0 calificaciones0% encontró este documento útil (0 votos)
34 vistas22 páginas
Este documento narra una historia de la corte real del reino de Kediri en Java. Resume en tres oraciones:
La princesa Dewi Songgo Langit pone condiciones difíciles para casarse, incluyendo una presentación única y 144 caballos gemelos. Dos reyes aceptan el desafío, pero el Rey Singo Barong de Lodaya envía espías para sabotear los esfuerzos del Rey Klono Sewandono de Bantarangin. Una lucha se desarrolla entre los dos reyes para cumplir con los tér
Este documento narra una historia de la corte real del reino de Kediri en Java. Resume en tres oraciones:
La princesa Dewi Songgo Langit pone condiciones difíciles para casarse, incluyendo una presentación única y 144 caballos gemelos. Dos reyes aceptan el desafío, pero el Rey Singo Barong de Lodaya envía espías para sabotear los esfuerzos del Rey Klono Sewandono de Bantarangin. Una lucha se desarrolla entre los dos reyes para cumplir con los tér
Este documento narra una historia de la corte real del reino de Kediri en Java. Resume en tres oraciones:
La princesa Dewi Songgo Langit pone condiciones difíciles para casarse, incluyendo una presentación única y 144 caballos gemelos. Dos reyes aceptan el desafío, pero el Rey Singo Barong de Lodaya envía espías para sabotear los esfuerzos del Rey Klono Sewandono de Bantarangin. Una lucha se desarrolla entre los dos reyes para cumplir con los tér
• TARI CUNDUK MENUR (LOLITA,DKK) • Dikisahkan dahulu kala di kerajaan Kediri hidup lah seorang raja dan putri nya bernama Dewi songgo langit.sepeninggal permaisuri, sang raja termenung memikirkan kondisi kerajaan di masa depan hingga tercetus ide ingin menjodohkan putrinya dengan kerajaan lain,lalu sang raja pun memanggil putrinya. • Raja : Putriku, Songgolangit……ada beberapa hal yang ingin ayahanda bicarakan…. • Dewi : semoga kejayaan dan kemakmuran selalu di limpahkan di kerajaan kediri.Baik ayahanda, kiranya hal apakah yang ingin ayahanda bicarakan? • Raja : Hmmm..Pergi ke pasar di Palembang, Berhenti di jalan bertemu kawan, Macam mana hati ayah tidak bimbang, Melihat engkau tidak memiliki pasangan…. • Dewi : Apa kiranya maksut ayahanda? • Raja: Usia ayah sudah tidak muda lagi nak, kerajaan ini membutuhkan seorang penerus untuk menjaga rakyatnya, termenung hati ini, bagaimana jika engkau ayah jodohkan dengan para pangeran di kerajaan lain. • Raja: “aku tidak akan memaksamu, hanya saja segeralah mengambil keputusan” ADEGAN 1 (kerajaan kediri) • Akan tetapi sang dewi hanya tertunduk diam. Diapun meminta izin untuk melakukan tapa brata selama 3 hari 3 malam agar memperoleh jawaban yang tepat. • Dewi :Hmm...sebelum itu izinkan aku menjawab pantun ayahanda terlebih dahulu • RAJA KEDIRI:Silahkan putriku • Dewi: jalan jalan ke kota medan • pergi ke danau melihat angsa • izinkan aku mencari jawaban • dengan melakukan tapa brata • Raja : baiklah putriku, aku izinkan engkau melakukan tapa brata tersebut • Dewi:terimakasih ayahanda • Raja kediri:Sama sama putriku, sekarang pergilah melakukan tapa brata • Dewi :Iyaa ayahanda • Beberapa hari setelah mendapat jawaban Dewi Songgo Langit menghadap sang raja Kediri. Lalu mengutarakan sebuah syarat. • Dewi : ayahanda, ananda telah mendapatkan pencerahan, saya bersedia menikah tetapi dengan syarat memenangkan sayembara • RAJA KEDIRI : “kira-kira ,apa syarat dari sayembara itu putriku?” • DEWI : “mereka yang akan melamarku harus membawa suguhan pementasan yang belum pernah ada di negeri ini, selain itu calon pelamar harus di iringi oleh 144 kuda kembar dan seekor binatang berkepala dua” • RAJA KEDIRI : “sungguh berat syaratmu itu putriku, tetapi ayahanda akan mengusahakannya untukmu. ADEGAN 1 (kerajaan kediri) • Bagi sang raja. syarat yang diajukan putrinya amatlah berat dan hampir mustahil. Dikarenakan harus menghadirkan binatang berkepala dua. Namun mau tidak mau raja Kediri mengumumkannya dalam sebuah sayembara. • RAJA KEDIRI : “PRAJURITT!!, kita akan melakukan sayembara untuk mencari pasangan putriku dewi songgo langit,umumkan kepada warga bahwa mereka yang akan melamar putriku dewi songgo langit, harus membawa suguhan pementasan yang belum pernah ada di negeri ini, serta membawa 144 ekor kuda kembar dan seekor binatang berkepala dua” • PRAJURIT : “baik raja” Adegan 2 (Alun-alun kerajaan) • PRAJURIT : “PENGUMUMAN 3x, Wahai rakyat kerajaan kediri berkumpulah di alun"kerajaan sekarang juga raja kediri akan mengadakan sayembara untuk menjadi pasangan putri dewi songgo langit, dengan persyaratan suguhan pementasan yang belum pernah ada di negeri ini, membawa 144 kuda kembar dan binatang berkepala dua, siapa saja boleh mengikuti sayembara ini, tidak peduli para pangeran, putra bangsawan atau rakyat jelata” • WARGA • dafa k : wah ini sungguh permintaan yang sangat sulit sekali teman-teman • dafa z : benar sekali teman-teman, mana ada hewan berkepala dua di dunia ini • rafi : apalagi tidak mungkin juga ada kuda kembar sebanyak itu teman teman • rafiq : benar teman-teman, kita tidak akan mampu memenuhi permintaan itu • rangga : daripada kita pusing, bagaimana kalau kita joget aja okay (musik) Adegan 3 (kerajaan kediri) • Kabar itu pun kemudian tersebar dan banyak orang mengundurkan diri karena tidak sanggup memenuhi syarat tersebut dan mustahil untuk dilakukan. Akan tetapi ada dua orang raja yang menyanggupi syarat tersebut. Mereka adalah raja Singo Barong dari kerajan Lodaya. Dan raja Klono Sewandono dari kerjaan Bantarangin di daerah Wengker. • Raja Kediri:Apakah tujuan kalian datang kemari? • Patih bujang ganong:Saya adalah bujang ganong yang di utus oleh raja klono sewandoro dari kerajaan bantarangin untuk melamar Putri Dewi songgo langit • Patih iderkolo:Saya adalah patih iderkolo dari kerajaan lodaya yang di utus oleh raja Singo Barong untuk melamar Putri Dewi songgo langit • Raja kediri:Apakah raja kalian menyanggupi syarat syarat yang diinginkan oleh anakku? • Patih bujang ganong:Raja saya pasti sanggup memenuhi syarat tersebut yang mulia • Patih iderkolo:Raja saya juga sanggup! • Raja kediri:Baiklah saya tunggu salah satu raja kalian untuk melamar putriku, sekarang pergilah ke kerajaan kalian masing masing • Patih bujang ganong & iderkolo:Baik raja Adegan 4 (Kerajaan Lodaya) • Raja Singo Barong adalah seorang manusia setengah harimau, bulu lebatnya penuh dengan kutu sehingga harus memelihara seekor burung merak untuk mematuki kutu kutu tersebut. Dia juga sering berlaku kejam kepada rakyatnya yang dianggap membangkang dengan memberikan hukuman mati tanpa ada pembelaan diri. • RAJA SINGO BARONG : “patih, bunuh dia, HAHAHA” • WARGA galih : “tolonggg!” (music(terangkanlah)) • RAJA SINGO BARONG:HAHAHA!!, Sekarang bawa dia keluar • Patih iderkolo:Baik raja • TARI SRIKANDI (REVIO DKK) • Sedangkan untuk urusan asmara belum ada perempuan yang pantas menjadi permaisuri kecuali Dewi Songgo Langit. Untuk mewujudkan hal tersebut, raja Singo Barong segera memerintahkan para bawahannya untuk mencari kuda kembar dan seekor binatang berkepala dua keseluruh pelosok negeri dia juga mengerahkan para seniman untuk menciptakan sebuah pertunjukan baru yang menarik • RAJA SINGO BARONG : “ARGHH PERGI!!” tidak ada yang pantas menjadi permaisuriku kecuali dewi songgo langit” • RAJA SINGO BARONG : “prajurit!, segeralah mencari 144 ekor kuda kembar dan binatang berkepala dua keseluruh pelosok negeri agar bisa memenuhi syarat dari sayembara itu dan mendapatkan dewi songgo langit” • PRAJURIT : “baiklah raja” • RAJA SINGO BARONG : “seniman, ciptakaan sebuah pertunjukan baru yang menarik dan belum pernah ada di negeri ini!” • SENIMAN : “baik raja, kami akan mengusahakannya” Adegan 5 (Kerajaan Lodaya) • Berjalannya waktu, ternyata raja Singo Barong belum mampu mengumpulkan syarat yang diajukan para sayembara Dewi Songgo Langit. Hal ini membuatnya gusar. Dia tau bahwa ada orang lain yang juga ingin mendapatkan Dewi Songgo Langit. Maka dia memerintahkan patih Iderkolo untuk mengirim prajurit agar ke Bantarangin dengan tujuan memata-matai raja Klono Sewandono. • PATIH IDERKOLO : “maaf raja, kami tidak bisa menemukan 144 ekor kuda kembar dan seekor binatang berkepala dua, dan seniman juga tidak sanggup menciptakan sebuah pertunjukan yang belum pernah ada di negeri ini, persyaratan dewi songgo langit ini amatlah berat dan hampir mustahil raja, tetapi masih ada 1 orang yang sanggup memenuhi persyaratan tersebut yaitu adalah raja klono sewandono dari kerajaan bantarangin yang ingin mendapatkan dewi songgo langit” • RAJA SINGO BARONG : “PATIH IDERKOLO!!, perintahkan prajurit agar pergi ke bantarangin untuk memata matai raja klono sewandono” • PATIH IDERKOLO : “baik raja” • Setelah patih iderkolo pergi, ia pun memanggil prajuritnya • PATIH IDERKOLO : “prajurit, raja singo barong memerintahkan kita pergi kebantarangin untuk memata matai raja klono sewandono” • PRAJURIT : “baik patih iderkolo” Adegan 5 (Kerajaan Lodaya) • Beberapa hari kemudian Iderkolo menghadap raja Singo Barong. Dia melaporkan bahwa raja Klono Sewandono hampir berhasil mengumpulkan semua syarat. • PATIH IDERKOLO : “raja, kami telah memata matai raja klono sewandono dan ia hampir berhasil mengumpulkan semua syarat, hanya binatang berkepala dua saja yang belum di dapat. Tetapi kemungkinan tidak lama lagi akan terpenuhi semua • Mendengar laporan tersebut, raja Singo Barong bangkit dari singgasananya. • RAJA SINGO BARONG : “PATIH IDERKOLO!!, segera engkau siapkan prajurit dengan senjata lengkap kita akan merampas semua syarat yang di peroleh raja klono sewandono • PATIH IDERKOLO:Baik raja Adegan 6 (Kerajaan Bantarangin) • Dilain pihak , raja Klono Sewandono sedang berusaha keras mengumpulkan syarat Dewi Songgo Langit. Dalam tempo yang relatif singkat,dua dari tiga syarat berhasil terpenuhi kecuali hewan berkepala dua. Klono Sewandono kemudian memerintahkan prajuritnya untuk berhenti mencari karena dia sendiri yang akan • mengusahakannya. Raja klono:Prajurit!! Sekarang beritahukan kepada yang lain untuk menghentikan pencarian hewan berkepala dua, biarkan aku sendiri yang akan mengusahakannya • Prajurit:Baik raja • Raja klono:Aku sudah tidak sabar sekali untuk meminang dewi songgo langit, pasti dia begitu cantik dan menawan.Ahh sudahlah..dari pada aku terus memikirkannya lebih baik aku mencari binatang berkepala dua Adegan 6 (Kerajaan Bantarangin) • Tetapi ketika hendak meninggalkan kerajaan. Patih Bujang Ganong datang menghadap dan membawa sebuah laporan • Patih bujang ganong:Raja... • Raja klono:Ada apa bujang ganong? • Patih bujang ganong:Saya ingin melaporkan bahwa salah satu prajurit menemukan seorang mata mata dari kerajaan lodaya dan saat ini masih mengintai di daerah pasar • Raja klono:Hmm..Sekarang kau dan anak buahmu menyamarlah menjadi rakyat biasa, berbaurlah dengan penduduk ditempat - tempat keramian! • Patih bujang ganong:Baik raja, akan segera saya laksanakan Adegan 6 (Kerajaan Bantarangin) • Perkataan itu sudah dimengerti oleh Bujang Ganong. Dia lalu mengumpulkan prajuritnya dan memberikan instruksi untuk menyamar sebagai pedagang. • Patih bujang ganong:Hei prajurit! kemarilah.... • Prajurit:Ada apa bujang ganong? • Patih bujang ganong:Kamu nanya ini ada apa? ni biar aku kasi tau ya.. • Prajurit: Apaan tuh? • Patih bujang ganong:Begini, salah satu prajurit raja klono menemukan seorang mata mata dari kerajaan lodaya yang sepertinya sudah melakukan pengintaian sejak lama aku sudah melaporkannya kepada raja klono ia memerintahkan kalian untuk menyamar sebagai pedagang berbaurlah dengan penduduk setempat, jika kalian sudah menemukan mata mata itu segeralah beritahu kepadaku • Prajurit:Baiklah bujang ganong kami akan melaksanakannya Adegan 7 (Pedesaan/pasar)
• Tanpa berfikir lama, 2 orang prajurit dari kerajaan bantarangin pergi ke
pedesaan. Mereka berkeliling untuk mencari salah satu prajurit lodaya hingga pada saat mereka menyamar menjadi seorang pedagang tampak salah satu prajurit lodaya tersebut sedang mengintai. • Prajurit 1(dava) :Dari gerak gerik nya dia adalah prajurit lodaya, semoga saja dia tidak menyadari bahwa aku adalah prajurit raja klono. Aku harus melaporkannya kepada bujang ganong!
Adegan 7 (Pedesaan/pasar) • Dari hasil penyelidikan ditemukan bahwa ada seorang prajurit Lodaya yang telah lama melakukan penyamaran di Wengker. Prajurit itu kemudian ditangkap dan diintrogasi • Prajurit : Bujang ganong... • Patih bujang ganong: Bagaimana? Apakah kalian sudah menemukan prajurit itu? • Prajurit : Benar bujang ganong kami sudah menemukan prajurit itu • Patih bujang ganong: Baiklah tanpa berfikir lama kita tangkap dan introgasi dia • Prajurit: Baik bujang ganong • (TANGKAP PRAJURIT LODAYA DAN MELAKUKAN INTROGASI) Adegan 7 (Pedesaan/pasar) • MATA MATA : “ampun!!” • PATIH BUJANG GANONG : “koe ngemata matai daerah wengkerkan?, ngakuo! Aku eroh koe ki pelaku” • PATIH BUJANG GANONG : “koe di kongkon sopo mata mata i daerah wengker? • MATA MATA : “aku di kongkon raja singo barong kanggo mata matai daerah wengker” • PATIH BUJANG GANONG : “tujuanmu mata matai daerah wengker opo?” • PRAJURIT KLONO : “sejak kapan awakmu mata matai daerah wengker?” • MATA MATA : “raja singo barong merintahno aku kanggo ngerampas persyaratan seng wes di peroleh raja klono sewandono supoyo raja singo barong iso ngelamar dewi songgo langit • Tetapi ketika proses introgasi belum berakhir prajurit mata-mata itu melakukan bunuh diri. • Patih bujang ganong: ARGHH!! SUDAHLAH. PRAJURIT! BAWA DIA KELUAR! Adegan 7 (kerajaan bantarangin) • Hasil dari introgasi kemudian dilaporkan kepada raja klono sewandono. • Patih bujang ganong: Raja.. • Raja klono: Yaa bujang ganong, bagaimana hasil penyelidikan anak buah mu? • Patih bujang ganong: Saya sudah mengintrogasi mata mata tersebut, ia memberitahukan bahwa raja singo barong memerintahkan ia untuk merampas semua persyaratan yang sudah di dapat oleh engkau untuk melamar dewi songgo langit • Raja klono:" Rupanya Singo Barong akan menggunakan cara licik untuk mendapatkan Dewi Songgo Langit. "Bujang ganong ! Sekarang kau siapkan pasukanmu ! Kita akan menggempur kerajaan Lodaya !" • Patih bujang ganong :Baik raja akan segera saya laksanakan Adegan 8 (kerajaan lodaya) • Sementara itu raja Singo Barong yang menunggu laporan dari mata-matanya mulai gelisah. • Raja singo barong : Iderkolo !! Segeralah engkau ke perbatasan dan jemput mata-mata kita ! • Patih iderkolo : Baiklah raja • Setelah patih Iderkolo pergi. Raja Singo Barong menuju ke taman sari untuk mencari si burung merak karena kepalanya terasa gatal sekali. Sang raja Singo Barong sangat menikmati ketika kutu dikepalanya dipatuki burung merak hingga terlena dalam buaian dan membuatnya tertidur pulas. Bahkan dia tidak menyadari pasukan Bantarangin telah datang menyerbu dan mulai menghancurkan Lodaya (TERTIDUR PULAS) • Raja singo barong : wahh.. nyaman sekali rasanya kepala ku sudah tidak terasa gatal lagi... Adegan 8 (kerajaan lodaya) • Tidak ada yang berani melaporkan kejadian tersebut karena tidak boleh ada satu orang pun yang mengganggunya ketika ditamansari. • Tanpa disadari ternyata dia telah diawasi oleh raja Klono Sewandono. ketika Melihat raja Singo Barong dan seekor burung merak, dalam benak raja klono sewandono membuat seolah-olah tampak seperti hewan berkepala dua. • Raja klono : (ternyata raja singo barong adalah manusia setengah harimau. Tetapi, ada seekor burung merak di atas kepala nya apakah dia memiliki kutu? minimal mandi kek jadi raja.. mana ada seorang putri yang mau menjadi istrinya, untung saja aku lebih tampan sudah pasti aku akan menjadi idaman dewi songgo langit. Sekarang aku hanya perlu untuk menyatukan singo barong dengan burung merak itu) Adegan 8 (kerajaan lodaya) • Ketika penyerbuan telah mendekati istana barulah raja Singo Barong terbangun karena terdengar suara keributan. Dengan amarah karena tidurnya terganggu dia bergegas menuju istana untuk mencari pelakunya. Raja Klono Sewandono pun langsung menghadangnya. Mengetahui bahwa yang membuat keributan adalah Klono Sewandono Singo Barong pun semakin murka yang akhirnya mereka saling beradu kesaktian. Klono Sewandono mengeluarkan pusaka andalannya. Berupa cemeti bernama Pecut Samandiman. • Raja singo barong: ARGHH!!, KAU... MENGGANGGU TIDUR SIANGKU SAJA SEKARANG RASAKAN AKIBATNYA • (Raja klono sewandono dan raja singo barong beradu kesaktian) Adegan 8 (kerajaan lodaya) • Saat pecut Samandiman mengenai tubuh Singo Barong seketika tubuhnya terpental terkapar diatas tanah. Dan kemudian leher Singo Barong menyatu dengan burung merak sehingga menjadi makhluk berkepala dua. Hingga akhirnya Singo Barong pun ditangkap. Dan dibawa menuju kerajaan • Bantarangin. Raja klono sewandono: Akhirnya mereka menjadi satu • Raja klono sewandono: Bujang ganong, sekarang tangkap singo barong dan bawa dia ke kerajaan kediri • Patih bujang ganong: Baik raja, saya dan prajurit akan membawanya • Singkat cerita setelah semua syarat terpenuhi, prabu Klono Sewandono bersama pengiringnya datang ke Kediri untuk meminang Dewi Songgo Langit. • Sesampainya disana, mereka melakukan sebuah pertunjukan yaitu kesenian baru berupa barisan 144 kuda kembar dalam iringan gamelan, Gendang, dan Terompet. Didepan barisan tersebut ada Singo Barong seekor binatang berkepala dua yang menari liar namun indah dan menarik hati. Dengan ditampilkannya kesenian baru tersebut maka terpenuhilah sudah syarat yang diminta Dewi Songgo Langit. Mereka • akhirnya menikah TARI JATHIL (CORIN dan tinggal didaerah Wengker atau yang • sekarang DKK) GANONG TARI menjadi (NIZARPonorogo. DKK) Oleh masyarakat setempat, kesenian • TARI baru(SEMUA PENUTUP ini disebut sebagai PEMERAN Reog Ponorogo. KELUAR) TAMAT