Está en la página 1de 18

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

“EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN”

Disusun Oleh:

Kelompok 9
1. Sifa Putri Salsabillah 2120201026
2. Noor Hidayah 2120201040
3. Iga Mawarni 2120201050

Dosen Pengampu:

Djoko Rohadi Wibowo, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS

ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Evaluasi Media Pembelajaran” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Djoko Rohadi Wibowo, M.Pd.I pada mata kuliah Media Pembelajaran.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kita terkait
“Evaluasi Media Pembelajaran”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Djoko Rohadi Wibowo,
M.Pd.I, selaku dosen mata kuliah Media Pembelajaran yang telah memberikan
tugas sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kamis, 18 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Pengertian Evaluasi ................................................................................... 3

B. Evaluasi Media Pembelajaran .................................................................. 4

C. Jenis-Jenis Evaluasi ................................................................................... 5

D. Langkah-Langkah Evaluasi Media Pembelajaran ................................. 7

1. Evaluasi Formatif .................................................................................... 7

2. Evaluasi Sumatif ...................................................................................... 7

D. Instrumen Evaluasi Media ........................................................................ 8

1. Angket Validasi Ahli .......................................................................... 8

2. Pedoman Wawancara .........................................................................9

3. Penilaian Diri Siswa ..........................................................................11

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 14

A. Kesimpulan ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

i1ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan Indonesia dari masa kemasa mengikuti
kemajuan teknologi yang beredar pada dunia pendidikan. Teknologi yang mampu
mempengaruhi produktifitas kualitas suatu sistem pendidikan. Pada era saat ini
pendidikan dalam hal ini proses belajar mengajar sudah banyak yang
menggunakan sarana pembelajaran berbasis teknologi. Pembelajaran berbasis
teknologi ini terjadi pada pendidik yang menggunakan media pembelajaran
sebagai alat yang membantu pendidik. Kemajuan teknologi seperti ini tanpa terasa
sering sekali bertatapan atau berinteraksi dengan “mesin”. Contoh komputer, pada
saat menggunakan komputer tanpa terasa sedang berdialog dengan “mesin” yang
disebut komputer tersebut, dan saat memberikan perintah kepada komputer maka
akan melihat hasil dari perintah tersebut dilayar komputer.
Interaksi yang tanpa terasa telah memasuki dalam kehidupan sehari-hari
selalu berkaitan dengan alat/mesin. Bila dilihat dalam dunia pendidikan, banyak
siswa yang sudah menggunakan kecanggihan beberapa teknologi sebagai sarana
belajar mereka, banyak dari mereka yang sudah mengenal komputer, hand phone
sebagai sarana mempresentasikan suatu materi yang sudah dipelajari.Terlebih bagi
pendidik interaksi dengan alat sebagai sarana mengajar semakin banyak yang
memanfaatkannya, contohnya penggunaan media pembelajaran yang kerap
digunakan yaitu power point yang sudah tidak asing lagi kedengarannya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada kehidupan
masyarakat, karena pada dasarnya, hampir seluruh aspek kehidupan orang modern
tidak bisa lepas dari pengetahuan dan teknologi. Masyarakat di tuntut untuk melek
teknologi (technology literacy) yang akan berperan dalam kehidupan masa kini
dan masa yang akan datang.1

1
Ardina Friesty Rohmat Fathoni,“Evaluasi Media Pembelajaran ELLS Sebagai Sumber
Belajar Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Peserta Didik Kelas 2 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta”,
Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan,Vol. 7, No. 2, 2018, hlm.126

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari evaluasi?
2. Apa yang dimaksud evaluasi media pembelajaran?
3. Apa saja jenis-jenis evaluasi?
4. Apa saja langkah-langkah evaluasi media pembelajaran?
5. Apa instrumen yang digunakan dalam evaluasi media?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari evaluasi
2. Untuk mengetahui apa itu evaluasi media pembelajaran
3. Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi
4. Untuk mengetahui langkah-langkah evaluasi media pembelajaran
5. Untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam evaluasi

2
1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Secara etimologi “ evaluasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu
evaluation dari akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam
bahasa Arab disebut al-qiamah atau al- taqdir yang bermakna penilaian
(evaluasi). Sedangkan secara harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab
sering disebut dengan al-taqdiraltarbiyah yang diartikan sebagai penilaian
dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan pendidikan.2
Secara terminologi, beberapa ahli memberikan pendapat tentang
pengertian evaluasi diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan
bahwa evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam
menentukan nilai sesuatu. Sedangkan M.Chabib Thoha, mendefinisikan
evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan objek
dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolok
ukur untuk memperoleh kesimpulan.3
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses
sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria
tertentu melalui penilaian. Untuk menentukan nilai sesuatu dengan cara
membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung membandingkan
dengan kriteria umum, dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu
yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan kriteria tertentu.4
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar
dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau
2
Anas Sudiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2005),
hlm.1
3
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Kalam Mulia: Jakarta, 2002),
hlm.331
4
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar, (Ciputat Press: Jakarta, 2005), hlm. 138

3
1
pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran
dalam kegiatan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat
keberhasilan belajar dan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan belajar
dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sementara
pengertian penilaian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan
keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.5
Dengan adanya evaluasi, peserta didik dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai selama mengikuti pendidikan. Pada kondisi di
mana peserta didik mendapatkan nilai yang memuaskan, maka akan
memberikan dampak berupa suatu stimulus, motivator agar peserta didik
dapat lebih meningkatkan prestasi. Pada kondisi di mana hasil yang dicapai
tidak memuaskan. maka peserta didik akan berusaha memperbaiki kegiatan
belajar, namun demikian sangat diperlukan pemberian stimulus positif dari
guru/pengajar agar peserta didik tidak putus asa.6
Dari beberapa pengertian tersebut di atas maka penulis dapat
memberi kesimpulan bahwa evaluasi merupakan suatu proses tolok ukur
untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam dunia
pendidikan. Oleh karena itu evaluasi merupakan hal yang signifikan
dilakukan dalam dunia pendidikan, karena mempunyai manfaat yang amat
berpengaruh, begitu juga dengan bidang-bidang yang lain termasuk dalam
kehidupan, dan yang paling utama adalah evaluasi terhadap diri sendiri.

B. Evaluasi Media Pembelajaran


Sebelum media pembelajaran dimanfaatkan dalam kegiatan
pembelajaran, perlu dievaluasi agar diketahui kualitasnya. Evaluasi
merupakan proses untuk menilai kualitas dari apa yang sedang berlangsung.
Sedangkan untuk menentukan bagaimana kualitas media pembelajaran yang
sedang dievaluasi, maka diperlukan suatu kriteria. Dengan demikian, evaluasi
merupakan proses menilai sesuatu berdasarkan kriteria.

5
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis, (PT Rineka Cipta: Jakarta, 2005), hlm. 246
6
Ibid, hlm. 247

4
1
Evaluasi media pembelajaran merupakan proses menilai media
pembelajaran berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan dengan
tujuan untuk mengambil keputusan atas objek yang dievaluasi. Dengan
demikian, evaluasi media pembelajaran dapat dilakukan dengan menilai suatu
jenis media berdasarkan kriteria. Demikian juga dalam menilai media
pembelajaran hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
berdasarkan pada kriteria tertentu. 7
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan kriteria
evaluasi atau penilaian media pembelajaran adalah:
1. kebutuhan, ideal, dan nilai-nilai
2. ketepatan efektivitas pemanfaatan media pembelajaran
3. pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
Oleh karena itu, evaluasi media pembelajaran harus mengacu pada
kriteria sebagai ukuran kualitas media pembelajaran. Ada tiga kriteria utama
dalam mengevaluasi media pembelajaran, yakni:
1. kualitas isi dan tujuan (quality of content and goals)
2. kualitas instruksional (instructionsl quality)
3. kualitas teknis (technical quality)

C. Jenis-Jenis Evaluasi
Pada prinsipnya dalam pelaksanaan evaluasi kita mengenal terkait
dengan jenis evaluasi yang sesuai dengan kebutuhan bersama, oleh karena itu
adapun jenis evaluasi pendidikan sebagai berikut:8
1. Jenis Evaluasi Berdasarkan Tujuan, antara lain:
a) Evaluasi diagnostic adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah
kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b) Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih
siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan
tertentu.

7
Bambang Warsita,”Evaluasi Media Pembelajaran Sebagai Pengendalian
Kualitas”,Jurnal Teknodik, Vol. 17, No. 4, 2013. hlm. 441
8
Muhammad Arsyam, Ciri-Ciri, Prinsip-Prinsip, Jenis Dan Proses Evaluasi Pendidikan. hlm.7

5
1
c) Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk
menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai
dengan karakteristik siswa.
2. Jenis Evaluasi Berdasarkan Sasaran, antara lain:
a) Evaluasi konteks adalah yang ditujukan untuk mengukur konteks
program baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program,
maupun kebutuhankebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
a) Evaluasi input adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui
input baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk
mencapai tujuan.
b) Evaluasi proses yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan,
baik mengenaikalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses
pelaksanaan, dan sejenisnya.
c) Evaluasi hasil atau produk adalah yang diarahkan untuk melihat hasil
program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
3. Jenis evaluasi berdasarkan ingkup kegiatan pembelajaran, antara lain:9
a) Evaluasi program pembelajaran yang mencakup terhadap tujuan
pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar
dan aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
b) Evaluasi proses pemeblajaran yang mencakup kesesuaian antara
peoses pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran
yang di tetapkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran.
c) Evaluasi hasil pembelajaran mencakup tingkat penguasaansiswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan baik umum
maupunkhusus ditinjau dalam aspek kognitif afektif psikomotorik

9
https://www.academia.edu/27598301/Jenis_jenis_evaluasi, Diakses Pada Minggu, 21
Mei 2023 Pada Pukul 13.04 WIB

6
1
D. Langkah-Langkah Evaluasi Media Pembelajaran

1. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif (formative evaluation). Evaluasi formatif yaitu


evaluasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi pada
waktu proses pengembangan media pembelajaran sedang berlangsung.
Idealnya, evaluasi formatif ini dilakukan pada setiap langkah
pengembanagan media, yaitu mulai dari tahap penyusunan rancangan,
penulisan naskah, dan terhadap prototipenya. Data hasil evaluasi ini
digunakan untuk membentuk dan memodifikasi prototipe media
pembelajaran. Jika dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih banyak
ditemukan kesalahan/kekurangan pada media pembelajaran tersebut,
maka perlu segera diadakan revisi atau perbaikan.
Evaluasi formatif adalah proses untuk mengumpulkan data tentang
efektivitas dan efisiensi media pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Selain itu, evaluasi formatif sebagai proses menyediakan
dan menggunakan informasi untuk dijadikan dasar pengambilan
keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas produk atau program
instruksional. Data-data, tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan media pembelajaran yang dikembangkan agar lebih
berkualitas. Oleh karena itu, evaluasi formatif bertujuan untuk
membentuk dan memperbaiki (to form and to improve) produk atau
sistem agar lebih berualitas.10

2. Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif (summative evaluation). Evaluasi sumatif


dilakukan setelah media pembelajaran benarbenar telah selesai
dikembangkan dalam bentuk master yang siap diimplementasikan di
lapangan. Evaluasi ini dilakukan untuk menentukan sejauh mana media
pembelajaran memiliki nilai kemanfaatan terutama jika dibandingkan

10
Bambang Warsita, Op.Cit., hlm. 442

7
1
dengan pelaksanaan program-program yang lain. Dari hasil evaluasi
sumatif ini akan diperoleh informasi tentang berhasil tidaknya suatu
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, atau keberhasilan
pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di lapangan.
Evalusi sumatif bertujuan untuk membuktikan (to prove) bahwa produk
dan sistem yang dikembangkan memang baik. Oleh karena itu, evaluasi
sumatif berfungsi untuk mengevaluasi prestasi belajar peserta didik
setelah memanfaatkan media pembelajaran pada akhir pembelajaran atau
pada akhir program pembelajaran.
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menjawab
pertanyaan apakah produk atau program yang dihasilkan berkualitas atau
tidak. Keputusan yang dihasilkan apakah tetap menggunakan media
pembelajaran tersebut atau tidak. Dalam bentuk finalnya, setelah
diperbaiki dan disempurnakan, akan mengumpulkan data untuk
menentukan apakah media pembelajaran yang dibuat itu patut digunakan
dalam situasi-situasi seperti yang dilaporkan.11

D. Instrumen Evaluasi Media

1. Angket Validasi Ahli

Instrumen angket validasi ahli materi digunakan untuk


mengetahui kesesuaian materi dalam media pembelajaran dengan materi
yang ada pada buku ajar. Angket validasi ahli media digunakan untuk
mengetahui kelayakan media yang dikembangkan, baik dari segi tampilan,
isi maupun kemampuannya dalam membantu proses pembelajaran. Soal
post test akan diuji cobakan pada ahli materi untuk mengetahui
kesesuaian soal dengan indikator dan kompetensi dasar materi ajar. Data
dari instrumen tersebut kemudian di analisis dan dilakukan.

11
Ibid. Hlm. 443

8
1
2. Pedoman Wawancara

Wawancara sebagai alat penilaian dalam pendidikan dan


pengajaran dapat dipergunakan untuk menilai hasil dan juga proses
belajar. Terdapat dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai
alat penilaian: pertama, wawancara terpimpin, yang juga dikenal dengan
wawancara berstruktur atau wawancara sistematis; dan kedua, wawancara
tidak terpimpin, yang juga dikenal dengan wawancara sederhana,
wawancara tidak sistematis atau wawancara bebas.12
Menurut Nana Sudjana, dalam melaksanakan wawancara, ada
tiga aspek yang harus diperhatikan :
1. Tahap Awal Pelaksanaan Wawancara
Perhatian terhadap aspek yang pertama ini bertujuan untuk
mengkondisikan situasi wawancara. Pernyataan ini
mengandung arti bahwa evaluator harus menciptakan situasi
yang mengungkapkan suasana keakraban sehingga siswa tidak
merasa takut, yang pada akhirnya dapat mengemukakan
jawaban atau pendapatnya secara bebas.
2. Penggunaan Pertanyaan
Aspek yang kedua ini mengandung pengertian bahwa
pertanyaan diajukan secara bertahap dan sistematis berdasarkan
kisi-kisi yang telah dibuat sebelumnya. Apabila menggunakan
wawancara terpimpin, maka pewawancara mengajukan
pertanyaan beserta dengan alternatif jawabannya. Siswa
kemudian mengemukakan pendapatnya, lalu pendapat tersebut
diklasifikasikan ke dalam alternatif jawaban yang telah ada.
Lain halnya ketika menggunakan wawancara tidak terpimpin,
evaluator mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab dengan
bebas.
3. Pencatatan Hasil Wawancara

12
Sitti Mania, “Teknik Non Tes Telaah Atau Fungsi Wawancara dan Kuisioner Dalam Evaluasi
Pembelajaran”, Vol. 11, No. 1, 2008. hlm. 46

9
1
Pencatatan hasil wawancara sebaiknya dilakukan saat
wawancara berlangsung. Hal ini dimaksudkan agar jawaban
responden atau siswa tidak dilupa. Terhadap wawancara
terpimpin, pencatatannya cukup mudah sebab tinggal
memberikan tanda pada alternatif jawaban. Sedangkan pada
wawancara tidak terpimpin, pokok-pokok isi jawaban siswa
perlu dicatat pada lembaran tersendiri.
Selain ketiga aspek di atas, masih ada satu hal penting yang
juga mesti diperhatikan ketika menggunakan wawancara
sebagai alat evaluasi, yaitu pedoman wawancara. Pedoman
wawancara tersebut perlu disusun sedemikian rupa sehingga
wawancara bisa berlangsung dengan baik dan tepat sasaran.
Pedoman wawancara tersebut disusun dengan menempuh
langkah-langkah sebagai berikut:13
a. Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
wawancara tersebut. Misalnya, untuk mengetahui cara
belajar siswa yang berprestasi bagus.
b. Tentukan aspek-aspek apa saja yang ingin diungkap
melalui kegiatan tersebut. Kemudian aspek-aspek
tersebut dijadikan dasar dalam menyusun materi
pertanyaan.
c. Tentukan jenis wawancara apa yang akan digunakan,
terpimpin atau tidak terpimpin atau kombinasi dari
kedua jenis tersebut.
d. Buat pertanyaan sesuai dengan jenis wawancara yang
akan digunakan.
e. Sebaiknya buat pedoman mengolah dan menafsirkan
hasil wawancara.
Dengan memperhatikan dan mengikuti pedoman
wawancara yang disebutkan di atas, diharapkan

13
Ibid, hlm.48

10
1
pelaksanaan wawancara dapat berjalan dengan baik
sehingga fungsinya sebagai alat bantu dalam evaluasi
pendidikan dan pengajaran dapat tercapai dengan baik
pula.

3. Penilaian Diri Siswa

Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan


mengkuantifikasikan sebagai atribut dari objek, orang atau kejadian
menurur suatu jenjang tertentu sehingga dapat dibedakan antara yang satu
dengan yang lain 14. Mengkuantifikasikan berarti mengubah sifat atau ciri
objek yang diukur dengan atribut angka-angka yang dapat memberikan
bobot pada objek yang ada. Pengukuran pendidikan harus memenuhi
prinsip-prinsip umum pengukuran: 1) menyeluruh; 2) adanya control; 3)
sasaran harus jelas; 4) objektivitas; 5) keterbukaan; 6) representative; 7)
aturan scoring; dan 8) keseksamaan.
Menurut Boud, semua penilaian termasuk penilaian diri, terdiri
dari dua elemen utama yaitu membuat keputusan tentang standar kinerja
yang diharapkan dan kemudian melakukan penilaian tentang kualitas
kinerja yang berkaitan dengan standar yang telah ditentukan. Ketika
penilaian diri diperkenalkan, idealnya melibatkan siswa dalam kedua
aspek tersebut. Membuat penilaian tentang kemajuan belajar sendiri
merupakan bagian integral dari proses pembelajaran.
Penilaian diri didefinisikan sebagai “monit oring of one’s own
levels of knowledge,perfor mance, abilities, thinking, behaviour and
or strategy”. Penilaian diri adalah proses penilaian formatif di mana
siswa merenungkan dan mengevaluasi kualitas pekerjaan mereka, menilai
sejauh mana mereka menyatakan tujuan eksplisit atau kriteria,
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka dalam bekerja.
Penilaian diri didasarkan pada kecenderungan alami untuk memeriksa

14
Djemari Mardapi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes. Yogyakrta: Mitra
Cendekia Press, 2008.

11
1
kemajuan belajar sendiri. Manfaat penilaian diri adalah: (1) Penilaian diri
mendorong refleksi pada belajar sendiri, (2) Penilaian diri dapat
mempromosikan tanggung jawab belajar dan kemandirian, (3) Penilaian
diri mendorong siswa pada kepemilikan pembelajaran, (4) Penilaian diri
mendorong siswa untuk terus belajar, (5) Penilaian diri menekankan
aspek penilaian formatif, (6) Penilaian diri mendorong fokus pada proses ,
(7) Praktek penilaian diri penekanannya pada siswa belajar, (8) Penilaian
diri menekanan pada siswa untuk tanggung jawab dan membuat penilaian
dan dapat memecahkan permasalahan, (9) Melibatkan siswa dalam
perumusan kriteria untuk tugas penilaian diri, (10) Siswa diberi
kesempatan untuk memantau kemajuan mereka dalam pencapaian
keterampilan praktis menurut kriteria yang disepakati dan dipahami
dengan baik, (11) Siswa perlu pembinaan, latihan dan dukungan dalam
penilaian diri.15
Steve Wilson menyebutkan bahwa penggunaan penilaian diri
mempunyai keuntungan, yaitu: (1) Siswa memiliki kewenangan dalam
proses penilaian (tidak hanya yang dinilai), (2) Melibatkan siswa dalam
merencanakan dan memahami kriteria penilaian dan melakukan, (3)
Mendorong siswa untuk belajar melalui umpan balik,(4) Mendorong
siswa reflektif (pelajar otonom), (5) Memiliki validitas (mengukur apa
yang seharusnya diukur), (6) Menekankan proses bukan hanya produk, (7)
Diharapkan dalam situasi kerja, (8) Mendorong intrinsik daripada
motivasi ekstrinsik, (9) Tantangan peran guru sebagai satu- satunya
penentu dari penilaian.16
Keterlibatan siswa dalam proses penilaian bertujuan untuk
mempertajam akan pentingnya hasil dan kriteria penilaian dalam
pembelajaran. Oleh karena itu sebelum siswa melakukan penilaian,
sebaiknya siswa ikut dalam menyusun kriteria dan dapat melakukan
penilain. Dengan demikian kriteria yang akan digunakan terbuka untuk

15
Chytra Mahanani, dkk, Pengembangan Instrumen Penilaian Diri Pada Siswa Tata
Busana Di Yogyakarta, Prodi PKK, Universitas Negeri Yogyakarta, hlm. 123
16
Ibid, hlm. 123

12
1
siswa. Hal ini lebih mengarah pada kriteria yang memiliki ukuran
validitas dan reliabilitas.
Menurut Depdikbud, Penilaian diri adalah suatu tenik penilaian
dimana peserta didik diminta untuk menilai diriya sendiri berkait dengan
status, roses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam
mata pelajaran tertentu.Teknik penilaian diri dapat diguakanuntuk
mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
Beberapa pendapat tersebut dapat disimplkan bahwa penilaian
diri (self assessment) adalah penilaian yang dilakukan diri sendiri untuk
mengetahui tingkat pengetahuan atau kemampuan yang sudah dimiliki.
Siswa sebaiknya dibiasakan untuk terlibat dalam penilaian baik kognitif,
afektif maupun psikomotor untuk mengetahui pentingnya penilaian hasil
belajarnya. Untuk itu keterlibatan siswa dalam menyusun criteria
menilaian yang memenuhi validitas dan reliabilitas perlu dilakukan agar
mereka bisa melakukan penilaian pada dirinya sendiri. Dengan demikian
penilaian yang dilakukan bersifat terbuka.

13
1
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi merupakan suatu proses tolok ukur untuk mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam dunia pendidikan. Oleh karena
itu evaluasi merupakan hal yang signifikan dilakukan dalam dunia pendidikan,
karena mempunyai manfaat yang amat berpengaruh, begitu juga dengan
bidang-bidang yang lain termasuk dalam kehidupan, dan yang paling utama
adalah evaluasi terhadap diri sendiri.
Evaluasi media pembelajaran merupakan proses menilai media
pembelajaran berdasarkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan dengan
tujuan untuk mengambil keputusan atas objek yang dievaluasi. Dengan
demikian, evaluasi media pembelajaran dapat dilakukan dengan menilai suatu
jenis media berdasarkan kriteria.
Jenis-jenis evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu evaluasi formatif dan
evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses untuk mengumpulkan data
tentang efektivitas dan efisiensi media pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan, evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah produk atau program yang
dihasilkan berkualitas atau tidak. Keputusan yang dihasilkan apakah tetap
menggunakan media pembelajaran tersebut atau tidak.
Instrumen Evaluasi Media di bagi menjadi tiga jenis yaitu, Instrumen
angket validasi, Pedoman wawancara dan Penilaian diri siswa. (1) Instrumen
angket validasi ahli materi digunakan untuk mengetahui kesesuaian materi
dalam media pembelajaran dengan materi yang ada pada buku ajar. (2)
Menurut Nana Sudjana, dalam melaksanakan wawancara, ada tiga aspek yang
harus diperhatikan yaitu, Tahap Awal Pelaksanaan Wawancara; Penggunaan
Pertanyaan; Pencatatan Hasil Wawancara. (3) Penilaian diri (self assessment)
adalah penilaian yang dilakukan diri sendiri untuk mengetahui tingkat
pengetahuan atau kemampuan yang sudah dimiliki.

14
1
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Djamarah Bahri Syaiful. 2005. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif
Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. PT Rineka Cipta: Jakarta.
Mardapi Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Yogyakrta: Mitra Cendekia Press
Ramayulis. 2002. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Kalam Mulia: Jakarta.

Sudiono Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo


Persada.
Sabri Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat Press: Jakarta.

Jurnal :
Arsyam Muhammad. Ciri-Ciri, Prinsip-Prinsip, Jenis Dan Proses Evaluasi
Pendidikan.
Friesty Ardina dan Fathoni Rohmat. 2018. “Evaluasi Media Pembelajaran ELLS
Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Bahasa Inggris Peserta Didik
Kelas 2 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta”. Jurnal Prodi Teknologi
Pendidikan,Vol. 7. No. 2.
Mania Sitti. 2008. “Teknik Non Tes Telaah Atau Fungsi Wawancara dan
Kuisioner Dalam Evaluasi Pembelajaran”. Vol. 11. No. 1
Mahanani Chytra. dkk. Pengembangan Instrumen Penilaian Diri Pada Siswa Tata
Busana Di Yogyakarta. Prodi PKK. Universitas Negeri Yogyakarta.
Warsita Bambang. 2013. ”Evaluasi Media Pembelajaran Sebagai Pengendalian
Kualitas”,Jurnal Teknodik. Vol. 17. No. 4

Wabsite :
https://www.academia.edu/27598301/Jenis_jenis_evaluasi. Diakses Pada Minggu,
21 Mei 2023 Pada Pukul 13.04 WIB

15
1

También podría gustarte