Está en la página 1de 10

PERADABAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN MUGHAL DI INDIA (1526 — 1838 M)

Lahirnya Dinasti Mughal

Dinasti Mughal merupakan satu di antara tiga kerajaan besar pasca Dinasti Abbasiyah. Keberadaan
dinasti ini menjadi Motivasi dan amber kebangkitan bagi peradaban tua di anak benua India yang
nyaris Sebelum kehadiran Islam kawasan India dikenal sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
peradaban Hindu.

Masyarakat India telah mempunyai hubungan perdagangan dengan masyarakat Timur Tengah,
secara khusus dengan masyarakat Arab. Melalui hubungan perdagangan inilah masyarakat India
secara perlahan lahan berakulturasi dengan ajaran Islam. India sebagai pusat peradaban Hindu,
mengalami perubahan dan perkembangan pengaruh Islam semakin tampak terutama setelah Dinasti
Mughal lahir dan berjaya di kawasan ini. Eksistensi Kerajaan Mughal di India menarik untuk dikaji
sebagai wawasan dan bahan pemahaman sekaligus bagian dari sejarah peradaban Islam: awal
kelahirannya, tokoh-tokoh populer yang berpengaruh, tonggak-tonggak peradaban, kemajuan dan
kemunduran, serta pengaruhnya terhadap pembentukan negara Pakistan dan Bangladesh.

Dinasti Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi. keberadaannya menandai puncak
perjuangan panjang pembentukan Imperium India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa
antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Dinasti Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di
India. Dalam periodisasi sejarah peradaban kam, dinas ini dikenal sebagai masa kejayaan kedua
setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada masa Dinasti Abbasiyah. Islam masuk ke India
pada masa Dinasti Umayyah dibawah pimpinan Khalifah al-Walid I (705-715 M) melalui ekspedisi
yang dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim tahun 711/712 M. Sejak Itu, peradaban Islam
mulai tumbuh dan menyebar di anak benua India, Pada tahun 1020 M, pasukan dibawah pimpinan
Sultan Mahmud mengukuhkan kedudukan kendi wilayah ini dengan menaklukkan seluruh kekuasaan
Hindu dan mengislamkan sebagian masyarakat India. Setelah Gaznawi hancur munculah beberapa
dinasti kecil yang menguasai negeri India ini, seperti Dinasti Khalji (1296-1316 M), Dinasti Tuglag
(1320-1412 M), Dinasti Sayyid (1414-1451 M), dan Dinasti Lodi (1451-1526 M).

Dinasti Mughal didirikan oleh Zahiruddin Babur, seorang keturunan Timur Lenk. Ayahnya bernama
Umar Mirza adalah penguasa Farghana, Sedang Ibunya keturunan Jenghis Khan. Syed
Mahmudunnasir menyebu bahwa Babur bukan orang Mughal. Dalam pengakuannya dia menyebut
dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh karena dinasti Yang didirikannya dikenal sebagai Dinasti
Mughal. Menurut catatan, sebutar “Mughal” menjadi sebutan umum bagi para petualang yang suka
pera dari Persia di Asia Tengah. Timur Lenk dan semua pengikutnya Menyatakan bahwa nama
tersebut merupakan nama musuhnya yang paling sengit.

Ensiklopedia Islam menyebutkan istilah “Mogul (Mughal-pen) didirikan oleh Seorang penjajah dari
Asia Tengah, Muhammad Zahiruddin Babur dan etnis Mongol.” Berdasarkan catatan di atas,
disepakati bahwa Kerajaan Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warsan
keturunan India yang asli. Namun demikian, Dinasti Mughal telah member warna tersendiri bagi
peradaban orang-orang India yang sebelumnya identik dengan agama Hindu.

Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi
dan bertekad akan menaklukkan Samarkand yang menjadi kota penting di Asia masa itu. Pada
mulanya ia mengalami kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi, yaitu Ismail I,
akhirnya ia berhasil menaklukkan Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M ia menduduki
Kabul, ibu kota Afghanistan.

Zahiruddin Babur mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Lodi pimpinan Ibrahim Lodi yang tengah
berkuasa di India. India pada saat itu tengah dilanda krisis sehingga stabilitas pemerintahan menjadi
kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi, bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim
utusan ke Kabul, meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim di Delhi.

Babur berhasil menaklukkan Punjab pada tahun 1525 M. Kemudian pada tahun 1526 M, dalam
pertempuran di Panipat, Babur memperoleh kemenangan dari tangan Ibrahim Lodi. Ibrahim sendiri
terbunuh pada pertempuran itu. Babur bersama pasukannya memasuki kota Delhi untuk
menegakkan pemerintahan di kota ini. Dengan ditegakkannya pemerintahan Babur di kota Delhi,
maka berdirilah Kerajaan Mughal di India pada tahun 1526 M.

Paparan di atas memberi gambaran bahwa sekurang-kurangnya terdapat dua faktor terbentuknya
Dinasti Mughal yaitu: pertama, faktor ambisi dal karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan Ras
Mongolia: kedua jawaban atas knsis yang tengah melanda India.

Selama pemerintahan, Dinasti Mughal dipimpin oleh beberapa orang raja. Raja-raja yang sempat
memerintah adalah Zahiruddin Babur (1526-1530 M), Humayun (1530-1556 M), Akbar (1556-1605
M), Jehangir (1605-1627 m) Shah Jehan (1627-1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M), Bahadur Syah
(1707-1712 M), Jehandar (1712-1713 M), Fahrukhsiyar (1713-1719 M), Muhammad Syah (1719-1748
M), Ahmad Syah (1748-1754 M), Alamghur II (1754-1760 M), Syah Alam (1760-1806 M), Akbar II
(1806-1837 M), dan Bahadur Syah (1837-1858 M).

Tokoh-tokoh Dinasti Mughal yang Populer dan Berpengaruh

Zahiruddin Babur (1526-1530 M) adalah raja pertama sekaligus pendiri Dinasti Mughal. Masa
kepemimpinannnya merupakan masa membangun fondasi pemerintahan. Pada awal
kepemimpinannya, Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, terutama dan kalangan
Hindu dan Muhammad Lodi. Namun Babur berhasil memadamkan pemberontakan demi
pemberontakan, hingga pada tahun 1530 M Babur meninggal dunia.

Sepeninggal Babur, tahta Dinasti Mughal dipimpin anaknya yang bemama Humayun. Ia memerintah
selama lebih dari seperempat abad, yaitu sejak 1510-1556 M. Masa Humayun merupakan masa
konsolidasi kekuatan penode 1 karena masih menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil
mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri
dari Delhi. Pada tahun 1459 M Humayun mengalami kekalahan dari Sher Khan dari Afganistan. Ia
melarikan diri ke Persia dan dapat perlindungan dari Tahmasp, penguasa Safawyah. Setelah ima
belas tahun menyusun kekuatan, Humayun berhasil menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi
pada tahun 1555 M dengan mengalahkan kekuatan Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada tahun
1556 M Humayun meninggal dan digantikan oleh putranya Akbar.

Akbar (1556-1605 M) pengganti Hurmayun dikenal sebagai raja Mughal Paling kontroversial. Masa
pemerintahannya menciptakan kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti Islam yang
besar di India. Tahta diterimanya pada usia 14 tahun, sehingga seluruh urusan pemerintahan
dilaksanakan oleh Bairam Khan, seorang penganut Syi'ah. Masa awal pemerintahan Akbar
menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab.
Pemberontakan yang paling mengancam kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin
oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra, Pasukan pemberontak berusaha memasuki kota Delhi.
Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan tersebut sehingga terjadilah peperangan Gahsyat
yang disebut Panipat II pada tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan dan ditangkap, kemudian
dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh.

Ketika Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan karena telah menanamkan pengaruh
sangat kuat dan memaksakan Ideologi Syiah Baram Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan
oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan persoalan dalam negeri dapat diatasi,
Akbar mulai menyusun program ekspansi. Ia berhasil menguasa Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar,
Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar,
dan Asirgah, Dalam mempertahankan wilayah yang sangat luas Itu la menjalankan pemerintahan
militeristik.

Keberhasilan ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kerajaan besar.
Dua gerbang India yakni kota Kabul sebagai Gerbang ke arah Turkistan, dan kota Kandahar sebagai
gerbang ke arah Persia, dikuasai oleh Dinasti Mughal. Menurut Abu Su'ud, dengan keberhasilan ini
Akbar bermaksud Ingin mendirikan negara bangsa (nasional). Kebijakan yang dijalankannya tidak
menonjolkan spirit Islam, tetapi bagaimana mempersatukan berbagai etnis yang membangun
dinastinya. Kepemimpinan Akbar mengawali masa kemajuan Mughal di India. Berdasarkan prestasi
Inilah la dimendapat gelar Abu Fath Jalaluddin dan Sultan Akbar Agung.

Kepemimpinan Akbar dilanjutkan oleh Jehangir (1605-1627 M) yang didukung oleh kekuatan militer
yang besar. Semua kekuatan musuh dan gerakan pemberontakan berhasil dipadamkan dan seluruh
rakyat merasa aman dan damai. Pada masa kepemimpinannya, Jehangir berhasil dengan
menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M), dan Kangra. Usaha-usaha pengamanan wilayah
serta penakiukan yang Is takukan mempertegas kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya, yaitu
Akbar.

Syah Jihan (1628-1658 M) tampil meggantikan Jehangir. Bibit bibK disintegrasi mulai tumbuh pada
pemerintahannya. Ini sekaligus menjadi ujan terhadap politik toleransi Mughal. Tahun pertama masa
pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan,
namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh Bundela kemudian diusir. Pemberontakan kedua
datang dari Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan.
Pemberontakan Ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631 M pemberontakan ini pun
dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.

Pada masa Ini para pemukim Portugis di Hughili Bengala mulai berulah disamping mengganggu
keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka menculik anak-anak untuk dibaptis masuk agama
Kristen. Tahun 1632 M Shah Jehan berhasil mengusir para pemukim Portugis dan mencabut hak-hak
istimewa mereka. Shah Jehan meninggal dunia pada 1657 M, setelah mederita sakit keras. Setelah
kematiannya terjadi perang saudara. Perang saudara tersebut pada akhirnya menghantar Aurangzeb
sebagai pemegang Dinasti Mughal berikutnya.

Aurangzeb secara resmi dinobatkan di Delhi sebagai penguasa kerajaan Mughal dengan gelar Abul
Muzaffar Mohiuddin Mohammad Aurangzeb Alamgir Padshah Ghazi dalam bulan Mei 1659 M.
Aurangzeb (1658-1707 M menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan Mughai sebagai entitas Musim
India nyaris hancur akibat perang saudara. Maka pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa
pengembalian kedaulatan umat Isam. Periode ini merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal
sebagai sebuah kerajaan dan sebagai negeri Isiam. Aurangzeb berusaha mengembalikan supremasi
agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik keagamaan Akbar.
Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan penguasa yang lemah, Setungga tidak mampu mengatasi
kemerosotan politik dalam negeri. Raja-raja sesudah Aurangzeb mengawali kemunduran dan
kehancuran Kerajaan Mughal. Bahadur Syah menggantikan kedudukan Aurangzeb. Lima tahun
kemudian terjadi perebutan kekuasaan antara putra-putra Bahadur Syah. Jehandar dimenangkan
dalam persaingan tersebut dan sekaligus dinobatkan sebagai raja Mughal oleh Jenderal Zulfigar
Khan, meskipun Jehandar adalah yang paling lemah di antara putra Bahadur. Penobatan ini tentang
oleh Muhammad Fahrukhsiyar, keponakannya sendiri. Dalam pertempuran yang terjadi pada tahun
1713 M, Fahrukhssyar keluar sebagai bemenang. Ia menduduki tahta kerajaan sampai pada tahun
1719 M. Sang raja meninggal terbunuh oleh komplotan Sayyid Husein All dan Sayyid Hasan Ali.
Keduanya kemudian mengangkat Muhammad Syah (1719-1748 M) Ia kemudian dipecat dan diusir
oleh suku Asyfar di bawah pimpinan Madzir Syah. Tampilinya sejumlah penguasa lemah bersamaan
dengan terjadinya perebutan kekuasaan Ini selain memperlemah kerajaan, juga membuat
pemerintahan pusat tidak terurus secara baik. Akibatnya, pemerintahan daerah berupaya untuk
melepaskan loyalitas dan Intangritasnya terhadap pemerintahan pusat.

Pada masa pemerintahan Syah Alam (1760-1806 M), Kerajaan Mughal Onerang oleh pasukan
Afghanistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Durrani. Kekalahan Mughal dari serangan ini berakibat
jatuhnya Mughal dalam kekuasaan Afghan. Syah Alam tetap diizinkan berkuasa di Delhi dengan
jabatan sebagai sultan.

Akbar II (1806-1837 M) pengganti Syah Alam, memberikan konmey kepada EIC The Bntish (East India
Company) untuk mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang dinginkan oleh pihak
Ingym, dengan syarat bahwa pihak perusahaan Inggris harus menjamin penghidupan raja dan
keluarga istana. Kehadiran EIC menjadi awa masuknya pengaruh Inggris di India.

Bahadur Syah (1837-1858 M), pengganti Akbar II, menentang Isi perjanjian yang telah disepakati
oleh ayahnya. Hal ini menimbulkan konfik antara Bahadur Syah dengan pihak Inggris. Bahadur Syah,
raja terakhw Kerajaan Mughal diusir dari istana pada tahun (1885 M). Dengan dem kian berakhirlah
kekuasaan kerajaan Islam Mughal di India.

Produk Peradaban yang Dihasilkan

1. Bidang Keilmuan

Kemajuan di bidang keilmuan yang sangat menonjol pada masa Aurangzeb antara lain: munculnya
seorang sejarawan yang bernama Abu Fadzel dengan karyanya Akhbar Nameh dan Aini Akhbar yang
memaparkan sejarah kerajaan Mughal berdasarkan figur pemimpinnya .

Di bidang kedokteran, Dara Sukhuh mengarang buku kedokteran. Yang merupakan ensiklopedi
medis. Ia juga dikenal sebagai seorang sufi pengikut Vedanta. Ilmu medis Islam terus berkembang di
India sepanjang abad 12 H atau 18 M ditandai penemuan skala kedokteran yang dibuat oleh
Muhammad Akbarsyah al Zani dari Shiraz. Medis India Islam merupakan ilmu medis dengan
pendekatan filosofi Islam (pendekatan kepada Allah) hidup dan berkembang serta bersaing dengan
ilmu medis modern Eropa.

Karya yang tidak boleh dilupakan di antaranya hasil karya Aurangzeb, putra Syah Jehan, ialah
pembukuan hukum Islam bidang mu'amalat. Usaha kodifikasi ini dikenal dengan nama "“Ahkam
Alam Giriyal!" menurut gelaran yang dipakainya.

2. Bidang Politik dan Administrasi Pemerintahan


Beberapa kemajuan yang sebagai produk peradaban di bidang politik dan administrasi pemerintahan
di antaranya:

a. Perluasan (ekspansi) wilayah dan konsolidasi kekuatan yang berlangsung sejak


kepemimpinan Akbar hingga masa pemerintahan Aurangzeb.
b. Pembagian wilayah menjadi beberapa pemenntahan daerah yang dwegang oleh seorang
Span Saker (kepala komandan), sedang subdkstrik dipegang oleh Anyar (komandan)
c. Akbar menjalankan politik toleransi universal (sulakhu), yang menempatkan semua
rakyat India secara sama dan tdak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama.
d. Pada masa Akbar, terbentuk landasan Institusional dan geografis yang dijalankan para
elit militer dan politik yang pada umumnya berduri Gan pembesar-pembesar Afghan,
Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa di samping sebagai seorang panglima
tentara juga sebagai pemimpin jihad.
e. Para pejabat diberi jagw, yaitu sebidang tanah yang diperuntukkan bagi pejabat yang
sedang berkuasa dan dirotasi secara berkala. Dengan demikian tanah yang
Diperuntukkan tersebut jarang sekali menjadi hak milik pejabat, kecuali hanya hak pakai.
f. Pembagian wilayah Imperium menjadi sejumlah prominsi dan distnk dikomandani dan
dikelola oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan pengumpulan pajak dan
untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.

3. Bidang Ekonomi Beberapa kemajuan dalam bidang ekonomi di antaranya:

a. Terbentuknya sistem pinjaman bagi kegiatan usaha pertanian.

b. Terbentuk sistem pemerintahan lokal pada tiap kampung bernama mugaddam atau patel dengan
tugas pokok mengumpulkan hasil pertanian dan melindungi petam dan kedudukannya dapat
diwariskan.

c. Sistem pengumpulan pajak pada beberapa provinsi utama dipercayakan kepada jagirdar,
sedangkan di tingkat subdistnk administrasi lokal dipercayakan kepada seorang ganungo, yang
menjaga jumlah pajak lokal dan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen jagirdar, dan
seorang chaudhuri, yang mengumpulkan dana (uang pajak) dan zamindar.

d. Telah terbentuk konsesi perdagangan dengan The British East India Company (EIC)Perusahaan
Inggris India Timur untuk menjalankan usaha perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka
mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku suterg sendawa, mila dan rempah dan
mengimpor perak dan jenis logam lannya dalam jumlah yang besar.

4. Bidang Agama

Beberapa kemajuan dalam bidang keagamaan di antaranya:

a. Pada masa Akbar, diproklamasikan cara baru dalam beragama, yat, konsep Din-i-llahi. Atas
kebijakan ini, Akbar mendapat kritik dan dituduh membuat agama baru. Pada prakteknya, Din-/-Ilahi
bukan sebuah ajaran tentang agama Islam, melainkan konsepsi Upaya mempersatukan umat-umat
beragama di India. Konsepy tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan dengan
Simbol-simbol agama. (Umar Asasuddin Sokah, seorang peneliti dan Guru Besar di Fakultas Adab UIN
Sunan Kalijaga Yogyakart menyamakan konsepsi Din-/-Ilahi dengan Pancasila di Indonesia).

b. Ajaran Isiam tentang egaliter dan peng-kasta-an masyarakat India merupakan faktor pendukung
pengembangan Islam di India, khususnya di daerah Bengal, yang kebanyakan dihuni oleh kasta
rendah.
c. Pengaruh Persia sangat kuat. Itu terlihat dengan digunakanya bahasa Persia menjadi bahasa resmi
Dinasti Mughal dan bahasa dakwah. Oleh sebab itu, percampuran budaya Persia, India dan Islam
melahirkan budaya Islam India yang dikembangkan okh Dinasti Mughal.

d. Sebelum Dinasti Mughal, muslim India adalah penganut Sui fanatik, tapi penguasa Mughal
memberi tempat bagi Syi'ah untuk mengembangkan pengaruhnya.

e. Terbentuk lembaga keagamaan berdasarkan mazhab figih, thangat Sufi, persekutuan terhadap
ajaran Syaikh, ulama, dan wali indmdud. Mereka terdiri dari warga Sunni dan Syit.

f. Pada masa Aurangzeb berhasil dilaksanakan kodifikasi hukum Isam yang dinamakan "Fattawa Alam
Giri”, Kodifikasi ini terutamd ditujukan untuk meluruskan dan menjaga syari'at Islam yang nyarb
kacau akibat politik Sulakhul dan Din-/ Ilahi.

5. Bidang Seni dan Budaya

Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan budaya juga berkembang. Karya seni
yang menonjol adalah karya sat? gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun yang
berbahasa India Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan karya seni terbesar
yang dicapa kerajaan Mughal adalah karya-karya Srsitektur yang indah dan mengagumkan.

Di antara peninggalan Dinasti Mughai, terdapat menara Qutub Minar (1199 MM), Maspd Jami
Quwwatul Islam (1197 M), makam Iltutmish (1235 M), benteng Alai Darwaza (1305 M), Masjid Khid
(1375 M), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-155S M). Di kota Hvderabad,
terdapat empat menara benteng Char Minar (1591 M). Di kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami
Atala (1405 M). Taman-taman kreasi Mughal menonjolkan gaya campuran yang harmonis antara
Asia Tengah, Persia, Twnur Tengah, dan lokal. Pada masa Akbar dibangun istana Fapkur Sikri di Sikri,
vila dan masjd-masjid yang Indah.Pada masa Syah Jehan dibangun masjid yang berlapiskan mutiara
dan Taynahal di Agra, Masjd Raya Delhi, dan Istana Indah Dilghare.

Dalam bidang karya seni dan budaya yang sudah dihasilkan kerajaan Mughal antara lam karya sastra
tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi,
seorang penyaw istana. Abu Fadhil menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang bensi sejarah
Mughal dan pemimpinnya.

Sebab Kamajuan dan Kemundurannya

Tidaklah berlebihan jika dinyatakan bahwa faktor utama kejayaan yang membawa kemajuan Dinasti
Mughal di India adalah ide-ide pemimpin yang cemerlang yang didukung dengan sistem mulitensuk
dalam mengembangkan dan mempertahankan kekuasaan. Walaupun dipandang sangat kontroversi
gagasan “sulakhul” (toleransi universal) dan Din Ilahi (pembentukan Agama Dunia), yang digagas
Akbar cukup memberi andil dalam menaptakan kamajuan Dinasti Mughal. Demikian pula
pendekatan militeristik yang djalankan Akbar telah membawa Dinasti Mughat menjadi penguasa
yang sangat berpengaruh dan wilayah kekuasaan yang sangat luas. Wilayah kekuasaan luas pada
gilirannya berdampak pada kemajuan bidang ekonomi dan politik. Dalam situasi dan kondisi
demikian maka kemajuan ilmu pengetahuan menjadi hal yang sangat wajar diwujudkan. Pengaruh
peradaban Persia yang berakuiturasi dengan peradaban India turut serta dalam pendptaan
kemajuan seni-budaya dan arsitektur yang manifestasikan dalam berbagai karya seni dan karya
bangunan monumenal.
Sebaliknya kemunduran dan keruntuhan Dinasti Mughal secara garis besar Gapat dikategori dalam
dua faktor besar, yaitu faktor internal dan faktor termal. Secara intemal kemunduran ditunjukkan
dengan karakteristik pemimpin yang lemah dan konflik perebutan kekuasan di kalangan keluarga
Keturunan Babur hampir semuanya mem iiki watak yang keran dan ambisius, sebagaimana nenek
moyang mereka yaitu Timur Lenk.

Ketika Jehangir menggantikan Abbas I, penentangan datang dan saudaranya, Khusraw. Demikian
pula saat Syah Jehan menggantikan Jehangir, giliran ibu tiri beliau yang menentang karena
menginginkan anaknya yaitu Khurram, menggantikan Jehangir. Saat-saat Syah Jehan mendekati
ajalnya, anak-anak Syah Jehan di antaranya Aurangzeb, Dara Sigah, Shujah, dan Murad Bakhs saling
berebut kekuasaan, Iwngga menyebabkan perang saudara yang berkepanjangan. Sepeninggal
Aurangzeb pada 1707 M, generasi pemimpm selanjutanya sangat leman. Keadaan demikian telah
membawa krisis politik dan ekonomi dinasa Mughal.

Kemunduran politik dan ekonomi Dinasti Mughal telah memberi angn Segar untuk kekuatan dan
bangsa luar untuk menjatuhkan, sekaligus menguasai jalur perdagangan. Serangan ini mulanya
dilakukan oleh kerajaan Safawi di Persia yang memperebutkan wilayah Oandahar. Pada 1622 M,
daerah ini berhasil dikuasai oleh Safawi. Pada 1739 M, Nadir Syah dari Safawi menyerbu Mughal
dengan alasan bahwa Mughal tdak mau menerima duta bangsa yang dikirim olehnya. Lalu disusul
ketegangan dengan Afgaristan pada masa pemerintahan Muhammad Syah, kerajaan Mughal
mendapat serangan dari suku Afgan yang dipimpm oleh Ahmad Syah. Pada 1748 M Ahmad Syah
berhasil menguasai Lahore. Pada Pemerintahan Syah Alam (1760-1806 M) Dinasti Mughal diserang
oleh pasukan Afganistan yang dipimpin oleh Ahmad Khan Turanni yang berakibat jatuhnya Mughal
ke dalam kekuasaan Afgan.

Pemberontakan Hindu juga turut Mmemperkeruh suasana. Hindu yang merupakan mayoritas di
India, tidak senang menjadi warga kelas dua dibandingkan Islam yang menjadi warga kelas satu
padahal lahnya minoritas. Ini menimbulkan banyak sekali pemberontakan yang, me repot kerajaan
Mughal.

Ketika kerajaan Mughal dalam keadaan lemah, Inggris semakin kuat, tidak saja dalam perdagangan,
tapi juga dalam bentuk politik dengan dibentuknya EIC (77e East India Cornpany). Militer Inggris
berhasi Menekan Syah Alam sehingga melepaskan wilayah Kuth, Bengal, dan Onsa kepada Inggris.
Selanjutnya Sultan Akbar II (1806-1837 M), pengganti ayahnya memberikan konsensi pada EIC untuk
mengembangkan perdagangan di India sebagaimana yang diinginkan pihak Inggris dengan Syarat
perusahaan Inggns menjamin kehidupan raja dan pihak istana. Berbeda dengan ayahnya, Bahadur
Syakh menentang isi perjanjian yang telah disepakati, sehingga menimbulkan konflik antara Bahadur
Syakn dengan pihak Inggris yang mengakibatkan keresahan dan kesulitan bagi

Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung keras, membuat rakyat Mughal yang Muslim
maupun Hindu, bersama-sama mengadakan pemberontakan. Pensttwa pemberontakan
menimbulkan kemarahan Inggris dengan memporak-porandakan wilayah Mughal. Masjid dan candi
menjadi sasaran penghancuran. Bahadur sendiri diusir dari istana pada tahun 1858 M. Sejak saat itu
berakhirlah kekuasaan kerajaan Mughal di Inda dan digantikan oleh imperialisme Inggris.

Terbentuknya Negara Pakistan dan Bangladesh

1. Pakistan
Pada awalnya, wilayah Pakistan merupakan wilayah India. Pakistan (Islamic Republic of Pakstan)
memisahkan diri dari India dan mengumumkan kemerdekaannya pada 14 Agustus 1947.

Kelahiran Pakistan tidak terlepas dari dari sejarah panjang muslim di India, terutama yang
ditunjukkan oleh kejayaan masa Dinasti Mughal. Sebagian wilayah Pakistan sekarang, selama masa
penjajahan Inggris pada akhir abad ke-18, dikuasai oleh kaum Muslimin. Bersamaan dengan
bangkitnya perjuangan rakyat India melawan penjajahan Inggris, pada tahun 1906 M terbentuk
partai "Liga Muslim” yang Giketuai Muhammad Ali Jinah dan bertujuan untuk membentuk
pemerintahan Islami. Secara bertahap Partai ini mampu menarik kekuatan kaum Muslim dan
akhirnya terbentuklah negara Pakistan. Di awal kemerdekaan, Palustan terdwi dari dua wilayah yang
terpisah, yaitu timur dan barat India. Paksstan memiliki luas wilayah lebih dari 803 nmbu kilometer
persegi dan berbatasan dengan Iran, India, Afganistan dan China. Sejak 1947 M hingga 1956 M,
Pakistan menjadi dominan di Common Wealth of Nation. Negara republik pun dxdeklarasikan pada
tahun 1956 M dan kekuasaan dialihkan pada Ayub Khan (1958 M - 1969 M), yang menjabat menjadi
presiden saat kondisi yang tidak stabil.

Di bawah Jenderal Ayub Khan dimulailah suatu sistem pemerintahan preudensil dengan badan
esekutif yang kuat. Penerapan sistem preudensil tersebut, didasarkan atas UUD 1962 yang berlaku
sampai tahun 1969. Menurut UUD tersebut, badan eksekutif terdiri atas presiden yang beragama
siam beserta materi-materi yang tidak boleh merangkap anggota kegislatf, Sistem pemerintahan
presidensil di Pakstan hanya berlangsung 1962 - 1969, sekarang negera tersebut kembak ke sstem
parlementer kabinet.

2. Bangladesh

Bangladesh memiliki sejarah yang panjang. Negara ini pernah menjadi bagian dari India, menjadi
bagian dari negara Pakistan dan akhirnya berdiri sendiri dengan nama negara Bangiadesh.
Bangladesh diduduk oleh hampr 90 persen rakyat beragama Islam dan menjadi negara kedua
penganut Islam terbanyak. Namun, Bangladesh juga tergolong dalam daftar negara termiskin di
dunia.

Tahun 1950-an ketegangan timbul antara Pakistan Timur dan Pakistan Barat yang menguasai
kelompok militer dan pegawai sipil. Perpecahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di
antaranya :

a. Faktor Geografis

Ditinjau secara geografis letak antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur sangat berjauhan dan
jaraknya hingga ribuan mil, sehingga komunikasi antara Pakistan Barat dengan Pakistan Timur sulit
untuk dilakukan.

b. Faktor Politik

Setelah pembunuhan perdana menteri pertama Pakistan, Liaguat Al Khan, padatahun 1951,
kekuataan politik mulai dipusatkan pada presiden Pakistan, dan kadang-kadang militer. Pakistan
Timur menyadari jika salah satu dari mereka, seperti Khawaja Nazimuddin, Muhammad Ali Bogra,
atau Huseyn Shaheed Suhrawardy, terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan, dengan cepat mereka
akan dijatuhkan oleh Pakistan Barat. Kediktatoran militer Ayub Khan (27 Oktober 1958 — 25 Maret
1969) dan Yahya Khan (25 Maret 1969 — 20 Desember 1971), yang keduanya berasal dan Pakistan
Barat, hanya meningkatkan perasaan seperti itu. Keadaan demikian mendorong tampilnya seorang
pemimpin dari partai uga Awami yang mempunyai kesempatan baik untuk memenangkan pemilihan
umum pada tahun 1970, namun kemenangan tersebut menimbulkan pro dan kontra karena dengan
kemenangan Partai uga Awami menuntut kemerdekaan Pakistan Timur.

c. Faktor Ketidakseimbangan Militer

Faktor penempatan militer yang tidak seimbang antara Pakistan Timur dan Pakistan Barat
disebabkan hanya divisi infanteri 8 Pakistan Timur. Selan itu juga ketidakadilan pembagian bia
pengembangan militer untuk Perang India-Pakistan 1965 mem pecahnya Pakistan.

d. Faktor Bahasa

Perbedaan penggunaan bahasa “Urdu” sebagai bahasa nasional dan masyarakat Pakistan Barat,
sementara Pakistan Timur menggunakan bahasa Bengali turut andil dalam perpecahan Pakistan.

e. Faktor Ekonomi

Kesenjangan pembangunan ekonomi antara Pakistan Barat dengan Pakistan Timur pun telah
melahirkan benih-benih perpecahan. Pemusatan sentra industri, pusat perdagangan, pusat
pemenntahan dan sarana perhubungan di Cakcutta India semakin menguatkan keinginan Pakistan
Timur untuk memisahkan diri dari Pakistan Barat.

Keadaan demikian memuncak pada saat peristiwa kekerasaan yang dilakukan tentara Pakistan Barat
pada 25 Maret 1971, membuat marah orang Bengali dan semakin memperkuat keinginan pemisahan
diri dari Pakistan. Puncak kemarahan tersebut telah mendorong Sheikh Mujibur Rahman
menandatangani deklarasi resmi yang berisi:

Hari Ini, Bangladesh adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Pada Kamis malam, Angkatan Darat
Paksstan Barat liba-oba menyerang barak polisi di Razarbagh dan markas EPR di Pilkhana, Dhaka.
Banyak rakyat tak berdosa dan tak bersenjata dibunuh di kota Dhaka dan tempat lainnya di
Bangladesh. Pecahnya kekerasan antara EP.R. dan Polisi dalam satu tangan dan Angkatan Darat
Pakistan di tangan lamnya, sedang terjadi. Rakyat Benggala bertempur melawan musuh dengan
keberanian besar untuk kemerdekaan Bangladesh. Sernoga Allah membantu kita bertempur wntuk
kebebasan.

Tanggal 26 Maret 1971 secara resmi adalah Hari Kemerdekaan Bangladesh. Pada bulan Juli 1971,
Perdana Menteri India, Indira Gandhi secara terbuka menyebut bekas Pakistan Timur sebagai
Bangladesh.

Saat Itu Syeikh Mujibbur Rachman diangkat sebagai presiden Bangladesh. Lelaki yang dijuluki
sebagai bapak kebangsaan Bangladesh banyak mengalami kepahitan di masa hidupnya. Dalam masa
pemerintahannya Mujibbur Rachman berusaha mengatasi berbagai tantangan, seperti memberantas
korupsi, memperbaiki perekonomian, memperbaiki taraf hidup negara Bangladesh dari kemuskinan.
Namun ternyata bukan itu saja yang harus diperbaharui. Kemelut dalam angkatan bersenjata ikut
memperkeruh suasana. Mujibbur Rachman tidak memasukan angkatan bersenjata dalam
pemerintahannya, melaimkan hanya sebagai alat keamanan negara.

Masalah pemerintahan ditangani oleh kelompok-kelompok sipil. Dengan adanya perbedaan ini,
angkatan bersenjata tidak puas merasa dinomorduakan, sehingga menimbulkan kudeta. Presiden
Mujibur Rachman terbunuh beserta beberapa anggota keluarganya, empat tahun setelah merdeka.

Bangladesh memilki jumlah penduduk terbesar kedelapan di dunia dan merupakan salah satu negara
terpadat di dunia dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Namun pendapatan perkapita Bangladesh
telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1975 dan tingkat kemiskinan turun 20% sejak awal tahun
1990-an. Negara ini dimasukkan sebagai salah satu bagian dari “Next Eleven”. Ibu kota Dhaka dan
wilayah urban lainnya menjadi penggerak utama dibalik pertumbuhan ini. Secara geografis, negara
ini beradad di Delta Gangga-Brahmaputra yang subur. Bangladesh mengalami banjir muson dan
siklon tahunan.

También podría gustarte