Está en la página 1de 40

}{arqa}Eednru Faswa ffi arux

- -:rLnasi darna masyaraikat (sirnpranan) pacla lembaga perbankan memberikan indikasi bahwa
-=--agian besar investasi dibelanjai dali suml:er dana ini. Besarnya clana masyarakat
:=::gindikasikan keper:cayaan maslarakat terhadap bank. Semakin tinggi dana masyar:akat di
:
=.-i, menLrnjukkan semakin tinggi kepercayaan masvarakat untuk rnenyimpan dananya di
:,:.< tersebrit. Sebarliknva semirkin kecil darna rnirsyarak;rt menginciikasikirn kepercavaan
.::.adap bank semakin rendah. Oieh karena itu bank selalu berusaha untuk menghimpnn ciana
: : svarakat untuk menunjukkan sebagai bank terpercala dan marnpu mendanai investasinla
:::: dana irri.
Dalam proses penghimpunarr dana termasuk cii dalamnya bentp;r girr:, iabungan dan
:=:rsito, sangatdipengaruhibiaya ouerhead dantingkatbungapasar. Untukgiro dan tabungan,
-"--an ozterhend cost sangat besar dalam mempengaruhi volume datra ini, meskipun tingkat jasa
.-, --' atau tingkert bttnga tabungan masih memtrerikan pengirruh. Namun pacla deposito, tingkat
:.-::ga merupakan penentu ntaura clari volume ciana ini. Oleh karena itu pada saat bank
: =,akukan rnobiiisasi darra, harus cennat rnemberikan insentifnya bagi perryimpan dana. Insentif
-:.--rk penyimpan giro dar-r tabr.rngan lebih mengutatnakan hadiah (bia1,a oaerhead) daripada
:*19a, sedangkan inseniif untuk deposito lebih rnengutamakan tingkat trunga.
Alternatif sr.rrnber dana yang bisa digr,rnakan untiik mendarrai likr.riditas clarr investasi adalah
r --;:'rber dar-ra dari pinjaman. I3orrouing tlipengamhi tingkat bunga pasar. Apatrila pasar dalam
, -idisi shorf, likuiciitas perekonomian ketat, maka bunga akan relatif tinggi. Sebaliknya jika
:,.ar clalam kondisi /orig, likuiditas perekonomian longgar, maka bunga pasar relatif rendah.
- ,rk periu nrempeilrati.kan strategi pemirrjaman dana, selrelum tirrgkat burrga nreningkat akan
=::h tepat meminjam dana jangka panjang dengan bunga tetap sehir-rgga bank tidak bunga
:-:,ggi cli masa menclatang meskipun bLrnga pasar sudah rneningkat, sedangkan ketika tingkat
--:rga cliperkirakan akan turun arkan lebih tepat meminjam clana jangkar pendek karenar begitu
::;-ra jatuh terrpo maka bank akarr dapat mempeloleh kembali prinjaman dengan bunga yang
,=:ih ler-rdah.

Bab 7 Manajemen Pasiva nank I 773


Bank perlu mencari sumber dana yang paling murah di antara berbagai sumber dana yang
ada, Kalau ukuran murah itu tingkat bunga, maka semakin lama dana itu mengendap di bank
(tidak mudah ditarik), umumya semakin mahal. Urutan dana murah mulai dari giro, tabungan
terus muiai mahal deposito dan akhirnya pinjaman. Namun perlu diketahui, meskipun giro
dan tabungan itu dari sisi tingkat bung;a tergolong murah, tidak lantas biaya secara total selalu
murah karena sangat tergantung biaya oaerhead yang dikeluarkan. Sedangkan deposito dan
pinjaman termasuk bunga mahal namun biaya oaerhead cost-nya relatif rendah. Sumber dana
yang paling murah sebenarnya modal sencliri yang dapat dilakukan dengan pemupukan modal
setiap tahtrnnya, terutama diperoleh dari penyislhan earnins. Namun demikian tidak sedikit
bank yang kurang mampu mernenuhinya karena rendahnya perolehan earning. Oleh karena itu
untuk memenuhi kebutuhan dana (khususnya dana jangka pendek) beberapa bank
menggunakan fasilitas bantuan likuiclitas dari Bank Sentral (Bank Indonesia)'
Manajernen pasiva pada dasarnya merupakan pengelolaan suntber dana melalui mobilisasi
dana. Dalam arti sempit manajemen pasiva merupakan pengelolaan dana pinjaman(borrowing)
untuk memenuhi keutuhan likuiditas yang tak terduga. Dalam arti luas manajemen pasiva
adalah sebagai proses pengendalian dan pengkoordinasianberbagai sumber dana yang memiliki
karakteristik yang berbeda dengan biaya serendah-rendahnya. Dengan demikian manajemen
pasiva tidak lepas dari masalah penentuan volume dana yang dapat dihimPur! penentuan biaya
dan kombinasi clana, mobilisasi dana serta faktor yang mempengaruhinya'

Porsi clana tertentu yang dihimpun bank sebaiknya memperhatikan komposisi dana, tingkat
bunga, biaya ooerhead. Dalam menentukan porsi dana perlu memperhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut:

a. Biaya dana sedapat mungkin minimal, yaitu melalui pengaturan komposisi tertentu agar
biaya dana rninimal.
b. porsi dana. Dana yang memiliki volatilitas rendah dan relatif stabii
Perlr.r kestabilan
merupakan pendukung bagi manajemen likuditas.
c. Komposisi sumber clana sedapat mungkin mendukung pelaksanaan komitmen pemberian
kredit dan penempatan aktiva produktif lainnya.

Namun demikiaru Kane dalam Sinkey 1988, mengemukakan prinsip-prinsip pengelolaan


snmber dana yaitu:
a. Bnnk's desire to nhinize deposit interest cost by aarying applicable deposit rates with the interesi
sensitiuity of specific poll of customer fimds.

174 I manaiemen Penbankan


: unwritten conitment to meeting spurts in loan dentnnd eaett zohen the
---,;i;k's utritten tutd feclernl
:iieeks in moneterist fnslion to restrain nggregnt deposit grousth,
: Stnk's desire to offset regulatory htrrder imposed on themby reserue reqrLirernent, cleposit rate ceil-
..:g antl de1sosit inxrnnce fees.
,-'.:-'^ia eksplisit dapat dikatakan bahwa manajemen pasiva dilakukan untuk memenuhi keinginan
:--s r-rntuk meminimalkan biaya dananya, memenrrhi likuiclitas, keinginan untuk memenuhi
. - :Jlmett loan-nya, dan sedapat mungkin dapat digunakan untuk menyikapi atau memenuhj.
*=::lasi perbankan.

B. Fungsi Sumber Dana Bagi Bank

a. Sebagaialat pembayaran kegiatan usahanya


Dana yang dihimprun memiliki karakteristik yang berbeda baik dari jangka waktu, l-rarga
(tingkat br"rnga) mauplrn cara penarikannya. Identifikasi terhadap sensitivitas dan jangka
ir,'aktunya akan memudahkan bank daiam mengendalikan sumber clana melalui maturity
,qnp dan interest gap yang ciiinginkan bank. Oleh karena itu sumber dana akan ditempatkan
idialokasikan) sesuai karakteristiknya dan sesuai prinsip-prinsip manajemen pasiva.Alokasi
dana tersebut ciiperuntukkan sebagai berikut:
1. Dernand deTtosit hanya untuk mernbiayai kebutuhan dana jangka pendek seperti pri-
msry reserae, secondary serta kredit jangka pendek.
reserzJe,

2. Sttaing deposit hanya untuk membiayai kebutuhan penanaman jangka pendek berupa
primary reserae dan kredit jangka pendek.
3. Tinte deposit hanya uutuk mernbiayai secondary reserue, kredit jangka menengah dan
sr-rrat berharga.
4. Capital deposit dapat dipakai untuk membiayai kredit jangka panjang;, perdagangan
surat berharga dan aktivtr tetap.

b. Dana berfungsisebagaisumberlikuiditas bank


Dana yang dihimpun selain untuk membiayai kegiatan usahanya yang sifatnya produktif,
juga r,rntuk memelihara likuiditas bank. Pemeliharaan likuiditas bisa dicermati dari dala
vang ditempatkan pada kas ataupun giro wajib (giro BI) atau bahkan pacla seconrlary re-
serae berupa msrketttble security berjangka pendek. Semakin banyak sumber clana yang
ditempatkan pada pos-pos tersebut, maka semakin likuid bank yang bersangkutan,
sebaliknya semakin mengecil clana yang ditempatkan pacia pos tersebut mengindikasikan
likuicliias bank yang bersangkutan relatif ketat.

Bab 7 Manajemen pasiva Bank I 175


c. Tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap bank
Volume dana pihak ketiga dapat dijadikan inclikasi tingkat kepercayaan masyarakat pada
bank yang bersangkutan. Semakin tinggi volume dana pihak ketiga mengindikasikan
masyarakat semakin percaya kepada bank yang bersangkutan. Sebaliknya bila volume dana
pihak ketiga semakin turun maka mengindikasikan masyarakat semakin menurtln
kepercayaannyar kepada bank tersebut. Memang ada bank yang terlalu murcy center, artinya
terlalu menganclalkan sumber clana pasar uang. Namun terlalu fokus pencarian dana ke pasar
uang juga terlalu berisiko. Oleh karena itu sumber dana pihak ketiga yang relatif kecil tetap
pertanda bahwa bank tersebut memang ktrrang mendapat kepercayaan masyarakat.

Pasiva adalah kewajiban bank. Kewajiban bisa berupa kewajiban terhadap pihak eksternal (huta,ng)
dan kewajiban terhadap pihak internal (modal). Kewajiban tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Bank umumnya akan menempatkan kewajiban berdasarkan urutan jatuh temponya
dan r..olatilitasnya. Semakin pendek jangka waktunya dan sernakin aolatile, maka kewajiban tersebut
dianggap kewajiban jangka pendek, dan sebalil.:nya. Aktiva ini diklasifikasikan berdasarkan:
1. Biaya pasiva, terdiri dari:
a. Interest be aring liabilities, yaitu sumber dana yang diperoleh dengan membayar bunga.

Contoh: CnIl Money, Giro, tabungan clan deposito, pinjaman diterima.


b. Non lnterest bearing liabilities yaitu sumber dana yang diperoleh tanpa membayar bunga.
Contoh: Setoran jaminan bank garansi, setoran jaminan Letter of Cred.it, dana transfer
yarlg mengendap, deposito yang telah jatuh tempo danbelurn ditarik pemiliknya, modai
dan sebagainva.
2. Kepekaandana terhadapbunganya:
a. Rate sensitizte Liabilities, yaitu instrumen dana yang peka terhadap perubahan suku
bunga. Contoh: CalI Money, tabungan dan deposito, pinjaman jangka penclek. Suahr
snmber dana dikatakan sensitif atau peka terhadap perubahan suku bunga bila memilik
ciri-ciri :berjangka pendek atau jangka panjang berbunga variabel. Ukuran jangka
pendek adalah kurang dari satu tahun.
h. Norrrtrte sensitiue littbilities, yaitu jenis instrumen dana yang tidak peka terhadap
perubal-ran suku bunga pasaL contoh: Giro, Capital Deposit.

Produk bank yang sangat populer di kalangan masyarakat dan dunia perbankan secara umun:
ada tiga macam yaitu giro, tabungan dan deposito. Apapun pengembangirn produk yan:
clilakukan bank unttrk menghimpun dana selalu berbasis pada ketiga prodtrk tersebut. Produi:

176 I Manaiemen penbankan


.::.ah produk yang meinerlukan biaya untr-rk menjualnya, Bank perlu membayar bunga
: -, -.: giran mauplln deposan, Oleh karena itu pembahasan untuk deposit difokuskan pada
- :, produk tersebut.

a, Giro (Demand Deposit)

-,ro merupakan simpanan masyarakat pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
:engan meng€iunakan cek, surat perintah bayar yang lain, bilyet giro, atau surat
::mindahbukuan yang lain. Cek adalah surat perintah pembayaran tanpa syalat, sedangkan
: rir.et giro adal;rh surat perintah pemindahbukuan. Giro dapat ditarik setiap saat, sehingga
:iro djkelompokkan sebagai sumber dana jangka pendek.
Bank cenderung mernberikan jasa giro relatif lebih rendah dibandingkan dengan sumber
:ar-ra lainnya seperti tabr,rngan dan cieposito. Hal ini dapat dipahami karena semakin
:e{angka waktu pendek dan semakin mudah ditarik sewaktu-waktri maka semakin tidak
',.roduktif dana itu, sehingga bank memberikan harga yang relatif rendah. Penetapan bunga
alau jasa giro merupakan otorisasi bank-bank yang bersangkutan.

Tingkat bunga atau jasa g;iro clan cara pemberlakukan jasa giro antara bank yang satu
jengan bank yang lain bisa berbeda. Beberapa bank bisa menerapkan sistem bunga hariary
:etapi ada juga yang menerapkan sistem bunga terendah. Beberapa bank lain mungkin
nenerapkan bunga yang sama besarnya untuk setiap nominal, namun di bank lirin bisa
rrenerapkan sistem bunga berjenjang. Bung;a berjenjang adalah tingkat bunga giro yang
semakin menaik untuk posisi saldo tertentu. Pada btrnga berjenjang ini, sang;at tergantung
:ada kondisi perekonomian. Pacla konclisi likuiditas perekonomian ketat, yang berarti BI
mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara meningkatkan suku bunga
'eclang
SBI, maka bank akan menetapkan suku bunga giro semakin tinggi untr-rk saldo giro nasabah
.,-ang semakin tinggi untuk merangsang nasabah mengendapkan dananya di bank.
Sebaliknya pada kondisi likuiditas perekonomian longgar, maka bank cenderung
nenetapkarr strategi suku bunga yang sama r.rntuk berbagai saldo atatr bahkan memberikan
runga yang semakin rendah untuk saldo giro yang semakin besar. Meskipun demikian
biaya oaerlrcad cialam bentuk hadiah bisa lebih efektif untuk penghimpunan dana clari giro.

Tabel 7.1.
Contoh Kecenderungan Tingkat Bunga Giro Pada Kondisi Likuiditas Ketat

Saldo {Rp) Buhea 6lro (%)

0 - 5.000.000 o%

5.000.000 - 25.000.000 8%
2s.000.000 - 100.000.000 1,2%

100.000.000 - tak terhingga

Bab 7 Manajemen Pasiva Bank I I77


Tabel 7.2.
Contoh Kecenderungan Tingkat Bunga Giro Pada Kondisi [ikuiditas Longgar

Saldo, {Rbl: Bunga Giro,{7;)


0 - 5.000.000 I4o/o
5.000.000- 25.000.000 12%
25.000.000- 100.000.000 8%
100.000.000 - tak terhinesa o%

Bagaimana metoda penghitungan bunga giro? Untuk menentukan biaya bunga giro bagr
individual nasabah, setelah bank menetapkan bunga berjenjang, maka selanjutnya
memberikan bunE;a dari saldo terendah selama bulan yang bersangkutan.
Tabel 7.3.
Mutasi Giro dan Penghitungan Bunga Giro lndividual Nasabah X

Tcl K€tefehsen DEbet Ki€itit sald0

rl4 Setor Tunai 10.000.000 10.000.000


s/4 Setor Tunai 5.000.000 15.000.000
ro/4 Setor Klirins 10.000.000 25.000.000
rs/4 Pengambilan 5.000.000 20.000.000
L7 /4 Transfer keluar 1.000.000 19.000.000
20/4 Setor Tunai 6.000.000 25.000.000
2s/4 Transfer masuk 10.000.000 35.000.000
27 /4 Transfer keluar 20.000.000 1"5.000.000
30/4 Bunga Giro 800.000 1.5.800.000
PPh

Berdasarkan informasi saldo giro nasabah X pada Tabel7.3, kita ketahui salclo terendah
dalam bulan yang bersangkutan adalah Rp 10.000.000. Dengan asumsi kondisi likuiditas
perekonomian ketat, rnaka sesuai ketetapan bank pada Tabel7.1, untuk saldo antara Rp 5.000.0Ct:
- Rp 25.000.000 akan diberikan bunga giro sebesar B%. Penghitungannya adalah 8% x
Rp 10.000.000 : Rp 800.000. Pajak bunga dikenakan bila bunga minimal Rp 1.000.000.

b. Tabungan

Thbungan merupakan simpanatr masyarakat atau pihak lain yang penarikarrnya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang telah disepakati tetapi tidak bisa ditarik
dengan menggunakan cek, bilyet giro atau yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syara:
tertenfu misalnya harus ditarik secara tunai, penarikan hanya dalam kelipatan nominai
tertentu, jumlah penarikan tidak boleh melebihi saldo rninimal terter-rtu.
Pacla awalnya tabungan di Indonesia hanya tiga jenis yaitu Tabanas, Thska dan Thbungan
ONH. Namun dalam perkembangannya setelah tahun 1989 Bank Indonesia memberikar

178 I Manaiemen penbanl<an


r':bebasan kepada bank-bank komersial untuk menciptakan produk tabungan. OIeh karena
,:*:roduk tabungan saat ini sangat banyak misalnya Simaskot dari BRI, Thhapan dari BCA'
]lius dari tsNI, Thbungan Mancliri dari Bank Mandiri dan sebagainya. produk tabungarl
:.:sebnt pada prinsipnya mengikuti ketentuan BI yang dalam SK Dir. Bi No. 22l63Kep.Dir.
l--.ggal 01-72-1989 bal-rwa syarat-syarat penyelenggaraan tabungan adalah sebag;ai berikut:

: Ketentuan meug5enai penyelenggaraan tabungan clitetapkan oleh bank masing-masing.


-1 Penarikan tabungan tidak dapat menggunakan cek, bilyet giro serta surat perintah
bayar lainnya yang sejenis.
4" Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi bank atau alat yang clisediakal
untuk keperluan tersebut misalnya Autornatic Teller Machine (ATM).
r Bank penyelenggara tabungan diperkenankan untuk menetapkan sendiri cara
pelayanan, sistem administrasi, setoran, frekuensi pengambilan, tabungan pasif, tingkat
suku bunga, cara perhitungan dan pembayaran bung;a, pemberian hacliah, nama
tabungan,
a. Bunga tabungan dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebes ar |S'%final untr-rk pendr-rduk
dan20"k untuk bukan penduduk. (Kep. Menteri Keu. No. 1308/KMK.04/1989).

Bunga Thbungan dan Penghitungannya


Penghitungan bunga bisa dilakukan secara harian atau bulanan dengan mendasarkan
:ada saldo terendah, suku bunga tetap atau berubah, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
1. Bunga diperhitungan dengan dasar lamanya saldo mengendap dan tingkat suku
bunga berubah-ubah.
Dalam pendekatan ini, lamanya waktu mengendap dihitung sejak perubahan sampai
terjadi perubahan bunga. Contoh perhittrngan waktu: tanggal 515-2009 sampai L0 Mei
2009, maka lamanya dana meng;endap 10-4 = 6 hari. Di sini hari pada tanggal sls-2009
diperhitungkan, seclangkan tanggal 10 Mei 2009 tidak cliperhitungkan. Untr.rk lebih
jelasnya bisa diperhatikan contoh perhitunganbunga seperti tampak di bawah ini. Suku
bunga tabungan selama bulan Mei 2009 adalah sebagai berikut:

Tabel 7.4.
Contoh Tingkat Suku Bunga Tabungan yang Ditetapkan Bank
T.ahggal lihtkat 5ukU,BUnga:ft bXntah
01 Mei 2009 1"2%

15 Mei 2009 14%


20 Mei 2009 1,5%

25 Mei 2009 1,t%

Bab 7 Manajemen pasiva aank I 179


Bila diminta untuk menentukan bunga yang diperoleh nasabah tabungan pada bulan
Mei 2009, maka penghitungan bunganya adalah:
Tabel 7.5.
Penghitungan Bunga Tabungan Berdasarkan Lamanya Saldo Mengendap
dengan Bunga Berubah-ubah
.lp.m!3"h
l+Ielit#i10,6_nei:S Fi. iHhfi,$. uiiei SCldo,i
,Bunga
BUnga
'iiltf,.,u,i

tls -s/s-2ooe 4 15.940.000 t2% 21.253,33


sls - LO/s-2009 5 25.940.000 t2% 43.233,33
LOls - Tsls-2009 5 15.940.000 t2% 26.566,67
L5/5 - 20/5-2009 5 15.940.000 L4% 30.994,44
20/5 - 25ls-2009 5 15.940.000 L5% 33.208,33
25/5 - 3L/5-200e 6 940.000 1.r% 1.723,43
Jumlah
Keterangan: Penghitungan 4/360 X 15.940.000 X 12% = 27.753,33., Yang lain sama penghitungannya.

2. Penghitungan bunga berdasarkan lamanya saldo mengendap dan tingkat suku bunga
tetap.
Dengan menggunakan contoh sebelumnya dan tingkat suku bunga telap 12'%, maka
dapat ditentukan bunga sebagai berikut:
Tabel 7.6.
Penghitungan Bunga Berdasarkan Lamanya Saldo Mengendap
dan Tingkat Suku Bunga Tetap

.lumlah b;u
L/5 sampai 2r.253,33
5/5 sampai 10/5-2009 43.233,33

2V5 sampai 31/5-2009

3. Penghitungan bunga tabungan berdasarkan saldo terendah dalam bulan yang


bersangkutan dengan bunga berj enjang
Tabel 7.7.
Contoh Bunga Tabungan Berjenjang
SaldolTerendahriDalarr,:Bulan:itu.{Rp .) Suku,Banea.{%}
u sampar lu.uuu.uuu t2
10.000.000 sampai 20.000.000
20.000.000 sampai 50.000.000 l4
LEbIN dATI sU.UUU.UUU l-5

Penghitungan bunganya adalah (31/360) X 940.000 X12%=9.773,33

180 I Manaiemen Penbankan


Pergerakan suku bunga tabungan sangat tergantung kondisi perekonomian. pada
saat likuiditas perekonomian ketat, suku bunga SBI meningkat, maka suku bunga
tabungan juga meningkat. Sebaliknya pada saat kondisi likuiditas perekonomian
longgar, maka tingkat suku bunga tabungan cendelung menurun. Mengapa clemikian?
Pada tingkat rnikro (manajemen perbankan) penghimpunan dana tabungan sang;at
diperh-rkan ketika kondisi likuiclitas perekonomian ketat sebab sumber dana bank
menjadi langka, pinjaman antara bank berbunga tinggi, sebagian besar dana masuk ke
penempatan SBI di Bank Indonesia, sehingga alternatif tabungan menjadi sangat penting
dengan cara memberikan harga (bunga) yang lebih tinggi agar masyarakat terpengaruh
untuk menabung. Bahkan, tidak sedikit bank yang berusaha menghimpun dana
tabungan ini dengan memberikan insentif hadiah kepada nasabah tabungan. Sebaliknya
bila konciisi likuiditas perekonomian longgal, maka alternatif sumber dana yang bisa
diperoleh bank, misalnya pinjaman pasar uang antar bank menjadi murah, lrudah
akses ke Pasar uang, maka bank akan menentr"rkan bunga tabungan cenderung renclah.

c. Deposito Berjangka (Time Deposit)


)eposito merupakan simpanan rnasyarakat atau pihak ketiga yang penarikarrnya dapat
Cilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara deposan dengan bank yang
;ersangkutan. Jangka waktu deposito umumrlya terdiri dari 1 bulary 3 bulan, 6bulan,12
:u1ary 18 bulan dan24 bulan. Deposito berjangka tidak bisa diperdagangkary narnun bisa
iiigunakan sebagai jaminan kredit.
Bank memberikan bunga deposito pacla setiap akhir periode. Dalam perkembangan
:erakl'riq, beberapa bank memperhitungkan bunga harian untuk deposito. Ini artinya berapa
haripun deposito mengendap akan diberikan bunga sebagaimana tabungan, hanya saja
ietap terikat jangka waktu deposito. Perhitungan bunga yang lazim adalah minimal
mengendap satu bulan. Bank akan memberikan bunga setelah deposito minimal mengendap
satu bulan. Kalau yang menjadi pedoman ini, maka untuk deposito yang dibuka pada
tanggal akhir bulan bunga diperhitungkan pada akhir bulan juga walaupun tanggalnya
berbeda. Misalnya deposito dibuka tanggal 31 Januari, maka jatuh tempo bunga 28 Februari
atau 29 Februari, 31 Maret, 30 April dan setertrsnva. Tetapi kalau deposito djbuka tidak
pada tanggal akhir btrlan, maka jatuh tempo bunga akan sama dengan tanggal pembukaan
deposito. Contoh deposito dibuka 15 Jantrari untuk 3 bulan, maka jatuh tempo bunga pada
15 Februari, 15 Maret dan 15 April.

Contoh l:
Deposito berjarrgka di Bank Mitra Niaga Semarang dengan nominal Rp 100.000.000, bunga
l9o/opa, jangka waktu 12 bulan (1 tahun) mulai 31 Mei 2009.

Bab 7 Manajemen pasiva eank I 181


FV"=PV(1 +r)"
Keterangan:
FY,,= Future Value l)eposito akhir tahun ke-n
PY : Present Value Deposito awal periode
r = Suku bunga
n = Jumlah Thhun atau periocle pembungaan
FV 1:100.000.000 (1 + 0,18 )r
: 118.000.000

Contoh 2:
Deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang; deng;an nominal Rp 100.000.000,
bunga 18"l,pa,jangka waktu 1 bulan mulai 31 Mei 2009
FV ,= 199.900.000 (1 + 0,18/12 )'
- 101.s00.000

Cor-rtoh 3:
Deposito berjangka di Bank Mitra Niaga Semarang; dengan nominal I{p 100.000.001
bunga L8"1,pa, jangka r.vaktu l bulan mulai 31 Mei 2009 dan akan di-rolloT)er secar.-
otomatis setiap bulan. Kalau nasabah ticlak menarik bunga setiap bulan (bam bula:
ke-12) maka penghitungannya adalah:

FV^ = pv (1 + r/m)'""
rn = frekuensi pembayaran bunga
FV = 100.000.000 (1 + 0,18112) t2x1

= 779.56'1.817,75

d. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito pada prinsipnya sama dengan deposito berjangka yaitu simpanan dar.'
pilrak ketiga atau masyarakat dan terikat oleh jangka waktu (fired time). Perbedaannya adala:
sertifikat cleposito diterbitkan atas unjuk (pembawa), sedangkan deposito berjar-rgk.
diterbitkan atas turrjuk (rrama). Sebagai deposito yang diterbitkan atas pembawa bera--
siapa saja boleh menarik sertifikat deposito selama bisa menunjukkan sertifikat depos-.-
tersebttt kepada barrk penerbit. Di samping itu sertifikat deposito dapat cliperclagangk-
oleh masyarakat setelah mendapat ijin dari Bank Indonesia. Perbedaan yang lain cleng-
c-leposito berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan di muka. Der-rg-
clemikian deposan untuk sertifikat deposito pada saat membuka deposit tersebut ha-i',,-:
membayar sebesar nilai tunai sertifikat deposito ditambah sejumlal'r pajak bunga va:.=

782 I Manaiemen penbankan

I
I
I
:rperhitungkan di mnka. Walaupun demikian pencatatan sertifikat deposito tetap sebesar
::iai nominalnya. Nilai tunai sertifikat deposito ditentukan dengan rumus:
Px360
l{ilai Tr.rnai Sertifikat Deposito :
360+(iX t)
Keterangan:
I Nilai Nominal Sertifikat Deposito
=
- = Tingkat Suku bunga Sertifikat Deposito
: = Jangka rvaktu (dalam hari)

'lontoh:
Tanggal 1 Mei 2009 Diana membeli sertifikat Deposito seri A sebanyak 10 lembar @
Rp 10.000.000. jangka waktu 3 bulan (90 hari) mulai 1 Mei 2009 dengan suku bunga
20%pa (per annum). Pajak bunga 1"5%. Penghitungan nilai tunai dan bunga seperti
tarnpak pada Tabel7.8.
Tabel 7.8.
Penghitungan Nilai Tunai dan Bunga Sertifikat Deposito

No Keteranga.n Jumlah
I Nominal Sertifikat Deposito 100.000.000
2 NilaiTunai= (100.000.000 x 360)/ (360+ (0,20 x 90)) 95.238.095
3 Bunga dibayar dimuka (diskonto) 4.761.905
4 Pajak bunga = 15% x 4.761.905 714.286
5 Bunga bersih yang dibayar oleh bank 4.047.619

:=::laku suku bunga simpanan (cieposito) akan mengikuti kebijakan moneter yang ditempuh
: --ri< indonesia. Bank komersial akan memprediksi tingkat bunga pasar yang akan datang,
*::rudian menentukan tingkat bunga deposito yang dijual. Bila diprediksi likuiditas
:-:ekonomian semakin ketat, di mana Bank Indonesia akan rnenaikkan suku bunga SBI untuk
:,-:lgurangi jumlah uang yang beredaq, maka bank komersial akan menetapkan suku bunga
:=:osito relatif tinggi di atas bunga SBI untuk deposito jangka waktu semakin lama sebelum
r =:ijakan BI ditempuh. Ini artinya bank komersial akan melihat kecenderungannya. Mengapa

:=rikian? Pada kondisi ini, dana perbankan akan masuk ke BI untuk pembelian SBI daripada
:-::mpatkan di kredit, pinjaman antara bank juga berbiaya tinggi, sementara bank juga
::.nbutuhkan dana likuid, sehingga mematok bunga tinggi untuk deposito yang berjangka
a{fl1 semakin lama akan menguntungkan bank. Nasabah akan cenderung memilih deposito
--;gka panjang daripacla deposito jangka penclek, sehingga clana terikat di bank lebih lama
::rgan kontrak suku bunga sebehrm kenaikan bung;a pasar. Di sinilah bank menikmati suku

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 183


bunga yang relatif murah dibanding bunga yang berlaku di masa mendatang. Semua ini terjacli
tentu kalau prediksi suku bunga yang dilakukan bank kornersial tepat. Prediksi tingkat bunga
pasar akan naik umumnya diinclikasikan kalau saat ini tingkat inflasi tinggi, rupiah melemah
atau bahkan krisis ekonomi global, persoalan politik dan sebagainya.

Tabel 7.9.
Profil Bunga Deposito Ketika Diperkirakan Otoritas Moneter
Akan Mengetatkan Likuiditas Perekonomian

tCngka :W" aktu'.Deppsit Ii[glibti Xku: Bil.ne4 iDec'os,ito: (7o]


l- Bulan B

3 Bulan 10
6 Bulan 1T
12 Bulan 1,2

18 Bulan 1"4

Sebaliknya bila diprediksi kondisi likr"riditas perekonomian akan longgar (ekonomi normal)
tingkat suku bunga eleposito akan semakin rendah untuk deposito yang semakin berjangka
waktu semakin lama. Pada kondisi ini bank akan menetapkan sukr.r bunS;a cleposito jangka
pendek lebih tinggi agar deposan menyimpan dananya dalam deposito jangka pendek, sebab
bank memprediksi bahwa pada periode berikutnya suku bunga akan turun. Kalau demikian
bank akan rnembayar bunga dengan kontrak baru dengan suku bunga yang lebih rendah. Jika
bank menetapkan suku bunga deposito saat ini lebih tinggi untuk jangka waktu yang semakin
lama, sementara suku bunga diperkirakan akan turun, maka bank akan mengalami kerugian
akibat membayar bunga deposito jangka panjang dengan kontrak sebelumnya. Pre<liksi tingkat
bunga pasar akan menllrun antara lain cliindikasikan oleh tingkat inflasi yang menurun, tingkat
Pengangguran yang meningkat, ada upaya pemerintah menggerakkan sektor riil, rupiah
menguat terhadap dolar dan sebagainya. Profil penetapan bunga bisa digambarkan seperti
tampak pada Tabel7.10.

Tabel 7.10.
ProfilSuku Bunga Deposito Ketika Diprediksi
Akan Terjadi Pelonggaran Li kuiditas Perekonomian

Ianjka W.aktu Deposito Tingket 5,uku Bu'?gr DepoJitb {7.o)


l Bulan 15
3 Bulan 14
6 Bulan 1"2

12 Bulan 11
L8 Bulan 10
24 Bulan 8

I84 I Manaiemen penbankan


Kenaikan atau profil suku bunga deposito harus memperhatikan ketentuan penjaminan dana
oleh pemerintah. Suku bunga yang clijamin adalah suku bunga yang tidak melebihi ketentuan
LPS. Misalnya penjaminan penuh (implicit) yaitu deposito dijamin bila suku bunga deposito
idak melebihi dari 150% dari tingkat bunga Sertifikat Bank lndonesia, maka kalau bunga SBI
sebesar 72"/oberarti suku bunga deposito maksimum yang dijamin pemerintah adalah 18"1' per
:ahun. Bila ada bank yang menetapkan suku bunga lebih dari 1B%, maka pemerintah tidak
akan menjamin dana masyarakat tersebut bila bank dilikuidasi. Seiring dengar"r penjaminan
:erbatas saat ini yang dikelola oleh Lembaga Penjaminan Simpanarl maka penetapan bunga
'impanan rnasyarakat yang dijarnin dilakukan oleh LPS.

F. Sensitivitas Suku Bunga Simpanan

:iukurn permintaan dan penawaran juga berlaku bagi dunia perbankan. Bila pacla perusahaan
:.:n bank perrnintaan dan penawaran dipengaruhi oleh harga dalam rupiah, maka dalam
:rnia perbankan harga dalam bentuk suku bunga. Dalam hal bank bertindak sebagai
::nghimpun atau pembeli dana dapat dijelaskan bahwa bila tingkat bunga simpanan naik maka
, -,lume simpanan rnasyarakat akan meningkat pula dengan asumsi ceteris paribus atau kondisi

:, ,uar bunga relatif tetap. Kenaikan volume simpanan masyarakat yang dipengaruhi oleh tingkat
- *-<u bunga dapat dijelaskan dengan analisis sensitivitas atau dalam teori ekonomi mikro sering

::=ebut elastisitas.
Dalarn praktik perbankan, simpanan masyarakat yang sangat sensitif atau peka terhadap
:=:-rbahan tingkat suku bunga adalah deposito berjangka dan sertifikat deposito dan tabungan.
-:.:uk tabungan sensitivitasnya relatif rendah dibar-rdingkan deposito. Thbungan lebih banyak
:,:engaruhi oleh biaya oaerhend misalnya biaya promosi, hacliah, faktor keamanan, pelayanan
:::, sebagainya. Sedangkan giro tidak peka terhadap perubahan suku bunga, tapi justru lebih
:,:r., ak dipengaruhi diluar bunga. Oleh karena itu pengaruh tingkat bunga terhadap simpanan
: "'i-arakat tergantung; pada perilaku dana yang ada pada masing-masing bank terutama biia
:,j :ilkan derrg;arr biaya oaerlrcad yang dikeluarkan bank. Dengan demikian besarnya elastisitas
-- :-<at bunga terhadtrp simpanan pada tiap-tiap bank akan berbeda.
Secara teoretis sensitivitas tingkat suku bunga terhadap simpanan atau deposit dapat
: i-:Jng dengan lumus:
% Perubahan Q

% Perubahan r

:imana E = Elastisitas
Q = Jumlah Deposit
r = Tingkat Bunga

Bab 7 Manajemen Pasiva sank I 185


Contoh:
Misalnya selama triwulan L tahun 2009 (31 Desember 2008 s/d 31 Maret 2009) terjaC
perubahan jumlah deposito berjangka dan tingkat bunga pada Bank Bahana sebagai berikur

Tabel 7.11.
Data volume, Jangka Waktu dan Tingkat Bunga Deposito

,; 1ft!iime,pe1,,,,: rin€$?t.Bungiip,el VoflLmuer0ei,rf{r" Tingket.Bu,nge:,per


Depoiito r:;iiiiiZ0O9::{Rbl
ri/izt2oos tabi ii 3 7l ltt:aio&.Ia/olt :,. r, ::::, lr ii1/i-i0'0Ea%|.i:

l bulan 200.000 15 250.000 20


3 bulan 250.000 10 350.000 15
6 bulan 400.000 10 700.000 15
l-2 bulan 150.000 6 200.000 L3
Jumlah 1.000.000 1.500.000

Berdasarkan c'lata pada Tabel 7.11 maka dapat dihitung tingkat elastisitas suku bunga terhadap
simpanan. Dalam hal ini terlihat pada simpanan jenis deposito, oleh karena itu pengukurai
elastisitas akan difokuskan pacla jenis-jenis deposito tersebut. Perhitungan elastisitas tersebut
adalah sebagai berikut:

Tabel 7.12.
Penghitungan Sensitivitas Suku Bunga Deposito
Ketel,,angin Votufi€(e) :A:Q %aol Buhea Ar Yn;Af E
1. Deposito 1 bulan
3t/12-2008 200.000 L5%
31./3- 2009 250.000 50.000 25o/o 2Oo/" 5o/o 1,6,7% L,5

2. Deposito 3 bulan
31./12-2008 250.000 1,O%

3L/3- 2OO9 350.000 100.000 40% t5% 5% 20% 2

3. Deposito 6 bulan
3t/1.2-2008 400.000 L0%
31/3- 2009 700.000 300.000 75% 75% 5% 20o/o 3,75

4. Deposito 12 bulan
3r/12-2008 150.000 8%
3u3- 2009 200.000 s0.000 33,3% 1,3% 5% 25% 1,33

tiitlfii$:ss.iso0li

Hasil penghitungan sensitivitas untuk sernua jenis deposito tersebut, kemudian dapat ditentukan
sensitivitas rata-ratanya selama triwulan L tahun 2009 dengan menggunakan konsep rata-rata
tertimbang sebagai berikut:

786 I Manaiemen perbankan


Deposito Perhitungen' ElCstisita!
l bulan (s0.000/s00.000) x 1,s 0,15
3 bulan (100.000/s00.000) x 2 0,40
6 bulan (300.000/500.000) x 3,75 2,25
L2 bulan (s0.000/s00.000) x 1,33 0,13
Elastisitas Rata-Rata 2,93

Berdasarkan teori ekonomi, jika elastisitas lebih besar dari 1 dinyatakan elastis, artinya tingkat
suku bunga mempengamhi volume deposito berjangka. Hasil perhitungan menunjukkanbahr,va
E=2,93 yang artinya jika tingkat suku bunga dinaikan sebesar 1,o/"-nya (dari bunga sebelumnya),
maka akan menaikkan volume deposito sebesar 2,93o/"-nya (dari volume sebelumnya). Namun
perlu diperl-ratikan bahwa, kenaikan tingkat suku bunga juga berpengaruh pada kenaikan cosf
of fiLnd khususnya untuk dana deposito. Berdasarkan contoh di atas dapat dihitung kenaikan
cost of fund dari periode 31 Desember 2008 ke periode 3l Maret 2009 sebagai berikut:

Ptirfahccal
rjnslfat Cost of
lehii:D..eBosito Kornpoiisi{Porsi)
;,BUnEa,i r:FUnd r:

3l- Desember 2008 1 bulan (200.000/1.000.000) x 100% 0,15 0,030


3 bulan (2s0.000/1000.000) x 100% 0,10 0,02s
6 bulan (400.000/1000.000) x 100% 0,10 0,040
12 bulan ( 1s0.000/1000.000) x 100% 0,08 o,o1,2
o,107

31 Maret 2009 l bulan (2s0.000/1.s00.000) x 100% o,20 0,033


3 bulan (3s0.000/1.s00.000) x 100% 0,15 0,03s
6 bulan (700.000/1.s00.000) x 100% 0,15 0,070
12 bulan (200.000/1.500.000) x 100% 0,L3 o,ot7
0,15 5

per 31 Desember sebesar 0,107 atau 70,7"/o, cost of fund per 31 Maret 2009 sebesar
Cosf of fitnd
0,155 atau 75,5o/o. Dengan demikian kenaikan COF sebesar 4,8o/o, sedangkan volume deposito
berjangka naik sebesar 50% atau dari Rp 1.000.000.000 menjadi Rp 1.500.000.000.

,, ;,Volu
rne,per,:iit T[11€ka!,p.unea:ner, v.o,[upe,Fei,r-{fl r!ng,!aL:p;$$a'$g1
Denos.ito
3i712,200s'(RCIl: 1
: :!i]:I)-f g1,g$: (o/"1,;. :
i: ..r,,12009.,{ Rt). r' r. : . I : 3i/e:2009 . {9';}:i i
:

l- bulan 200.000 15 250.000 20


3 bulan 250.000 10 350.000 15
6 bulan 400.000 10 700.000 15
12 bulan 1s0.000 8 200.000 13
Jumlah 1.000.000 1-.500.000

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 787


G. Sensitivitas Overhead Cost

Biayaouerheacl adalahpengeluaranbiaya selainbiayabunga. Biaya ini sensitif terhaclap simpanan


masyarakat. Biaya oaerhead itu clapat berr,rpa pengeluaran yang berhubungan dengan aktivitas
pengumpulan dana (t'unding). Biaya-biaya tersebut antara lairr adalah biaya tenaga kefa,
pengel.,urun untuk pemberian hadiah, biaya admitristrasi dan lain-lain. Oleh karena itu pacla
perkembangan sekarang ini hampir semlla bank termasuk bank milik pemerintah bersaing
mengumpllkan dana melalui pemberian hadiah. Mengingat biaya-biaya ouerhend tersebut cukup
material, maka perlu dilakukan analisis terutarna pengarulurya terhadtrp simp'ranan masyarakat.
Salah satu teknik analisis adalah menggu.nakan sensitiztity annlysis (seperti halnya analisis
sensitivitas tingkat bunga terha<lap deposito). Tekr"rik Analisis tersebut menggunakan formuia
sebagai berikut:

% Perubatrran Q
E=
ol, Perutbahan OC

di nrana E aclalah Elastisitas, Q actalah jumlah simpanan dan OC adalah ouerlrcad cosf . Sedar-rgkan
perhittrngan pengaruh biaya ouerhearl untuk masing-nasing jenis simpanan dapat dilakukan
seperti perhitungan bunga pada deposito di atas.

H. Penentuan Biaya Dana (Funds Pricing)

Harga clana mernpengaruhi keuntungan yang akan dicapai atas penempratan dana pada aktiva
proJuktif (khususnya kreclit). Di samping itu harga dana dapat digunakan untuk menentukan
kombinasi sumber dana yang paling murah yang terseciia di pasar uang. Oleh karena itu
menentukan harga clana aclalah merupakan keharusan bagi bank. Penetapan harga dana secara
umLlm clipengaruhi oleh strtrktur snmber cla.na, tingkat suku bunga, jangka waktu sumber dana,
volnme dana, biaya oaerhead dan jumlah clana yang tidak ditempatkan ke aktiva produktif
(nnloannble .fund).

Dalam kaitannya dengan penentuan harga dana, kita perlu memahami beberapa istilah
yang sering digr,rnakan untuk menyebutkan biaya sumber dana bank, antara lain:
a. Ftrndyaitu biaya yang langsung dikeluarkan untuk mernperoleh setiap rupiah dana
Cosl. of
yang dihirnpunnya termasuk dana non operasional (unloannhle funtl) misalnya reserae
requirernenl untuk mernenuhi ketentuan Bank Indonesia atau cadangan likuiditas.
Penghitungan biaya ini diformulasikan sebagai berikut:
Interest paid
COF : x 100%
Tot&l Fund

1BB I Manaiemen Perbankan


Cost of Money yaitu biaya dana ditambah biaya orterhend. COM diformulasikan:

Total Biaya Dana + Oaerhead Cost


COM = x 100%
Total Dana

Cost of Loartnble Fund rcOLF) yaitu biaya dana yang dioperasionalkan (ditempatkan)
unhrk
memperoleh pendapatan. Dana operasional adalah total dana yang dihimpun dikurangi
dengan unloanble funds. COLF dalam persentase dapat diformulasikan:
Total Biaya Dana
COLF = x100%
Total Dana - Unloanable Fund

-itionnable fund adalahdana yang tidak ditempatkan pada aktiva produktif dengan tujuan untuk
:erjaga-jaga/cadangan. Unlonnable fund ini bisa berupa legal reserae requirentent, utorking capital
*.serae requirement seasonal reserae requirement, cylical reserue requirement dan idle
, fund. Besarnya
-*rionnable
fured ini ditentukan rnenurut pengalaman bank yang biasanya dicerminkan oleh cash
',,flo. Khusus legal reseroe requirement atau sering disebut Giro wajib Minimum yang harus
..liqirnpan di bank sentral ditentukan sebesar 5% dari dana pihak ketiga (untuk rupiah) dan3"/"
lari dana pihak ketiga (untuk valuta asing). Semakin besar unloanable fund akan semakin
nemperkecil jumlah dana yang dapat ditempatkan untuk memperoleh penciapatary clengan
"iemikian COLF-r'rya akan semakin mahal. Sebaliknya blla unloanable fund semakin kecil maka
COLF-nya semakin murah.
Dalam hal menentttkan unloanable fund, terdapat surnber dana perbankan yang tidak
:iperhitungkan atau tidak dikenakan dalam ketentuan reserae requirement atau giro wajib mini-
num yaitu kewajiban yang tidak segera harus dibayar, contoh: jaminan bank garansi, Surat
Berharga Pasar uang (SBPU) yang dijual, Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), Modal
Sendiri, Dana Penyertaan (Konsorsium) dan dana antar kantor bank itu sendiri.

Metbde Penghitungan Biaya Dana


a. Metbda Biaya Dana Rata-Rata Historis (Historical Average Cost Of Fund Method)
Metoda ini pada mulanya paling sering digunakan karena dianggap paling mudah. Bank
hanya menjumlahkan biaya penghimpunan dana dibagi total dana yang dihimpun. Namun
apabila dihadapkan pada suku bunga yang berubah, metode ini akan menjadi tidak applicnble.
Sebab biaya yang diperhitungkan menurut metode ini adalah biaya masa lampau. Metode
ini cocok untuk meng;evaluasi masa lampau dan dapat digunakan untuk menetapkan
perencanaan bunga bila diasumsikan suku bunga dana di masa mendatang relatif stabil.

Bab 7 Manajemen Pasiva sank I 189


Tabel 7.13.
Contoh Perhitungan Biaya Dana Rata-rata Historis (dalam jutaan rupiah)
Vol:pmEupfie .,.tnte.fe;!,RaJe Biaya,Dana
.lenis Dana :::':,:f RDl ,,rr
,irrii: r;(R0)i,ir:::i
,
:a :.; i.:::;.ilval : :. l::: l;

a. Dana berbasis bunga:


1. Giro 900.000 8 72.000
2. Tabunean 300.000 12 36.000
3.
Deposito 1 bulan s00.000 1,4 70.000
Depsoito 3 bulan 400.000 15 60.000
4. Kewaiiban lainnva 50.000 L2 6.000
Jumlah Dana Berbunga 2.150.000 244;000

b. Dana tidak berbunsa:


1. Setoran Jaminan L/C 100.000
2. Setoran Jaminan B/G 150.000
3. Dana Transfer 50.000
4. Dana Titipan 50.000
5. Deoosito iatuh tempo 100.00c
Jumlah Dana tak berbunsa 450:000
Total 2:600:000

Dengan memperhatikan perhitungan pada Tabel 7.13 maka dapat ditentukan:


a. 7. Cost of funds untuk dana berbunga
244.000
Costof fund x 100'/o = 71,39'%
2.150.000

a.2. Cost of funds seluruh Dana


241.000
Cost of fund x 100% : 9,38o/o
2.600.000

Dalarn prinsip konservatif, bank lebih banyak menggunakan COF untuk dana yang berbasis
bunga saja.
Untuk penghitungan COLF adalah sebagai berikut:
Bila COF diketahui 11,39o/o dan Reserzte Requiremerzf diketahui 5%, maka COLF dapat
diter-rtukan sebagai berikut:
100
71,39 "/o 11,99"/o
100-5
Untuk penghitungarr clst of money dana ini, diketahui COF sebesar 17,39oh dan oaerhend
cosf sebesar 3% maka COM = 77,39'% + 3'lo atau sebesar 74,39"/o.

194 I Mana3emen penbankan


b. Metoda Biaya Dana Rata-Rata Tertimbang (Weighted Avera{e Cost Of Fund Method)
Metode ini mencoba rnemperbaiki kelernahan metode biaya dana historis yang tidak
memperhatikan peran masing-masing sumber dana sehingga sering sulit menjadi petunjuk
yang akurat bagi manajemen bank. Dalam pendekatan ini terlebih dahulu memperhatikan
Peran masing-masing sumber dana yang ditunjukkan melalui besarnya komposisi dana
dan faktor lain yang mempengaruhi besarnya biaya dana misalrrya reserae requirement,
Reserae requirement di sini adalah cadangan wajib (giro wajib minimum) dan cadangan kas
menurut pengalaman bank. Metoda jni bisa digunakan dalam bentuk hariary bulanan atau
tahunan.

b.1. Metode Biaya Dana rata-rata Tertimbang Harian (The Weighted Daity Aaerage Method)
Pada bank biasanya terdapat Laporan Likuiditas Harian. Atas dasar ini kita dapat
menenfukan biaya clana rata-rata tertimbang dari berbagai jenis sumber dana dari hari
ke hari. Rumus untuk menghitungnya ac{alah sebagai berikut:

Inuestment x Annual interest Rlte in o/o x Running Period in days


COF
100 x 360

lnztestnrcnt x Running Period in days


Interest Number =
100

360
interest Deaisor =
Interest rate ilt "h

Interest Nwnber
Cost Of Fund
Interest Deaisor

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 791


Contoh Penghitungan Biaya Dana Rata-Rata Harian
K€wajb;
Tancgil Tabuntin Deposito Total dana lntereSt
,Gilo", l-ainnya
i --,89/o :ii ='12%o, i=34% i=tSYo i=L2%. N'umber
1 13,000 5,000 8,000 6,000 s00 32,500 325
2 l-4,000 5,200 8,500 6,100 700 34,500 345
3 13,500 4,500 8,100 6,500 800 33,400 334
4 1"4,100 4,600 9,000 6,500 800 35,000 350
5 14,000 4,700 9,100 7,000 850 3s,650 357
6 14,200 5,000 9,000 7.500 730 36,430 364
7 L4,200 5,000 9,000 7,500 730 36,430 364
6 1,4,400 5,200 9,200 7,700 800 37,300 373
9 14,500 5,300 9,300 7,800 830 37,730 317
10 15,000 5,400 9,400 7,000 800 37,600 376
11 l-5,000 5,500 9,500 7,800 750 38,550 386
72 15,100 5,800 9,000 7,200 700 37,800 378
13 15,200 6,000 8,800 6,500 800 37,300 373
T4 15,200 6,000 8,800 6,500 800 37,300 373
6,200 8,200 8,000
-t]0 38,970 390
15 L5,800
16 16,100 7,000 7,000 7,000 880 37,980 ?on

17 15,800 7,000 7,300 9,000 6s0 39,750 398


18 14,800 7,500 8,300 9,800 900 41,300 413
19 15,800 8,900 9,400 8,700 600 43,400 434
20 16,000 7,300 6,800 8,000 660 38,760 388
21. 16,000 7,300 6,800 8,000 660 38,760 388
22 18,000 9,800 7.100 8,000 770 43,670 431
23 15,000 7,500 8,300 7,500 750 39,050 391
24 14,800 7,200 7,400 6,800 600 36,800 368
25 16,000 5,000 5,500 9,000 800 36,300 363
26 1-7,000 8,900 8,900 9,900 980 45.580 457
27 15,700 8,700 9,300 9,600 650 43,950 440
28 L5,700 8,700 9,300 9,600 650 43,950 440
29 18,000 9,600 8,400 9,000 670 45,670 457
30 14,000 8,200 9,900 9,800 920 42,820 428
Jumlah' 455,900 198;000 252;500 235,300 22,500 1;1,64,300 1,t.643
Rata -rata 15,r97 6,600 8,420 7,:843 750 38,810 388

Dengan demikian biaya bunga rata-rata (clalam rupiah) aclalah:


Tabel 7.15.
Penghitungan Cosf Of Funds
Jenis Dana Rata-Rata Bunea per bulan COF (Rol
Giro 15.197 8%/12 101,31
Tabunsan 6,600 1.2%/12 66,00
Deposito 14% 8.420 14%/L2 98,23
1.5% 7.843 ts%/L2 98,04
Kewaiiban lain 750 12%112 7,50
Total COF 371,08

I92 I Mana3emen Perbankan


lnterest Nunrber
Cost Of Fund
lnterest Diuisor

17.643
371,,08
360

P
Catatan
bahwa P = Interest Rate in"/o atatt COF rata-rata cialam %

371,08 X 360
x100%
7r.643
P = 11,47 o/"
Besarnya COLF adalah:
Bila Reserue requirement adalah 5% maka COLF sebesar 11,47 "/o x (100/95) = 12,07"/o

Penghitungan COF dengan rata-rata tertimbang


Dengan memperhatikan informasi di atas dapat ditentukan COF dengan menggunakan
metoda rata-rata tertimbang yaitu:

Tabel 7.15.
Penghitungan COF dengan Metoda Rata-Rata Tertimbang
'Shdie. I,h&."res::t cof:Tertimbgng
No Jenis Dana Rata-Rata: t :..
::',:falte.,; . : t.;. a a :. : lo//al. : : t.,,i'.,

1. Giro 15.197 39,16 8% 3,L3


2 Tabungan 6.600 r7,oo I2o/o 2,04
3 Deposito 14% 8.420 21,,70 !4o/o 3,04
Deposito 15% 7.843 20,2r 7s% 3,03
4 Kewaiiban Lainnva 750 1,93 12% 0,23
38.810 100 Lr,47

Bila reserae reqrLirement sebesar 5% maka COLF = 11,47% x (100/95) atau sebesar 12,07"/"'
Dengan demikianbiays 4utru yang ditempatkan 12,07"/" per tahun, sedangkan COM dengan
asumsi biaya ooerhesd 3% maka COM = 11,,47"/" + 3o/o atau sebesar 14,47o/". Dengan demikian
cost of money 74,47"/o per tahun.

Bab 7 Manajemen Pasiva Bank I 193


b.2. Penghitungan COIF dengan metoda Rata-Rata Tertimbang Thhunan
Tabel 7.17.
Penghitungan COLF dengan Metoda Rata-Rata Tertimbang Tahunan

:Jenis:Dahl ftlume (Rp.) lh,ltiii. ,litetest RE13,rle Eflectj.ud COLF


,:1961.. ai,ii'tu/oit Ria. lV"l Ratd:lYol lo/"1,
Giro 5.470.800 39.15 8 5 8,42 3,30
Tabungan 2.376.000 t7,oo 1,2 5 1,2,63 2,1,5
Deposito 3.031.200 21,,70 1.4 5 1,4,74 3,20
2.823.600 20,20 15 5 t5,t9 3,19
Kewlainnva 270.000 1,94 1,2 5 1,2,63 0,2s

iumla'h 13.971.600 100.00 1.2,09

Slure (komposisi dana) ditentukan dari jumlah masing-masing dana dibagi total dana.
Sedangkan Effectiae Rnle ditentukan clari perkalian antara interest rate dengan 100/95 dan
COLF diperoleh dari Effectiae rate dikahkan dengan slzare .

c. Metbda Biaya Dana Marginal (Marg,inal Cost of Fund Method))


Metoda ini sering digunakan untuk mengambil keputusan pada saat itu berkaitan dengan
kebutuhan penempatan elanalkredit untuk memenuhi nasabah prima. Oleh karena itr.r biaya
dana akan clidasarkan pada sr.rku bunga yang berlaku pada saat itu dan biaya per-rghimpunan
dana selain bunga. Metoda ini lebih realistis dan sangat fleksibel dengan perubahan suku
bunga. Walaupun demikian penentuan biaya marginal ini haruslah dipenuhi asumsi bahwa
sumber dana dari satu sumber saja, rnisalnya dari pasar uang atau penerbitan sertifikat
deposito saja.
Marginnl cost of fund method clapat diformulasikan sebagai berikut:
1. Perolehan clana dari pasar uang
Biaya Bunga + Biaya Non Bunga
ivlCOLF = x 100%

2. Perolehan dana dari penerbitan sertifikat deposito


Biaya Bunga + tsiaya Peroleh;rn + Biaya Proses Penerbitan
MCOLF x 100%,
I - Reserue Requirement
Contoh a.
Nasabah prima mengajukan kredit ke Bank X sebesar Rp 50.000.000.000. lJntuk
memenuhi kebutuhan dana ini kemudian Bank X meminjam di pasar uang dengan
suku bunga 20'%pa. Sedangkan biaya non bunga yang diperlukan 1'lo dari totai dana,
maka MOCF dapat ditentukan sebagai berikut:

L94 I Manaiemen perbankan


(Rp 50 Miliar X20"/.) + (Rp 50 Miliar X1%)
MCOLF = xL00%
Rp 50.000.000.000

Rp 10.000.000.000 + Rp 500.000.000
MCOLF = x 100%
Rp 50.000.000.000

MCOLF :21O1,

Contohb.
Bila kebutuhan dana tersebut dipenuhi melalui penerbitan sertifikat deposito berjangka,
3 bulan, 25%. Untuk penerbitan tersebut diperlukan biaya proses penerbitart0,So/n,biaya
perolehan 0,6o/o danreserue requirement berupa giro wajib minimum 5% dan cadangan
kas Lol, maka MCOLF sebagai berikut:

0,25 + 0,005 +0,006


MCOLF
1. - 0,07

MCOLF in% =28,06o/o

a. Pendekatan Biaya Marginal


Dalam menentukan portofolio sumber clana, diperlukan kemampuan manajernen bank
untuk dapat mengkombinasikan sumber dana sehingga didapat kombinasi dana yang
paling murah. Secara umum kalangan perbankan menganggap bahwa giro merupakan
sumber dana yang paling murah dibandingkan ciengan sumber dana tabungan, deposito
atau yang lain. Pandangan ini tampaknya hanya dilihat dari tingkat suku bunga yang
diberikan pacla masing-masing jenis sumber dana tersebut yang secara umum menghargai
giro adalah paling murah. Pendapat umum ini tampaknya perlu dikaji ulang.
Pihak manajemen suatu bank Lrmumnya selalu merasa khawatir bahwa banknya akan
mengalami kerugian karena adanya beban biaya ouerhead pada setiap transaksi' Kadang-
kadang board of rlirectors menunjukkan balance sheet cTan profitlloss yang terakhir kepada
manajer dana (ftind mnnager) tentang posisi dana yang terkumpul denE;an biaya dana yang
telah dikeluarkan. I,ada umumnya bank dapat menghimpun dana cukup besar pada sisi
giro atau tlentnncl deposit clan deposito berjangka (time deposit). Kedtra item ini katakanlah
mempunya i market rate of interesf secara rata-rata 6ol, dan 18ol'. Seand ainya interest rate untuk
cletnsnd deposit dan time deposit adalah sebesar 8%, dan 74oh, sedangkan volumenya
nempunyai jumlah yang sama, maka bnlnnce slrcet akan uampak pada Tabel 7.18 sebagai
berikut:

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 195


Tabel 7.18.
Balonce Sheet Hypothesis
Aktivi Jumlah (Rp jUiaah} Kefiejiban JunrlCh,(Rp jutbanl
Loans 1.000 Demond Deposit 500
Time Deposit 500
1.000 1.000

Pada suatu perkiraan dengan basis yang sarna,


fund mnnager merasa yakin bal-rwa bunga
yang diterima (interest receipt) dari pinjaman setelah dikr-rrangi dengan barl debt ultuk loans
adalah sebesar 78"/o. Personal E Accot.tpancy (biaya aclministrasi) untr-rk aktivitas
funding
adalalr 2o/o dan untuk lending aclalah Ck per tahun, sehingga income ststerrent ctapat
digambarkan sebagai beriku t:

Tabel 7.19.
lnitiql Profit and Loss Statement L (in %l
Keterangin Jumtah:(7o) Total (y!)
lncome 18
I nterest:
DDs) ( Rp 500 x 8%)/t0o1 4
TDs=>(Rp 500 x L4%)/ IOOO 7
Personal/Occou pa ncy:
Lending 2
Fu nd ing 6
Total Expenses 19
Loss 1,

Berdasarkan analisa di atas, fund mnnager fiiernberikan rekomendasi untuk mengganti


semua
dana mahal dengan dana yang lebih murah cli clalarn usaha menurunka" Uiuy" Setelah
kebijakan ini dilakukan, ternyata bank malahan mengalami kerugian sebesar 4ua kali
dari
kerugian semula. Kenaikan biaya ini terjadi pada biaya personel yang rnelonjak cukup tinggi
dengan bertambahnya jumlah dernancl tte2sosit. Dengan demikian-dapat ierbukti betapa
pentingnya biaya oaerhead di dalam usaha menghimpun ciana ini.

796 I Manaiemen penbankan


Tabel 7.20.
lnitial Profit and Loss Stdtement 2 (in %l

KEterahga,n jufilah,(%) Total(%)


lncome t-8
I nte rest:
DDs)( Rp1000 X 8%) 8
TDs=>(Rp 0) 0
Personal/Occouoa ncv:
Lendine 2
Fu ndinp 10
Total Expenses 20
Loss 2

Contoh perl-ritungan di atas tentunya hanya merupakan suatu ilustrasi dan tidak realistis.
Asumsi yang digunakarr dalam hal ini bahwa rnte of interesf untuk dernsnd deposit dan time
deposit telah ditetapkan oleh bank. Ttrjuan dari contoh di atas adalah untlrk menunjukkan
bahwa biaya administrasi untuk masing;-masing cleposit adtrlah berbeda. Sehingga dapat
ditenttrkan deposit yang mana clapat menr-rrunkan biaya setelah adany;r mix ftmdlkombinasi
dana rrtau pool o.f fund.

Contoh di atas apabila seluruh dennnd deposit diganti dengan tinte deposit, total cost dana
juga cuktrp besar. I{al ini terjacli karena biaya bunga thne deposit jauh lebih besa.r jika
dibandingkan clengan biaya bunga untuk demand deposit, walaupun biaya oaerhend urrtuk
time dcposit jauh lebih rendah dari biaya ouerlrcad untuk demand deposit. Terbr"rkti di sini
bahwa peranan tingkat suku bunga sangat dominan di dalam penentuan cost of fund.
Olelr karena pada sisi linbilities terdiri dari banyak )enis deposif dengan interest rate yang
berbeda,dau masing-rnasing deposif mempunyai tingkat perubahan volume yang berbeda
dengan adanya perubahan tingkai suku bunga, maka perlu diperhatikan sebelum
rnenentukan komposisi (portofolio) dari total dana.
Apabila suatu perubahan proporsiorral sebesar lol, pada interest rate dapal
mengakibatkan suatu perubahan sebesar 3% pada volnme denmnd deposit, dan perubahan
sebesar 1% pada volume tiurc deposit, maka kita dapat menentukan berapa tingkirt bunga
vang kita inginkan untuk memperoleh volume deposit yang kita inginkan.
Katakanlah kita ingin menaikkan volume time deposit sebesar 9'%, maka kenaikan sukr,r
bunga yang diperlukan secara proporsional adalah 9"/" alau 9"/n dari 1,4oh yaittt 1,26'%.
Selringga tingkat suku bunga yang baru aclalah 14% ditambahI,26o/<, atau menjadi15,26"l,.
Untuk mernpertahankan iumlah total voh.rme yang sarna dengan posisi sebelumnya, kita
memerlnkan penlrrunan volume sebesar 9"/o ytarla sisi denmnd deposit. Tingkat sukr"r atau 3%
dari B% yailu0,24"/o. Sehingga sukubungayangbam rnenjadi Bo/o-0,24o1, sama dengan7,76oh.

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 197


Dengan adrninistration cost untuk demand deposit sebesar 10% dan time deposit2"/", dan
masing-masing mempunyai portofolio sebesar 50'/o dari total dana, maka total cost of fund
menjadi sebagai berikut:
(8+10) +(14+2)
17%
2

Dengan komposisi yang baru yaitu demand deposit 9'lo lebih kecil dan thne deposit 9%
lebih besar, maka tcttal cost of fund adalah:

, (7,76+10 )
x
(0,91) , , (1.5,26 + 2) ( 1,09) ,
( )* (- ):17,4e%
2222
Dapat terlihat di sini bahwa walaupun tinte deposit nampaknya lebih murah clari dentnnd
deposit, ternyata telah menaikkan cost of fund. Seluruh analisa di atas adaltrir perhitungan
yang harus dilakukan pada penawaran beberapa bentuk deposit. Secara teknis analisa (xrpply
elnsticity) yang secara umum disimpulkan dengan "e".

Untuk mengetahui betapa pentinE;nya elastisitas, maka kembali pacla perhitungan di


atas, sekarang dapat ditentukan sebagai berikut:
. Apabila 1 persen perubahan secara proporsional pada interest rnte clenutnd deposit akan
mengakibatkan perubahan sebesar 1"/o pada volumenya, maka elastisitas denmnd de-
poslf adalah 1:L atau 1.
. Seandainya perubahan secara proporsional pada interest rate untwk tinrc deposit dapat
mengakibatkan perubahan sebesar 3'% secara proporsional pada volumenya, maka
elastisitas time deposit adalah 3:1 atau 3.

Dengan demikian apabila volume time deposit ingin dinaikkan secara proporsionalgok,
kenaikan interest rate yangkita perlukan secara proporsional adalah 3'lo yaitu 3% dari 1,4%
atau sebesar 0,42"/o. Tingkat suku bunga yang baru menjadi 74,42"/". Unturk mempertahankan
tingkat volume yang sama, denmnd depositharus difurunkan dengan 9olo s€cara proporsional.
Kali ini tingkat suku bunga yang harus cliturunkan secara proporsional adalah 9"/"yailugok
dari B% sama deng;an0,72u/o sehingga tingkat suku bunga yang baru menjadi 8 - 0,72u/o atau
7,28o/,'. Dengan portofolio yang baru total cost of fund menjacli sebagai berikut:

((7,28 + 10) x (0,9112)) + ((14,42 + 2) x (1,0912)) :16,87"/,

Terlihat pacia hasil perhitungan di atas bahwa total interest rate turun dari 17'1, menjardi
1.6,8'l.o/u. Sehingga jelas bahwa elastisitas penawaran sangatberpengaruh di dalam perubahan

cost offunds.

198 I Manaiemen perbankan


Permasalahan yang mendasar di sini adalah bahwa cost of ndditional deposit (biaya untuk
penambahan dana baru) adalah tidak sama dengan biaya untuk deposit yar-rg sudah ada.
Secara teknis dapat clikatakan bahwa rnarginal cosf (biaya tambahan untuk memperoleh
tambahan dana) tidak sama dengan naerage cost (biaya atas deposit vang telah ada). Secara
grafis dapat dilihat pada Gambar 7.7. sebagai berikut:
Tingkat Bunga

Volume Time Deposit


500 545

Gambar 7.1. Hubungan Tingkat Bunga dengan Volume Deposito Berjangka

Pada Gambar 7.1 terlihat bahwa kenaikan tingkat suku bunga daril{% menjadi 15,26o/"
telah menaikkan volume time deposit clari 500 menjadi Rp 545. Yang paling penting di sini
adalah bahwa seluruh deposit yang ada sekarang harus dibayar dengan bunga sebesar
15,26o1r, dimana sebelumnya hanya 14"/<t saja. Dengan kata lain untuk memperoleh tambahan
dana sebesar Rp 45 bank tidak hanya membayar L5,26o/" untuk tambahanya, tetapi juga
membayar ekstra tambahan kenaikanbagi deposit yang sudah ada, sehingga marginttl cost-
nya menjadi:
(500 x 0,0126 ) + (45 x0,1.526)=1.3,17

Apabila kita mengartikan bahwa tambal'ran biaya ini adalah akibat dari tambahan volume
deposit, maka extrn cosf tersebut menjadi:
(1,3,17145) x 100% =29,26"/o

Walauptrn bank pada dasarnya hanya membayar aaerage rnte sebesar 15,26o/", tetapi
marginal cost-nyahampir dua kali lipat aaerage cost,yaitu29,26'/". Suatu hal yang penting di
sini adalah perbedaan antara {raerage cost of fund danmarginnl cost of fund. Sebab aaerage cost
adalah rate yang selalu diperlukan, tetapi dalam kenyataannya marginal cosf merupakan
suatu pertimbangan ketika keputusan portofolio deposit akan diambil. Bagaimarra
perhitungan marginal cosf untuk demand deposit bila elastisitasnya adalah 3. Hal ini akan
terlihat pada Gambar 7.2 berikut:

Bab 7 Manajemen Pasiva sank I 799


Tingkat Bunga

8,00%

7,76%

Volume Time Deposit


455

Gambar 7.2. Hubungan Tingkat Bunga Dengan Volume Demand Deposit

Dengan menrlrunkan tingkat suku bunga sebesar 3% secara proporsional, yaitu clari
8% menjadi7,76o/", volume demand deposit akan turun dari 500 menjadi 455 atau 9%. Sejak
interest rate yang dibayarkan kepada demand deposit yang telah tersedia turun dengan
penurunan biaya bunga atau biaya yang dapat dihemat (dengan tidak
O,24o/o,maka
terkumpulnya deposit sebesar 45) adalah:
(455 x 0,024) + (45 x 0,081 = 4,69

Apabila penurunan ini kita alclkasikan, maka persentase penurunan adalah:


(4,69145) x 10001, =10,43%

Berdasarkan analisa tersebut di atas, dapat dicatat dua aspek penting yaitu:
1. Mnrginal cosf selalu lebih besar daripada average cost.
2. Marghul cost demand deposit lebih kecil daripacla marginal cost tirne deposit.
Dengan kenaikan time deposit sebesar 45, dengan penurunan demand deposit sebesar 45 pula,
interest cost yang naik sebenarnya adalah:

13,77 - 4,69 = 8,48 sehingga keuntungan jelas menurlln.

b. MarginalCost mana yang perlu diperhatikan


Apabila kita akan mencari optimum mix of deposit, semua bentuk marginal cosf harus
disarnakan. Setelah kita yakin bahwa mnrginal cosf salah satu deposit adalah lebih besar
dari yang lain, maka kita perlu menyamakan kedua marginnl cosl tersebut, yaitu dengan
menaikkan yang satu dan menurunkan yang lain. Contoh di atas total cost akan turun dengan
adanya penurunan tinrc deposit dan kenaik an demsnd deposit.

200 I Manaiemen penbankan


Penurunan total cost ini diperoleh dengan jalansubtituting demand deposit terhadap tirne
deposit. Katakanlah kita ingin memperoleh dana sebesar 100 rtrpiah lagi, biaya yang dapat
kita hemat L0, tetapi di lain pihak biaya yang harus dibayar adalah 7, namun net biaya
masih tetap menguutungkan. Setelah setiap marginal cost deposit mempunyai nilai yang
sama, berarti kombinasi biaya yang minimum (rnininturn cost contbirLation) dat! deposit
tersebut telah dicapai.
Apabila kita meneruskan kalkulasi masing-masing deposit, total cost of fiuuls akanmulai
naik kembali. Akan tetapi semlra teori di atas agak sedikit mengalami kesulitan di dalam
praktik. Sebab sangat sulit untuk mengukur marghnl ctrsf dari bermacam-macam bentuk
deposit. Salah satu kemungkinan adalah kita harus dapat membuat prakiraan dengan
berdasarkan pada suatu perhitunp;an tentang marginttl cost dari bermaca:m-macam bentuk
dana. Untuk sementara waktu, yang terpenting adalah memahami dasar konsep tersebut.

c. Mengapa Elastisitas Penawaran Berbeda-beda


Elastictty of supply adalah kepekaan dalam perubahan clana atau deposit dengan adanya
perubahan tingkat suku bunga yang ditawarkan. Katakanlah Bank X menawarkan suku
btrnga untuk demand depostt lebih rendah dari Bank lain, berapa banyak nasabah akan
menyirnpan uang kasnya lebih banyak pada Bank X karena ongkos perjalanan nasabah
dari rumah ke Bank X cukup besar, sehingga diperlukan tingkat suku bunga yang memadai
untuk keperluan tersebut. Tetapi dilain pihak beberapa nasabah yang melakukan transaksi
cuktrp besa1, risiko memegang uang banyak adalah lebih besar daripada biaya perjalanan
ke bank.

Pertimbangan bagi nasabah yang lain bukan masalah memegang uang kas atau deposit
tetapi terletak pada pemilihan bank mana yang akan digunakan. Apabila semua bank yang
ada mempu.nyai kualitas yang sama, maka terpaksa para nasabah akan menerima apabila
terjadi penurunan dalam tingkat suku bunga. Di samping itu beberapa nasabah ada yang
menggunakan lebih dari satu seruice banknya. Alasannya adalah apabila seraice yang satu
lebih baik clari yang lain maka nasabah akan menggunakan kesempatan ini.
Banyak nasabah mengetahui tidak pernah dirisaukan oleh permasalahanbank. Mereka
mungkin tidak pernah memperhatikan tingkat suku bunga yang ditawarkan, walaupun
lebih rerlclah dari bank lain karena mereka sudah menjadi nasabah bertahun-tahury sehingga
tidak pernah terpikirkan untuk pindah ke bank lain. Sebaliknya, dengan memperhatikan
inter bank market dari dana, penanaman modalnya yang jumlahnya besaq, mereka sangat
berkepentingan dalam finansial, maka mereka akan mencari tingkat suku bunga yang baik,
walaupun perbedaan tersebut tidak lebih dari0,25o/o.
Kesirnpulannya adalah kepekaan pada perub ahan interest ratebagi deposan yang kecil
adalah rendafu tidak akan banyak persaingan untuk dana seperti ini. Sebaliknya dana-

Bab 7 Manajemen Pasiva gank I 207


dana yang sangat sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga, yaitu dana yang dimiliki
oleh perusahaan besa1, khususnya yang transaksinya cukup dilakukan dengan telepon atau
teleks, adalah sangat elastis.

d. Marginal Cost dan Elastisitas


Elastisitas penawaran selalu berhubungan dengan marginnl cosl dari setiap bentuk dana.
Tingkat hubungan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
MC=r(1+1/e)
dimana ntc = marginnl cost
r = lnterest rste (aaerage cost)
e = Elastisitas Penawaran.

Berdasarkan beberapa contoh di atas, dapat kita pastikan berapa ntarginal cosl untuk
setiap jenis cleposit. Apabila pada contoh di atas "e" adalah satu, maka nnrginal cost-nya
adalah:
MC =AC (1+1/100)= 1,01.AC

Dengan kata lain apabila kita mempunyai sumber dana clerlgan tingkat elastisitas yang
cukup tinggi, maka mnrginal cost-nya aclalah mendekati aaerLtge cosf-nya. ini adalah sumber
dana yang sangat utama. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip pokok yang harus
diperlratikan dalam meminimumkan cost of fund adalah margbtal cosf harus sama untuk
seluruh bentuk dana, yang berarti bahwa morginnl cosf dari seluruh dana (termasukhandling
cosf) secara perhitungan kasal sama dengan aaerage cosf dari segala bentuk dana ytrng
mempunyai elastisitas yang sangat tinggi, seperti time deposit yang cukup besar dan inter
bank funds.

Dengan diketahuibesarnya mnrginal cosf setiap produkpada sisi linbilities, apa


keuntungan selanjutnya? Seperti telah kita pelajari bersama, pada posisi marginal reuenLre
lebih besar daripada nmrginal cosf, bank akan selalu memperoleh laba. Permasalahannya
adalah pada posisi mana akan diperoleh laba yang maksimum?

e. Marginal Cost dan MarginalRevenue


Setelah kita mengetahui rnarginnl cost pada sisi linbilities, kita dihadapkan pada seberapa
besar marginal reaenue pada sisi asetnya. Tentunya nmrginnl rerern,Le secara keseluruhan terdiri
dari beberapa marginal reaenue unluk masing-masing produk. Ment-rrut prinsip ekonorni,
unLlrk memaksimumkan laba, perusahaan harus mempunyainmrghml rel)enue yang besarnya
sama dengartrnarginal cost-nya. Secara grafis posisi ini dapat dilihat pada Gambar 7.3 sebagai
berikut:

202 I Manaiemen Penbankan


vl v2

Gambar 7.3. Marginal Cost dan Marginal Revenue

Seperti kita ketahui pada rumusan di muka, kita mendapatkanmarginal cost selalu lebih
besar dari pada aaernge cost.Hal ini terjadi karena elastisitas deposit adalah positif. Dengan
cara yang sama kita dapat menentukan juga seberapa besar marginal reaenue-nya.

Kita mengetahui bahwa pos-pos pada sisi assefs mempunyai elastisitas permintaan
(demand elasticity) yang negatifyaitu apabila interest rnte kita naikkan maka volume
permintaan akan turun. Begitu juga sebaliknya apabila interest rate kita turunkan, maka
volume peminttrannya akan naik. Secara grafis dapat dilihat pada Gambar 7.4 sebagai
berikut:

Tingat Bunga

0 400 500 Volume Dana

Gambar 7.4. Volume Dana, Tingkat Bunga Dan Permintaan Dana

Bab 7 Manajemen Pasiva gank I 203


Berdasarkan Gambar 7.4, dapat kita ketahui bahwa pada penurunan tingkat suku bunga
darl22ke 20 o/", volume permintaan naik dari Rp 400 ke Rp 500, sehingga dapat diketahui
ma r gin aI rea enu e-nya yaitu:
(20% x 500) - (22% x 400) = 12

Ternyata penurunan tingkat suku bunga dari 22% ke 20o1, telah menaikkan pendapatan
sebesar Rp 12. Hal ini dapat diartikan bahwa tambah anincome sebanyak Rp 12 ini merupakan
kenaikan pinjaman dari Rp 400 ke Rp 500. Thmbahan income ini merupakan margirral rets-
enue perrsahaan yang secara persentase adalah:
MR=(ATR/AQ)X100%
=121100 x 100%
_ 110/
- lz /o

Berdasarkan hasil penghitungan di atas dapat kita buktikan bahwa marginal reaenue selalu
lebih kecil dari-pada aaernge reaenue (I2% < 20%). Secara elestisitas dapat dihitung juga
marginal reaenue yaihl:
e =(AQ/Q):(AR/R)
= (100/400) x (201-2)
- ttr
-'LtJ

Berdasarkan elastisitas di atas, dengan rumus yang sama dalam menghitung rnarginal
cosf, maka marginal reaenue-nya adalah:
MR: AR (1 + Ue)
= AR (1 - U2,5)
= 3/5 AR
Dengan demikian bila azterage rez,enile atau interest rate adalah 20% maka nurginnl reaenue
aclalah 12ol'.
Penghitungan di atas telah membuktikan pula pengaruh elastisitas terhadap marginnl
reuelute, sehingga dapat kita yakini bahwa marginal reuenue adalah lebih kecil daripada
nTernSe reaenue.

Strategi mobilisasi dana diartikan sebagai penggunaan konsep dengan melakukan pendekatan
yang bersifat komunikatif untuk mempengaruhi dan mengetahui serta menetapkan kebutuhan
nasabah. Aktivitas penghimpunan dana perlu berorientasi pada kebutuhan nasabah. Beberapa
strategi untuk memobilisasi dana dapat dilakukan bank misalnya melalui pengembangan produk
baru, penetapan segmentasi pasar yang tepaf promosi dana yang efektif dan pricing yang tepat.

244 f Manaiemen perbankan


1.. Pengembangan Produk baru

Giro, tabungan dan deposito menjadi andalan bank untuk menghimpun dana masyarakat.
Namun harus disadari bahwa masyarakat saat ini menginginkan manfaat yang lebih besar
atas penggunaan giro, tabungan dan deposito. Bank perlu menyecliakan fasilitas tambahan
pada produk tersebut untuk kernudahan dan keamanan bertransaksi. Untuk itu, ada
beberapa kemtrngkinan yang dikembangkan bank untuk memperolehnya antara lain:
a. Chequable Saaing Account
(CSA) adalah gabungan antara tabungan dengan giro. Setiap
Chequ.ahle Sauing Account
penabung diberikan buku cek, sehingga penabung dapat rnelakukan pembayaran
dengan cek melalui pendebetan pada rekening yang bersangkutan. Produk ini
merupakan cikal bakal dari Nozu accaunt atauNegotiable Ortler of Withdrautal yang sangat
terkenal di Amerika Serikat. Keuntungan nasabah adalah berupa kemudahan n'renarik
dana dan pendapatan bunga yang lebih tinggi bahkan sama dengan bunga tabungan.
Bila ini dikembangkan di Inclonesia, maka produk ini menarik bagi nasabah. Namun
demikian harus dibiasakan para nasabah menggunakan buku cek untuk menarik Lrang,
sebab selama ini buku cek sebagian besar hanya digunakan oleh pelaku bisnis.

b. General Saaing Account (Tabungan Serba Guna)


Tabungan ini sebenarnya sangat populer di Indonesia sejak tahun 90-an sejalan
munculnyaAlM dan sampai dengan saat ini merupakan instrumen yang efektif untuk
menarik dana masyarakat. Tabung;an ini dikembangkan dari perpaduan antara card
hased dengan chequing nccount, yaitu pelayanan terpadu dalam rekening tabungan.
Penabung akan mendapatkan buku cek, layanan Autttmntic Machine TeIIer (y'JM) serta
uedit card. Dengan produk ini, penabung tidak perlu tergantung pada bank saat
pembayaran atau penabungan karena penabung dapat melakukannya melalui ATM.
Pada perkembangannya produk ini sangat menarik bagi segmen tertentu yang
menginginkan kepraktisary misalnya nasabah ingin praktis mernbayar biaya telepon,
Iistrik, air atau transfer. Nasabah dibebani biaya ATM dan produk ini bunganya rendah,
namLul sangat nrobile bagi nasabah dimanapun juga.

c. Rekening Thbungan yang Fleksibel


Kendala pada tabungan serba guna dapat di atasi dengan munculnya tabungan yang
fleksibel yaitu penabung dihanrskan membuka rekening tabungan dan rekening giro.
Penabung akan memberikan otorisasi kepada bank untuk menjaga posisi dana pada
rekening giro pada jumlah tertentu melalui pendebetan Iangsung; pada rekening
tabungan. Setiap transaksi pembayaran bisa dilakukan melalui rekening giro, sedangkan
transaksi penerimaan bagi nasabah dilakukan rnelalui rekening tabungan. Dengan
demikian penabung mendapatkan manfaat ganda yaitu menikmati bunga yang lebih
tinggi (sebesar bunga tabungan daripada sebesar bunga giro) dan rnendapat buku cek

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 205


serta mendapatkan fasilitas kartu kredit yang dapat digunakan untuk berbelanja
dimanapun juga pada merchant yang telah menjalin kerjasama dengan bank.
Kemungkinan terjadinya penurunan pendapatan bagi penabung dapat
diminimalkan dengan mempertahankan saldo giro pada tingkat minimal, jadi setiap
ada kelebihan saldo giro di atas saldo giro minimal yang ditentukan bank, dapat
langsung dikreditkan (ditambahkan) ke rekening tabungan. Di samping itu setiap
penarikan yang melebihi rekeningnya, bank dapat memberikan cerukan (oaerdraft).
Dengan demikian produk ini sangat menarik dan sebagian besar bank di Indonesia
sudah melaktrkan ini.

d. Budget Account
Budget account adalah jenis produk yang diperuntukkan bagi penabung yang suclah
mempunyai kepastian pernbayaran rutin atau ditentukan terlebih dahulu, Pembayaran
rutin misalnya berupa angsutan Kredit Kepemilikan Rurnah (KPR), rekening telepon,
listrik, air dll. Produk ini sangat cocclk bagi mereka (nasabah) yang mobilitasnya saugat
tinggi sehingga tanpa harus melakukan sendiri setiap bulan, Bank akan melakukan
pendebetan rekening nasabah riecara otomatis setiap hulan sesuai pembayaran rutin.
Namun demikian bank biasanya meminta persyaratan bahwa penerimaan gaji nasabah
harus melalui tabungan di bank yang bersangkr,rtan.

e. Money Market Saving


Money Mnrket sauing atau tabungan pasar uang adalah gabungan antara tabungan ctan
aktivitas pasar uang, Produk ini diperuntukkan bagi mereka yang suka melakukan
transaksi pasar uang dengan ditopang oleh tabungan yarlg acla. Dengan tabungan ini,
nasabah akan mendapatkan keuntungan berupa pendapatan bunga yang relatif tinggi
r.rntuk saldo yang mengendap daripacla bunga giro atau tabungan pada umumuya
dan sekali gus dapat bermain di pasar uang. Keunttmgan bagi bank adalah adanya
pengendapan dana dan mendapat komisi dari aktivitas naabah yang dilakukan melalui
bank yang bersangkutan. Produk ini acla dua jenis yaitu produk bagi penabung aktif di
pasar uang dan penabung yang tidak aktif di pasar uang.
Produk ini mirip dengan fasilitas margin untuk aktivitas pasar uang. Prinsipnya
sederhana bahwa aktivitas nasabah di pasar uang volumenya ditentukan oleh besarnya
saldo tabungan yang ada. Misalnya saldo tabungan Rp 100.000.000, persentasenya20"/o
maka maksimum penabung dapat bermain di pasar uang adalah Rp 500.000.000. Dalam
perkembangannya produk ini tidak hanya untuk pasar uang, tapi juga dapat digunakan
untuk aktivitas jual beli obligasi. Penabung mendapatkan fasilita s saue and borrow untuk
membeli obligasi apabila perkiraan tingkat suku bunga akan menurun dan kemudian
menjual kembali apabila bunga akan meningkat. Penabung dapat memperoleh interest

2A6 I Manaiemen penbankan


gain ataupun capital gain dari aktivitas ini. Bagi bank, aktivitas ini sangat mudah dikelola
dan bank akan mendapatkan bunga dari aktivitas ini (karer'a snae and borrow).

f. Intelligent Saaing
Intelligent Saaing adalah gabungan antara tabungan dengan deposito berjangka, yaitu
penabung memberikan otorisasi kepada bank untuk mendebet rekening tabungannya
apabila mencapai limit tertentu, dan menempatkannya ke rekening deposito. Dengan
cara ini penabung akan mendapat bunga yang lebih tinggi, sedangkan bank akan
mendapatkan kepastian pengendapan dana. Jadi dalam batas tertentu nilai tabungan
dipelihara, selebihnya dikreditkan ke rekening deposito berjangka secara otomatis.

g. Special Account
Special Accourtt adalah suatu rekening khusus yang dikeluarkan suatu perusahaan
yarrg digunakan untuk keperluan khusus pula. Meskipun khusus, yang mengeluarkan
biasanya adalah deparhnent store atau general trading conxpany yang mempunyai cabang
hampir di seluruh kota cli negara tertentu. Special account ini cocok untuk menghirnpun
dana dari retnil market Perusahaan yang mengeluarkan special qccount akan menyerahkan
pengelolaannya pada bank. Bank akan memberikan oaerdraft kepada pemegang specinl
accourtt, namun pemegang rekening ini harus menabung di bank yang bersangkutan.
Pemegang special nccountjuga akan mendapat kemudahan memperoleh fasilitas kartu
kredit, potongan harga untuk pembelian barang tertentu dan pelayanan yang istimewa.
Untuk Indonesia, special account bar:u diberikan oleh segelintir bank dan hanya
kalangan tertentu misalnya berupa kartu bagi pemair"r golf atau untuk penghuni
perumahan mewah. Namun demikian dalam perkembangannya ke depan tidak
menutup kemr"rngkinan special accatni akan menjadi proc{uk unggulan yang diminati
oleh setiap orang dan ditawarkan oleh setiap bank di lndonesia,

2. Segmentasi Pasar
Untuk dapat menghimpun ciana, bank harus mengetahui segmen pasar yang dituju, karena
ticlak setiap produk dana yang ditawarkan bank mampu memenuhi kebutuhan atatr
kepuasan setiap nasabah, Seg;ernentasi pasar pada hakekatrrya merupakan pemisahan
segmen-segmen tertentu dari keselumhan pasar dan penciptaan produk-produk baru yang
khusus dirancang untuk segmen tertentu. Segmen tersebut bisa didasarkan pada berbagai
sudut pandang, misalnya dari pendapatannya (tinggi, sedang, rendah), dari lokasi (desa,
kota) dan sebagainya.
Contoh segementasi pasar yang dilakukan retail banking adalah bank yang membagi
segmen pasarberdasarkan objek sasaran mobilisasi dana masyarakat yang dikelompokkan
berdasarkan:

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 207


a. Instansi pemerintah dan swasta
Instansi pemerintah dan swasta ini bisa berupa sekolah. Sekolah bisa TK, SD, SLTB
SMU atau perguruan Tinggi. Dana yang dapat ditarik dari instansi ini adalah dana
BP3, SPB Dana Beban Tetap, Dana Operasional, Dana Beasiswa, tabungan guru dan
dosen serta mahasiswa. Selain itu segmen ini juga bisa berupa desa, kecamatan,
kabupaten bahkan dari departemen-deperteman pemerintah.

b. Yayasan/perkumpulan/organisasi
Sumber dana dari yayasan misalnya yayasan pondok pesantren, yayasan pendidikan,
yayasan perkumpulan karyawan dan lain-lain.

c. Perseorangan
Dalam hal ini perseorangan dapat dipandang sebagai pegawai negeri maupun swasta.
Swasta bisa sebagai buruh atau pengusaha yang menjadi sasaran penghimpunan dana.
Setiap segmerl mempunyai pola permintaan produk bank yang berbeda-beda,
kebutuhan yang berbeda dan orientasi yang berbeda. Bank harus dapat menawarkan
produk-produk penghimpunan dana yang sesuai dengan orientasi dan kebutuhan
setiap segmen tersebut.

3. Promosi Dana

Promosi merupakan strategi efektif dalam menghimpun dana masyarakat. Dengan promosi,
produk akan dikenal masyarakat. Prornosi produk penghimpunan dana umumnya
menggunakan hadiah. Munculnya biaya hadiah, nmumnya berakibat pada rendahnya
tingkat bunga. Sepanjang biaya hadiah lebih elastis (sensitif ) daripada tingkat suku bunga,
maka program promosi berhadiah akan lebih efektif mempengaruhi masyarakat untuk
menabung. Namun dernikian perlu diingat pemilihan media iklan dan biaya iklan. Iklan
melalui koran, biaya lebih murah, dapat dinikmati lebih lama, tapi tidak semlla orang
membaca koran. Iklan melalui radio biayanya masih murah, tapi hanya didengar sesaat,
iklan melalui televisi biaya mahal, namun dapat dinikmati melalui penglihatan,
pendengaran, peragaan dan dapat menciptakan kesan yang lama serta dapat menjangkau
pasar yang lebih luas. Pada perkembangan saat ini lebih banyak bank menggunakan iklan
TV untuk mempromosikan produknya.

4. Pricing,Dana
Masalah penetapan harga dana (tingkat bunga dana) harus hati-hati. Bank yang
membufuhkan sumber dana masyarakat umunlnya akan menetapkan suku bunga dana
lebih tinggi dari bunga pasar. Suku bunga yang tinggi akan rnendorong masyarakat untuk
menabung di bank yang bersangkutan. Ini terjadi bila volume dana sensitif terhadap

208 I manaiemen Penbankan


Perubahan tingkat suku bunga sumber dana. Bila tidak senstif, maka penetapan suku bunga
yang lebih tinggi tidak akan membawa pengaruh apapun, bahkan bisa terjadi sebaliknya
penetapan suku bunga tabungan atau deposito yang melebih tingkat bunga pasar,
menginclikasikan bahwa bank yang bersangkutan terlalu berisiko. Deng;an demikian
masyarakat lebih hati-l'rati. Untuk itu, bank perlu memahami elastisitas suku bunga (apakah
elastis atau tidak) dan perh"r mengkomunikasikan kinerja bank yang sehat kepada
masyarakat agar keputusan menggunakan harga dana untuk mempengaruhi
penghimpunan dana dapat berjalan efektif. Untuk teknik penetapan harga dana dibahas
pada sub di atas.

5. Memperkirakan PotensiVolume Dana yang Dapat Dihimpun


Membidik potensi kemungkinan dana yang bisa ciihimpun, sebagai salah satu strategi
memobilisasi dana. Dengan mengetahui potensi dana, bank dapat lebih
mengkonsentrasikan penghimpunan dana dari sasaran tersebut. Beberapa pendekatan dapat
digunakan yaitu:

a. Pendekatan Pendapatan Domestik Bruto GDB)


Dalam hal ini bank yang akan melakukan penghimpuntrn dana harus mengetahui
jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu dan rata-rata pendapatan per penduduk
atas dasar Survei Sosia-rl Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dikoreksi dengan kenaikan
rata-rata per tahun dalam persentase. Rumus yang ciigunakan adalah sebagai berikut:
2,5o/o x Q% x (100% X F) x Jumlah penduduk, dimana

Q = Rasio PDB per kapita di wilayah tertentu dan di Indonesia dibatasi 71%untuk daerah
pulau Jawa, 85% untuk daerah Pulau. Sumatra dan 90"/o turtuk wilayah lainnya.
F = Pendapatan rata-rata penduduk berclasarkan SUSENAS pada tahun tertentu.

Cclntoh:
Pendapatan rata-rata pendudukJawa Tengah tahun 2004 adalah Rp i.500.000 per tahury
jumlah penduduk terakhir di Jawa Tengah misalnya 30.000.000 jiwa. Maka potensi
simpanan masyarakat di Jawa Tengah adalah:
2,5"/o x75"/o x (100% x Rp 1.500.000) x 30.000.000 = Rp 84.375.000.000.000

b. Market Tbst Approach


Pendekatan ini pada urnumnya dilakukan bank yang akan rnenghimpun dana dengan
menggunakan procluk simpananbaru yang diluncurkan olehbank. Untuk mengetahui
anirno masyarakat terhadap ploduk tersebut sebelum dipasarkan lebih luas, bank dapat
melakukan tes pasar di suatu wilayah tertentu yang dianggap representatif. Misalkan

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 209


Bank ABC menciptakan produk baru berupa Thbungan Siswa dengan segmen Para
pelajar SMA. Sebelum memasarkan produk tersebut, bank mengadakan tes pasar di
Witayatr Kota Cilacap. Berdasarkan data jumlah pelajar SMA di Cilacap misalnya
sebanyak 3.000 siswa SMA yang telah ditawari tabungan dan sampai akhir periocle
diperoleh saldo tabungan sebesar Rp 600.000.000. Bila bank ingin mengetahui potensi
dana dari tabungan siswa di witayah eks Karesidenan Bauyumas (meliputi kab
Banyumas, Kab Purbalingga, Kab, Banjar Negara, dan Kabupaten Cilacap) dan junilah
pelajar di 4 kabupaten seluruhnya 15.000 siswa, maka potensi penghimpunan dana
dari tabungan ini sebesar:

(Rp 600,000.000 : 3000) x 15.000 siswa = Rp 3.000'000'000

Market Factor Appvoach


pendekatal ini dilakukan untuk mengetahui potensi dana bila terjadi flluktuasi yang
disebabkan oleh eaent-eaent tertenlu misalnya pada bulan tertentu menjelang bulan
haji animo ummat Islam untuk menabung meningkat. Dalam hal ini berarti ada clua
pasar yaitr,r pasar tabungan naik haji dan pasar pembayalan ongkos naik haji'
Contoh:
penduduk Indonesia yang menunaikan ibadah haji setiap tahun 5'000.000 jiwa,
sedangkan ongkos naik haji sebesar Rp 27.000.000 sehingga ada potensi dana ongkos
naik haji sebesar 5.000.000 x 27.000.000 = Rp 135.000.000.000.000. Bila bank mempunyai
market share 40uh maka potensi dana yang dapat dihimpun oleh bank sebesar Rp
135.000.000.000.000 x 40% = Rp 54.000.000.000.000

d. Pendekatan Berdasarkan Potensi Zakat,Infaq dan Shodakoh


Penclekatan ini biasanya dilakukan oleh Bank berbasis Syariah. Dalam menentukan
potensi dana, Bank Syariah melihat segmen yaitu ummat Islam yang tergolong tidak
miskin (berpotensi menyimpan dana di Bank Syariah). Untuk menjelaskan ini, disajikan
ilustrasi sebagai berikut:
Misalnya jumlah penduduk Indonesia 90"/oberagama Islam, maka kalau selrrruh
penduduk Indonesia adalah 210.000.000 jiwa, berarti ummat Islam ada 189.000.000
jiwa. Apabila dari jumlah tersebut ada 39.000.000 jiwa tergolong ummat Islam yang
miskin, maka yang tidak miskin 150.000.000 jiwa. Jika penduduk yang tidak miskin ini
yang tergolong wajib membayar zakaf,Infaq dan shodaqoh adalah 50% atau
25.000.000.000 jiwa dan jikapendapatanperkapitaRp 1.300.000 maka jumlahpendapatan
mereka yang wajib kena zakat Rp 1.300.000 x 75.000.000.000 = Rp 97.500.000'000.000'
Selanjutnya bila ketentu an zakat, infaq dan shodaqoh adalah 2,5"h dari pendapatary
maka bank dapat menghimpun potensi sumber dana sebes ar 2.5"/" x 97'500.000.000.000
=Rp 2.437.500.000.000

2L0 I Manaiemen Penbankan


e. StatisticalApproach
Potensi dana yang akan dihimpun juga dapat mendasarkan pada pengalarnan masa
lalu dengan menggunakan prediksi statistik. Pendekatan ini memang tidak selalu dapat
diterima karena mendasarkan data masa lalu yang kemungkinanberbeda dengan masa
mendatang. Hal ini bisa terjadi misalnya adanya perubahan kondisi ekonomi, politik,
regulasi dan sebagainya. Bank harus memiljh berbagai teknik statistik yang terbaik,
data lengkap, dan asumsi dipenuhi. Berbagai teknik statistik untuk prediksi misalnya
menggunakantrendrnornent, trendleastsquare,regresitunggal,metodakuadratik,rata-
rata bergerak dan lain-lain. Buku yang membahas teknik ini relatif banyak, sehingga
tidak perltr disajikan seluruhnya di buku ini.

Contoh Penggunaan Trend Montent dalam Prediksi Potensi Dana cli Bank ABC yang
memiliki data selama 7 tahun sejak tahun 2001", (saldo dalam jutaan Rupiah)
Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Saldo Tabungan t20 150 180 200 220 230 250

Berdasarkan saldo tersebut, kita dapat mernprediksi volume dana dari tabungan pada
tahun 2008 dengan menggunakan trend moment yang dirumuskan sebagai berikut:
Y'=a+bX
(i) EY=a.n+b EX
(ii) EXY=a.EX+b.:X2
Keterangan:
a = Konstanta
Y = Nilai Trend
Y = Data Historis
X = Parameter Pengganti Thhun
n = Periode Data Historis

Dengan mernperhatikan data di atas, maka dapat diselesaikan sebagai berikut:


tChijn seld6]:rebuhuan X XY X,4

2001 L20 0 0 0
2002 150 t 1.50 L

2003 180 2 360 4

2004 200 3 600 9


2005 220 4 880 16
2005 230 5 1150 25
2007 2s0 5 1"500 36
Jumlah 1350 2T 4640 91

Bab 7 Manajemen Pasiva eank I 21,1


(i) 1.350 = 7 a+21b t3l
(ii) 4.640 :21. a + 91b t1 l

(i) 4.050 =21.a+63b


(ii) 4.640 =2L a+91,b
-590=-28b
b =27,07
dengan demikian a dapat ditentukan yaitu:
4.050 =21a+63(21.,07)
4,050 =21a+1.327,4I
21a =4.050 -1..327,4t
a * !29,65
Oleh karena itu saldo tabungan diperkirakan pada tahun 2008 adalah
Y'=129,65+21,07(7)
Y' = Itp 277,14 ju.ta.
Kalau saldr: pada tahun 2007 sebesar Rp 250 juta, berarti potensi dana yang bisa dihimpun
tahun 2008 adalah Rp 277 ,Ifjuta - Rp 250 juta = Rp 27 ,1'4 Jvta.
Penyelesaian kasns prediksi ini sangat mudah dan cepat dengan menggunakan
perangkat lunak Excel, SPSS atau EViews. Pada kasus di mana bank mencoba untuk berbagai
metoda dan memilih metoda yang terbaik, maka harus dipilih teknik yang tidak melanggar
astrmsi, standnr error terkecil, R2 terbesag Mean Absolut Deaiation (MAD) terkecil. Untuk
komparasi model disarankan solusi menggunakan EViews karena perangkat lunak ini
memberikan outpttt yang lebih lengkap.

212 I ManaSemen Penbankan

También podría gustarte