Está en la página 1de 19

AKUNTANSI PERPAJAKAN

MODAL SENDIRI DAN EKUITAS


A. Modal Saham
Modal saham mrpk bagian dr ekuitas suatu perseroan terbatas yg
dikontribusikan pemilik.

Ekuitas mrpk bagian hak dr pemilik perush sebsr selisih ant aset dan
kewajiban yg ada yg terdiri dari setoran pemilik, saldo laba,
selisih penilaian kembali aktiva, sumbangan dan unsur lainnya.

Jenis saham meliputi saham


biasa dan saham preferen. Saham preferen memberikan hak
preferensi kepada pemegang saham, berupa:
a. Pembagian aset lebih dulu saat likuidasi
b. pembagian deviden
c. convertible
d. dapat ditebus kembali
Agio mrpk selisih lebih ant nilai nominal dng hrg pasar, sedangkan
Disagio adalah selisish kurang antnilai nominal dng hrg pasar.

Untuk pembyran hrg saham dpt dilakukan scr tunai, angsuran,


penukaran dng saham perush lain (share swap) atau harta yg lain
(asset swap).

Treasury Stock : Pembelian kembali saham o/ perush penerbit saham


tsb
Pencatatan treasury stock:
- Cost method : sebesar jml yg semula diterima apbl saham itu akan
dikeluarkan lagi
- Par value method : apbl saham dianggap ditarik dr peredaran
Penerimaan dr treasury stock dpt dianggap sbg deviden apbl:
a. Dalam tahun lampau dipero/ laba
b. Kelebihan penerimaan diatas harga perolehannya

U/ membantu likuiditas perush atau pengakuan penilaian aset terlalu


tinggi, pemegang saham dpt menyerahkan kembali sahamnya (sebagai
hibah, donasi atau bantuan) kpd perush.

Dalam ketentuan perpajakan pemberian hibah saham o/ persero kpd


badan penerbit saham memp 2 dimensi pemajakan yaitu
mendatangkan keuntungan bagi penghibah dan secara implisit
mrpk penghasilan bagi badan penerima hibah.

Saham preferen dpt ditukar dng saham biasa, mk selisih Nilai Buku
saham preferen (nominal + agio) dng Nilai Nominal saham biasa mrpk
agio saham biasa (kalau lebih besar) atau dibebankan ke laba yg
ditahan (kalau lebih rendah)
Contoh:
PT Iwan mempunyai 1000 lbr saham prioritas convertible dng nominal @
Rp.10.000.000. Agio saham Rp. 2.500.000. Pada 2 /1/ 2000 diumumkan saham itu
dpt ditukarkan dng saham biasa dengan nilai nominal @ 5.000.000, dng proporsi 1
lbr saham prioritas mendapat 3 lb saham biasa.

Pencatatan oleh PT Iwan

Modal saham prioritas 10.000.000


Agio saham prioritas 2.500.000
Laba ditahan 2.500.000
Saham biasa (3.000 x 5.000) 15.000.000

U/ tujuan pajak pembebanan kpd laba ditahan 2.500.000 dianggap sbg


pembgan deviden kpd pemegang saham prioritas.

PT Iwan harus memotong PPh pasal 23 sebesar 15%, kecuali pemegang saham
itu sebuah badan dan penerima saham memperhitungkan dividen 2.500.000
dan mengkreditkan PPh pasal 23
Silahkan sdr menghitung dan mencatat jurnal y diperlukan
B. Modal Perusahaan selain Badan Hukum
Ditinjau dr bentuk hukum perush WP dpt membentuk perush
perorangan (WP OP yg menjnkan usaha atau melakukan pekerjaan
bebas), persekutuan, firma, kongsi, koperasi, perkumpulan, yayasan,
organisasi masa, organisasi sosial lainnya, serta
BUT.

Sama halnya dng modal saham, setoran modal pemilik usaha, sekutu
& anggota firma, kongsi, anggota koperasi & sumbangan harta yg
disisihkan u/ yayasan u/ tujuan pajak dicatat menurut nilai pasarnya
& selisih nilai pasar diatas nilai buku dihitung
sbg keUnt pengalihan & menjadi pajak. Berbeda dng dividen, pembg
an laba stlh pajak dr persekutuan, kongsi dan firma serta perkumpulan
bukan mrpk obyek pajak.
jika saham dpt dijualbelikan tanpa membubarkan badan hukum,
penjualan kepemilikan pd persekutuan, firma dan kongsi
menyebabkan bubarnya persekutuan dan lainnya tsb scr hukum.
Pembayaran kpd sekutu yg mengundurkan diri dpt dilakukan o/
sekutu lama atau sekutu baru

C. Saldo Laba dan Distribusi Laba

1. Saldo Laba (laba ditahan)


PSAK No. 21 menyatakan saldo laba menunjukkan akumulasi hsl
usaha periodik stlh memperhitungkan pembagian deviden &
koreksi laba periode lalu.
- sumber hasil laba-rugi perusahaan
-sumber dari hasil operasi perusahaan : earning & profit
(penghasilan & laba)
Contoh:
PT Darma th 2000 mempero/ penghasilan kena pajak Rp.
100.000.000. pajak penghasilan Rp. 21.250.000,-. Penghasilan itu
dipero/ stlh eliminasi penghslan antar badan Rp. 34.000.000 &
pengeluaran u/ karyawan berupa fasilitas & kenikmatan Rp
20.000.000.

U/ keperluan perpajakan, penghasilan dan laba 2000 PT Darma yg


dpt ditransfer ke saldo laba dihitung sbb:

Penghasilan kena pajak Rp. 100.000.000


Pajak penghasilan 21.250.000
78.750.000
Penghslan bkn objek pajak (+) 34.000.000(+)
112.750.000
Pengeluaran bkn pengurang PKP 20.000.000 –
Penghasilan dan laba 92.750.000
Konsep earning and profit ini mrpk pendekatan ekstra komptabel u/
menghitung bsr saldo laba yg tersedia u/ pembagian deviden.

2. Distribusi Laba
Distribusi laba kpd pemegang saham disebut dividen. Distribusi
dividen menyebabkan berkurangnya jumlah saldo laba. Pengecualian
thd dividen saham dlm bentuk pemecahan saham, dividen likuidas,
pembagian lainnya yg bukan mrpk dividen dlm pengertian akuntansi
komersial, tetapi diperlakukan seperti itu dlm perpajakan
Pengertian deviden dlm perpajakan:
a) Pencatatan tambahan modal yg dilakukan tanpa penyetoran
b) Penerimaan / pero/ dr pembelian kembali sebag atau slrh saham
yg disetor
c) Pembyran kembali sebag / slrh penyetoran modal, sepanjang
terdpt laba dr th2 lampau, kecuali dlm pengecilan modal statuter
d) Pembayaran kepada atau penerbitan tanda-tanda laba
e) Laba yang dibagikan kepada pemegang obligasi yang
berpartisipasi dalam laba
f) Pengeluaran perusahaan untuk keperluan pribadi persero yang
dibebankan sbg biaya perush.
g) Ada tiga tanggal yg dipertimbangkan dalam pembagian deviden
yaitu Tanggal pengumuman, pendaftaran, dan pembayaran.
Deviden secara resmi terhutang saat dilakukan pengumuman
pembagian deviden
Contoh:
Tanggal 20/12/2000 PT Darma mengumumkan akan membagi
deviden sejumlah Rp.10.000.000. Pada tanggal 5 Januari 2001
dividen dibayar tunai.
Pencatatan:

a. 20 Desember
Saldo laba 10.000.000
Utang deviden 8.500.000
Utang PPh pasal 23 1.500.000

b. 5 Januari
Utang dividen 8.500.000
Utang PPh pasal 1.500.000
Kas 10.000.000
Kalau contoh diatas dividen tidak dibayar tunai, tetapi dilunasi dng
penyerahan sekuritas PT Q yg mempunyai nilai nominal Rp.
10.00.000, kurs 110 (semula dipero/ dng kurs 105) mk pencatatan
berdasarkan nilai pasar tampak sebagai berikut:

Investasi sekuritas PT Q 500.000


Laba atas investasi sekuritas 500.000

Saldo laba 11.000.000


Hutang deviden 11.000.000

Hutang deviden 11.000.000


Investasi sekuritas PT Q 11.000.000
Contoh:
PT Darma membagikan deviden yang berupa treasury stock dng
harga pasar Rp. 11.500.000. Harga pero/ saham itu Rp. 10.500.000.

Pencatatan yang dibuat oleh badan (tanpa memperhatikan PPh


pasal 23 dan pasal 26) sebagai berikut:

Saldo laba 11.500.000


Treasury stock 10.500.000
Agio saham transaksi TS 1.000.000
D. Right, Warrant, dan Opsi atas Saham

Perusahaan yg berkeinginan melakukan emisi saham dpt memberikan


kesempatan pertama u/ membeli saham kepada pemegang saham
lama (dalam bentuk pre-emptive stock right), pemegang sekuritas
yang lain dan opsi kpd pejabat atau
karyawan perusahaan. Penerbitan right dicatat dalam memorial.

Bagi investor, pengumuman right secara komersial diikuti dengan


relokasi biaya (harga) perolehan saham. Harga perolehan relokasi
dipakai sebagai unsur penambah harga saham baru
Contoh:
PT Iwan memiliki 100 lembar saham PT Andi (dari total 1000
lembar). Nilai Nominal saham Rp. 10.000 dan dibeli dengan harga
Rp. 18.000 per lembar.
PT Andi mengumumkan tiap 4 lembar saham lama dapat membeli
1 lembar saham emisi baru dengan harga Rp. 11.000. Saham lama
dijual di pasar dng harga sebesar Rp. 14.500 (tanpa right),
sedangkan right dpt dijual dengan harga Rp. 500.

Alokasi harga perolehan yang dilakukan PT Iwan sbb:


a. Right = 500/(14.500 + 500) x Rp. 18.000 = Rp. 600/lemb
b. Saham = Rp. 18.000 - Rp.600 = Rp. 17.400

Atas alokasi harga perolehan dicatat:


Hak atas saham PT Andi (600 x 100) Rp. 60.000
Investasi saham PT Andi Rp. 60.000
Bila hak atas saham itu dimanfaatkan, dicatat:
Investasi saham PT Andi Rp. 335.000
Kas Rp. 275.000
Hak atas saham PT Andi Rp. 60.000

Nilai saham baru sebanyak 25 lembar yg dibeli sebesar 25 x Rp.


11.000, ditambah dng harga right Rp. 60.000 dan jumlah totalnya Rp.
335.000.
Kalau right dijual semua dng harga Rp. 875/lemb, dibuat catatan sbb:

Kas (100 x 875) Rp. 87.500


Hak beli saham PT Andi Rp. 60.000
Laba penjualan hak beli saham PT Andi Rp. 27.500

Penerbitan saham preferen atau obligasi sering diikuti dng hak u/


membeli saham biasa perush. Warrant membutuhkan alokasi hrg pero/
& pencatatan yg lain oleh penerbit
Contoh :
PT Surya menerbitkan 100 lemb saham preferen nominal Rp. 10.000
dng harga Rp. 12.000. Pemegang saham preferen itu dpt memesan
saham biasa dng nominal Rp. 5.000 dengan harga Rp. 6.500. Segera
setelah penerbitan saham preferen warrant terjual dengan harga Rp.
1.000, sedangkan saham preferen tanpa warrant dijual dengan harga
Rp. 11.500

Harga perolehan warrant = 1.00/(11.500 + 1.000) x 12.000 = Rp.


960.000 atau sebesar Rp. 960per lembar. Pada saat penjualan 100
lembar saham preferen.
PT Surya dibuat catatan sbb:

Kas Rp 12.000.000
Saham preferen Rp 10.000.000
Agio saham preferen 1.040.000
Warrant saham biasa 960.000
Bila warrant dipakai semua, mk dicatat:

Kas 6.500.000
Warrant atas saham biasa 960.000
Saham biasa 5.000.000
Agio saham biasa 2.460.000

Bila warrant dibiarkan kadaluarsa, dicatat:


Warrant atas saham biasa 960.0000
Tambahan setoran modal kadaluarsa-warrant960.000

Secara komersial, kadaluarsanya warrant dianggap sebagai


transaksi modal. Tidak ada keuntungan yang dilaporkan
TERIMA KASIH
SELAMAT BELAJAR

También podría gustarte