Está en la página 1de 43

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : MAYA SOFIA


NIM : 22323299520
SIMPKB : 201503539274

Judul Modul MODUL 1 PROFESIONAL


PEMBELAJARAN IPA DAN KONSEP IPBA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi
dalam Pembelajaran IPA
2. Inkuiri dalam Pembelajaran IPA,
Manajamen Lab. IPA, dan PTK
3. Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana
Kebumian
4. Tata Surya dan Pemanasan Global
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1: Karakteristik Pembelajaran dan Evaluasi
yang dipelajari dalam Pembelajaran IPA
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses
dimana suatu organisme berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman (Gagne, 1984).
2 kata kunci belajar :
a. Perilaku, menyangkut aksi atau tindakan, yang
menjadi perhatian utama adalah perilaku verbal
dari manusia
b. Pengalaman, pengalaman yang dialami oleh
siswa, bukan yang merupakan pengalaman
fisiologis.

5 macam perilaku perubahan pengalaman, yaitu:


a. Pada tingkat emosional paling primitif, terjadi
perubahan perilaku diakibatkan dari pasangan
stimulus tak terkondisi dengan stimulus
terkondisi
b. Belajar Kontiguitas, yaitu bagaimana dua
peristiwa dipasangkan satu dengan yang
lainnya pada satu waktu
c. Belajar Operant, yaitu kita belajar bahwa
konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah
perilaku itu akan diulangi atau tidak, dan
berapa besar pengulangan itu
d. Belajar Observasional, pengalaman belajar
sebagai hasil observasi manusia dan kejadian-
kejadian, kita belajar dari model-model, dan
mungkin kita menjadi model bagi orang lain.
e. Belajar Kognitif terjadi dalam kepala kita,
apabila kita melihat dan memahami peristiwa-
peristiwa yang terjadi di sekitar kita

Ada 5 jenis teori belajar, yaitu :


1. Teori Behaviorisme, menekankan pada
konsekuensi dari perilaku individu yang akan
membentuk pola perilaku organisme.
2. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget, Proses
Belajar dikendalikan otak, sehingga dari
perspektif Kognitivis, belajar melibatkan
proses bagaimana pembelajar menerima,
memproses, dan mengolah informasi.
3. Teori Pemrosesan Informasi dari Robert Gagne,
dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan
informasi, untuk kemudian diolah sehingga
menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Menurut Gagne tahapan proses
pembelajaran meliputi delapan fase yaitu : (1)
motivasi; (2) pemahaman; (3) pemerolehan; (4)
penyimpanan; (5) ingatan kembali; (6)
generalisasi; (7) perlakuan dan (8) umpan balik.
4. Teori Belajar Konstruktivisme, pembelajaran
harus melibatkan siswa ke dalam pengalaman
bermakna (sebagai jantung pembelajaran).
Menurut Robin Fogarty, ada 10 cara atau model
dalam merencanakan pembelajaran terpadu dan
dibagi dalam 3 karakteristik berbeda jika ditinjau
dari pendekatan yang digunakan saat
memadukannya, yaitu :
1. Memadukan Mata Pelajaran Disiplin Ilmu
Serumpun :
a) fragmented,
b) connected,
c) nested,
2. Memadukan Mata Pelajaran Lintas Rumpun
Disiplin Ilmu :
a) sequenced,
b) shared,
c) webbed,
d) threaded,
e) integrated,
3. Memadukan Kemampuan dan Karaktersitik
Peserta Didik yang sama maupun berbeda :
a) Immersed,
b) networked.

 Model Keterhubungan (Connected)


- Butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan
pada induk mata pelajaran tertentu.
- contoh: Butir-butir pembelajaran prinsip
pesawat sederhana jenis tuas pada materi
subjek Fisika misalnya, dihubungkan dengan
butir-butir pembelajaran system gerak pada
manusia yang termasuk ke dalam materi subjek
Biologi
- Kelebihan : adanya hubungan antar ide-ide
dalam satu mata pelajaran, anak akan
memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas
dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi
kesempatan untuk melakukan pedalaman,
tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi
gagasan secara bertahap.
- Kekurangan : model ini belum memberikan
gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang
pengembangan/mata pelajaran lain.

 Model Bagian (Shared)


- pemaduan pembelajaran akibat adanya
“overlapping” konsep atau ide pada dua mata
pelajaran atau lebih
- Contoh : matematika dan Science dipasangkan
sebagai Sciences
- Kelebihannya : lebih mudah dalam
menggunakannya sebagai langkah awal maju
secara penuh menuju model terpadu yang
mencakup empat disiplin ilmu, dengan
menggabungkan disiplin ilmu serupa yang
saling tumpang tindih akan memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam.
- Kekurangannya : model integrasi antar dua
disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan
untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk
menemukan konsep kurikulum yang tumpang
tindih secara nyata diperlukan dialog dan
percakapan yang mendalam

 Model Jaring Laba-laba (Webbed)


- Model ini bertolak dari pendekatan tematis
sebagai pemadu bahan dan kegiatan
pembelajaran
- Kelebihan : motivasi siswa juga dapat
berkembang karena adanya pemilihan tema
yang didasarkan pada minat siswa.
- Kekurangan : banyak guru sulit memilih tema.
Mereka cenderung menyediakan tema yang
dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa,
dan guru seringkali terfokus pada kegiatan
sehingga materi atau konsep menjadi
terabaikan.

 Model Galur/ benang (Threaded)


- pemaduan bentuk keterampilan
- misalnya, melakukan prediksi dan estimasi
dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-
kejadian, antisipasi suatu kejadian atau
fenonema Fisika, dan sebagainya
- Kelebihan : konsep berputar sekitar
metakurikulum yang menekankan pada perilaku
metakognitif; materi untuk tiap mata pelajaran
tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana
seharusnya belajar di masa yang akan datang
sesuai dengan laju perkembangan
era globalisasi.
- Kekurangan : hubungan isi antar materi
pelajaran tidak terlalu ditunjukkan sehingga
secara eksplisit siswa kurang dapat memahami
keterkaitan konten antara mata pelajaran satu
dengan yang lainnya

Pendekatan Pembelajaran
Ada 2 Pendekatan Pembelajaran :
1. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada siswa
2. pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru

Ciri Kurikulum 2013 adalah menerapkan pendekatan


ilmiah (Scientific Approach). Proses pembelajaran
menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Langkah – langkah Pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah :
1. Mengamati: mengutamakan kebermaknaan
proses pembelajaran (meaningfull learning).
Keunggulannya menyajikan media obyek secara
nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan
mudah pelaksanaannya
2. Menanya, pertanyaan dimaksudkan untuk
memperoleh tanggapan verbal
3. Mencoba, dilakukan melalui tiga tahap, yaitu,
persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut.
4. Menalar : kemamuan mengelompokkan
beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk kemudian memasukannya
menjadi penggalan memori. Ada 2 cara menalar,
yaitu : penalaran induktif (khusus ke umum)
dan penalaran deduktif (umum ke khusus)
5. Mengomunikasikan (Membentuk Jejaring) :
menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan selama proses mencari informasi,
mengasosiasi dan menemukan pola,
disampaikan peserta didik di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik
atau kelompok peserta didik tersebut.

Strategi Pembelajaran
Adalah : perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didisain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Pemakaian strategi pembelajaran
harus memperhatikan berbagai pertimbangan antara
lain:
a. Tujuan yang akan dicapai
b. Bahan atau materi pembelajaran
c. Siswa serta kesiapan guru

Metode Pembelajaran
Adalah : ilmu yang membicarakan bagaimana cara
atau teknik menyajikan bahan pelajaran terhadap
siswa agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efesien. Dalam pemilihan metode
pembelajaran, ada faktor-faktor yang perlu
diperhatikan antara lain:
a) Faktor tujuan dan bahan pelajaran
b) Faktor peserta didik
c) Faktor lingkungan
d) Faktor alat dan sumber belajar
e) Faktor kesiapan guru

Model Pembelajaran
Adalah : kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur pembelajaran yang sistematis dalam
pengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi perangcang pembelajaran dan para guru
dalam merancang dan melaksanakan proses belajar
mengajar.
Dalam pemilihan model pembelajaran hal-hal yang
perlu diperhatikan antara lain:
a) Sifat dan materi yang diajarkan
b) Tujuan yang ingin dicapai
c) Tingkat kemampuan peserta didik

Ada 4 jenis model pembelajaran :


1. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction Model)
- bentuk transfer informasi yang berfungsi untuk
menekankan suatu konsep dasar materi ajar
- suatu model pengajaran dalam bentuk
penekanan proses pembelajaran
2. Model Pembelajaran Inquiri
- rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analisis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan
3. Model Pembelajaran Cooperatif
- model pembelajaran dimana sistem belajar dan
bekerja pada kelompok kelompok kecil secara
kolaboratif
- menciptakan situasi di mana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh
keberhasilan kelompoknya
4. Model Pembelajaran PJBL(Project-Based Learning)
- model pembelajaran yang melaksanakan
pembelajaran dengan proyek
- model pembelajaran yang mengaitkan pelajaran
dengan masalah kehidupan sehari-hari yang
dibuktikan dengan proyek yang diselesaikan
dalam jangka waktu tertentu melaui
serangkaian aktivitas
-
Evaluasi Dalam Pembelajaran IPA
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik.
Ada 3 pendekatan penialain :
1. assessment of learning (penilaian akhir
pembelajaran)  Ujian Nasional, ujian sekolah
2. assessment for learning (penilaian untuk
pembelajaran) Penugasan, presentasi, proyek,
kuis
3. assessment as learning (penilaian sebagai
pembelajaran)  Penilaian diri dan antar teman
Prinsip – prinsip penilaian :
a. Shahih
b. Objektif
c. Adil
d. Terpadu
e. Terbuka
f. Menyeluruh dan Berkesinambungan
g. Sistematis
h. Beracuan Kriteria
i. Akuntabel

KKM adalah kriteria ketuntasan belajar yang


ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu
pada standar kompetensi lulusan, dan setidaknya
memperhatikan 3 (tiga) aspek berikut, yaitu :
a. karakteristik peserta didik (intake),
b. karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi),
c. kondisi satuan pendidikan (daya dukung)

3 Aspek penilaian berdasarkan tuntunan implementasi


Kurikulum 2013:
1. Penilaian Sikap (Perilaku Spiritual dan sosial)
2. Penilaian Pengetahuan (Tes Tulis, Tes lisan dan
Penugasan)
3. Penilaian Keterampilan (Praktik, Produk, Proyek,
Portofolio, Teknik lain)

KB 2 : Inkuiri dalam Pembelajaran IPA, Manajamen


Lab. IPA, dan PTK
1. Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai
pengetahuan yang diperoleh melalui
pengumpulan data dengan eksperimen,
pengamatan, dan deduksi untuk menghasilkan
suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang
dapat dipercaya. Pembelajaran IPA Terpadu
memiliki tujuan :
a. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
b. Meningkatkan minat dan motivasi
c. Beberapa kompetensi dasar dapat dicapai
sekaligus
2. Hakikat IPA pada prinsipnya meliputi empat
unsur utama yaitu: Produk, Proses, Sikap, dan
Aplikasinya.
3. Melalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan
peserta didik dapat membangun pengetahuannya
melalui cara kerja ilmiah, bekerja sama dalam
kelompok, belajar berinteraksi dan
berkomunikasi, serta bersikap ilmiah.
4. Salah satu kunci pembelajaran terpadu yang
terdiri atas beberapa bidang kajian adalah
menyediakan lingkungan belajar yang
menempatkan peserta didik mendapat
pengalaman belajar yang dapat
menghubungkaitkan konsep-konsep dari berbagai
bidang kajian.
5. Proses merencanakan pelaksanaan pembelajaran
adalah kegiatan menjabarkan silabus menjadi
rencana pelaksanaan pembelajaran terpadu yang
dikemas dalam kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup/tindak lanjut.
6. Pada laboratorium sains yang terdapat di sekolah
guru sebagai pengelola maupun sebagai guru mata
pelajaran sains bertanggung jawab atas
keselamatan kerja siswa di laboratorium.
7. Siswa sudah seharusnya dilatih untuk
bertanggung jawab atas semua alat dan bahan
yang digunakan dan dibiasakan untuk selalu
menjaga kebersihan laboratorium.
8. Secara umum, Kecelakaan kerja dalam
laboratorium dapat berupa: Terluka, Terbakar,
Terkena Racun, Terkena Zat Korosif, Terkena
Radiasi, Terkena Kejutan Listrik
9. Penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru
ditujukan untuk meningkatkan kualitas situasi
pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya
dan secara khusus penelitian tindakan ini disebut
’penelitian tindakan kelas’ atau PTK.
10. PTK terdiri dari empat tahap besar yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Selain menunjukkan empat tahap besar
tersebut, PTK juga menunjukkan adanya siklus
atau pengulangan dari tahapan-tahapan tersebut.

KB 3: Struktur Bumi dan Mitigasi Bencana


Kebumian
1. Bumi terdiri atas lapisan-lapisan penyusun, baik
yang tersusun atas padat, cair, maupun gas.
2. Secara umum bumi terdiri atas 3 komponen,
yakni Atmosfer, Litosfer, dan Hidrosfer.
3. Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelimuti Bumi.
4. Atmosfer tersusun atas lapisan-lapisan, antara
lain Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer,
dan Eksosfer.
5. Udara yang ada di atmosfer memiliki sebuah
tekanan udara yang menekan permukaan Bumi.
6. Besarnya tekanan udara menurun seiring dengan
bertambahnya ketinggian suatu tempat.
7. Di atmosfer terdapat lapisan ozon yang
melindungi Bumi dari radiasi sinar ultraviolet.
8. Litosfer adalah lapisan bebatuan yang
menyelimuti Bumi.
9. Salah satu bagian dari litosfer adalah lempeng
yang selalu aktif bergerak.
10. Pergerakan lempeng tersebut diakibatkan oleh
adanya aliran konveksi dari inti Bumi.
11. Lempeng dapat bergerak saling menjauhi maupun
saling mendekati.
12. Ketika lempeng bergerak saling menjauhi, maka
akan timbul patahan/ sesar.
13. Jika lempeng bergerak saling mendekati dan
bertumbukan, maka akan terjadi subduksi.
14. Salah satu efek dari pergerakan lempeng adalah
adanya gempa dan terbentuknya pegunungan
berapi.
15. Hidrosfer merupakan lapisan air yang
menyelimuti Bumi.
16. Hampir 70% bagian Bumi terdiri atas air.
17. Air yang ada di Bumi memiliki siklus hidrologi
yang merupakan proses daur ulang air secara
terus menerus.

KB 4 : Tata Surya dan Pemanasan Global


1. Tata surya adalah sistem interaksi benda-benda
langit yang terdiri atas Matahari sebagai pusatnya
dengan benda-benda angkasa lain (planet, planet
kerdil, Satelit, dan benda-benda kecil tata surya
lainnya) yang mengelilingi Matahari
2. Anggota Tata Surya terdiri dari: Matahari, Planet,
Planet Kerdil (Dwarf Planet), Satelit, Benda-benda
Kecil Tata Surya (Small Solar System Bodies)
3. Matahari adalah bintang yang terdapat di dalam
tata surya yang memiliki empat lapisan, yaitu inti
Matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
4. Planet dalam adalah planet yang orbitnya dekat
dengan Matahari.
5. Planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
6. Planet luar adalah planet yang orbitnya jauh dari
Matahari.
7. Planet luar terdiri atas Jupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto.
8. Komet adalah benda langit yang mengelilingi
Matahari dengan orbit yang sangat lonjong.
9. Meteoroid adalah potongan batu atau puing-puing
logam yang bergerak di luar angkasa.
10. Meteor adalah meteoroid yang habis terbakar oleh
atmosfer bumi.
11. Meteorit adalah meteoroid yang jatuh ke bumi.
12. Asteroid adalah potongan-potongan batu yang
mirip dengan materi penyusun planet.
13. Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada
porosnya.
14. Kala Rotasi Bumi adalah waktu yang dibutuhkan
oleh Bumi untuk sekali berputar, yaitu 23 jam 56
menit.
15. Dampak dari rotasi Bumi di antaranya adalah
gerak semu harian Matahari, perbedaan waktu,
pembelokan arah angin, dan pembelokan arah
arus laut.
16. Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi untuk
mengelilingi Matahari.
17. Kala revolusi Bumi adalah waktu yang
dibutuhkan oleh Bumi untuk sekali mengelilingi
Matahari, yaitu 365,25 hari.
18. Dampak dari revolusi Bumi di antaranya adalah
terjadinya gerak semu tahunan Matahari,
perbedaan lamanya siang dan malam, dan
pergantian musim.
19. Bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu
rotasi, revolusi, dan bergerak bersama-sama
dengan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kala
rotasi Bulan sama dengan kala revolusinya
terhadap Bumi, yaitu 27,3 hari.
20. Dampak dari pergerakan Bulan diantaranya
terjadinya pasang surut air laut, pembagian
Bulan, fase-fase Bulan, gerhana Matahari,
dan gerhana Bulan.
21. Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Bulan
berada di antara Matahari dan Bumi, dan
ketiganya terletak dalam satu garis.
22. Gerhana Bulan terjadi apabila Bumi berada di
antara Matahari dan Bulan.
23. Efek rumah kaca adalah proses pemanasan
alami yang terjadi ketika gas-gas tertentu di
atmosfer Bumi memerangkap panas.
24. Pemanasan global adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-
rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap,
serta sebuah perubahan yang diyakini secara
permanen mengubah iklim Bumi.
25. Faktor yang menyebabkan pemanasan global di
antaranya emisi CO2, emisi metana, dan
pembakaran lahan hutan, penggunaan (CFCs),
dan meningkatnya penggunaan pupuk kimia
dalam pertanian.
26. Dampak pemanasan global yang telah nampak,
di antaranya temperatur Bumi menjadi semakin
tinggi, penguapan dan curah hujan yang tidak
menentu, mencairnya glasier yang menyebabkan
volume air laut meningkat, hilangnya terumbu
karang, kepunahan spesies yang semakin
meluas, kegagalan panen besar-besaran, dan
penipisan lapisan ozon.
27. Usaha-usaha untuk menanggulangi pemanasan
global, di antaranya menggunakan energi
terbarukan, meningkatkan efisiensi bahan bakar
kendaraan, mengurangi, mengurangi
penggunaan (CFCs), mendukung dan turut serta
pada kegiatan penghijauan.

2 Daftar materi yang KB 1


sulit dipahami di 1. Konsep integrasi dalam pembelajaran IPA
modul ini 2. Pendekatan, Strategi, Metode, dan Model
Pembelajaran
KB 2
1. Strategi Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu.
2. Penggunaaan dan penempatan bahan kimia
di dalam Laboratorium IPA
KB 3
1. Teori Seafloor spreading atau pergerakan dasar
laut
2. Teori tektonik lempeng
3. Gempa Bumi
4. Gelombang primer dan gelombang sekunder
pada gempa.
5. Gambar 3.53 dan 3.54 untuk mitigasi saat
banjir dan setelah banjir tidak di tampilkan
sehingga sulit memahami materi MITIGASI saat
banjir dan setelah banjir
KB 4
1. Perbedaan pada planet kerdil
2. Fase – Fase Bulan

3 Daftar materi yang 1. Dimensi pengetahuan K.13 (Pengetahuan


sering mengalami faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan
miskonsepsi prosedural, dan
pengetahuan metakognitif)
2. Pengelolaan Laboratorium IPA Untuk Pembelajaran
3. Fault (patahan/sesar)
4. Reaksi antara CFC dengan ozon
5. Suhu pada lafisan atmosfer
6. Fenomena yang terjadi akibat perubahan suhu di
permukaan bumi, peredaran bumi dan bulan.
7. Akibat dari pemanasan global
8. Perbedaan pada planet dan benda langit khusunya
planet kerdil.

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : MAYA SOFIA


NIM : 22323299520
SIMPKB : 201503539274

Judul Modul MODUL 2 PROFESIONAL :


SEL ORGAN DAN KELANGSUNGAN
HIDUP
Judul Kegiatan Belajar (KB) 5. Struktur dan Fungsi Sel
6. Sistem Organ
7. Reproduksi Sel dan Hereditas
8. Teori Asal Usul Kehidupan dan Evolusi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 : Struktur dan Fungsi Sel
dipelajari
1. Membahas mikroskop yang terdiri dari
pengertian dan fungsi mikroskop,
menyebutkan bagian – bagian mikroskop
dang fungsinya, menjelaskan cara
penggunaan mikroskop.
2. Setiap sel memiliki membran plasma,
nukleus, dan sitoplasma. Membran plasma,
yang mengelilingi sel menjaga sel tetap utuh,
mengatur apa yang masuk dan keluar dari
sel.
3. Nukleus adalah struktur besar, berlokasi
sentral di tengah sel. Inti nucleus
mengandung kromosom dan merupakan
pusat kendali sel. Inti mengontrol fungsi
metabolisme dan karakteristik struktural sel.
Nukleolus adalah wilayah di dalam nukleus.
4. Sitoplasma adalah bagian dari sel antara
nukleus dan membran plasma. Matriks
sitoplasma adalah media semifluid yang
mengandung air dan berbagai jenis molekul
yang tersuspensi atau terlarut dalam
medium.
5. Sel juga memiliki sitoskeleton, jaringan
filamen yang saling berhubungan dan
mikrotubulus di sitoplasma. Nama
sitoskeleton adalah cocok dengan sel karena
memungkinkan kita untuk membandingkan
sitoskeleton ke tulang dan otot kita.
6. Hipotesis endosimbiosis berseri (serial
endosymbiosis) yang menyatakan bahwa
mitokondria dan kloroplas pada awalnya
adalah prokariota kecil yang hidup di dalam
sel prokariota yang lebih besar.
7. Membran sel memegang peranan yang sangat
penting dalam proses keluar masuknya zat.
Transportasi zat-zat dibagi menjadi dua, yaitu
transportasi pasif dan trasportasi aktif.
8. Transportasi pasif berlangsung melalui proses
difusi dan osmosis
9. Transportasi aktif, berlangsung melalui
proses transpor aktif, eksositosis, dan
endositosis.
10. Difusi merupakan perpindahan molekul-
molekul suatu zat dari bagian yang
berkonsentrasi tinggi menuju bagian yang
berkonsentrasi rendah
11. Osmosis adalah pergerakan molekul air dari
konsentrasi air yang tinggi menuju
konsentrasi air yang rendah melalui membran
selektif permeabel (semipermeabel).
12. Transpor aktif terjadi apabila sel secara aktif
memindahkan zat-zat melewati membran sel
dengan menggunakan energi
13. Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-
molekul berukuran besar yang tidak dapat
ditransportasikan melalui mekanisme
transpor aktif. Eksositosis juga merupakan
mekanisme transpor molekul keluar dari sel
dengan cara membentuk vesikula
14. Endositosis merupakan mekanisme
masuknya molekul ke dalam sel dengan
bantuan vesikula.

KB 2 : Sistem Organ
1. Sistem organ yang akan dibahas diantaranya
adalah : Sistem rangka, Sistem peredaran
darah, Sistem endokrin, Sistem syaraf, sistem
respirasi, Sistem imunitas, Sistem
pencernaan, Sistem ekskresi, Sistem otot,
sistem integumen, dan sistem reproduksi.
2. Tubuh manusia terdiri dari 11 sistem organ
yang bekerja satu sama lain (saling
tergantung). Sistem ini meliputi sistem
integumen, sistem kerangka, sistem otot,
sistem limfatik, sistem pernapasan, sistem
pencernaan, sistem saraf, sistem endokrin,
sistem kardiovaskular, sistem kemih, dan
sistem reproduksi.
3. Sistem integumen–(kulit, rambut, kuku)
Membentuk tubuh eksternal yang menutupi
dan melindungi jaringan yang lebih dalam
dari cedera. Rumah reseptor kulit, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, dan mensintesis
vitamin D.
4. Sistem kerangka–(tulang, sendi) Mendukung
dan melindungi organ tubuh. Memberikan
kerangka penggunaan otot (gerakan). Tulang
juga menyimpan mineral dan membuat sel
darah.
5. Sistem otot–(otot rangka) Mempertahankan
postur dan menghasilkan gerakan
(penggerak). Menghasilkan panas.
6. Sistem limfatik-(sumsum tulang merah,
timus, pembuluh limfatik, saluran toraks,
limpa, kelenjar getah bening) Rumah sel
darah putih (limfosit) yang terlibat dalam
imunitas. Mengembalikan cairan yang bocor
dari pembuluh darah ke darah dan
membuang puing-puing dalam aliran limfatik.
7. Sistem pernapasan–(rongga hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, paru- paru)
Menghilangkan karbon dioksida dan terus
memasok darah dengan oksigen. Pertukaran
gas terjadi di sistem pernapasan (paru-paru).
8. Sistem pencernaan– (rongga mulut,
kerongkongan, hati, lambung, usus kecil,
usus besar, dubur, anus) Memecah makanan
yang akan diserap dan menghilangkan limbah
yang tidak bisa dicerna.
9. Sistem saraf -(otak, sumsum tulang belakang,
saraf) Sistem kontrol tubuh, merespons
perubahan internal dan eksternal,
mengaktifkan otot dan kelenjar.
10. Sistem endokrin–(kelenjar pineal, kelenjar
pituitari, kelenjar tiroid, timus, kelenjar
adrenal, pankreas, ovarium, testis) Kelenjar
dari sistem endokrin mengeluarkan hormon
yang mengatur banyak proses seperti
pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi.
11. Sistem kardiovaskular–(jantung, pembuluh
darah) Jantung memompa darah dan
pembuluh darah mengangkutnya. Darah
membawa oksigen, karbon dioksida, nutrisi,
limbah, dan banyak lagi ke seluruh tubuh.
12. Sistem kemih– (ginjal, ureter, kandung kemih,
uretra) Menghilangkan limbah nitrogen dari
tubuh. Mengatur keseimbangan asam-basa,
elektrolit dan air.
13. Sistem reproduksi- Fungsi utama dari sistem
reproduksi adalah menghasilkan keturunan.
Hormon seks dan sperma diproduksi oleh
testis pria. Saluran dan kelenjar pria
membantu melepaskan sperma. Ovarium
menghasilkan hormon seks wanita dan telur.
Struktur reproduksi wanita lainnya berfungsi
sebagai tempat pemupukan dan
pengembangan. Misalnya, kelenjar susu
menghasilkan susu untuk bayi baru lahir.

KB 3 : Reproduksi Sel dan Hereditas


1. Pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu
pembelahan secara langsung (amitosis) dan
pembelahan secara tidak langsung (mitosis
dan meiosis).
2. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan
jumlah kromosom sama dengan jumlah
kromosom induknya. Proses pembelahan
mitosis terjadi pada semua sel tubuh
makhluk hidup, kecuali pada jaringan yang
menghasilkan gamet (sel kelamin).
3. Pada pembelahan mitosis, satu sel induk
membelah diri menjadi dua sel anakan. Sel
anakan ini mewarisi sifat sel induknya dan
memiliki jumlah kromosom yang sama
dengan induknya. Jika sel induk memiliki 2n
kromosom, maka setiap sel anakan juga
emiliki 2n kromosom. Jumlah 2n ini disebut
juga kromosom diploid.
4. Pada manusia dan hewan, pembelahan
mitosis terjadi pada sel meristem somatik (sel
tubuh) muda yang mengalami pertumbuhan
dan perkembangan
5. Pembelahan meiosis yang disebut juga
sebagai pembelahan reduksi merupakan
pembelahan sel induk dengan jumlah
kromosom diploid (2n) menghasilkan empat
sel anakan. Setiap sel anakan mengandung
separuh kromosom sel induk atau disebut
haploid (n).
6. Pembelahan meiosis terjadi pada proses
pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada
organ reproduksi (testis atau ovarium)
7. Teknologi reproduksi adalah upaya manusia
untuk mengembangbiakan hewan ataupun
tumbuhan dengan beberapa cara yang
diharapkan bisa mengatasi masalah dalam
perkembangbiakan.
8. Beberapa teknologi reproduksi pada
tumbuhan dan hewan diantaranya kultur
jaringan, inseminasi buatan, kloning, bayi
tabung dan hibridisasi.
9. Pewarisan sifat atau hereditas merupakan
penurunan sifat dari induk (orang tua)
kepada keturunannya (anak). Ilmu yang
mempelajari tentang pewarisan sifat ini
disebut genetika.
10. Mekanisme pewarisan sifat dari tetua kepada
anak atau keturunannya tidak terlepas dari
proses reproduksi seksual. Dalam reproduksi
seksual, unit penting yang saling bersatu
adalah sperma (sel dengan segala perangkat
genetiknya dari individu jantan) dan ovum
(dari individu betina). Kedua unit sel
reproduktif tersebut akan melebur (fertilisasi)
dan membentuk cikal bakal individu baru
berupa zigot.
11. Contoh Aplikasi hereditas dan persilangan
dalam bidang pertanian adalah penyilangan
berbagai varietas tanaman untuk memperoleh
varietas baru yang memiliki karakter unggul
dan produktif sesuai yang diharapkan
12. Contoh Aplikasi hereditas dan persilangan
dalam bidang kesehatan adalah pelacakan
berbagai penyakit menurun dari orang tua
kepada anak, misalnya hemofilia
13. Contoh Aplikasi hereditas dan persilangan
dalam bidang forensik (hukum) adalah
penentuan identitas korban dari karakter
golongan darah, pola DNA yang dibandingkan
dengan orang tua atau keluarga terdekat
14. Seleksi pedigree atau yang sering disebut
dengan seleksi silsilah termasuk dalam
seleksi untuk hasil hibridisasi. Seleksi ini
merupakan seleksi dari tanaman dengan
kombinasi karakter yang dikehendaki pada
generasi F2, turunannya selanjutnya diseleksi
lagi pada generasi-generasi berikutnya
sampai mencapai kemurnian genetik.

KB 4 : Teori Asal Usul Kehidupan dan Evolusi


1. Teori tentang asal usul kehiupan berkembang
dari pemikiran bahwa mahluk hidup ada
secara tiba tiba (generatio spntanea) dan
mahluk hiudp berasal dari mahluk tak hidup.
Teori ini dikenal dengan nama teori
abiogenesis.
2. Kelemahan dari teori yang dikemukakan oleh
para penganut abiogenesis adalah mereka
belum mampu melihat benda yang sangat
kecil (bakteri, kista, ataupun telur cacing)
yang terbawa dalam materi yang digunakan
dalam percobaannya
3. Teori abiogenesis ditumbangkan oleh teori
biogenesis melalui percobaan Redi,
Spalanzani dan terutama Louis Pasteur yang
terkenal dengan percobaannya menggunakan
labu leher angsa, yang dikenal dengan teori
Biogenesis yang menyatakan mahluk hidup
berasal dari mahluk hidup sebelumnya.
4. Teori evolusi biokimia oleh Alexander Oparin
menyatakan bahwa asal mula kehidupan
terjadi bersamaan dengan evolusi
terbentuknya bumi beserta atmosfernya
5. Teori Evolusi Kimia menurut Harold Urey dan
Stanley Miller yang menyatakan bahwa zat-
zat organik terbentuk dari zat-zat anorganik
6. Teori Evolusi Biologi, yang menyatakan bahwa
bumi ini pada awalnya sangat panas sekali,
kemudian suatu ketika bumi mengalami
proses pendinginan. Dari proses-proses
tersebut maka dapat dihasilkan bahan- bahan
kimia. Bahan-bahan yang berat akan
menyusun bumi sedangkan bahan yang
ringan akan menyusun atmosfer.
7. Teori evolusi biologi juga menyatakan bahwa
mahluk hidup berasal dari senyawa
sederhana berupa protein yang berkembang
menjadi senyawa protenoid dan mahluk hidup
bersel satu yang hidup di laut dan kemudian
berkembang menjadi mahluk hidup yang
tingal di darat
8. Keanekaragaman mahluk hidup, adanya fosil
dan homologi pada organ mahluk hidup
merupakan bukti adanya evolusi.

2 Daftar materi yang sulit 1. Teori Endosimbiosis


dipahami di modul ini
3 Daftar materi yang 9. Eksositosis, dan endositosis
sering mengalami
miskonsepsi

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : MAYA SOFIA


NIM : 22323299520
SIMPKB : 201503539274

Judul Modul MODUL 3 PROFESIONAL :


KEANEKARAGAMAN MAKHLUK
HIDUP DAN EKOLOGI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 9. Klasifikasi dan Keanekaragaman
Tumbuhan
10.Klasifikasi dan Keanekaragaman
Hewan
11.Ekologi Biologi Populasi
12. Ekologi Biologi Konservasi
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 : Klasifikasi dan Keanekaragaman
dipelajari Tumbuhan
1. Kunci dikotomi atau kunci identifikasi adalah
salah satu sistem klasifikasi mahluk hidup yang
terdiri atas dua keterangan yang berlawanan
dari ciri-ciri yang dimiliki oleh suatu
kelompok makhluk hidup
2. Karofita dan tumbuhan memiliki beberapa
homologi, diantaranya kloroplas yang
homolog, kemiripan biokimiawi, kemiripan
dalam mekanisme mitosis dan sitokinesis,
kemiripan dalam ultrastruktur sperma,
hubungan genetik.
3. Satu-satunya tanaman yang dapat
beradaptasi pada air dangkal adalah tanaman
alga, dikarenakan alga mempunya gamet dan
embrio yang berkembang dan terlindungi oleh
induknya.
4. Tumbuhan lumut (Briofita) adalah tumbuhan
non-vaskuler dimana belum memiliki batang,
daun, dan akar sejati (rhizoid). Tiga divisi
Briofita adalah lumut daun (moss), Lumut
hati (livewort), dan lumut tanduk (hornwort).
Gametofit haploid merupakan generasi
dominan pada lumut dan briofita lainnya.
5. Siklus hidup lumut didominasi oleh sporofit
dievolusikan pada tumbuhan vaskuler tak
berbiji. Satu variasi dalam siklus hidup ini
adalah kontras antara tumbuhan homospora
dan heterospora. Kondisi sperma berflagela
pada nenek moyang dipertahankan oleh
semua tumbuhan vaskuler.
6. Tumbuhan Vaskuler Tak Berbiji (Tumbuhan
Paku) memiliki ciri : menghasilkan spora
sebagai alat reproduksinya, sudah dapat
dibedakan mana akar, batang dan daun
(Chormophyta), daun muda yang menggulung
(Circinnatus)
7. Empat divisi tumbuhan vaskuler tak berbiji
(tumbuhan paku) adalah Paku Purba
(Psilotinae), Paku Kawat (Lycopodiinae), Paku
Ekor Kuda (Equisetinae), Paku Sejati (Filicinae)
8. Likofita meliputi lumut gada (club moss),
dengan kumpulan sporofil pada beberapa
ujung tunas. Paku ekor kuda (Stenofita),
seperti likofita, berasal dari masa Devon, dan
kedua kelompok tersebut jauh lebih beraneka
ragam pada masa Karboniferus dibandingkan
dengan saat ini. Pakis (Pterofita) sejauh ini
merupakan tumbuhan vaskuler tak berbiji
yang paling beraneka ragam pada dunia
tumbuhan modern.
9. Gimnosperma merupakan tumbuhan
berbiji tertutup yang mempunyai
empat divisi diantaranya, sikad,
ginkgo, gnetofit dan konifer. Konifer
merupakan divisi terbesar diantara
keempat divisi Gimnosperma.
10. Angiosperma atau tumbuhan berbunga
merupakan tumbuhan yang paling beraneka
ragam dan secara geografis paling tersebar
luas. Angiosperma terdiri dari satu divisi
tunggal yang dibagi menjadi dua kelas,
Monokotil dan Dikotil.
11. Ciri – ciri tumbuhan Monokoti : Umumnya
berupa tumbuhan herba semusim atau
setahun, memiliki kotiledon
tunggal/berkeping satu, batang tidak
bercabang/bercabang sedikit dan tidak
memiliki kambium, berkas pengangkut
tersusun tidak teratur (tersebar), tipe
kolateral tertutup, tulang daun
melengkung/sejajar, memiliki akar serabut,
bunga memiliki bagian-bagian dengan
kelipatan 3, bentuk bunga tidak beraturan,
dan warna tidak mencolok.
12. Ciri – ciri tumbuhan Dikotil : Umumnya
berupa tumbuhan menahun (berkayu),
memiliki kotiledon ganda/berkeping dua,
umumnya batang bercabang, memiliki
kambium, berkas pengangkut tersusun secara
teratur (bersebelahan), tipe kolateral terbuka,
tulang daun menjari/menyirip, memiliki akar
tunggang, Bunga memiliki bagian-bagian
dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk bunga
beraturan, dan umumnya memiliki warna
mencolok

KB 2 : Klasifikasi dan Keanekaragaman Hewan


1. Hewan adalah eukariota multiseluler,
heterotrofik. Berbeda dari nutrisi autotrofik
yang ditemukan pada tumbuhan dan alga,
hewan harus memasukkan ke dalam
tubuhnya molekul organik yang telah
terbentuk terlebih dahulu; hewan tidak dapat
membentuk molekul itu dari bahan kimia
anorganik.
2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang
menyokong tubuh dengan kuat seperti yang
dimiliki tumbuhan dan fungi. Tubuh
multiseluler hewan dipertahankan tetap utuh
oleh protein struktural, yang paling
berlimpah adalah kolagen. Selain kolagen,
yang banyak ditemukan pada matriks
ekstraseluler, jaringan hewan memiliki jenis
persambungan (junction) interseluler yang
unik.
3. Spons adalah hewan yang sesil (menempel)
yang tampak sangat diam bagi mata manusia
sehingga orang Yunani kuno meyakini
mereka sebagai tumbuhan. Spons adalah
sesil dan memiliki tubuh berpori serta
koanosit. Spons tidak memiliki jaringan dan
organ. Mereka menyaring makanan dengan
menarik air melalui pori; koanosit (sel collar
berflagela) menelan bakteri dan partikel
makanan yang tersuspensi dalam air.
4. Hewan Cnidaria (hidra, ubur-ubur, anemon
laut, dan karang) tidak memiliki mesoderm
dan memiliki konstruksi tubuh yang relatif
sederhana. Anggota filum Cnidaria memiliki
simetri radial, rongga gastrovaskuler, dan
cnidosit. Sebagian besar anggota Cnidaria
adalah hewan karnivora laut yang memiliki
tentakel yang dipersenjatai dengan cnidosit
(sel yang mengandung kapsul yang dapat
dikeluarkan isinya) yang membantu dalam
pertahanan dan menangkap mangsa. Dua
bentuk tubuh adalah polip yang sesil dan
medusa yang mengapung.
5. Aselomata mewakili satu percabangan awal
hewan bersimetri bilateral, aselomata tidak
memiliki rongga tubuh, yaitu ruang antara
dinding tubuh dan saluran pencernaan.
Filum Platyhelminthes (cacing pipih) adalah
hewan aselomata yang pipih secara
dorsoventral. Sebagian besar cacing pipih
adalah hewan yang mirip pita dan memiliki
rongga gastrovaskuler. Filum Platyhelminthes
(cacing pipih) terbagi menjadi Kelas
Turbellaria, Kelas Trematoda, Kelas
Monogenea, dan Kelas Cestoide.
6. Pseudoselomata adalah hewan yang rongga
tubuhnya tidak sepenuhnya dilapisi dengan
mesoderm. Filum Rotifera dan Filum
Nematoda adalah contoh hewan
pseudoselomata. Anggota filum Rotifera
memiliki rahang dan mahkota silia.
Ditemukan terutama pada air tawar. Filum
Nematoda (cacing gilig) tidak bersegmen dan
bertubuh silindris dengan ujung yang
meruncing. Nematoda menempati sebagian
besar habitat akuatik.
7. Garis keturunan Protostoma hewan selomata
terbagi menjadi beberapa filum, yang meliputi
Mollusca, Annelida, dan Arthropoda. Anggota
Filum Mollusca memiliki kaki berotot, massa
viseral, dan suatu mantel. Anggota Filum
Annelida adalah cacing bersegmen.
Lokomosinya yang bergerak maju mirip
gelombang tersebut dihasilkan oleh kontraksi
bergantian otot sirkuler dan longitudinal
terhadap rongga selom penuh cairan.
8. Deuterostoma hewan selomata memiliki ciri
khas yaitu pembelahan secara radial,
perkembangan selom dari arkenteron, dan
pembentukan mulut pada ujung embrio yang
berlawanan arah dengan blastopori. Anggota
hewan ini yaitu Filum Echinodermata dan
Filum Chordata. Anggota Filum
Echinodermata memiliki sistem pembuluh air
dan simetri radial sekunder. Anggota Filum
Chordata meliputi dua subfilum yaitu
Invertebrata dan Vertebrata (ikan, amfibia,
reptilia, burung, dan mamalia).
9. Skema taksonomik mengakui adanya dua
superkelas subfilum Vertebarata yang masih
hidup yaitu Anggota Superkelas Agnatha
yang tidak memiliki rahang. Superkelas lain,
Gnathostomata, meliputi enam kelas
vetebrata berahang. Sekitar 60 spesies
vertebrata tak berahang masih hidup sampai
saat ini adalah hagfish dalam Kelas Myxini
dan lamprey dalam Kelas
Chephalaspidomorphi.
10. Kelas ikan dalam superkelas Gnathostoma
(“mulut berahang”) yang masih hidup adalah
kelas Chondrichthyes dan Osteichthyes.
Vertebrata Kelas Chondrichthyes, hiu, pari
besar dan kerabatnya, disebut ikan bertulang
rawan karena mereka memiliki endoskeleton
yang relatif lentur yang terbuat dari tulang
rawan dan bukan tulang keras. Ciri khas
kelas Osteichthyes adalah endoskeleton
bertulang keras, ada operkulum dan kantung
renang.
11. Amfibia modern terdiri dari tiga ordo Kelas
Amphibia yang masih hidup saat ini: Urodela
(“berekor” –salamander); Anura (“tidak
berekor” –katak, termasuk bangkong); dan
Apoda (“tak berkaki” –caecilian). Bulu pada
Aves terbuat dari keratin, protein yang juga
menyusun rambut pada Mamalia dan sisik
pada reptilia.

KB 3 : Ekologi Biologi Populasi


1. Simbiosis adalah hubungan timbal
balik diantara dua makhluk hidup
yang berbeda. Ada 4 macam simbiosis,
yaitu mutualisme, amensalisme,
komensalisme, dan parasitisme.
2. Simbiosis mutualisme adalah interaksi
simbiotik di mana kedua spesies yag terlibat
saling diuntungkan. Contoh : Bunga dengan
kupu-kupu, dalam proses penyerbukan bunga
di bantu oleh kupu-kupu sedangkan kupu-
kupu mendapat nektar
3. Simbiosis Parasitisme adalah hubungan
sesama makhluk hidup dimana pihak yang
satu mendapat keuntungan namun merugikan
pihak lainnya. Contoh : Cacing perut dan
cacing tambang yang hidup di dalam usus
manusia, dimana cacing- cacing tersebut akan
mengambil sari makanan di usus manusia.
4. Simbiosis Komensalisme adalah hubungan
sesama makhluk hidup dimana pihak yang
satu mendapat keuntungan namun pihak
lainnya tidak dirugikan dan pula tidak
diuntungkan. Contoh : Bunga anggrek dengan
pohon mangga
5. Simbiosis Amensalisme adalah hubungan
sesama makhluk hidup yang mana satu pihak
dirugikan dan pihak lainnya tidak
diuntungkan dan tidak dirugikan. Contoh :
Jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin
dengan bakteri. Penisilin dapat membunuh
bakteri namun tidak mendapat keuntungan
dan juga dirugikan.
6. Fungsi simbiosis yaitu bertahan hidup
dengan mengandalkan atau
berhubungan dengan makhluk hidup
lain yang berbeda jenis.
7. Simbiosis dibedakan menjadi dua
kategori diantaranya yaitu:
a. Ektosimbiosis adalah bentuk hubungan
antara dua organisme yang berbeda jenis
dimana organisme yang satu hidup di
bagian luar organisme lainnya
b. Endosimbiosis adalah bentuk hubungan
antara dua organisme yang berbeda jenis
dimana organisme yang satu hidup di
bagian dalam organisme yang lain
8. Dua karakteristik penting pada populasi
adalah kepadatan dan penyebaran. Kepadatan
adalah jumlah individu per satuan luas daerah
atau volume dan penyebaran adalah jarak
individu.
9. Populasi akan meningkat ukurannya dengan
terjadinya kelahiran dengan imigrasi individu
populasi lain, sedangkan populasi menurun
ukurannya dengan terjadinya kematian dan
dengan emigrasi individu dari populasi
tersebut.
10. Variasi genetik terjadi disebabkan oleh adanya
mutasi (perubahan dalam urutan nukleotida
DNA) dan rekombinasi seksual.Seleksi alam
dapat mempengaruhi frekuensi suatu sifat
yang dapat diturunkan dalam suatu populasi
dalam tiga cara yaitu menstabilkan,
mengarahkan atau menganekaragamkan
11. Interaksi antarspesies dapat berpengaruh
positif, negatif atau netral terhadap kepadatan
suatu populasi dengan digambarkan simbol (+,
- dan 0).Interaksi antarspesies dapat menjadi
faktor seleksi yang kuat dalam evolusi.
Koevolusi, (interaksi timbal balik resiprokal)
antara dua spesies yang menghasilkan suatu
rentetan adaptasi dan kontraadaptasi,
hubungan pemangsa-mangsa, mutualisme,
dan hubungan inang-parasit

KB 4 : Ekologi Biologi Konservasi


1. Polusi diartikan sebagai penambahan
materi ke uadara, air, dan tanah yang
dapat membahayakan bagi kesehatan
manusia atau mengancam keberadaan
mahluk hidup lainnya
2. Kebanyakan polutan bersifat padat,
cair dan gas sebagai hasil dari sebuah
proses. Polutan dapat pula berupa
emisi energi yang tidak diinginkan
seperti misalnya panas, bising atau
radiasi. Polutan dapat masuk ke dalam
lingkungan secara alamiah (misalnya
dari letusan gunung berapi) atau oleh
aktivitas manusia (misalnya
penggunaan bahan bakar dan aktivitas
lainnya).
3. Efek yang tidak diinginkan dari polusi adalah
menurunnya kemampuan alam untuk
mendukung kehidupan manusia atau mahluk
hidup lainnya, membahayakan tatanan
kehidupan alami, membahayakan kesehatan
manusia, merusak benda benda berharga dan
gangguan lainnya terhadap indra kita seperti
bising, bau, mengubah rasa serta penglihatan.
4. Menurut Miller (2019) terdapat tiga
faktor yang menentukan derajat
bahaya dari polutan.
a) komposisi kimianya, seberapa aktif
dan bahaya bahan kimia yang
terkandung dalam polutan tersebut
bagi mahluk hidup.
b) Konsentrasinya, Konsentrasi polutan
ditentukan oleh jumlah per unit volume
(misalnya berat udara, tanah, air, berat
badan), yang dinyatakan dengan ppm (part
per million)
c) persitensinya atau keberadaannya
di alam, artinya berapa lama
polutan tersebut dapat bertahan
kebedaannya di alam (perairan,
udara, tanah dan tubuh mahluk
hidup).
5. Aktivitas manusia terutama pertanian dan
rumah tangga menyebabkan terjadinya
eotrofikasi yang mengakibatkan banyaknya
pupolasi hewan dan tumbuhan tidak bisa
bertahan hidup pada wilayah perairan karena
persaingan untuk mendapatkan cahaya dan
O2. Aktivitas manusia dari penggunaan bahan
bakar fosil yang semakin meningkat
menyebabkan suhu bumi semakin panas yang
berakibat pada perubahan pola iklim, naiknya
permukaan air laut dan semakin seringnya
bencana yang disebabkan oleh angin topan.
Diperlukan peran pemerintah untuk mengatur
penggunaan bahan bahan kimia yang dapat
mencemari lingkungan merupakan upaya yang
dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan
lingkungan yang lebih buruk.
6. Pemanasan global dapat mengakibatkan hal –
hal berikut : Peningkatan temperatur laut dan
Hilangnya gunung es.
7. Ledakan populasi manusia mengubah habitat
dan mengurangi keanekaragaman biologis di
dunia yang dapat dicegah dengan melakukan
konservasi pada tingkat gen, spesies,
komunitas, ekosistem dan bentang alam
8. 78% gas di atmosfer disusun oleh Nitrogen.
Nitrogen merupakan unsur yang sulit beraksi
dengan unsur lain sehingga memerlukan
tahapan proses yaitu: fiksasi nitrogen,
mineralisasi, nitrifikasi dan denitrifikasi.
Nitrogen organik ditemukan dalam organisme
(makhluk hidup) dalam bentuk asam amino
dan protein
9. Fiksasi nitrogen merupakan proses yang
terjadi di alam dimana nitrogen di udara
menjadi ammonia (NH3). Proses yang fiksasi
nitrogen dapat berlangsung secara biologis dan
non biologis. Fiksasi nitrogen secara biologis
dibantu oleh mikroorganisme diazotrof.
10. Proses fiksasi nitrogen non-biologis terjadi
karena aktivitas manusia yang melepaskan
nitrogen ke atmosfer dan juga dapat terjadi
secara alami. Fiksasi nitrogen non biologis
yang terjadi secara alami terjadi ketika NO
terbentuk dari N2 dan O2 karena pengaruh
foton dari petir
11. Nitrogen memasuki ekosistem melalui dua
jalur ilmiah, yaitu deposit pada atmosfer dan
melalui fiksasi nitrogen. Siklus fosfor tidak
meliputi pergerakan melalui atmosfer, karena
tidak ada gas yang mengandung fosfor secara
signifikan. Fosfor hanya ditemukan dalam satu
bentuk anorganik penting, fosfat (PO43-) yang
diserap oleh tumbuhan dan digunakan untuk
sintesis organik.

2 Daftar materi yang sulit KB 1


dipahami di modul ini 1. Kunci dikotom dan determinasi pada
hewan
2. Adaptasi Stuktural ,Kimiawi dan
Reproduksi
3. Metagenesis (pergiliran keturunan)
pada tumbuhan lumut
4. Proses perkembang biakan pada
tumbuhan lumut

KB 2
1. Kunci dikotom dan determinasi pada
tumbuhan.

KB 3
1. Interaksi Antara Populasi-populasi
Spesies yang Berlainan.
2. Interaksi Antarspesies dan Struktur
Komunitas.
3. Faktor – faktor pembatas populasi
KB 4
1. Siklus Nitrogen, Siklus fosfor.
2. Konservasi pada Tingkat Spesies dan
Populasi

3 Daftar materi yang sering


mengalami miskonsepsi 1. Kunci Dikotomi dan Kunci Determinasi
2. Pergiliran generasi pada tumbuhan
lumut dan paku

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : MAYA SOFIA


NIM : 22323299520
SIMPKB : 201503539274

Judul Modul MODUL 4 PROFESIONAL :


KINEMATIKA DAN DINAMIKA
GERAK, SERTA SUHU DAN
KALOR
Judul Kegiatan Belajar (KB) 13.Energi dan Sumber Energi
14.Aplikasi Energi dan Gerak
dalam Sistem Kehidupan
15.Konsep dan Aplikasi Tekanan
16.Suhu dan Kalor pada Proses
Biologis
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang KB 1 : Energi dan Sumber Energi
dipelajari 1. Energi adalah kemampuan untuk
melakukan usaha (kerja) atau
melakukan suatu perubahan.
2. Energi memiliki berbagai bentuk
seperti energi potensial, energi kinetik,
energi mekanik, energi kimia, energi
listrik dll.
3. Energi potensial adalah energi yang
dimiliki oleh suatu materi karena lokasi
atau strukturnya.
4. Energi kinetik adalah bentuk energi
ketika suatu materi berpindah atau
bergerak.
5. Energi kimia ialah energi yang
terkandung dalam suatu zat.
Contohnya adalah bensin yang
mengandung energi kimia, sehingga
dapat digunakan untuk menggerakkan
mesin.
6. Energi listrik ialah energi yang dimiliki
muatan listrik dan arus listrik. Energi
ini paling banyak digunakan karena
mudah diubah menjadi energi lainnya.
7. Hukum kekekalan energi merupakan
hukum yang menyatakan bahwa energi
itu kekal dan tidak dapat berubah
(besarnya) sepanjang waktu, memiliki
nilai yang sama baik sebelum sesuatu
terjadi maupun sesudahnya. Energi
dapat diubah bentuknya, tapi besarnya
akan selalu sama.
8. Sumber energi adalah segala sesuatu
yang menghasilkan energi yang
diklasifikasikan menjadi sumber energi
yang terbarukan dan sumber energi
tidak terbarukan.
9. Energi tak terbarukan yang paling
banyak dimanfaatkan adalah minyak
bumi, batu bara, dan gas alam.
Ketiganya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu pada industri, untuk
pembangkit listrik, maupun
transportasi
10. Sumber energi terbarukan yang saat ini
mulai dikembangkan adalah biogas
dari kotoran ternak, air mengalir,
angin, dan panas matahari.

KB 2 : Aplikasi Energi dan Gerak dalam


Sistem Kehidupan
1. Makanan merupakan sumber energi
bagi tubuh manusia. Untuk
berolahraga, belajar, dan aktivitas lain
manusia membutuhkan makanan
sebagai sumber energi. Zat makanan
yang berperan sebagai sumber energi
adalah karbohidrat, lemak, dan
protein.
2. Karbohidrat merupakan senyawa kimia
yang banyak tersusun oleh unsur-
unsur karbon. Unsur yang terdapat
dalam karbohidrat adalah C, H, dan O.
Bahan makanan yang banyak
mengandung karbohidrat, misalnya
beras, jagung, kentang, gandum, umbi-
umbian, dan buah- buahan yang
rasanya manis.
3. Protein merupakan senyawa kimia
yang mengandung unsur C, H, O, N
(kadang juga mengandung unsur P dan
S). Bahan makanan yang mengandung
banyak protein antara lain
a. protein hewani, misalnya daging,
ikan, telur, susu, dan keju;
b. protein nabati, misalnya kacang-
kacangan, tahu, tempe, dan
gandum.
4. Lemak merupakan senyawa kimia yang
mengandung unsur C, H, dan O. Peran
lemak adalah menyediakan energi,
melarutkan vitamin A, D, E, K, dan
menyediakan asam lemak esensial bagi
tubuh manusia. Bahan makanan yang
mengandung banyak lemak antara lain
a. lemak hewani: keju, daging,
susu, dan ikan basah;
b. lemak nabati: kelapa, kemiri,
kacang-kacangan, dan buah
avokad. Transformasi energi
dalam sel terjadi dalam bentuk:
a. transformasi energi oleh klorofil;
b. transformasi energi oleh
mitokondria.
5. Metabolisme adalah proses-proses
kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup/sel. Metabolisme
terdiri atas reaksi pembentukan/
sintesis/anabolisme seperti fotosintesis
dan reaksi penguraian/
disintesis/katabolisme seperti
respirasi.
6. Usaha adalah besarnya energi yang
digunakan gaya untuk memindahkan
suatu benda.
7. Besarnya usaha (W) ditentukan oleh
besar gaya yang diberikan pada benda
(F) dan besar perpindahannya (Δs).
8. Pesawat sederhana adalah alat yang
digunakan untuk mempermudah
pekerjaan manusia.
9. Keuntungan mekanis (KM) adalah
bilangan yang menunjukkan berapa
kali pesawat menggandakan gaya.
10. Jenis-jenis pesawat sederhana ada
empat, yaitu katrol, roda berporos,
bidang miring, dan pengungkit.
11. Katrol terdiri atas katrol tetap dan
katrol bebas. Katrol tetap berfungsi
untuk mengubah arah gaya. Pada
katrol tetap tunggal, gaya kuasa yang
digunakan untuk menarik beban sama
dengan gaya beban. Keuntungan
mekanis katrol tetap sama dengan 1.
12. Katrol bebas berfungsi untuk
melipatkan gaya, sehingga gaya pada
kuasa yang diberikan untuk
mengangkat benda menjadi lebih kecil
daripada gaya beban.
13. Katrol majemuk merupakan gabungan
dari katrol tetap dan katrol bebas yang
dirangkai menjadi satu sistem yang
terpadu.
14. Keuntungan mekanis dari katrol
majemuk sama dengan jumlah tali
yang menyokong berat beban.
15. Beberapa benda yang menerapkan
prinsip roda berporos di antaranya roda
sepeda, kursi roda, mobil, dan sepatu
roda.
16. Bidang miring merupakan bidang datar
yang diletakkan miring atau
membentuk sudut tertentu sehingga
dapat memperkecil gaya kuasa.
17. Beberapa benda yang menerapkan
prinsip bidang miring di antaranya
tangga, sekrup, dan pisau.
18. Pengungkit terdiri atas tiga jenis, yaitu
jenis pertama yang titik tumpunya
terletak di antara beban dan kuasa,
jenis kedua yang titik bebannya ada di
antara kuasa dan tumpu, serta jenis
ketiga yang titik kuasanya ada di
antara beban dan tumpu.
19. Beberapa benda yang menerapkan
prinsip pengungkit antara lain gunting,
linggis, jungkat-jungkit, pembuka
botol, pemecah biji kenari, sekop,
koper, pinset, dan sebagainya.
20. Pengungkit dapat memudahkan usaha
dengan cara mengganda- kan gaya
kuasa dan mengubah arah gaya.
21. Koordinasi otot dan tulang memiliki
kesesuaian dengan prinsip pesawat
sederhana.
22. Lengan merupakan salah satu organ
yang menerapkan prinsip pesawat
sederhana yaitu merupakan
pengungkit jenis ketiga.
23. Alat-alat dalam kehidupan yang
mengikuti prinsip pesawat sederhana
terdiri atas katrol, roda berporos,
bidang miring, dan pengungkit.

KB 3 : Konsep dan Aplikasi Tekanan


1. Tekanan berbanding lurus dengan besar
gaya dan berbanding terbalik dengan
luas bidang tekan. Semakin besar
dorongan (gaya) yang diberikan,
semakin besar pula tekanan yang
dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar
luas bidang tekan suatu benda maka
semakin kecil tekanan yang dihasilkan.
2. Kedalaman zat cair dan massa jenis zat
cair memengaruhi tekanan zat cair atau
disebut dengan tekanan hidrostatis.
Semakin dalam zat cair maka tekanan
yang dihasilkan semakin besar.
Semakin besar massa jenis zat cair,
semakin besar pula tekanan yang
dihasilkan. Dengan kata lain, tekanan
dalam zat cair sebanding dengan
kedalaman atau ketinggian dan
besarnya massa jenis.
3. Hukum Archimedes menyatakan bahwa
“Jika suatu benda dicelupkan ke dalam
suatu zat cair, maka benda itu akan
memperoleh tekanan ke atas yang sama
besarnya dengan berat zat cair yang
didesak oleh benda tersebut”.
4. Hukum Pascal menyatakan bahwa
tekanan yang diberikan kepada zat cair
dalam ruang tertutup akan diteruskan
ke segala arah dengan besar yang sama.
5. Aplikasi konsep tekanan zat pada
makhluk hidup dapat ditemui pada
pengangkutan air dan nutrisi pada
tumbuhan, tekanan darah pada
pembuluh darah manusia, dan tekanan
gas pada proses pernapasan.
6. Air dapat diangkut naik dari akar ke
bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi
dan diedarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan karena adanya daya
kapilaritas batang dan daya isap daun.
7. Pengangkutan hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh tubuh tumbuhan
terjadi melalui pembuluh floem.
Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis
dimulai dari sumbernya, yaitu daun
(daerah yang memiliki konsentrasi gula
tinggi) ke bagian tumbuhan lain yang
dituju (daerah yang memiliki
konsentrasi gula rendah).

KB 4 : Suhu dan Kalor pada Proses


Biologis
1. Suhu menyatakan tingkat panas
dinginnya suatu benda; diukur dengan
termometer
2. Berbagai macam termometer:
a) Termometer zat cair
b) Termometer kristal cair
c) Termometer bimetal
3. Berbagai skala termometer: Celcius,
Kelvin, Fahrenheit, dan Reamure
4. Kalor merupakan salah satu bentuk
energi yang berpindah dari benda
yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah jika kedua
benda saling bersentuhan.
5. Kalor jenis adalah banyaknya kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 g zat sebesar 1°C.
6. Azas Black berbunyi banyaknya kalor
yang dilepaskan benda bersuhu lebih
tinggi sama dengan banyaknya kalor
yang diterima benda yang bersuhu
lebih rendah.
7. Kalor dapat berpindah dengan cara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
8. Konduksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu zat tanpa disertai
perpindahan partikel zat.
9. Konveksi adalah perpindahan kalor
melalui suatu zat yang disertai
perpindahan partikel zat tersebut.
10. Radiasi adalah perpindahan kalor
tanpa melalui zat perantara.
11. Termoregulasi adalah suatu
mekanisme makhluk hidup untuk
mempertahankan suhu internal agar
berada di dalam kisaran yang dapat
ditolelir. Mekanisme Termoregulasi
terjadi dengan mengatur keseimbangan
antara perolehan panas dengan
pelepasan panas.
12. Sensor pada tubuh yang berperan
untuk memberikan informasi mengenai
suhu tubuh maupun suhu kulit
disebut sebagai termoreseptor.
13. Terdapat empat istilah mekanisme
pengaturan suhu tubuh pada hewan
sebagai berikut:
o Ecthothermic, hewan-hewan
yang menyediakan suhu
tubuhnya dari luar.
o Enhothermic, hewan-hewan
yang mnyediakan panas tubuh
dari dalam tubuhnya sendiri.
o Homeothermic, hewan-hewan
yang suhu tubuhnya konstan
(relatif tetap)
o Poikilothermic, hewan-hewan
yang suhu tubuhnya fluktuatif
mengikuti suhu tubuhnya dan
fluktuatif mengikuti suhu
lingkungannya
14. Transpirasi adalah mekanisme
hilangnya air dari tumbuhan, bisa
melalui stomata atau melalui kutikula.
Tetapi lebih banyak yang hilang dari
stomata. Ada tiga tipe transpirasi yaitu
transpirasi kutikula dan transpirasi
stomata dan transpirasi lentikuler
15. Mekanisme Transpirasi pada
tumbuhan, hal yang penting adalah
difusi uap air dari udara yang lembab
di dalam daun ke udara kering di luar
daun. Kehilangan air dari daun
umumnya melibatkan kekuatan untuk
menarik air ke dalam daun dari berkas
pembuluh yaitu pergerakan air dari
sistem pembuluh dari akar ke pucuk,
dan bahkan dari tanah ke akar
16. Faktor yang mempengaruhi transpirasi
terbagi atas dua faktor internal ialah :
Stomata dan daun, dan pada faktor
luar atau eksternal ialah : Sinar
matahari, Temperatur, Kelembaban
udara, Angin, Keadaan air di dalam
tanah.
17. Peristiwa berubahnya air menjadi uap
dan bergerak dari permukaan tanah
dan permukaan air ke udara disebut
evaporasi (penguapan). Peristiwa
penguapan dari tanaman disebut
transpirasi. Kedua-duanya bersama-
sama disebut Evapotranspirasi
18. Kegunaan Transpirasi pada tumbuhan
antara lain: Pengangkutan air ke daun
dan difusi air antar sel, penyerapan
dan pengangkutan air, hara,
pengangkutan asimilatif, membuang
kelebihan air, pengaturan bukaan
stomata, mempertahankan suhu daun,
kerugian transpirasi tumbuhan ialah :
pengaruh transpirasi yang merugikan
akan kelihatan dengan layunya daun,
sebagai akibat hilangnya turgor.

2 Daftar materi yang sulit 2. Kecepatan sesaat


dipahami di modul ini 3. Transformasi Energi dalam Sel
4. Transformasi Energi oleh Mitokondria
5. Metabolisme pada Manusia
6. Grafik pada materi gerak

3 Daftar materi yang sering 10.Gerak vertikal ke bawah dan gerak jatuh
mengalami miskonsepsi bebas
11.Aplikasi Konsep Tekanan Zat pada
Makhluk Hidup

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : MAYA SOFIA


NIM : 22323299520
SIMPKB : 201503539274

Judul Modul MODUL 5 PROFESIONAL :


GELOMBANG OPTIK, DAN LISTRIK
MAGNET
Judul Kegiatan Belajar (KB) 17.Getaran, Gelombang, dan Bunyi
18.Optik
19. Listrik Statis dan Dinamis
20.Kemagnetan dan Induksi
Elektromagnetik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 : Getaran, Gelombang, dan Bunyi
yang dipelajari 1. Mendengar adalah kemampuan untuk
mendeteksi vibrasi mekanis yang disebut suara
2. Organ pendengaran pada manusia adalah
telinga yang berfungsi menangkap gelombang
suara dan memberikan rangsang pada sel saraf
untuk diterjemahkan di otak.
3. Telinga manusia dibagi menjadi 3 area, yaitu
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
4. Getaran merupakan gerak bolak-balik melalui
titik kesetimbangannya yang energinya akan
merambat dalam bentuk gelombang.
5. Gelombang-gelombang yang berbeda dapat
memiliki periode, frekuensi, dan panjang
gelombang yang berbeda.
6. Berdasarkan medium perambatannya,
gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu gelombang mekanik (membutuhkan
medium perantara) dan gelombang
elektromagnetik (tidak membutuhkan medium
perantar)
7. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang
dibedakan menjadi gelombang transversal dan
gelombang longitudinal.
8. Gelombang transversal adalah gelombang yang
arah rambatnya tegak lurus dengan arah
getarnya. Contoh : gelombang tali, gelombang air.
9. Gelombang longitudinal adalah gelombang
yang arah rambatnya sejajar dengan arah
getarnya. Contohnya, slinki atau pegas,
gelombang bunyi.
10. Bunyi adalah suatu bentuk gelombang
longitudinal yang merambat secara perapatan
dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat
perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi
yang mengalami getaran
11. Syarat bunyi dapat terdengar : ada sumber
bunyi, ada medium perantara dan ada alat
penerima / pendengar.
12. Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi
menjadi tiga, yaitu
a) infrasonik, memiliki frekuensi kurang dari
20 Hz. Bunyi infrasonik hanya mampu
didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti
jangkrik dan anjing.
b) audiosonik, memiliki frekuensi 20-20.000
Hz. Manusia dapat mendengar bunyi
hanya pada kisaran ini
c) ultrasonik. memiliki frekuensi lebih dari
20.000 Hz. Kelelawar, lumba-lumba, dan
anjing adalah contoh hewan yang dapat
mendengar bunyi ultrasonik.
13. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya
suatu benda karena benda lain yang memiliki
frekuensi sama bergetar di sekitarnya.
14. Gaung atau kerdam adalah bunyi pantul
yang sebagian terdengar bersama-sama
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar
tidak jelas.
15. Gema adalah bunyi pantul yang persis sama
seperti bunyi asli dan akan terdengar setelah
bunyi asli
16. Sonar merupakan suatu sistem penggunaan
gelombang ultrasonik untuk menaksirkan
ukuran, bentuk, atau kedalaman yang biasa
dipakai di kapal atau hewan tertentu seperti
lumba- lumba dan kelelawar.

KB 2 : Optik
1. Sifat – sifat cahaya:
a) Cahaya dapat merambat lurus,
b) Cahaya dapat dipantulkan,
c) Cahaya dapat dibiaskan
d) Cahaya merupakan gelombang
elektromagnetik.
2. Hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan
oleh Snellius, menyatakan bahwa :
a) Sinar datang garis normal, dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar
b) Besar sudut datang sama dengan besar
sudut pantul (oi = or).
3. Pemantulan cahaya dapat berupa pemantulan
baur dan pemantulan teratur.
4. Pemantulan baur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang yang tidak rata,
seperti aspal, tembok, batang kayu, dan
lainnya.
5. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya
dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti
cermin datar atau permukaan air danau yang
tenang.
6. Pada pemantulan baur dan pemantulan
teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu
sama dengan sudut datang cahaya.
7. Cahaya yang mengenai benda sebagian akan
dipantulkan ke mata dan sebagian lagi akan
diserap benda sebagai energi.
8. Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar,
cermin cekung, dan cermin cembung.
9. Cahaya akan dibiaskan ketika melalui dua
medium dengan kerapatan optik yang berbeda.
10. Cahaya dapat dibiaskan pada lensa cekung dan
lensa cembung.
11. Pada lensa cekung, benda yang terletak di
depan lensa akan selalu menghasilkan
bayangan maya, tegak, diperkecil, dan terletak
di depan lensa
12. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung
pada panjang gelombang dari gelombang
cahaya yang masuk ke mata.
13. Benda hanya akan memantulkan spektrum
cahaya yang warnanya sama dengan warna
permukaan benda tersebut, sehingga kita dapat
mengindra dengan tepat warna-warna benda
tersebut.
14. Gelombang cahaya terbentuk karena adanya
perubahan medan magnet dan medan listrik
secara periodik, sehingga merupakan
gelombang elektromagnet.
15. Gelombang cahaya matahari memancar ke
segala arah sampai ke bumi meskipun melalui
ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang
cahaya dapat merambat pada ruang kosong
(hampa udara) tanpa adanya materi.
16. Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa
menggunakan sinar-sinar istimewa.
17. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya
diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul
yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya,
bayangan bersifat maya apabila titik potongnya
merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar
pantul yang divergen (menyebar).
18. Bayangan pada cermin datar bersifat maya.
19. Bayangan yang terbentuk pada cermin
cembung bersifat maya, tegak, dan diperkecil.
20. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa
cekung dan lensa cembung tergantung pada
posisi benda.
21. Bagian mata yang banyak berperan pada
proses pembentukan bayangan benda adalah
kornea, iris, lensa, dan retina.
22. Gangguan pada lensa mata dapat
menyebabkan seseorang menderita miopi,
hipermetropi, buta warna, presbiopi, dan
astigmatisma.
23. Miopi (rabun jauh) adalah kelainan yang
menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya jauh (tak
hingga). Penderita hipermetropi dapat dibantu
dengan lensa cekung.
24. Hipermetropi (rabun dekat) adalah kelainan yang
menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya dekat.
Penderita hipermetropi dapat dibantu dengan
lensa cembung.
25. Buta warna adalah kelainan yang disebabkan
ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk
menangkap suatu warna tertentu.
26. Penderita presbiopi tidak mampu melihat
dengan jelas benda- benda yang berada di jarak
jauh maupun benda yang berada pada jarak
dekat. Presbiopi dapat dibantu dengan kaca
mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan
cekung
27. Astigmatisma (silinder) adalah sebuah
gangguan pada mata karena penyimpangan
dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal
ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak
dapat memberikan gambaran atau bayangan
garis vertikal dengan horizontal secara
bersamaan
28. Mata serangga disebut juga mata majemuk
atau mata faset yang terdiri atas beberapa
omatidia. Omatidia berfungsi sebagai reseptor
penglihatan yang terpisah. Gabungan seluruh
respons dari omatidia merupakan bayangan
mosaik.
29. Alat optik dalam kehidupan sehari – hari
contohnya : kamera, lup, mikroskop, teleskop.

KB 3 : Listrik Statis dan Dinamis


1. Atom tersusun atas partikel subatom yaitu :
proton (bermuatan positif), neutron (tidak
bermuatan/netral), dan elektron (bermuatan
negatif).
2. Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan
muatan listrik.
3. Muatan listrik sejenis (positif dengan positif atau
negatif dengan negatif) bersifat tolak menolak.
Muatan listrik yang berbeda (positif dengan
negatif) bersifat tarik menarik. Besarnya gaya
tolak atau gaya tarik kedua muatan listrik dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan
hukum Coulomb.

4. Medan listrik adalah daerah yang masih


dipengaruhi oleh gaya listrik suatu muatan
listrik.
5. Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis
gaya listrik yang arahnya keluar atau masuk ke
dalam muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam
digunakan untuk menunjukkan muatan negatif
dan arah garis medan listrik ke luar digunakan
untuk menunjukkan muatan positif
6. Muatan listrik negatif terdapat di dalam sel saraf
dan muatan listrik positif terdapat pada bagian
luar sel saraf. Sel saraf dapat menghantarkan
rangsang karena adanya muatan yang tarik
menarik. Tarik-menarik muatan listrik pada saraf
terjadi bila terdapat rangsangan dari
neurotransmiter.
7. Berdasarkan kemampuan bahan untuk
menghantarkan arus listrik, bahan digolongkan
menjadi :
a) Konduktor : dapat menghantarkan listrik,
contoh : tembaga, perak, dan emas
b) Semikonduktor : Bahan-bahan yang berada
pada suhu rendah bersifat sebagai isolator,
sementara pada suhu tinggi bersifat sebagai
konduktor. Contoh : karbon, silikon, dan
germanium
c) Isolator : tidak dapat menghantarkan listrik.
Contoh : plastik, karet, kayu
8. Besar hambatan listrik suatu kawat dipengaruhi
oleh hambat jenis kawat, panjang kawat, dan
luas penampang kawat.

9. Hewan tertentu dapat menghasilkan listrik,


misalnya ikan belalai gajah, ikan pari elektrik,
hiu kepala martil, echidnas, belut listrik, lele
elektrik.
10. Arus listrik mengalir karena adanya perbedaan
potensial listrik. Arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan
arah aliran elektron adalah sebaliknya yaitu dari
potensial rendah ke potensial tinggi atau dengan
kata lain dari kutub negatif ke kutub positif.

11. Rangkaian listrik terdiri 2 jenis, yaitu :


a) rangkaian seri : rangkaian listrik yang tidak
memiliki percabangan kabel. Ketiadaan
percabangan kabel pada rangkaian listrik seri
mengakibatkan aliran listrik akan terputus
jika salah satu ujung kabel terputus, sehingga
arus tidak ada yang mengalir di dalam
rangkaian dan seluruh lampu akan mati.
b) rangkaian paralel : rangkaian listrik yang
memiliki percabangan kabel. Jika salah satu
ujung kabel terputus, maka arus listrik akan
tetap mengalir pada kabel lainnya yang masih
terhubung dan beberapa lampu lainnya akan
tetap menyala.
12. Sumber arus listrik terdiri dari dua jenis, yaitu
sumber arus searah (DC) dan sumber arus bolak-
balik (AC). Agar lebih memahami, perhatikan
Tabel 3.7.

13. Energi listrik dapat dirubah menjadi energi


lain, misalnya kipas angin yang mampu merubah
energi listrik menjadi energi gerak. Sebaliknya,
energi lain dapat diubah menjadi energi gerak,
misalnya energi kimia pada akumulator (accu)
dapat dirubah menjadi energi listrik
14. Sumber energi listrik alternatif diperoleh dari
sumber energi yang berlimpah di alam, misalnya
berasal dari energi matahari, energi angin, energi
air, bioenergi, dan nuklir.

KB 4 : Kemagnetan dan Induksi Elektromagnetik


1. Magnet adalah benda yang memiliki
kemampuan dapat menarik benda lain. Magnet
memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Kutub-kutub yang senama bila
didekatkan akan saling tolak menolak,
sedangkan kutub- kutub yang berbeda nama
bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
2. Lobster duri, bakteri, merpati, elang, salmon,
dan penyu laut memanfaatkan prinsip medan
magnet bumi untuk navigasi, menghindari
predator, dan mencari mangsa
3. Gaya magnet ditimbulkan oleh gerakan muatan
listrik seperti elektron dan proton (partikel
elementer penyusun magnet).
4. Berdasarkan kekuatan magnet untuk menarik
benda, bahan magnet dibagi menjadi tiga, yaitu
feromagnetik, diamagnetik, dan
paramagnetik.
5. Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok,
induksi (mendekatkan), dan induksi
elektromagnetik.
6. Sifat kemagnetan bahan dapat dihilangkan
dengan cara memukul-mukul, memanaskan,
dan meliliti magnet dengan arus searah atau
AC. Pada prinsipnya, sifat kemagnetan dapat
dihilangkan dengan cara mengacak arah
magnet elementer.
7. Bumi adalah magnet raksasa. Sama seperti
magnet lainnya, bumi memiliki kutub utara dan
selatan. Kutub utara magnet bumi berada di
kutub selatan bumi, dan kutub selatan magnet
bumi berada di kutub utara bumi.
8. Interaksi kawat berarus dalam sebuah medan
magnet akan menghasilkan gaya, yang disebut
sebagai gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz
tersebut dipengaruhi oleh besarnya kuat medan
magnet, arus listrik, dan panjang kawat. Contoh
penerapan gaya Lorentz dalam kehidupan
sehari-hari adalah motor listrik, bel listrik, relai,
dan telepon kawat.
9. Induksi elektromagnetik membahas tentang
konsep arus listrik yang dapat menghasilkan
medan magnet atau medan magnet yang
mampu menghasilkan listrik. Contoh penerapan
induksi elektromagnetik dalam kehidupan
sehari-hari adalah generator, dinamo AC/DC,
dan transformator.
10.Transformator adalah alat yang digunakan
untuk merubah besar tegangan listrik.
Berdasarkan penggunaannya, transformator
dibagi menjadi dua jenis, yaitu transformator
step down dan transformator step up.
Transformator step down berfungsi untuk
menurunkan tegangan listrik, sedangkan
transformator step up berfungsi untuk
menaikkan tegangan listrik.
11.Prinsip elektromagnetik diterapkan dalam
teknologi sebagai pendeteksi penyakit dalam
tubuh manusia tanpa melalui prosedur
pembedahan atau MRI (Magnetic Resonance
Imaging) dan kereta maglev

2 Daftar materi yang 7. Menganalisis sistem sonar


sulit dipahami di 8. Proses pendengaran manusia
modul ini 9. Kelistrikan pada sel syaraf
10.Membedakan arus AC dan DC

3 Daftar materi yang 12.Rangkaian listrik


sering mengalami 13.Teori kemagnetan bumi
miskonsepsi
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Nama : MAYA SOFIA


NIM : 22323299520
SIMPKB : 201503539274

Judul Modul MODUL 6 PROFESIONAL :


KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN
KEGUNAANNYA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 21.Partikel dan Materi
22.Larutan dan Sifatnya
23.Senyawa Organik dan Anorganik
24.Zat Aditif dan Zat Adiktif
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 : Partikel dan Materi
yang dipelajari 1. Perbedaan susunan partikel pada materi padat,
cair dan gas menjadikan materi yang ada di alam
terdapat pada tiga keadaan: padat, cair, dan gas.
Sifat materi padat, cair, dan gas dimanfaatkan
untuk penggunaan bahan- bahan tersebut dalam
aplikasi teknologi kendaraan maupun dalam
penggunaan sehari-hari seperti parfum.
2. Materi di alam mengalami perubahan secara
berkesinambungan melalui perubahan fisis dan
kimia atau keduanya.
3. Materi tersusun oleh partikel dasar materi yang
berukuran sangat kecil berupa atom, ion, atau
molekul.
4. Berdasarkan sifat kimianya, materi
dikelompokkan menjadi zat tungal (unsur dan
senyawa) dan campuran (homogen dan heterogen).
5. Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Partikel
terkecil senyawa adalah molekul.
6. Unsur adalah bahan dasar penyusun materi yang
tidak dapat diraikanm kembali menjadi zat-zat
yang lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.
7. Molekul adalah gabungan dua atau lebih unsur
yang sama atau berbeda.
8. Senyawa adalah zat tunggal yang dapat
dipisahkan kembali menjadi zat-zat sederhana
melalui reaksi kimia. Senyawa merupakan
gabungan dua unsur atau lebih melalu reaksi
kimia dan memiliki komposisi tetap.
9. Campuran adalah gabungan dua senyawa atau
lebih dengan komposisi yang tidak tetap dan
dapat dipisakan kembali menjadi senyawa-
senyawa pembentuknya menggunakan proses
fisika.

KB 2 : Larutan dan Sifatnya


1. Larutan adalah campuran homogen dari dua atau
lebih zat dengan komposisi yang tidak tetap.
Berdasarkan keseragamannya campuran
dikelompokkan menjadi campuran homogen
(serbasama) dan campuran heterogen (serbaneka).
2. Berdasarkan ukuran partikelnya, campuran
dibedakan menjadi larutan sejati, suspensi, dan
koloid. Ukuran partikel terlarut dari koloid lebih
besar dari ukuran partikel terlarut larutan dan
lebih kecil dari terlarut suspensi.
3. Koloid adalah dispersi partikel berukuran sekitar
10-3-10-5 cm ke seluruh medium. Koloid dapat
dibedakan dari larutan dengan efek Tyndall.
Koloid dapat bermuatan listrik sehingga
menjadikan sistem koloid menjadi stabil menjadi
satu fasa meskipun memiliki ukuran partikel
terlarut yang lebih besar dari partikel terlarut
larutan.
4. Asam adalah spesi yang dapat meningkatkan
konsentrasi ion H+ dalam air. Basa adalah spesi
yang dapat meningkatkan konsentrasi ion OH-
dalam air. Konsep ini hanya berlaku untuk asam-
basa dengan pelarut air. Garam dihasilkan ketika
zat asam bereaksi dengan zat basa.
5. Indikator asam basa baik indikator alami dan
indikator buatan akan menunjukkan warna yang
berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa,
dan netral, sehingga dapat digunakan untuk
membedakan larutan yang bersifat asam, basa,
dan garam. Untuk mengetahui derajat keasaman
(pH) larutan itu dapat diukur menggunakan pH-
meter atau indikator universal.
6. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Larutan non elektrolit
adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik. Larutan elektrolit dibedakan menjadi
elektrolit lemah dan elektrolit kuat.

KB 3 : Senyawa Organik dan Anorganik


1. Tubuh manusia tersusun dari senyawa organik
(dikenal dengan nama biomolekul) dan senyawa
anorganik (air dan mineral).
2. Senyawa organik adalah senyawa molekular
dengan kandungan utama berupa atom karbon
dan hidrogen sedangkan senyawa anorganik
adalah senyawa- senyawa diluar senyawa organik
yang mengandung unsur yang berbeda.
3. Keseimbangan ionik dalam tubuh manusia antara
senyawa organik dan anorganik perlu
dipertahankan. Suatu keadaan dimana komposisi
kimia dan fisiokimia suatu organisme bernilai
konstan atau setimbang maka dinamakan dengan
homeostatis.
4. Setiap bahan mempunyai sifat. Berdasarkan sifat-
sifat tersebut bahan digunakan sebagai bahan
dasar suatu barang atau benda. Benda-benda
digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
5. Pemilihan bahan ini disesuaikan dengan
kegunaannya. Kesesuaian antara sifat bahan
dengan kegunaannya akan mempermudah
pekerjaan kita. Sifat suatu bahan tergantung dari
penyusunnya. Sifat-sifat bahan meliputi kekuatan,
kelenturan, ketahanan terhadap air atau api,
hangat, halus atau kasar, dan juga kekakuan.
Sifat-sifat tersebut berkaitan dengan nilai
konduktivitas panas, konduktivitas listrik,
elastisitas (modulus young), titik leleh dan titik
beku.
6. Konduktivitas panas adalah ukuran seberapa kuat
suatu bahan dapat menghantarkan panas.
Konduktivitas listrik adalah ukuran seberapa kuat
suatu bahan dapat menghantarkan arus listrik.
Elas yang mengenai benda tersebut dihilangkan.
Titik leleh adalah suhu dimana zat berubah wujud
dari padatan menjadi cairan pada tekanan 1 atm
sedangkan titik beku adalah suhu dimana zat
berubah wujud dari cairan menjadi padatan pada
tekanan 1 atm

KB 4 : Zat Aditif dan Zat Adiktif


1. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap
sehat, kita memerlukan makanan yang
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral, dan air. Untuk meningkatkan kualitas
makanan hasil olahan dapat dilakukan dengan
cara menambahkan zat-zat tertentu yang disebut
sebagai zat aditif.
2. Zat aditif berdasarkan sumber asalnya terdiri dari
zat aditif alami dan zat aditif sintetik atau buatan.
Zat aditif berdasarkan fungsinya terdiri dari zat
pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan
pemberi aroma.
3. Selain mengonsumsi makanan dan minuman yang
menyehatkan kadang- kadang ada juga orang yang
hanya untuk tujuan senang-senang
mengkonsumsi zat-zat adiktif seperti narkotika dan
obat-obatan golongan psikotropika.
4. Narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau
NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif)
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau buk an tanaman, baik si ntetik maupun
semisintetik, yang apabila dimakan, diminum,
dihisap/ dihirup, atau dimasukkan (disuntikkan)
ke dalam tubuh manusia dapat menurunkan
kesadaran atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan dalam berbagai golongan dan
tingkatan.
5. Narkotika dan psikotropika dapat memberikan
manfaat jika dipakai untuk tujuan pengobatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan. Namun, akan
dapat merugikan diri sendiri, keluarga dan
masyarakat bila pemakaiannya hanya untuk
bersenag-senang.
6. Mengingat besarnya bahaya penyalahgunaan
narkotika dan psikotropika, maka diperlukan
kerjasama yang sinergis antara pihak keluarga,
sekolah dan masyakat dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan penyalahgunaan dari zat-zat
adiktif dan psikotropika tersebut.

2 Daftar materi yang 11.Teori perkembangan atom


sulit dipahami di 12.Sistem koloid dan sifatnya
modul ini 13.Proses dialisis darah
14.Hemeostatis senyawa organik dan anorganik

3 Daftar materi yang 14.Zat aditif dan adiktif


sering mengalami
miskonsepsi

También podría gustarte