Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BAB I
PENDAHULUAN
terdapat 9 divisi yaitu sepak bola, futsal, bola voli, bola basket, tenis meja, tenis
mahasiswa juga dapat belajar berorganisasi yang sehat dan mahasiswa juga akan
mendapat pengalaman yang lebih jika ikut dalam kepengurusan atau struktur
organisasi yang ada pada UKM tersebut. Mahasiswa yang mempunyai bakat dan
pertandingan.
mahasiswa yang usianya berada pada perkembangan tahap remaja. Masa remaja
merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa.
Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis.
Perubahan yang nampak jelas adalah perubahan fisik, yaitu tubuh berkembang
pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula dengan
kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini
pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka
menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa (Clarke-Stewart &
Para remaja memiliki rasa ingin tahu yang tidak ada habisnya mengenai
masa depan. Sebagian besar remaja, bahkan termasuk remaja yang berusaha
mengembangkan identitas seksual yang matang, sejauh yang teramati oleh orang
dewasa selalu mengalami masa-masa disaat mereka merasa rentan dan bingung
lawan jenis kelamin), dan hal itu juga melibatkan berbagai aktivitas, minat, dan
gaya perilaku. Sebuah studi yang melibatkan 470 anak muda Australia yang
duduk di kelas X dan XII, menemukan adanya variasi dalam sikap dan praktik
seksual diantara mereka. Buzwell & Rosenthal, 1996 (dalam Santrock, 2007).
baik primer maupun sekunder pada remaja terjadi akibat adanya perubahan
kehidupan sehari-hari pada remaja. Melalui surat kabar atau televisi dijumpai
kasus-kasus remaja usia dini hingga usia remaja seperti pelecehan baik itu
remaja. Pelecehan seksual dalam berbagai bentuknya mulai dari komentar yang
sentuhan kebagian tubuh tertentu hingga ajakan yang dilakukan secara terang-
untuk secara konstan menyusun standar yang lebih baik bagi dirinya, sehingga
dalam rangka memenuhi tuntutan tersebut dibuatkan pengontrolan diri agar dalam
sengaja, pilihan antara dua perilaku yang bertentangan dalam artian satu pihak
perilaku yang kurang mungkin dilakukan dapat dilakukan dengan perilaku lain
laki-laki yang menyatakan bahwa mereka juga mengalami pelecehan seksual juga
di dalam organisani UKM Olahraga. Perilaku pelecehan seksual bisa dialami dan
dilakukan baik itu remaja putra maupun remaja putri. Berdasarkan hasil observasi
beranggapan bahwa perilaku pelecehan seksual merupakan salah satu bentuk cara
mereka bergaul, menciptakan keakraban, suatu hal biasa, sebatas bercanda dan
tidak perlu dipersoalkan. Pelecehan seksual yang dominan terjadi adalah lelucon
jorok, cubitan. Selain itu, berupa siulan menggoda, lelucon bersifat menghina,
kebawah atau sebaliknya, merangkul yang terdapat dalam aspek pecehan seksual
yaitu aspek perilaku dan aspek situasional. (observasi & interview, 9-10
Desember 2015).
Berdasarkan hasil tersebut perlu adanya kontrol pada diri remaja terkait
diri (self regulation) yang memusatkan perhatian pada pengontrolan diri (self
dalam dirinya. Remaja yang memiliki kontrol diri yang rendah tidak mampu
Sedangkan remaja yang mempunyai kontrol diri yang tinggi akan mampu
diinginkan.
Kontrol diri merupakan bagian yang penting dari remaja sebagai pengontrol
dorongan dan keinginan yang berasal dari dalam. Remaja yang kontrol dirinya
untuk mengetahui lebih jauh bagaimana hubungan kontrol diri dengan pelecehan
Purwokerto”.
B. Rumusan Masalah
masalah sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara kontrol diri dengan
C. Tujuan Penelitian
antara kontrol diri dengan pelecehan seksual pada remaja di Unit Kegiatan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis