Está en la página 1de 40

Tes PROYEKTIF

Sesi 1. Perkembangan Dasar


Teori Psikologi Proyektif
Pengertian Proyeksi
Dr. Leopold Bellak menyatakan perlunya
mengkaji dan menetapkan kembali proses-
proses perseptual yg terkandung di dalam
proyeksi itu dan inilah yg merupakan dasar dari
metode proyektif
• Proyeksi Sebagai suatu Defens Mekanisme
 Cara seseorang memproyeksikan atau
mengalihkan penyebab kecemasan yg ada di
dalam diri sendiri kepada orang lain
• Proyeksi Sebagai Suatu metode Pencerminan
Kepribadian
 Sebagai suatu bentuk pencerminan, artinya
persepsi terhadap stiimulus-stimulus sejenis
dipengaruhi oleh ingatan tentang sesuatu yg
pernah ditangkap indera
Dasar-dasar Terjadinya proyeksi
• Dasar Mekanisme Penolakan
• Usaha Pendekatan
• Hubungan antara Subyek dan obyek yg
merupakan satu kesatuan
Pandangan Tentang Proyeksi
• Proyeksi adalah setiap pengamatan yg normal yg berujud
pemindahan, penghayatan dari seseorang ke dunia luar yg
kemudian mempengaruhi proses pengamatan individu
terhadap proses yg diamati
• Proyeksi merupakan gejala-gejala yg mengarah ke
halusinasi. Dalam proyeksi dapat terjadi sesuatu yg ada
pada individu dipindahkan ke luar tapi di dalam realita apa
yg diamati itu tidak ada
• proyeksi juga mengarah pada ilusi yaitu dunia pengamatan
individu dilibatkan dan diorganisir berdasar prinsip-prinsip
afek. Jadi pengamatan pada dunia luar dipengaruhi
harapan-harapannya menurut caranya sendiri
Cara Pandang Psikologi Proyektif
Terhadap Kepribadian
• Kepribadian dipandang sebagai proses bukan
sekedar koleksi atau kumpulan dari aspek-
aspek kepribadian.
• Kepribadian banyak diungkap dengan
menggunakan teknik proyektif merupakan
interaksi antara apa yg ada di dalam individu
dengan lingkungannya
TES PROYEKTIF
Sesi 2. Sensasi, Persepsi, dan
Apersepsi
Sensasi
• Sensasi bisa dimaknai sebagai rangsangan yg
diterima indera.
• Sensasi mengarah kepada suatu proses
dimana manusia menerima informasi sensoris
melalui penginderaan dan menerjemahkan
informasi tersebut menjadi ‘sinyal-sinyal’ yg
bermakna.
• Sebuah proses yg aktif dalam memilah,
mengelompokkan, serta memberi makna pada
informasi yg diterima
• Faktor-faktor yg mempengaruhi persepsi:
1. Faktor fisiologis dari indera
2. Perhatian
3. Minatt
4. Pengalaman
5. Kebutuhan
6. Suasana hati
Proses dimana pengalaman-pengalaman baru
diasimilasikan dan ditransformasikan oleh
endapan pengalaman masa lalu individu pada
bentuk baru secara keseluruhan. Jadi merupakan
proses dinamis yang terjadi pada organisme dalam
memberikan interpretasi terhadap hasil persepsi.
Apersepsi
Objektif
Apersepsi

Apersepsi
Subjektif
Macam-macam bentuk distrosi aperseptif:
1. Projection
2. Simple Projection
3. Sensitization
4. Externalization
Projection
• Merupakan distorsi persepsi yg paling tinggi
tingkat penyimpangannya
• Proyeksi sesungguhnya tidak hanya berhubungan
dengan proses pelampiasan keluar perasaan-
perasaan, sentimen-sentimen, dorongan-
dorongan yg berasal dari ketidaksadaran yg
bersifat mekanisme pertahanan diri, namun juga
berhubungan dengan ego yg tidak dapat
menerima apabila perasaan-perasaan tersebut
sampai muncul dalam kesadaran.
Simple Projection
• Merupakan perbuatan yg dibayang-bayangi
rasa bersalah, kecemasan, kekhawatiran
akibat pengalaman-pengalaman negatif pada
masa lalu.
Sensitization
• Persepsi yg lebih sensitif akan suatu stimuli
• Contoh : Kita lebih mudah membaca atau
melihat sesuatu ketika kita sudah pernah
melihatnya.
Externalization
• Merupakan proses distrorsi aperseptif yg
teringan dan berasal dari prasadarnya.
• Misalnya ketika sedang bercerita pada kartu
TAT, saat cerita subjek atau klien tidak
menyadarinya, namun saat proses inquery,
subjek kemudian ingat bahwa apa yg ia
ceritakan pernah terjadi
TES PROYEKTIF

SESI 3. TES PROYEKTIF & SEJARAH DAP


Tes Proyektif

 Tes dimana subjek atau klien diberikan stimulus yg


ambigu (membingungkan), hal ini dimaksudkan
untuk mengungkap motif, watak, sifat, nilai,
keadaan emois, serta kebutuhan yg sulit untuk
diungkapkan dalam situasi yg wajar.
 Tes proyektif dibagi 2, yaitu:
1. Tes Proyektif Verbal
2. Tes Proyektif Non Verbal
Prinsip Dasar Tes Proyektif

 Stimulusnya bersifat tidak berstruktur yg


memungkinkan subjek mempunyai alternatif pilihan
yg banyak
 Stimulusnya bersifat ambigu yg memungkinkan
subjek merespon stimulus/materi tes sesuai dengan
interpretasinya masing-masing
 Stimulusnya bersifat kurang mempunyai obyektifitas
relatif
Klasifikasi Tes Proyektif

 Teknik Konstitutif (menyusun)


 Teknik Konstruktif (membentuk)
 Teknik Interpretatif (menginterpretasi)
 Teknik Katartik
 Teknik Refraktif
Kelebihan dan Kekurangan Tes Proyektif

 Rapport dan Keleluasaan Pengguna


 Faking
 Variabel Tester dan Situasi
 Norma
 Reliabilitas
 Validitas
Sejarah Tes DAP

 1926 “Draw A Man oleh Goodenough untuk melihat


IQ anak-anak
 Pada versi Goodenough, subyek diminta
menggambar satu figur manusia dan dinilai dalam
53 aspek
 Harris merevisi tes menjadi tes Goodenough-harris
(adanya tema yg bisa diamati oleh remaja)
 1949 Machover merubah tes DAM menjadi tes untuk
kepribadian
Tes Proyektif

Sesi 5. Tes BAUM dan Tes HTP


Tes BAUM

Adalah tes psikologi berupa tes menggambar pohon


dengan ketentuan tertentu.
Sejarah Tes BAUM
• Emil Jucker (1928) : Untuk menentukan
jurusan di sekolah-sekolah. Awalnya di kenal
drngan Tree Test
• Charles Koch (1952) : dikembangkan oleh Koch
dan dikenal dengan BAUM Test
Kenapa Gambar Pohon?
• Menurut Emil Jucker :
1. Pohon selalu tumbuh dan berkembang
2. Untuk hidup pohon memerlukan makanan dan
minuman
3. Hasil penelitian budaya menunjukkan bahwa
pohon memiliki makna penting bagi manusia dan
pohon dianggap mewakili manusia
Kegunaan Tes BAUM
• Tes ini digunakan untuk menilai karakter dan
kepribadian seseorang. Hal ini dapat diketahui
dari bentuk gambar, kelengkapan gambar,
kerapian, cara menggambar, dan dari aspek-
aspek lainnya
Kelebihan dan Kekurangan
• Kelebihan :
1. Waktu yg singkat dalam mengerjakan tes (5-10
menit).
2. Dengan hanya menggambar pohon, seorang psikolog
dapat mengintepretasikan banyak hal, karena
mencakup ruang lingkup individu yang luas
3. Untuk para ahli klinis juga dapat digunakan untuk
mengamati kemampuan motorik dari klien yang
bersangkutan
• Kekurangan
1. Tidak dapat membuat skor secara objektif
TES HTP

Adalah tes psikologi berupa tes menggambar


rumah, pohon, dan manusia yang bertujuan untuk
meihat hubungan antara keluarga dan lingkungan
sosial
Sejarah Tes HTP
• John N. Buck dan WL Warren dari Western
Psychological Service (1947).
• Mengalami revisi di tahun 1948-1992
Kenapa Rumah, Pohon dan Orang?
• Karena ketiga objek tersebut paling dikenal
oleh orang
• Hampir semua orang tak menentang diminta
menggambar House Tree Person
• Dibandingkan dengan objek lain, objek yang
lebih dapat menstimulir verbalisasi yang
sifatnya jujur dan bebas.
TES PROYEKTIF

Sesi 7. Tes Wartegg


Tes Wartegg
• Adalah tes proyektif yg merupakan kombinasi
dari teknik completions dan expressions
• Tes wartgg dikembangkan tahun 1920 olh
Miss Kinget, kemudian dikembangkan sekitar
tahun 1930 oleh dr. Ehrig Wartegg
• Dasar teori dari tes wartegg adalah
psikoanalisa dan psikologi gestalt
Klasifikasi Stimulus
• 1,2,7, dan 8 disbut dengan kualitas stimulus
organik atau feminim
• 3,4,5, dan 6 disebut kualitas stimulus teknik
atau maskulin
Profil Kepribadian Pada Tes Wartegg
• Emotion
 Open atau Outgoing (extraversion) : individu berorientasi pada
dunia luar dan mudah berhubungan dengan orang lain
 Seclusive (Introversion) : kurang berorientasi pada lingkungan di
luar dirinya, lebih terfokus pada dirinya sendiri.
• Imagination
 Combining : tipe combining mengambil materi langsung dari
sekelilingnya dan diorganisir sesuai dengan standard yg obyektif
 Creative : ditandai dengan tidak adanya hubungan dengan
realita. Individu lebih senang berpikir secara abstrak atau
simbol-simbol emosional
Profil Kepribadian Pada Tes Wartegg
• Intellect
Practical : Individu bertindak berdasarkan persepsi,
observasi dan ditandai dengan cara berpikir yg teratur
Speculative : menggunakan prinsip-prinsip, penalaran,
teori lebih ditekankan daripada fakta
• Activity
Dinamic : aktivitas yg dinamis mencakup semua
bentuk dan tingkat dorongan energi
Controlled : aktivitas yg diandai dengan konsistensi
bertingkah laku dan kemampuan dalam mengambil
keputusan secara tegas

También podría gustarte