Está en la página 1de 11

BUDIDAYA CABE

N JENIS KEGIATAN KETERANGAN


O

1 Persiapan lahan lahan ditebas / dibersihkan dari rumput yang


tumbuh

Bersamaan dengan terbentuknya bedengan


kasar,dilakukan penyiapan benih dan
Persiapan Benih pembibitan di pesemaian.
1 ha diperlukan + 180 gr atau 18 bungkus
kemasan isi 10 gr
2 Benih direndam terlebih dahulu dengan air,
biji yang terapung dibuang.

persemaian diberi naungan atap plastik (untuk


dataran tinggi) atau atap daun alang-alang
dan disusun rapi dalam posisi menghadap ke
timur.
Media semai berupa campuran tanah dan
pupuk kandang (1: 1) dan Furadan 1 kg/10
m2.
Setelah 5 – 6 hari biji berkecambah bibit
dipindahkan ke polybag yang telah disiapkan.
Tujuannya untuk meningkatkan daya adaptasi
dan daya tumbuh bibit pada saat dipindah ke
lapangan.
3 Media semai dan penyemaian - Media tanam dalam polybag merupakan
campuran antara tanah gembur dan pupuk
kandang atau kompos.
penyiraman 1 – 2 kali/hari atau tergantung
cuaca.
penyemprotan pupuk daun dosis rendah 0,5
gr/liter air saat tanaman muda berumur 10 –
15 hari.

Bila panjang bedengan 12 meter, jarak tanam


60 – 70 cm, maka akan berisi 40 tanaman.
Jadi pupuk yang diperlukan sejumlah 4 kg,
terdiri dari ZA : Urea: TSP: KCL dengan
perbandingan 3 : 1 : 2 : 1,5 dengan catatan
setiap 100 kg pupuk campuran tadi
ditambahkan 1 kg Borate dan 1,5 kg Furadan.
campuran pupuk buatan disebar merata.
Pemasangan MPHP dilakukan pada saat terik
matahari (pk. 14.00 – 16.00 sore hari) agar
4 Pemasangan mulsa plastik
plastik tersebut memuai dan memanjang
sehingga dapat menutup tanah serapat
mungkin.
MPHP dibiarkan terlebih dahulu selama 5 hari
agar pupuk buatan larut dalam tanah dan
tidak membahayakan bibit cabai yang
ditanam.
N JENIS KEGIATAN KETERANGAN
O

MPHP dibuatkan lubang tanam terlebih


dahulu, dengan jarak tanam 60 – 70 cm.
Pembuatan lubang (diameter 6 – 8 cm)
tersebut dapat dilakukan dengan alat bantu
berupa potongan pipa besi diisi arang.
Bibit cabai yang paling baik siap ditanam
setelah berumur 20 – 25 hari atau berdaun 4 –
5 helai.
Sebelum dipindah tanamkan, direndam
dengan larutan fungisida atau bakterisida
pada dosis 0,5 – 1,0 gr/liter air selama 15 – 30
5 penanaman
menit. Tujuannya untuk mencegah penularan
hama dan penyakit.
bibit cabai dikeluarkan dengan hati-hati dan
ditanam pada lubang tanam yang tanahnya
telah diangkat terlebih dahulu kira-kira
seukuran media polybag.

Ajir dibuat dari bilah bambu


setinggi 125 cm, lebar 4 cm, dan tebal 2 cm.
Ajir ditancapkan tegak tiap 3 tanaman secara
Pemasangan ajir berjajar. Dari ajir ke ajir dihubungkan dengan
bilah bambu memanjang pada ketinggian 80
cm dari permukaan tanah. Pemasangan ajir
6 dilakukan pada saat usia tanaman 1 bulan
setelah pindah tanam.

Perempelan tunas samping dilakukan pada


saat cabai berumur 7 – 20 hari. Perempelan
dilakukan dengan cara membuang semua
tunas samping dan dihentikan saat terbentuk
cabang (biasanya perempelan dilakukan 2-3
kali..
Tujuannya adalah untuk merangsang
pertumbuhan tunas-tunas dan percabangan di
atasnya yang lebih banyak dan produktif
menghasilkan buah lebat.
7 Perempelan tunas
Untuk pemupukan bisa dilihat pada
kolom khusus

Tanaman cabai merah keriting di dataran


rendah sudah dapat dipanen pertama kali
pada umur 70 – 75 HST. Sedangkan waktu
panen pertama untuk cabai di dataran tinggi
8 Panen
lebih lambat yaitu mulai umur sekitar 4 – 5
bulan setelah tanam.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT


INSEKTISIDA/FUNGISIDA/PPC/ZPT
UMUR KETERANGAN
TANAMAN

7 HST Chix 10 ml/15ltr air Setiap kali


Primasil 10ml/15ltr Air penyemprotan
Antracol ½ sendok makan /15ltr air tambahkan perekat
14 HST Chix 10ml/15ltr air agristik sebanyak 1
Primasil 10ml/15ltr air tutup.
Progibs 2,5ml/15ltr air Lakukan penyemprotan
Antracol 1sendok makan/15ltr air
21 hari setelah Curacron 10 ml /15ltr air
taman Primatan 10ml/15ltr air
Antracol 1sendok makan/15ltr air
Ridomil Gold MZ 1sendok
makan/15ltr air
28 HST Curacron 10 ml /15ltr air
Primatan 10ml/15ltr air
Atonik 15 ml/15ltr air
Antracol 1sendok makan/15ltr air
Ridomil Gold MZ 1sendok
makan/15ltr air
35 HST Pegasus 15ml/15ltr air
Actara 1gr/15ltr air
Atonik 15ml/15ltr air
Bion-M 1sendok/15ltr air
42 HST Curacron 15ml/15ltr
pada pagi hari hingga
Atonik/dekamon 15ml/15ltr
pukul 10.30 kalau belum
Primasil 15ml/15ltr
selesai dilanjutkan pada
Progib 2,5ml/15ltr
sore harinya
Score 1tutup/15ltr
Pestisida yang digunakan
49 HST Confidor cair 15ml/15ltr harus sesuai berdasarkan
Grower 15ml/15ltr hama/penyakit yang
Dithane 1sendok/15ltr menyerang.
Atonik 15ml/15ltr Selain dengan
56 HST Supracide 2sendok/15ltr menggunakan
Dithane 2sendok/15ltr pestisida,lakukan juga
Grower 15ml/15 ltr pengendalian secara
Atonik/fitomik 15ml/15ltr manual atau tradisional.
63 HST Curacron 15ml/15ltr
Bion-M 2sendok/15ltr
Grower 15ml/14ltr
Atonik 15ml/15ltr

Insektisida/Fungisida/PPC/ZPT Keterangan
Umur Tanaman

70 HST Curacron 15ml


Bion-M 2 sendok makan
Atonik 15ml
Antracol 2 sendokmakan
77 HST Pegasus 15ml
Bion-M 2 sendokmakan
Primasil 30ml
Antracol 2sendokmakan
84 HST Supracid 2 sendokmakan
Ridomil gold MZ 2 sendok makan
91 HST Curacron 15ml
Bion-M 2 sendok makan
Fitomik/Dekamon 15ml
98 HST Pegasus 15ml
Aktara 2,5 gram
Atonik/Dekamon 15ml
Score 15ml
105 HST Curacron 15ml
Bion-M 2 sendok makan
Primasil 30 ml
Antracol 2 sendok makan

PEMUPUKAN
Banyaknya pupuk dibawah ini adalah untuk dilarutkan kedalam air sebanyak satu drum.
Bisa juga pupuknya ditambah atau dikurangi ( tergantung pertumbuhan tanaman ).

WAKTU/UMUR JENIS PUPUK BANYAKNYA KETERANGAN


NPK mutiara 2 kg Npk dihancurkan dengan
menggunakan air panas.
Urea 1 kg Ketiga macam pupuk
7 HST dimasukan kedalam drum,lalu
Bokasi 20 liter diaduk,larutan siap untuk
digunakan.siramkan pada
tanaman sebanyak 150-200ml
pertanaman.
Npk mutiara 3 kg Npk dihancurkan dengan
menggunakan air panas.
Urea 1 kg Ketiga macam pupuk
14 HST dimasukan kedalam drum,lalu
Bokasi 20 liter diaduk,larutan siap untuk
digunakan.siramkan pada
Grand-k 1 kg tanaman sebanyak 150-200ml
pertanaman.
Npk mutiara 3 kg Npk dan sp-36 dihancurkan
Urea 1 kg dengan menggunakan air
Sp-36 1 kg panas.corkan pada tanaman
21 HST Bokasi 20 liter sebanyak 200- 250 ml
Em4 ¼ liter pertanaman.
Grand-k 1 kg
Urea/za - Di berikan tanpa melarutkan
28 HST Sp-36 - ke dalam air.setiap tanaman
Kcl - diberikan sebanyak 10 gram
campuran ketiga pupuk
tersebut dengan perbandingan
2:2:1.jika hari panas disusul
dengan penyiraman agar pupuk
cepat larut dan diserap
tanaman.
Npk mutiara 3 kg Npk+kcl+sp-36 dihancurkan
Sp-36 2 kg dengan air panas.lalu masukan
35 HST Kcl 1 kg dalam drum dan dicorkan
Bokasi 20 liter sebanyak 250-300 ml/tanaman.

Npk mutiara 3 kg Npk+hydro karate plus boron


Bokasi 20 liter dihancurkan dengan air
Hydro karate plus 1 kg panas.lalu masukan dalam
42 HST boron drum dan dicorkan sebanyak
Em4 ¼ liter 300-500ml/tanaman
Grand-k 1 kg
49 HST Npk mutiara 4 kg Npk+hydro karate plus boron
Bokasi 20 liter dihancurkan dengan air
Hydro karate plus 1 kg panas.lalu masukan dalam
boron drum dan dicorkan sebanyak
Em4 ¼ liter 300-500ml/tanaman
Npk mutiara 4 kg Dicorkan sebanyak 300-
56 HST Bokasi 20 liter 500ml/tanaman
Em4 ¼ liter
Grand-k 1 kg

WAKTU/UMUR JENIS PUPUK BANYAKNYA KETERANGAN


Npk mutiara - Di berikan tanpa melarutkan
63 HST Sp-36 dalam air.setiap tanaman
diberikan campuran pupuk
sebanyak 10-15 gram.jika
hari panas lanjutkan dengan
penyiraman agar pupuk
cepat larut dan diserap
tanaman.
Npk mutiara 5 kg Dicorkan pada tanaman
70,77,84,91,98,10 Bokasi 20 liter sebanyak 300-500 ml.
5 HST Em4 ¼ liter
Sp-36 3 kg
111 HST higga Npk mutiara 5 kg Dicorkan pada tanaman
seterusnya Bokasi 20 sebanyak 300-500 ml.
Em4 ¼ liter

CARA PEMBUATAN BOKASHI CAIR :


Bahan :

 3 sak pupuk kandang ( usahakan kotoran kambing )


 Air secukupnya untuk mengaduk pupuk kandang
 Urea/NPK 1 kg
 Gula ½ kg
 Em4 ¼ liter

Cara Pembuatan

 Pupuk kandang dan air diaduk hingga menjadi lumpur kental


 Masukan Em4 + Urea / NPK + gula
 Aduk lagi hingga merata
 Kemudian ditambahkan air hingga tersisa ± 25 Cm dari atas drum
 Tutup drum agar tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan
 Fermentasikan selama 3 hari
 Bila volume naik berarti fermentasi berhasil dan bisa langsung disiramkan ke tanaman
 Gunakan untuk pengecoran sebanyak 150 ml – 500 ml untuk 1 batang tanaman atau tergantung
umur tanaman.
SOP Cabe Hibrida Fantastic F1

Standar Operasional Prosedur


Penanaman Cabe Hibrida Fantastic F1

NO Kegiatan Hari Uraian Keterangan


Olah tanah dengan dibajak, buat bedengan Campur jd satu
ukuran 120 cm X 12 m atau panjang sesuai antara ppk
lahan, tinggi guludan 50-60 cm, jarak antar kandang dgn
gludan 50- 60 cm. Tabur Dolomite 100 dolomite
gram/tanaman dan pupuk kandang sapi (gunakan pupuk
Persiapan atau kambing (matang)/organik 1 kandang
1 lahan H-30 kg/tanaman. matang)
Campurkan 1 ember (10lt) ppk kandang+2
ember tanah yg sdh diayak halus+SP-36
halus 6 SDM+Furadan 3 SDM. Masukkan
ke polybag ukuran 6X10 cm isi sampai
2 Persemaian H-30 90%.
Kecambah tidak
Benih diperam 5 – 7 hari dan pindah ke boleh patah &
media dg lidi atau pinset . Siram pagi sore jgn
dg gembor halus, umur 10 hari plastic menggunakan
H-25 dibuka penuh. Bibit siap pindah 18-21 hari. zpt
Tabur pupuk dasar kimia NPK 16-16-16
sebanyak 15 gram/tanaman, bisa
ditambahSP-36 sebanyak 5 gram/tanaman
dan ditaruh alur tengah dan sempurnakan
bedengan dan tutup mulsa. Pastikan Diberikan di alur
Kondisi sangat basah sebelum ditutup tengah (jangan
H-7 mulsa. diaduk)
Pembuatan lubang tanam dan
pemasangan ajir dg jarak tanam 60cm x 60 Dimusim hujan
cm atau 60cm x 70cm (musim hujan). jarak tanam
Musim hujan gunakan tata letak segitiga harus
H-2 artau engkel (satu barisan per guludan) diperlebar.
Lokasi diairi sampai benar-benar basah. Tanah guludan
Persemaian boleh disiram sebelumnya harus basah dan
dengan larutan fungisida Previcur-N untuk cukup air
3 Penanaman H-1 mencegah rebah kecambah sebelum tanam
Tanam pada sore hari masukkan dalam Usahakan
larutan Dhitane 2gr/lt dan Agrept 1.2gr/lt jangan ada
dan buang polybag, jaga jangan sampai rongga antara
H-0 media pecah, lalu disiram lulsa dan tanah.
Penggunaan
ZPT
Dari awal pemeliharaan disarankan tidak melemahkan
4 Pemeliharaan menggunakan ZPT tanaman.
Pupuk kocor NPK 16-16-16 dosis 10 gr/lt
per 4 tanaman. Diusahakan agar tidak
1.Pemupukan H+15 mengenai batang tanaman cabe 1 gelas/tanaman
Pupuk kocor NPK 16-16-16 dosis 10 gr/lt
per 4 tanaman. Diusahakan agar tidak
H+35 mengenai batang tanaman cabe 1 gelas/tanaman
Di tugal di
antara 2
H+50 Pupuk NPK 16-16-16 5-10 gr/tanaman tanaman
Jgn sampai
telat, karena
Buang semua tunas dibawah cabang Y umur panen
2.Perempelan H+15 dan diikat ke ajir Fantastic genjah
Gulma bisa jadi
Bersihkan semua gulma dan diulangi inang bagi hama
3.Penyiangan H+10 setiap ada gulma buang ke luar lahan dan penyakit
Kecukupan air
paling penting
Pastikan kondisi tanah bedengan selalu bagi
dalam kondisi cukup basah dan cukup air. perkembangan
4. Pengairan H+10 Jangan sampai kekeringan tanaman
Lakukan
5. pengamatan
Pengendalian Semprot dengan insektisida dan fungisida intensif
hama dengan dosis rendah dan ulangi tiap terhadap
&Penyakit H+1 minggu . tanaman
Semprot dengan insektisida pada musim
kemarau dan fungisida pada musim Pengamatan
hujan , diulangi tiap 7 hari untuk dilakukan tiap
pencegahan. Bila ditemukan serangan hari .Untuk
lakukan sedini mungkin dan diulang 2 hari pemberantasan
untuk penyempurnaan hama&peyakit
H+15 lihat di panduan
Petik buah yg sudah merah penuh dan
pisahkan dg buah rusak. Panen dilakukan Utk dataran
tiap 5 -7 hari sekali dan bisa 15 – 17 kali. rendah (dataran
5 Panen H+75 Buah rusak tidak boleh dibuang dilahan tinggi >85 HST)

* JENIS DAN DOSIS PUPUK BISA DISESUAIKAN DENGAN KONDISI LAHAN


Defisiensi Unsur Hara
A. Defisiensi unsur Nitrogen

Nitrogen diperlukan tanaman sebagai komponen pembentuk protein (termasuk


enzim), klorofil, dan bahan-bahan lain di dalam tanaman. Oleh karena itu
kekurangan nitrogen akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman yang tidak
normal, dari berbagai faktor dalam waktu yang sama. Pembentukan klorofil yang
tidak optimal, akan mengakibatkan proses fotosintesis menjadi tidak optimal.
Ketidak-tersediaan enzim yang diperlukan pada reaksi fisiologi tanaman
menyebabkan proses pertumbuhan terhambat.

Gejala kekurangan

Secara fisik gejala kekurangan nitrogen dapat dilihat pada pertumbuhan tanaman
yang sangat lambat, berwarna hijau pucat. Daun bawah berubah warna menjadi
kuning atau coklat muda. Ruas batang memendek dengan diameter yang
mengecil.

Pencegahan

Pemberian pupuk dasar yang cukup mengandung nitrogen, seperti ZA dan Urea.
Pemberian pupuk nitrogen ini tidak boleh berlebihan karena dapat
mengakibatkan tanaman menjadi sukulen. Di lapangan sangat jarang
diketemukan tanaman budidaya yang terserang defisiensi unsur nitrogen, karena
pupuk yang mengandung nitrogen merupakan jenis pupuk yang paling banyak
dipakai petani oleh sifatnya yang cepat diserap tanaman, sehingga reaksi
penggunaannya cepat terlihat. Dengan sifat reaksi pupuk yang cepat tersebut,
gejala kekurangan nitrogen dapat diatasi meskipun terjadi pada saat tanaman
sudah cukup besar. Penggunaan pupuk daun dengan kandungan nitrogen yang
lebih tinggi dapat memulihkan tanaman dari defisiensi nitrogen.
Contoh: Urea, ZA dll

B. Defisiensi unsur Phospor

Phosphat merupakan salah satu unsur dalam asam nukleat, phospholipid dan
hampir semua protein. Phosphat berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein pada proses respirasi.

Gejala kekurangan

Kekurangan unsur phosphat akan mengakibatkan tanaman tumbuh dengan


lambat, salah satunya akibat pembentukan akar tanaman yang tidak optimal.
Warna daun hijau kebiru-biruan dengan tulang daun keungu-unguan. Daun bawah
kadang berubah menjadi berwarna agak merah pucat dengan bercak coklat atau
ungu. Batang tanaman pendek dan ramping, lebih tegak tetapi seperti terpelintir.
Gejala yang lebih lanjut berupa rontoknya bunga dan atau buah.

Pencegahan

Aplikasi pupuk phosphat sebaiknya diberikan sejak sebelum penanaman. Tiga


atau tujuh hari sebelum penanaman merupakan saat yang tepat. Hal ini berkaitan
dengan sifat pupuk phosphat yang lambat larut, seperti TSP atau SP 36. Untuk
gejala defisiensi pada saat tanaman sudah cukup besar, bisa digunakan NPK
dengan cara dilarutkan kemudian dikocorkan di sekitar tanaman. Pengalaman di
lapangan menunjukkan bahwa penggunaan pupuk susulan dengan pupuk daun
atau pupuk dengan P tinggi lainnya sangat lambat reaksinya untuk memenuhi
kekurangan P. Pencegahan terbaik adalah mengusahakan pH tanah yang netral.
Meskipun demikian beberapa alternatif pupuk dengan kandungan P dapat
digunakan, seperti contoh di bawah.

Contoh: SP-36, Calcium DAP, MAP, Primagro Merah

C. Defisiensi unsur Kalium

Bersama dengan nitrogen dan phosphat, kalium termasuk jenis pupuk makro,
yaitu jenis pupuk yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar dan harus ada.
Namun karena reaksinya terhadap tanaman yang tidak bersifat mencolok,
mengakibatkan penanam sering melupakan penggunaan pupuk kalium. Kalium
berperan dalam sintesis karbohidrat dan protein, pengaturan hidrasi sel dan
katalisator beberapa reaksi dalam tanaman. Kalium berperan juga dalam
membangun ketahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Tanaman
yang kekurangan Kalium mengakibatkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap
serangan hama atau pun penyakit.

Gejala kekurangan

Gejala kekurangan unsur kalium ditandai dengan berubahnya tepi daun dari
warna hijau menjadi kuning muda. Semakin lama warna kuning ini berubah
menjadi kecoklatan dan salah satu sisinya robek makin lama seolah-olah
membentuk gerigi pada tepi daun.

Pencegahan

a. Penggunaan pupuk KCl sejak awal, sebelum penanaman sangat dianjurkan.


b. Keseimbangan antara pupuk nitrogen, phosphat dan kalium akan mengakibatkan
tanaman tumbuh dengan optimal. Penyemprotan pupuk daun yang mengandung
unsur K tinggi misal Complesal merah (K2O 15%) dengan konsentrasi 2 g/l.

D. Defisiensi unsur Magnesium

Magnesium juga merupakan salah satu unsur penyusun klorofil, disamping juga
berperan sebagai ko-faktor untuk berbagai macam enzim yang terlibat dalam
sintesa karbohidrat dan menaikkan kadar minyak tanaman.

Gejala kekurangan

Daun tua terlihat berwarna kekuningan, terutama daging daunnya, sementara


tulang daun tetap berwarna hijau merupakan gejala awal dari defisiensi
Magnesium. Gejala lebih lanjut akan menyebabkan daun berwarna kemerahan,
dan kadang menunjukkan gejala bercak nekrosis.

Pencegahan

Pencegahan defisiensi unsur magnesium dapat dilakukan dengan cara


penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur magnesium.
Contoh: Garam inggris atau Calmag

E. Defisiensi unsur Kalsium

Kalsium berfungsi mengatur permeabilitas membran sel, membentuk garam


dengan pektin pada bagian tengah lamella dan dinding sel. Kalsium juga
berpengaruh terhadap aktivitas beberapa enzim pada pembelahan sel di titik
tumbuh tanaman. Kekurangan kalsium sering terjadi di musim kemarau terutama
di daerah daerah yang tidak mendapat suplai air secara teratur.

Gejala kekurangan
Kekurangan kalsium akan berakibat daun muda berubah bentuk dengan ujung
daun menggulung ke belakang dan tepi daun menjadi berlekuk/keriting. Hampir
keseluruhan daun berubah dari bentuk normalnya dan terasa kasar. Pucuk
tanaman mati akibat pembelahan sel terhambat. Pembentukan akar yang tidak
sempurna juga mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi sangat lambat.
Pada pangkal buah terdapat bercak coklat/blossom end rot (mis. tomat), atau
ujung buah berwarna kuning dan biji di dalamnya berwarna hitam (mis. cabe).

Pencegahan

Pemberian kapur pertanian (kalsit atau dolomit) dengan dosis 2-4 ton ha untuk
tanah-tanah di Indonesia yang umumnya bersifat asam, dapat mencegah
kekurangan kalsium. Penyemprotan dengan pupuk daun yang mengandung
kalsium tinggi seperti Hydro Ca-fertilizer; CaNO3 atau CaCl2 juga dapat
mengurangi gejala defisiensi kalsium. Lebih dari itu, pengaturan pemberian air
yang teratur dan berkelanjutan akan melarutkan kalsium dalam tanah sehingga
dapat diserap oleh tanaman

F. Defisiensi unsur Belerang (Sulfur)

Meskipun bukan bagian dari klorofil, tetapi belerang mempunyai keterkaitan


dalam sintesa klorofil. Disamping itu belerang juga merupakan komponen dari
beberapa asam amino, vitamin dan koenzim.

Gejala kekurangan

Gejala kekurangan belerang sangat mirip dengan gejala kekurang nitrogen, yaitu
daun muda berwarna hijau pucat atau kuning.

Pencegahan

Penggunaan pupuk ZA sebagai sumber nitrogen (21%) dan juga belerang (26%)
sebagai pupuk dasar. Penambahan pupuk daun Multimicro baik pada fase
vegetatif maupun fase generatif tanaman.

H. Defisiensi unsur Boron

Boron adalah unsur hara yang mutlak diperlukan tanaman, namun dalam jumlah
yang relatif sedikit (mikro). Unsur ini berperan penting dalam pembentukan
protein, pembelahan sel, translokasi gula, pembentukan buah dan perkembangan
akar pada tanaman.

Gejala kekurangan

Ciri-ciri tanaman kekurangan unsur boron biasanya tanaman tumbuh kerdil


dengan ruas-ruas yang pendek . Batang tanaman kaku dan terdapat beberapa
luka/retakan yang mengeluarkan lendir coklat kekuningan. Batang ini mudah
sekali patah . Apabila gejala berlanjut hingga tanaman dewasa, tanaman sulit
sekali menghasilkan buah, apabila buah terbentukpun biasanya tidak normal.

Pencegahan

Cara pencegahan defisiensi unsur boron dengan cara sebagai berikut.


Pemupukan unsur mikro yang mengandung unsur boron seperti Borate atau
Fertibor (B 10,6%). Penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur mikro
boron seperti Multimicro (B 0,3%) atau CaB (B 2%) dengan konsentrasi 1 - 2 ml/l .
bahan kimia borax dapat juga digunakan dengan dosis 0,2 gr/ltr.
Gambar Defisiensi Hara

También podría gustarte