Está en la página 1de 12

PSR RL2000

RF Generator 4xRLOC
LO 1D 2219MHz
LO 1C 2234MHz
LO 1B 2256MHz
LO 1A 2277MHz
RLOA RLOB

RFMT
D 2820 MHz
543MHz MODULATOR SWITCH
FA0

POWER COMBINER
OSCILATOR OSCILATOR

TRANSMITTER (TEXC)
POWER SPLITTER
70MHz 613MHz
C 2799 MHz
543MHz MODULATOR SWITCH
FA1
MOD I
MODULATOR 543MHz DIG.ATTEN.
MOD Q 1. if > MIXER 2. if >
I/Q
B 2777 MHz
543MHz MODULATOR SWITCH
FA2

A 2762 MHz
543MHz MODULATOR SWITCH
FA3

RF Generator mengenerate 4 pulsa di mode normal. Saat proses modulasi terjadi frekuensi dari
70 MHz dari Local Oscilator digenerate oleh digital circuit dengan output D/A converter yang
diteruskan ke quadrature mixer.

Quadrature Phase Detector memiliki fungsi sebagai detector amplitudo output sinyal yang
didasarkan pada perbedaan input fase sinyal (Sinyal IF dan osilator 30 MHz). Terdiri dari 2 fase
detector (Q dan I). Yang salah satunya, sinyal dari osilator bergeser 90o. Untuk mencegah
kenaikan sensitifitas maka dari itu disebut blind phase. Sedangkan duplexer sendiri memiliki
fungsi untuk membedakan antara sinyal pulsa yang akan ditransmisikan atau di diterima.

Pergeseran frekuensi dari sinyal ini max 2 MHz. Hasil dari modulasi sinyal ini adalah sinyal
dengan frekuensi 69.0 – 71 MHz. Short pulse tidak memiliki frekuensi modulasi, frekuensinya
konstan 70 MHz. Ketika sudah 70 Mhz, maka sinyal DC di modulator masuk selama short pulse.
Ketika tidak ada pulsa yang dipancarkan, 0 V tidak ditampilkan dalam D/A converter. Output
dari sinyal dengan frekuensi carier 70 MHz dimodulasikan dengan frekuensi 613 Mhz.
Menghasilkan sinyal dengan frekuensi 534 MHz yang diteruskan ke RLOC. Di RLOC terdapat
pengatur digital LO. Satu frekuensi dari LO ditentukan oleh setiap RLOC

Sinyal output kira-kira 0 dBm dari RFMT ke transmitter dan ditransmisikan di main (low) antena
beam. Sinyal dari radar diterima lagi dari target oleh beam low, high, dan meteo. 4 pulsa dengan
frekuensi yang berbeda diterima di setiap beamnya. Di receiver terdapat 12 input.

TEXC (Exciter or Preamplifier)

TEXC mengkuatkan pulsa yang sudah dimod. Dengan input 0 dBm kurang lebih 3 dBm ke level
+63 dBm (200 W imp). TEXC terdiri satu block stage amplifier dan 4 stage amplifier. Yang
kedua dan ketiga dikontrol untuk gate pulsa sehingga hanya terbuka selama transmisi dilakukan.

MPRI Diagnostic Panel

MPRI menyajikan informasi tentang sinyal yang diterima menggunakan osciloscope.

Antenna

Antena dari PSR terhubung dengan antena system rotation gear. Sistem antena ini diputar oleh
motor electric. Informasi sudut ini diduplicat dengan dua sudut azimuth informasi encoder yang
mengikat 2 batang dari rotary joint. Informasi dari encoder diproses di AIOPT card dan
diteruskan ke block AILAN, yang kemudian didistribusikan ke block radar. Sistem antena juga
terdiri dari bock SCS yang mengontrol dan mendiagnosa system antenna yang terhubungkan
dengan cable optic.

dengan transmiter radar primer dan receiver low beam oleh waveguide. Sinyal dari chanel meteo
diteruskan dari antena low bea, ke receiver dengan bantuan low-locc coax cable. High beam
antena terhubung dengan receiver juga melalui low-loss coax cable. Sinyal yang sudah
ditransmisikan dan dikembaliakn terukur di MEPD.
Switching antara A dan B dalam PSR ditentukan oleh sepasang SPSR card, dan satu set relay HF
untuk input receiver switching, HF rlay untuk switching output dari TEXC preamplifier.

HF pulsa untuk transmiter dihasilkan di RF gen, lalu diteruskan ke TEXC driver yang kemudian
dikuatkan dan diteruskan melalui switching relay HF ke 16 channel splitter. Output dari splitter
masuk ke input 16 modul dari amplifier TFSE. Pulsa yang sudah dimodulasikan dari TFSE di
merger dengan 16 input. Sinyal yang sudah dimerger kemudian diteruskan melalui waveguide ke
low beam antena feeder.

HF Switch

Pada HF switch berfungsi changeover apabila salah satu RF Generator trouble maka HF Switch
akan beralih ke RF Generator yang standby.

16 outputs splitter

16 outputs splitter berfungsi membagi sinyal referensi. 16x TPSE circulator sinyal referensi
diperkuat menjadi 59 dBm setelah itu sinyal referensi digabung lagi di 16 input combiner.

Input dari TEXC dan power splitter +38,5 dBm harus dikuatkan sampai +59 dBm (800 W).
Semua modulasi bekerja secra paralel harus memiliki output phase.
Circulator

Setiap port dilindungi oleh sirkulator dirangkai speerti insulator. Ketiga sirkulator diakhiri
dengan HF load 400 W CW, 4kW peak. Sirkulator berfungsi seperti perlindungan TSFE saat
diakhir. Untuk menghindari perembesan sinyal ke final stage.

Sirkulator berfungsi memisahkan antara transmiter dan receiver.

Receiver protection

Receiver protection menghalangai p=pulse power dari transmitter.

RF pulse ditransmisikan dari duplexer, dual coupler dan waveguide filter ke antenn unit. Sinyal
diterima oleh antenna di urutan yang berlawanan melalui waveguide filter melalui dual coupler
ke duplexer dimana diarahkan ke receiver. Sinyalnya melewati receiver protection melalui band
pass filter.

Dual coupler berfungsi untuk pengukuran daya yang ditransmisikan dan dikembalikan. Data
daya yang dikirim dan dikembalikan diamati di sirkuit diagnostik, dan berdasarkan rasionya,
rasio gelombang berdiri rute (SWR) harus ditentukan, yang merupakan ukuran kualitas rute.
Dual coupler terdiri dari coupler arah 40 dB, dengan bantuannya, sampel sinyal yang
ditransmisikan diperoleh, dan coupler arah 30 dB untuk mendapatkan sampel energi yang
dikembalikan. Variabel waveguide attenuator dan R32-N (m) Waveguide transition terletak pada
setiap coupler. Jendela penyegel terletak di antara skrup terarah dan atenuator.
MEP

Antara antena dan duplexer terdapat coupler. Satu coupler berfungsi mengarahkan RF energi
yang ditransmisikan ole transmitter, di output dari coupler lainnya, RF energi terlihat, dimana
sebagian power reflected dari sambungan yang terbuputs di rute antenna. MEPD terhubung
dengan output dari kedua coupler. Rangkaian ini mengkonversi sinyal RF untuk menahan sinyal
LF, hubungan dari amplitudo RF dan LF. Sinyal LF kemudian dikonversikan ke bentuk digital
dengan bantuan A/D converter dan diproses untuk mengkoreksi parameter pulsa transimisi dan
kondisi rute antena.

MEPD (Microwave Power Measurment Card)

Dengan bantuan MEPD, sinyal yang sudah dipancarkan dan reflectednya dapat dihitung dan juga
VSWR dapat ditentukan nilaninya dari ini. Data yang sudah terhitung ditransmisikan melalui
LAN. Sinyal yang sebanding ditransmisikan dan returned power dikirim ke logaritmik detector.
Outputnya disampling oleh A/D Converter. Hasilnya sinyal digital diproses di pemrogam logic,
dimana pulsa yang terdeteksi dan amplitudonya terhitung. Sebuah mikroprosesor membaca dan
memproses nilainya, hasilnya data dikirim ke kontrol melalui LAN.

Rotary Join

Ini berfungsi untuk transmisi energi antara unit antena bagian tetap dan rotari. Sendi putar
memiliki enam sambungan saluran RF. Satu saluran adalah saluran Waveguide, yang lainnya
adalah kanal koaksial. Sinyal radar radar aktif (rendah) ditransmisikan melalui saluran pandu
gelombang, sinyal balok pasif (tinggi) ditransmisikan melalui dua saluran koaksial 50 channels
dan saluran METEO. Selanjutnya tiga saluran koaksial (50 Ω) digunakan untuk sinyal radar
sekunder.

AILAN Block – terdapat di rotating joy, yang

AILAN Block berfungsi sebagai :

1. Informasi sudut yang diterima dari kabel optik


2. Informasi sudut diproses dan diteruskan ke particular block
3. Level oil yang diterima dari kabel optik
4. Kecepatan angin
5. Mengontrol dan memeriksa status HF relay
6. Status receiver
7. Status external
8. Freq inverter
9. Komunikasi dengan LCMS/RMM melalui LAN

AILAN

Antena dan receiver GPS terletak di roof site radar dan terhubung ke 110 splitter GPS. Suplly
tegangan dari receviver GPS dikombinasi di GPS Splitter, kemudian diteruskan ke receiver GPS.
FCOMD menyediakan protection fuse di rangkaian PS.

Infromasi sudut ditransmisikan dari AITST output ke RF Generator. Angle information dapat
diterima melalui konektor ini. Ini memungkinkan perbandingan informasi sudut disetiap block
dari AILAN perbatasan encoder. Nilai max/min dari informasi sudut berbeda selama proses scan
berlangsung yang kemudian ditransfer ke komputer kontrol. Ini memungkinkan pembetulan dari
pergantian satu encoder dengan keadaan nilai enkoder sehingga perbedaan nilai max dan min
sekitaran nol. Jika terjadi kenaikan yang signifikan dari nilai ma/minn dikeadaan yang berbeda
maka terjadi kerusakan/kesalahan di enkoder lainnya.

SCS

SCS Status dari antena kontrol panel diteruskan secara paralel ke SCS 1 dan SCS 2 diteruskan
melalui optical rute. SCS terhubung dengan LAN. Evaluasi dan respon yang mungkin ke status
sinyal perubahannya terjadi di LCMS(RCMS).
Chanel A dan B mengalami kenaikan pulsa, encoder menghasilkan pulsa 4096 saat sekali scan
(360o). AIOPT modul erdiri dari Chanel A, B dan ref sinyal. Rangkaian input mengandung filter
untuk pulsa yang dihasilkan. Setiap 6 detik, nilai input sinyal terdeteksi, sesudah penambahan 3
bits, nilai diteruskan melalui fiber optic.

RDE

RF Generator menerima informasi sudut (ACP/ARP) dari block AILAN. Hasilnya akan
dikoreksi oleh LCMS/RCMS jika dibutuhkan.

RDE menerima data video yang sudah dibentuk dalam I dan Q sinyal video bersamaan dengan
informasi azimuth dan jarak melalui fiber optic dari RF generator. Infromasi jarak didapatkan
saat channel synchronizer menghasilkan sinyal timing yang digunakan RDE. Pada saat yang
sama, azimuth dan range didapatkan saat cahnel synchronizer menunda menghasilkan ARP dan
ACP untuk mengimbangi kelebihan sudut saat pemrosesan sinyal.

Sinyal yang sudah difilter diswitch ke Beam Combiner. Cara kerja yang berbeda, video dari
chanel A, C dikombain dengan chanel B,D di block combiner diversity. Saat ada kesalahan, blok
CFAR di RAW video path, 8 block adaptive video filter dan pemroses cuaca digunakan untuk
output diversity combiner. Kemudian difilter oleh chanel dopler yang dikombinkasikan di blok
chanel combiner. 2 target detector diproses oleh video RAW dan free clutter MTD video.

Preliminary plot extraction mengubah MTD video dan RAW video oleh clutter Map, Ext video
generated. Clutter Map secara manual diubah oleh adaptive processing capability. Pada saat
normal Ext Video diteruskan ke output Sel Video (untuk maintenance dapat digantikan dengan
MTD Video atau RAW Video), Weather Video dirubah dari bentuk paralel sinkron seri (untuk
maintenance dapat digantikan dengan signal drawing colored rings di display radar). Output dari
sinyal video dilengkapi dengan trigger (zero range), mengganti rugi ACP, ARP sinyal dan sinyal
clock.

Video Ext diproses oleh plot ekstractor, Plot Data menggenerated dengan tanda sektor dan arah
utara. Semua pesan yang dibutuhkan sudah ditandai (UTC time disuplay oleh receiver GPS, data
GPS dan PPS sinyal sinyal.

Untuk test sinyal echo dapat ditambahkan untuk setiap input sinyal di block test target adder.

RDE :
ACP = Azimuth Change Pulse

ARP = Azimuth Rectification Pulse

IOVID Card

Card ini digunakan untuk mengkonversi sinyal input radar. Ini digunakan untuk mengatur
tegangan dan impedansi dari sinyal input, atau memungkinkan memisahkan listrik. Di outputnya
terdapat sinyal input yang dimodifikasi (untuk pemrosesan di scan konverter-VIDZAM card).

Sinyal input dari RDE berupa :

TRIG : Mengunci sinyal. Pulsa awal

AD : sinyal reflected dari semua objek (low beam)

MTI : reflected sinyal dari moving target (low beam)

ACP : Azimuth Change Pulses

ARP : Azimuth Reftication Pulse

Meteo : Informasi tentang keadaan awan

CLK_Meteo : clock pensinkro dari transmisi informasi meteo

VIDZAM Card mengkonversi sinyal radar ke bentuk digital. Salah satu untuk memastikan
penerimaan dan pemrosesan primer dari sinyal radar, di sisi lainnya data dikirim ke kontrol
komputer untuk display melalui PCI. VIDZAM card dapat menerima sinyal sampai 16 TTL
input. Konfigurasi program disimpan di EEPROM menentukan input sinyalnya. Sinyal lainnya
diproses dengan parameter dapat diatur dari komputer kontrol melalui PCI.

Software dari display radar disimpan dalan unit hardisk RDP. Sesudah komputer on, sistem akan
laoding, menjalankan display dari program secara otomatis. Jika semua sinyal input benar, maka
data akan ditampilkan di layar monitor.

Pulsa sinkro, angle, pulsa north dan sinyal video analog, sinyal meteo adalah bagian yang
ditransmisikan sebagai data di status yang ditransmisikan secara teratur. Status diterima dan
diterjemahkan oleh radar dan ditampilkan oleh DVAZ recording system. Kedua program
menerima sinyal video dan meteo.
Test Target Generator

Test target generator berfungsi untuk pengecekan dan juga analisa eror di sinyal path RDE.
Sistem ini tidak digunakan selama sistem beroperasi. Jika digunakan pesan peringatan akan
muncul.

Block ini mengswitch over sinyal video high beam dan low beam di remote zone. Penggunaan
dari high beam tidak hanya untuk mengurangi blind cone diatas antena radar. Membatasi
intensitas kembalinya (reflected) dari obstacle seperti rumah dan gunung. Saat transmitter high
beam tidak bekerja gainnya akan dibatasi. Dengan bantuan pengontrolan LCMS, RCMS
mungkin untuk memilih penggunaan hanya dari low beam, high beam atau switching map.
Switching map dapat dilihat di RDP scale yang dipilih. Map yang diadaptasi harus disimpan di
komputer HD dn ditransmisikan ke kedua RDE.

Diversity Merge Circuit

Perbedaan waktu antara sinyal video diproses di RF Generator. Penggabungan perbedaan sinyal
dari LCMS/RCMD dapat di block oleh alasan yang terdiagnosa.

8 chanel sinyal video dari filter Dopler ditransmisikan melalui time-division di 4 jalur.

Weather Processing

Berfungsi untuk mengetahui keadaan meteorologi di range visibility dari sensor radar. Outputnya
harus mengandung informasi posisi dan progres estimasi, presipitasi, perkiraan turbulensi dll.
Hubungan karateristik dari patern beam antena dan antenna manipulation, penggunaan
bandwidth dan frekuensi carier, periode revolusi, pengulangan pulsa, lokasi radar dll. Tugas
utamanya adalah mendeteksi secara perlahan jarak perpindahan objek/target dan mengurangi
gorund clutter dan mengasingkan target kecil.

Receive

Sinyal datang dari receiver yang terhubung dengan frekuensi transmiter dari high bema, low
beam, meteo channel. Disetiap prosesesor 4 chanel dengan IF sebesar 70 MHz. Semua input
sinyal dikuatkan oleh amplifier dengan kontrol gain, kemudian mereka melewati anti-aliasing
filter 70 MHz menuju 14 bit A/D converte seperti sinyal simetrik. A/D converter terkunci dari
low phase noise phase-locked loop clock generator, dari reference output 70 MHz.

Sinyal IF yang sudah terbentuk kemudian diproses di digital quadrature phase detector dan low
pass filter. Output dari low pass filter standart quadrature sinyal video (I dan Q). Panjang channel
pulsa dicocokkan dengan fillter kemudian output dari semua 4 channel waktu pelurusan dan
ditransmisikan ke chanel optik transmitter, bersamaan dengan data waktu dan informasi azimuth.
Sinyal video kemudian diteruskan ke sensor kontrol gain otomatis dari intermediate frekuensi,
sensor penerima noise figure dan susah melengkapi data azmimuth dan trigger ke optical transfer
channel. Board terdiri dari STC control data generator.

STC control circuit

STC control circuit berfungsi melindungi input amplifier dan IF amplifier, sinyal dari A/D,
detector fase melawan batasan dan overflow. Secara otomatis mengeliminasi secara cepat
pantulan yang tidak diinginkan di rangkaian pemroses sinyal output diberikan untuk mengatur
dioda di input receiver. Fungsi utama dari rangkaian STC adalah mengatur STC jadi nilai sinyal
di output dari A/D converter dari ditector sinyal fase tidak melebihi 90% dari nilai maximum
sinyal dinamis. Kelebihan aliran dari A/D Converter tidak terjadi. Keadaan ini terjadi di tanah
yang luas dengan jarak radar dan terjadinya informasi meteo. Output dari STC (8 bit) bersamaan
dengan sinyal timing ditampilkan secara simetris di exciter. Nilai terendah dari STC dikirm dari
sinyal prosesor ke power circuit dari kontrol STC sebesar 0,5 Db.

Rangkaian high/low beam switching menggenerate sinyal switching untuk data output dari
anttenuator STC untuk high atau low beam. Rangkaian high/low beam switching terdiri dari
memori RAM, yang mengandung gambaran data setiap beamnya. Jarak setiap alamat dari
memori menentukan alamat yang jelas dari setiap data untuk hubungan setiap sector range-
azimuth. Data di memori dan dirubah dengan editan grafik di displau unit SCAN.

BLOCK REC-402/3 TERM

Block penerima terdiri dari bagian RF untuk sinyal input dan dikonversikan ke IF. Terdapat 3
sinyal, setiap sinyalnya memiliki block receiver yang disebut RPRA. Sinyal pertama diproses
dari antena main beam (low), chanel kedua digunakan untuk pemrosesan sinyal dari passive
beam antenna system (high) dan receiver ketiga memproses meteo.

Receiver terbentuk seperti superheterodyne dengan konversi ganda. Low noise amplifier dengan
noise figure kurang dari 1 dB dan gain 30 dB terdapat di receiver input.

Input receiver terhubung dengan output dari receiver protection. Di receiver terdapat limiter yang
melindungi sensitifitas dari input amplifier. Sinyal diterima oleh antena unit diproses melalui
waveguide ke input limiter. Sinyal ini dikuatkan oleh low-noise amplifier dan melewati band
pass filter yang menentukan band frekuensi (2700-2900 MHz). Kemudian sinyal ini dibagi
menjadi 4 Setiap sinyal digunakan untuk memproses dengan sinyal lainnya. Frekuensi ini
dibentuk dengan bantuan hubungan frekuensi dari LO, LO1, LO2,LO3,LO4. Hasil percampuran
pertama di IF Sinyal dengan 543 MHz. Sinyal ini kemudian di kuatkan dan difilter di keempat
sinyal. Sinyal diproses ke mixer kedua dimana IF Sinyal (70MHz) dibangkitkan oleh sinyal dari
LO kedua (613 MHz). Sinyal dari LO kedua dibangkitkan di RLO2 dan dikirim ke block input
dimana jalurnya dengan kabel coax. Output sinyal IF (70 MHz) diproses di setiap jalur (freq).
Kemudian sinyal ini dikuatkan dan diteruskan ke band pass filter dengan band 1,5 MHz. Sinyal
IF (70 MHz) diterima, dimana quadrature componen I dan Q dibuat dengan bantuan dari
quadrature demodulator. Kedua komponen dikonversi ke bentuk digital dengan bantuan A/D
Converter. Informasi ini kemudian ditransmisikan ke RDE untuk diproses.

RLO1, RLO2, RLO3 mensuplay sumber dari sinyal CW dengan fixed freq. Sinyal ini juga
memanfaatkan penerimaan path untuk konversi sinyal ke IF freq. Rangkaian ini mentransmisikan
data untuk membentuk curva dari receiver sensitivity control (STC) yang terdapat di RIFT card.
Diblock PSTC3 data yang diterima dikonversikan ke sinyal analog mengendalikan PIN diode.

Data STC diteruskan ke block PSTC converting kebentuk analog untuk block RF. PSTC juga
terdiri dari data diagnosa switching block STC ke high atennuator dan ditambahkan ke receiver
protection. Diagnostic circuit didesain untuk melanjutkan monitoring external sinyal input dan
mendeteksi kesalahannya.
SPSR

SPSR berfungsi sebagai switch (RF) relay, dan sebagai pengkoreksi keadaa inputnya. Keadaanya
diperiksa melalu card dan keadaan relay yang ditransmit melalui LAN ke LCMS/RCMS. Fungsi
SPSR sendiri sebagai berikut :

1. Sebagai changeover RF coax


2. Pengkoreksi perubahan terhadap status/keadaan relay
3. Pengkoreksi tegangan sumber untuk block H,L dan M
4. Pengkoreksi dari keadaan radar
5. Menghentikan transmisi selama changeover.

También podría gustarte