,64mg/dl
5. BB: 65 kg
3 Senin, 12 Juni 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1. Klien tidak nafsu makan, hanya 3
2023 2. Mengidentifikasi alergi dan sendok makan, klien mual muntah,
12.40 WIB intoleransi makanan 2. Klien tidak ada alergi terhadap
3. Mengidentifikasi perlunya makanan
penggunaan selang nasogastric
4. Memonitor asupan makanan 3. klien tidak perlu selang nasogastric
5. Memonitor berat badan karena klien dengan kesadaran
6. Menganjurkan oral hygiene sebelum composmentis
makan pada klien 4. intake makan kurang dari kebutuhan
7. Berkolaborasi pemberian medikasi tubuh
sebelum makan (mis, Pereda nyeri, 5. BB: 65 kg
antiemetic) 6.Klien mengerti dan melakukan oral
hygiene sebelum makan
7. Klien sudah diberikan obat
Ondansentron 4 mg

4 Senin, 12 Juni 1.Mengidentifikasi penyebab 1. Klien mengeluh demam dan lemas,


2023 hipertermi akral teraba panas
13.00 WIB 2. Memonitor suhu tubuh 2. Suhu: 38,7℃
3.Memonitor keluaran urin 3. Klien BAK 4 kali
4.Melonggarkan pakaian klien 4.Klien mengerti dan akan memakai
6.Mengganti linen setiap hari pakaian yang longgar
7.Melakukan kompres air hangat 6. Linen sudah diganti
8.Menanjurkan tirah baring 7. Klien mengerti dan akan melakukan
9.Memberkian cairan elektrolit kompres hangat
10.Memberikan obat antipiretik 8. Klien sedang dalam posisi berbaring
9. Klien terpasang infus dengan cairan
NaCl 500 ml
10. Klien meminum obat paracetamol
500mg untuk meredakan hipertermi
5 Senin, 12 Juni 1. Mengobservasi gangguan fungsi 1. Klien mengatakan mudah lelah
2023 tubuh yang mengakibatkan kelelahan terutama saat beraktivitas, tampak
13.30 WIB 2. Memonitor pola dan jam tidur perut membesar, ada edema pada kaki
3. Memonitor lokasi dan sebelah kiri
ketidaknyamanan selama melakukan 2. Klien mengatakan tidak bisa tidur
aktivitas. nyenyak
4. Melakukan rentang gerak pasif atau 3. Klien mengatakan merasa tidak
aktif. nyaman di bagian abdomen
5. Memberikan aktivitas distraksi yang 4. klien mengerti dan mampu
menenangkan. melakukan rentang gerak aktif dan
6. Memfasilitasi duduk di sisi tempat pasif
tidur 5. Klien megerti dan melakukan teknik
7. Menganjurkan melakukan aktivitas distraksi yang diajarkan (terapi musik)
secara bertahap. 6. Klien mengerti dan dalam posisi
8. Mengajarkan strategi koping untuk duduk di sisi tempat tidur
mengurangi kelelahan 7. Klien mengerti dan melakukan
aktivitas secara bertahap
8. Klien mengerti dan akan melakukan
strategi koping yang sudah dijelaskan
seperti mendengarkan musik, dan
beristirahat dengan cukup untuk
mengurangi kelelahan
1 Selasa, 13 Juni 1. Mengidentifikasi lokasi, 1. Nyeri dirasakan dibagain perut
2023 karakteristik, durasi, frekuensi di kuadran kanan atas, nyeri
10.00 WIB dan intensitas nyeri dirasakan hingga ke belakang,
2. Mengidentifikasi skala nyeri nyeri dirasakan sejak 3 hari
3. Mengidentifikasi nyeri yang lalu, nyeri dirasakan
nonverbal hilang timbul
4. Kolaborasi pemberian 2. Skala nyeri 3
analgesic 3. Klien tampak meringis
5. Mengajarkan Teknik 4. Bahas dengan dokter mengenai
nonfarmakologi untuk penggunaan obat analgetic
mengurangi rasa nyeri yang tidak mengandung efek
6. Memfasilitasi istirahat dan hepatotoksik
tidur. 5. Mengajarkan teknik dikstrasi
dan relaksasi (tarik nafas dalam
atau terapi musik)
6. Memfasilitasi posisi tidur
dengan semi flower dan
memberikan selimut
2 Selasa, 13 Juni 1. Memeriksa tanda dan gejala 1. Perutnya mengecil, sklera
2023 hypervolemia ikterus, edema pada kaki
10.20 WIB 2. Memonitor tanda peningkatan sebelah kiri mengecil
tekanan onkotik plasma (mis. 2. BAK: 6x, BAB: 1x
Kadar protein dan albumin Hb:9,6g/dl, WBC: 8.000mg/dl,
meningkat) LED: 45 mm/jam, Bilirubin
3. Melakukan timbang berat Direk : H 1,64 mg/dl
badan setiap hari pada waktu Indirek: H 0,71 mg/dl
yang sama Total : H 2,35mg/dl
4. Membatasi asupan cairan dan 3. BB: 65 kg
garam 4. Klien mau melakukan
pembatasan asupan cairan dan
garam
3. Selasa, 13 Juni 1. Menidentifikasi status nutrisi 1. Klien mengatakan sudah mulai
2023 2. Memonitor asupan makanan makan, hanya 5 sendok makan,
11.15 WIB 3. Melakukan oral hygiene mual muntah sudah berkurang,
sebelum makan jika perlu 2. intake makan kurang dari
4. Berkolaborasi pemberian kebutuhan tubuh
medikasi sebelum makan (mis, 3. Klien melakukan oral hygiene
Pereda nyeri, antiemetic) jika sebelum makan
perlu 4. Klien sudah diberikan obat
5. Memberikan makanan tinggi Ondansentron 4 mg
kalori dan tinggi protein 5. Klien mau memakan makanan
tinggi serat dengan makan
sedikit tapi sering
4. Selasa, 13 Juni 1. Menidentifikasi penyebab 1. Klien mengeluh demam, kedinginan
2023 hipertermi dan lemas
12.00 WIB 2. Memonitor suhu tubuh 2. Suhu: 37,9℃
3. Memonitor keluaran urin 3. Klien mengatakan BAK sudah 4 kali
4. Melonggarkan atau lepaskan 4.Klien mengerti dan akan memakai
pakaian pakaian yang longgar
5. Mengganti linen setiap hari 6. Linen sudah diganti
6. Melakukan kompres air hangat 7. Klien tampak tenang
7. Menganjurkan tirah baring 8. Klien tampak nyaman
8. Memberikan cairan elektrolit 9. Klien terpasang infus dengan cairan
9. Memberikan obat anti piretik NaCl 500 ml
10. klien meminum obat paracetamol
500mg 1 tablet per oral
5. Selasa, 13 Juni 1. Memonitor lokasi dan 1. Klien mengatakan lokasi
2023 ketidaknyamanan selama ketidaknyamanan saat
12.30 WIB melakukan aktivitas. beraktivitas pada kaki kiri nya
2. Memonitor pola istirahat dan dikarenakan ada
tidur pembengkakan dan saat
3. Melakukan rentang gerak pasif beraktivitas akan terasa nyeri
atau aktif. 2. Klien mengatakan sudah bisa
4. Mefasilitasi duduk di sisi tidur nyenyak
tempat tidur jika tidak dapat 3. klien mengerti dan mampu
berpindah atau berjalan. melakukan rentang gerak aktif
5. Menganjurkan melakukan dan pasif
aktivitas secara bertahap 4. Klien dalam posisi duduk di sisi
6. Ajarkan strategi koping untuk tempat tidur
mengurangi kelelahan 5. Klien mau melakukan aktivitas
secara bertahap
6. Klien akan melakukan strategi
koping dengan cara
mengompres hangat kaki
1 Rabu, 14 Juni 1. Mengidetifikasi lokasi, 1. Nyeri dirasakan dibagain perut
2023 karakteristik, durasi, frekuensi, di kuadran kanan atas, nyeri
10.00 WIB kualitas dan intensitas nyeri. dirasakan hingga ke belakang,
2. Mengidentifikasi skala nyeri nyeri dirasakan sejak 3 hari
3. Control lingkungan yang yang lalu, nyeri dirasakan
memperberat rasa nyeri. hilang timbul
4. Menganjurkan memonitor 2. Skala nyeri 2
nyeri secara mandiri. 3. Klien mengatakan nyeri makin
5. Menganjurkan menggunakan terasa jika bergerak
analgetic secara tepat. 4. Klien mau melakukan anjuran
6. Menganjurkan Teknik 5. Klien mau melakukan anjuran
nonfarmokologi untuk 6. Klien mau melakukan anjuran
mengurangi rasa nyeri. 7. Klien meminum obat katorolak
7. Pemberian terapi analgesic 30mg 1 tablet per oral
pada klien
2 Rabu, 14 Juni 1. Memeriksa tanda dan gejala 1. Perutnya mengecil, sklera tidak
2023 hypoervolamia ikterus, edema pada kaki
11.00 WIB 2. Memonitor intake dan output sebelah kiri mengecil
3. Batasi asupan cairan dan garam 2. BAK: 6x, BAB: 1x
4. Tinggikan kepala tempat tidur Hb:9,6g/dl, WBC: 4.000mg/dl,
30-40° LED: 45 mm/jam, Bilirubin
5. Menganjurkan cara membatasi Direk : H 1,14 mg/dl
cairan Indirek: H 0,5 mg/dl
Total : H 1,19 mg/dl
3. Klien mau melakukan
pembatasan asupan cairan dan
garam
4. Klien mau meninggikan tempat
tidur
5. Klien mau mengikuti anjuran
3. Rabu, 14 Juni 1. Memonitor asupan makanan 1. Klien mengatakan nafsu makan
2023 2. Melakukan oral hygiene meningkat, habis 1/2 porsi
11.30 WIB sebelum makan makan, klien mual muntah
3. Memberikan suplemen sudah berkurang
makanan 2. Klien mau melakukan oral
4. Mengajarkan klien dan hygiene sebelum makan
keluarga diet yang 3. Klien mau meminum suplemen
diprogramkan makanan
4. Keluarga mau melakukan diet
untuk klien selama dirumah
4. Rabu, 14 Juni 1. Memonitor suhu tubuh 1. Suhu: 37,0℃
2023 2. Menyediakan lingkungan yang 2. Mengatur suhu AC sesuai
12.00 WIB dingin dengan kenyamanan klien
3. Melonggarkan pakaian klien 3. Klien merasa nyaman dan
4. Mengganti linen tenang
4. Klien merasa nyaman dan
tenang
5. Rabu, 14 Juni 1. Memonitor kelelahan fisik dan 1. Klien mengatakan tidak terlalu
2023 emosional lelah saat beraktivitas
13.00 WIB 2. Memonitor lokasi dan 2. Klien mengatakan
ketidaknyamanan selama ketidaknyamanan saat
melakukan aktivitas beraktivitas karena oedem
3. Menganjurkan melakukan pada kaki sudah berkurang
aktivitas secara bertahap 3. Klien mau mengikuti anjuran
4. Berkolaborasi dengan ahli gizi 4. Ahli gizi menyampaikan pada
untuk meningkatkan asupan keluarga untuk meningkatkan
makanan asupan makanan saat berada di
rumah
F. Evaluasi Keperawatan

Hari/Tanggal Evaluasi
Senin, 12 Juni 2023 S:
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan dibagain perut di kuadran kanan atas,
nyeri dirasakan hingga ke belakang, nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri
4 dari (0-10)

- Klien mengatakan mual dan muntah


- Klien mengatakan minumnya sedikit
- Klien mengatakan setiap ada yang masuk pasti ada yang keluar
- Klien mengatakan makan dan minum hanya sedikit

- Klien mengatakan masih demam


- Klien tidak Nafsu makan

- Klien mengatakan lebih banyak tidur dan beristirahat


O:
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 4
- Perut kembung
- TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 85x/mnt
R : 20x/mnt
S : 38,7℃
Spo²: 96%

- Klien nampak mual dan muntah


- Klien tampak lemas

- Klien hanya menghabiskan 6 sendok

- Keadaan umum : Sedang terpasang infus Rl 500cc/jam

- Klien tampak pucat


- Klien terlihat lebih sering berbaring di tempat tidur
-
A:
- Masalah nyeri belum teratasi
- Masalah keseimbangan cairan dan elektrolit belum teratasi
- Masalah defisit nutrisi belum teratasi
- Masalah hipertermi belum teratasi
- Masalah intoleransi aktifitas belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

- Pemeriksaan TTV
- Identifikasi nyeri
- Anjurkan Teknik nonfarmakologi

- Monitoring input output

- Anjurkan kompres hangat

- Observasi Resiko jatuh


Selasa, 13 Juni 2023 S:
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan dibagain perut di kuadran kanan atas,
nyeri dirasakan hingga ke belakang, nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri
4 dari (0-10)

- Klien mengatakan mual dan muntah


- Klien mengatakan minumnya sedikit
- Klien mengatakan setiap ada yang masuk pasti ada yang keluar
- Klien mengatakan makan dan minum hanya sedikit

- Klien mengatakan masih demam


- Klien tidak Nafsu makan

- Klien mengatakan lebih banyak tidur dan beristirahat

O:
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 3
- Perut kembung
- TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 90x/mnt
R : 20x/mnt
S : 37,8℃
Spo²: 96%

- Klien nampak mual dan muntah


- Klien tampak lemas

- Klien hanya menghabiskan 6 sendok

- Keadaan umum : Sedang terpasang infus Rl 500cc/jam

- Klien tampak pucat


- Klien terlihat lebih sering berbaring di tempat tidur
A:
- Masalah nyeri belum teratasi
- Masalah keseimbangan cairan dan elektrolit belum teratasi
- Masalah defisit nutrisi belum teratasi
- Masalah hipertermi belum teratasi
- Masalah intoleransi aktifitas belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

- Pemeriksaan TTV
- Identifikasi nyeri
- Anjurkan Teknik nonfarmakologi
- Monitoring input output
- Anjurkan kompres hangat
- Observasi Resiko jatuh
Rabu, 14 Juni 2023 S:
- Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang
- Klien mengatakan tidak mual dan muntah
- Klien mengatakan minumnya sudah banyak
- Klien mengatakan sudah bisa makan walaupun hanya sedikit
- Klien mengatakan sudah tidak demam
- Klien mengatakan sudah mulai beraktifitas walaupun masih perlahan -lahan
O:
- Klien tampak membaik
- Skala nyeri 2
- Perut kembung sudah mulai menurun
- TTV
TD : 120/70 mmHg
N : 130x/mnt
R : 18x/mnt
S : 36,5℃
Spo²: 96%

- Klien tidak mual dan muntah


- Klien menghabiskan 1/2 mangkok
- Keadaan umum : Sedang terpasang infus Rl 500cc/jam
A:
- Masalah nyeri sudah teratasi/tertasi sebagian
- Masalah keseimbangan cairan dan elektrolit sudah teratasi/tertasi sebagian
- Masalah defisit nutrisi sudah teratasi/tertasi sebagian
- Masalah hipertermi sudah teratasi/tertasi sebagian
- Masalah intoleransi aktifitas sudah teratasi/tertasi sebagian

P: Intervensi dilanjutkan

- Pemeriksaan TTV
- Identifikasi nyeri
- Anjurkan Teknik nonfarmakologi
- Monitoring input output
- Observasi Resiko jatuh

También podría gustarte