0 calificaciones0% encontró este documento útil (0 votos)
18 vistas12 páginas
El documento describe un caso de mafia de tierras que involucra a Nirina Zubir. Su ex asistente personal, junto con su esposo y tres funcionarios de registro de tierras, falsificaron documentos para cambiar el nombre de los propietarios de seis certificados de tierra que pertenecían a la familia de Nirina, poniéndolos a nombre del asistente y su esposo. Esto causó una pérdida de 17 millones a Nirina. La patología de la burocracia jugó un papel al permitir que
El documento describe un caso de mafia de tierras que involucra a Nirina Zubir. Su ex asistente personal, junto con su esposo y tres funcionarios de registro de tierras, falsificaron documentos para cambiar el nombre de los propietarios de seis certificados de tierra que pertenecían a la familia de Nirina, poniéndolos a nombre del asistente y su esposo. Esto causó una pérdida de 17 millones a Nirina. La patología de la burocracia jugó un papel al permitir que
El documento describe un caso de mafia de tierras que involucra a Nirina Zubir. Su ex asistente personal, junto con su esposo y tres funcionarios de registro de tierras, falsificaron documentos para cambiar el nombre de los propietarios de seis certificados de tierra que pertenecían a la familia de Nirina, poniéndolos a nombre del asistente y su esposo. Esto causó una pérdida de 17 millones a Nirina. La patología de la burocracia jugó un papel al permitir que
WHAT Kasus Mafia Tanah dialami Nirina Zubir yang dilakukan oleh mantan ARTnya WHY Nirina Zubir menjadi korban kasus mafia tanah yang dilakukan oleh mantan ARTnya beserta suaminya dan 3 Pejabat Pembuat Akta Tanah atau PPAT . Riris Kusmita (ARTnya) menyalahgunakan kepercayaan ibunda Nirina Zubir, alih membantu untuk mengurus aset yang berupa surat tanah. Namun, surat tersebut disalahgunakan dengan mengubah nama kepemilikannya menjadi nama ART dan Suaminya. WHY Aksinya ini dilancarkan dengan adanya bantuan dari pegawai Badan Pertanahan Nasional atau BPN. Riri Khasmita menggelapkan enam sertifikat yang berupa dua sertifikat tanah kosong, dan empat sertifikat tanah dan bangunan yang sudah diagunkan ke bank. Dari 6 sertifikat tanah ( 2 dijual & 4 digadaikan ke Bank). Dalam kasus ini Nirina Zubir mengalami kerugian sebesar 17m. HOW Berdasarkan keterangan Nirina, kasus tersebut bermula ketika ibu kandung Nirina memperkerjakan seorang asisten pribadi dirumahnya yang sangat dipercayai selama bertahun-tahun. Karena sangat mempercai pelaku, ibunda Nirina tidak pernah terpikirkan bahwa pelaku akan melakukan hal yang tidak diinginkan. Bahka letak 6 sertifikat tanah aset milik keluarga Nirina dengan 3 aset atas nama ibunda Nirina 2 aset kakak Nirina dan 1 aset milik Nirina sendiri,diketahui oleh pelaku. HOW Setelah kasus nya masuk ke dalam ranah hukum untuk diproses secara hukum, diketahui bahwa semua data –data milik Nirina, ibunda dan kakanya seperti KTP dan dokumen lainnya telah dipalsukan oleh pelaku untuk proses pengalihan 6 sertifkat menjadi atas nama pelaku dan suami pelaku. HOW Bahkan tanda tangan yang ada di dalam berkas-berkas setelah dilakukan uji kecocokan di labfor Kepolisian semuanya merupakan tanda tangan yang telah dipalsukan. Sehingga semua berkas termasuk Akta Jual Beli (AJB) yang juga dibuat dan dikeluarkan oleh PPAT terkait juga diduga dipalsukan. KESIMPULAN Dari kasus Nirina Zubir, kita dapat mengetahui bahwa mafia tanah tidak hanya bekerja sendiri untuk bisa melancarkan aksinya. Mereka juga dibantu oleh oknum-oknum terkait yang masih relevan dengan kepentingan dari mafia tanah tersebut. Patologi birokrasi sangat cocok untuk menggambarkan akar masalah dalam kasus mafia tanah yang dialami Nirina Zubir. PPAT seharusnya melakukan pelayanan publik kepada masyarakat secara adil, jujur, dan transparan. Tetapi dalam kasus ini PPAT menyalahgunakan wewenang serta tidak bertanggungjawab yang turut serta membantu pelaku mafia tanah untuk membuat segala akta yang dibutuhkan serta mengesahkan dokumen-dokumen persyaratan yang digunakan oleh para mafia tanah untuk mengurus surat tanah pada Kantor Pertanahan. KESIMPULAN Tindakan ini tidak dapat dibenarkan secara hukum. Mengacu pada pasal 28 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hasil amandemendijelaskan, setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang- wenang oleh siapapun. Question Time