Está en la página 1de 5

1.

Berikut ini adalah konsep kerja dalam Islam yang terdiri dari Doa,
Usaha dan Ikhitiar yaitu:

 Selalu berdoa dalam setiap melakukan aktifitas bekerja.


 Tidak boleh pasrah atau diam, selalu berusaha (Ikhtiar)
 Setelah semua dilakukan (Doa dan Ikhtiar) maka hasilnya kita serahkan atau
sandarkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dan inilah yang dinamakan
dengan Tawakal.

Pembahasan
Di dalam Islam setiap orang diwajibkan untuk berusaha mengejar kehidupan
Akhiratnya. Begitu juga dengan kehidupan di dunia ini, sebisa mungkin setiap
umat muslim menjadi muslim yang bermanfaat bagi muslim lainnya. Akan
tetapi sebagai orang yang beriman, tentu saja kita harus mengikuti panduan
yang telah diberikan melalui nabi kita nabi Muhammad Shalallahu Alaihi
Wassalam. Berikut ini adalah beberapa hal dianjurkan dalam berusaha atau
bekerja yaitu:
1. Selalu diawali dengan berdoa kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam surat Al
Baqarah ayat 186 yang berbunyi:

ُ ْ‫ان َف ْل َيسْ َت ِجيبُوا لِي َو ْليُْؤ ِم ُنوا ِبي َل َعلَّ ُه ْم َير‬ ‫ُأ‬ ‫َ َأ‬
 َ ‫ش ُد‬
‫ون‬ ِ ‫اع ِإ َذا دَ َع‬
ِ ‫َوِإذا َس لَ َك عِ َبادِي َع ِّني َفِإ ِّني َق ِريبٌ ِجيبُ دَ عْ َو َة ال َّد‬

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka


(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu. Maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
2. Setiap Muslim tidak boleh malas atau pasrah karena Allah tidak akan
mengubah keadaan seseorang jika seseorang tersebut tidak berusaha
terlebih dahulu, sebagaimana firman Allah di dalam surat Ar Rad ayt 11
yang berbunyi:

 َ‫ظ ْو َن ٗه مِنْ اَمْ ِر هّٰللا ِ ۗاِنَّ هّٰللا َ اَل ي َُغ ِّي ُر َما ِب َق ْو ٍم َح ٰ ّتى ي َُغ ِّير ُْوا َما ِبا َ ْنفُسِ ِه ۗ ْم َوا َِذٓا اَ َراد‬
ُ ‫ْن َيدَ ْي ِه َومِنْ َخ ْلفِهٖ َيحْ َف‬ ۢ ٌ ‫لَ ٗه م َُع ِّق ٰب‬
ِ ‫ت مِّنْ َبي‬
‫هّٰللا‬
ٍ َّ‫ُ ِب َق ْو ٍم س ۤ ُْوءًا َفاَل َم َر َّد لَ ٗه َۚو َما لَ ُه ْم مِّنْ ُد ْونِهٖ مِنْ و‬
‫ال‬
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran,
dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
3. Setelah berdoa dan berusaha maka kuatkanlah dengan
Tawakal, sebagaimana firman Allah di dalam surat At Thalaq ayat 2-3 yang
berbunyi:

 ‫ْث اَل َيحْ َتسِ بُ َو َمنْ َي َت َو َّك ْل َعلَى هَّللا ِ َفه َُو َحسْ ُب ُه‬
ُ ‫) َو َيرْ ُز ْق ُه مِنْ َحي‬2( ‫َو َمنْ َي َّت ِق هَّللا َ َيجْ َع ْل لَ ُه َم ْخ َرجً ا‬

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya


jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-
sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya.”
2. Budaya akademik adalah sebuah situasi atau keadaan di mana suatu ajaran atau
suatu nilai dalam pendidikan telah menjadi kebiasaaan dan dilakukan secara
berulang-ulang seperti ajaran rajin, tekun, suka membandingkan berbagai ilmu,
suka bereksperimen dll.

Budaya akademik dalam Islam tentu menjadi sebuah keharusan dimana nilai-
nilai Islam diterapkan dalam dunia pendidikan.

Penting untuk dicatat bahwa muara dari budaya akademik yang ditumbuhkan dalam
Islam adalah semakin bertambahnya keyakinan terhadap Allah SWT.

Budaya akademik dalam Islam menghendaki semua orang muslim untuk memiliki
sikap tekun dan ulet dalam mencari ilmu. Islam sebagai agama yang mendorong
umatnya untuk menjadi cerdas dan pandai maka mempunyai banyak dalil-dalil
mengenai keutamaan mencari ilmu.

‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َم ْن َسل‬

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” [HR. Muslim].
Urgen ilmu dalam kehidupan dunia dan akhirat manusia Keutamaan ilmu, belajar
dan mengajarkan ilmu sangat penting dalam Islam urgensi ilmu pengetahuan dunia
dalam pandangan islam yaitu fardhukifayah sedangkan urgensi ilmu pengetahuan
akhirat dalam pandangan islam hukumnya WAJIB bagi semua orang karena itu
adalah kehidupan kita yg abadi kelak . Di dalam Al-Qur’an juga disebutkan
beberapa keutamaan ilmu diantaranya:

Rasulullah SAW bersabda,


َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬
‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬

Artinya: “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah no. 224,
dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam
Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)

1. Orang Berilmu Diangkat Derajatnya

Allah SWT berfirman:

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu


dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-
Mujadilah [58]: 11).

Dan Allah SWT berfirman:


“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan
(peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang
menyala-nyala”. (QS. Al-Mulk : 10).

Allah SWT sudah memberikan banyak kenikmatan. Jika kita tidak gunakan
dengan baik, maka kita akan menjadi salah satu orang yang merugi. Seperti
tercantum dalam surat Al-Mulk ayat 10.
Keutamaan ilmu dalam Islam.

2. Orang Berilmu Takut Kepada Allah SWT

Dalam surat Fatir ayat 28, Allah SWT berfirman“Dan demikian pula diantara
manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang
bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut
kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun.”
Ayat ini menjelaskan tentang, dengan ilmu, seseorang akan lebih memahami
bagaimana kehidupan ini diciptakan dan mendalami pengetahuan tentang kuasa Allah
SWT sebagai sang maha pencipta. Orang berilmu akan takut melakukan hal-hal yang
mengandung dosa karena ia memiliki pengetahuan akan kekuasaan dan juga
kebesaran Allah SWT.

3. Orang Berilmu akan Diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat

Dalam surat Al-Baqarah [2]: 269, Allah SWT berfirman:

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan


As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang
dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan
hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman
Allah).”

4. Orang Berilmu Dimudahkan Jalannya ke Surga

Dalam sebuah hadist tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam,


Rasulullah SAW bersabda:

‫ك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسهَّ َل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َو َم ْن َسل‬

Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Berpikir rasional adalah ciri utama ajaran Islam, aka Alquran mengajarkan setiap
orang untuk membumikan budaya akademik, yaitu menggunakan tradisi keilmuan
yang didasarkan prinsip-prinsip rasionalitas.

• Dalam surat Ali-Imran/3:190-191 telah disebutkan bahwa seorang muslim yang


memiliki karakter berbudaya akademik disebut dengan istilah Ulul albab yang secara
kebahasaan mengandung arti ” orang-orang yang memiliki akal yang mumi”.

Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa mereka memiliki paling tidak dua
karakter yaitu: ” orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan berdiri,
duduk atau dalam keadaan berbaring” dan “mereka selalu memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi

Dalam surat Ali-imran/3: 192 juga telah dijelaskan bahwa tanda kebesaran Allah
SWT yang ada di alam raya ini hanya akan dapat ditangkap oleh orang-orang yang
mau mencurahkan akal dan pikirannya dan disertai dengan kebersihan hati untuk
selalu mengingat Allah SWT”.

Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan bahwa dari usaha tersebut maka lahirnya sebuah
kesadaran yang tulus untuk mengakui betapa agungnya Allah SWT dan betapa
lemahnya manusia di hadapan maha kuasa Allah SWT.

• karakter yang ketiga terdapat pada surat Al- Zumar/39: 18. yang artinya “yang
mendengarkan perkataan selalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka
itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang
yang mempunyai akal. 

También podría gustarte