Está en la página 1de 29

Cephalgia primer

Oleh
Nama: Yulia Husna
NIM : 130611001

Preseptor
dr. Ichwanuddin, Sp.S

BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH/RSU CUT MEUTIA
NOVEMBER
2017
Cephalgia secara umum

 Cepha  kepala
 ischialgia  nyeri.
 Sakit kepala adalah rasa sakit/tidak nyaman antara
orbita dengan kepala atau leher bagian belakang
yang berasal dari struktur sensitif terhadap rasa
sakit
Cephalgia......

epidemiologi
 5 besar penyakit yang berobat jalan diantaranya
◦ cephalgia 42%
◦ OA 9,5%
◦ stroke 7,7%
◦ LBP 7,3%
◦ epilepsy 3,8%
◦ vertigo 3,6%

 Data dari hasil penelitian multicenter pada 5 rumah sakit di


Indonesia didapatkan
◦ Episodik Tension type Headache 31%, Chronic Tension type
Headache (CTTH)24%,
◦ migren tanpa aura 10%, Migren dengan aura 1,8%
◦ Cluster Headache 0.5%,
◦ Mixed Headache 14%
Cephalgia......

etiologi
1. Penggunaan obat berlebihan
2. Stress atau Depresi
3. Masalah tidur
4. Obesitas
5. Kafein.
6. Penyakit atau infeksi
patofisiologi cephalgia Cephalgia......
Cephalgia......

klasifikasi
Migren

Tension type
headache
Cephalgia primer

cephalgia Cluster headache


Cephalgia
sekunder
Other primary
headaches
Migren
Definisi Etiologi
nyeri kepala dengan • neurovaskular
serangan nyeri selama 4-72 • faktor hormonal
jam. Nyeri unilateral, • diet
berdenyut, intensitas • psikologis
nyerinya sedang sampai • lingkungan fisik
berat dan diperberat oleh • gangguan tidur
aktivitas fisik ± mual • faktor obat-obatan
muntah, fotofobia dan
fonofobia
Migren......
Migren......

Epidemiologi Klasifikasi
• semua usia  > 25-55 th • migren dengan aura
• lk:pr  3:1 • migren tanpa aura
Migren dengan aura Migren tanpa aura
1. pasien mengalami gejala aura 1. Setidaknya lima serangan
reversible memenuhi kriteria 2
2. aura yang terbentuk hingga 4.
berangsur-angsur >4 menit 2. Serangan sakit kepala
3. aura tidak bertahan lebih 60 selama 4-72 jam
menit 3. Sakit kepala memiliki
4. sakit kepala mengikuti aura setidaknya dua dari
karakteristik berikut:
1. (unilateral)
2. Berdenyut
3. Inyeri sedang berat
4. Diperberat oleh
aktivitas
4. Selama sakit kepala
disertai satu hal berikut
ini:
1. Mual dan/atau
muntah
2. Photophobia dan
phonophobia
Tatalaksana
Non-farmakologis Migren tanpa aura

1. Menghindari pencetus nyeri yaitu 1. Terapi abortif non spesifik


perubahan pola tidur, makan, stress, dan • Paracetamol 100-600 mg/6-8 jam
rutinitas sehari-hari, cahaya terang, kelap- • Aspirin 500-1000 mg/4-6jam, max
kelip 4gr/hari
• Ibuprofen 400-800 mg/6 jam,
max:2,4gr/hr
• Sodium naproxen 275-550 mg/2-6 jam,
max 1,5 gr/hr
2. Terapi abortif spesifik
Obat golangan agonis 5HT (triptans)
seperti
• sumatriptan 6mg subkutan atau 50-
100mg peroral
• Derivat ergot seperti ergotamin 1-2
mg peroral, subkutan atau perrectal
3. Terapi profilaksis
Obat golangan agonis 5HT (triptans)
seperti
• Sodium valproat 400-1000 mg/hr po
• Metoprolol 47,5-200 mg/hr peroral
• Propanolol 120-240 mg/hr peroral
• Timolol 10-15 mg/12 jam perora
Migren......

prognosis
 Migren  >remisi sering terjadi.
 Pasien yang sudah mengalami migren sejak
anak-anak 62% terbebas dari serangan
migren selama lebih dari 2 tahun pada
masa pubertas dan pada usia muda hanya
40% yang masih tidak mendapat serangan
migren sampai usia 30 tahun.
 Keparahan dan frekuensi dari serangan
migren berkurang dengan bertambahnya
usia
Tension Type Headache (TTH)

Definisi Etiologi
sensasi nyeri pada daerah kepala
• meningkatnya kontraksi dan
akibat kontraksi terus menerus
iskemia otot kepala dan leher
otot- otot kepala dan tengkuk
• Pemicunya  stress, depresi,
(M.splenius kapitis, M.temporalis,
bekerja dalam posisi yang menetap
M.masseter,
kelelahan mata, kontraksi otot
M.sternokleidomastoid,
yang berlebihan, dan
M.trapezius, M.servikalis posterior,
ketidakseimbangan
dan M. levator scapula)
neurotransmitter
Tension Type Headache......

Epidemiologi Klasifikasi
• 70% dari seluruh nyeri kepala • ETTH  selama 30 menit ± 7 hari,
• pr:lk  3:1 frekuensi serangan tidak mencapai 15
• semua usia, puncaknya usia 20-40 th hari perbulan
• genetik • CTTH frekuensi serangan lebih
dari 15 hari setiap bulan dan
berlangsung lebih dari 6 bulan
16
Tension Type Headache......
stress

Stress fisik/kelelahan stress mengaktifasi saraf 3 tahap


simpatis
Hiperventilasi (CO2 ↓) stage of
alarm reaction,
dilatasi pembuluh darah exhausted
Mengganggu keseimbangan otak
asam basa darah vasokontriksi stage of SE: protein dan
perifer  <O2 resistance aldosteron ↓
mengaktifasi nosiseptor
alkalosis aferen gamma trigeminus  anaerob Sumber
energi: Deplesi k+
ion kalsium masuk ke dalam Penumpukan glikogen
neuropeptida (substansi P)
sel asam laktat
Disfungsi saraf
Bradikinin &  aldosteron
ganglion trigeminus (pons)
menimbulkan kontraksi otot enzim
yang berlebihan proteolitik Resisten ion
kalium

TTH
18
Tension Type Headache......

DIAGNOSIS
 sekurang-kurangnya dua dari berikut ini :

◦ adanya sensasi tertekan/terjepit


◦ intensitas ringan-sedang
◦ lokasi bilateral
◦ tidak diperburuk aktivitas.
Tension Type Headache......

Penatalaksanaan
(Non-farmakologi)
1. Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu
sedikitnya 20 sampai 30 menit
2. Perubahan posisi tidur
3. Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :
- Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja,
menggunakann komputer, atau saat menonton televisi
- Hindari ekposur terus-menerus pada suara keras dan
bising
- Hindari suhu rendah pada saat tidur di malam hari.

Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The


International Classification of Headache Disorders,
3rd edition (beta version). International Headache Society. 2013.
20
Tension Type Headache......

Farmakologi
 Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 minggu
◦ Analgetik: Aspirin 1000 mg/hari, Acetaminofen 1000 mg/hari,
NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari, Asam mefenamat,
Fenoprofen, Ibuprofen 800 mg/hari, diklofenak 50-100
mg/hari)
◦ Kafein (Analgetik Adjuvant) 65 mg
◦ Kombinasi 325 aspirin , acetaminophen + 40 mg kafein
 Pada kronis
◦ Antidepresan: amitriptilin
◦ Antiansietas: benzodiazepin
Cluster Headache
Definisi Etiologi

nyeri kepala hebat, nyeri selalu •Penekanan pada nervus trigeminal


unilateral diorbita, supraorbita, (nervus V) akibat dilatasi pembuluh
temporal atau kombinasi dari tempat darah sekitar.
tersebut, berlangsung 15-180 menit •Pemicu: injeksi subkutan histamine,
dan terjadi dengan frekuensi 1x tiap 2 stres, alergi, perubahan musiman,/
hari hingga 8x sehari nitrogliserin, perokok berat, gangguan
dalam pola tidur normal dan alkohol.
Cluster Headache.....

Patofisiologi

 Hemodinamik dilatasi vaskular


 Saraf trigeminal  substansi P
 Saraf autonomik  efek simpatis (horner
syndrom dan keringat didahi) parasimpatis
(lakrimasi, rinore, nasal congesti)
Cluster Headache.....

Diagnosis
 Paling sedikit 5 kali serangan dengan kriteria seperti di bawah
 Berat atau sangat berat unilateral orbital, supraorbital, dan
atau nyeri temporal selama 15-180 menit bila tidak di
tatalaksana.
 Sakit kepala disertai satu dari kriteria dibawah ini :
◦ Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakriimasi
◦ Kongesti nasal ipsilateral dan atau rhinorrhea
◦ Edema kelopak mata ipsilateral
◦ Berkeringat pada bagian dahi dan wajah ipsilateral
◦ Miosis dan atau ptosis ipsilateralKesadaran gelisah atau agitasi
 Serangan mempunyai frekuensi 1 kali hingga 8 kali perhari
 Tidak berhubungan dengan kelainan yang lain.
Cluster Headache.....

Tatalaksana
◦ Pemberian O2 sungkup
◦ Sumatriptan
◦ Ergotamin tartat
 Dosis: 0,25 – 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat
nyeri timbul, maks 10 mg / minggu.
 KI: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.
 ES: baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot
Cluster Headache.....

Prognosis
 Pasien dengan cluster headache cenderung
untuk mengalami serangan berulang
sebesar 80%
 Remisi spontan dan bertahan lama terjadi
pada 12 % penderita
TERIMA KASIH

También podría gustarte