Está en la página 1de 19

Induksi elektromagnetik

Dede Djuhana E-mail:dede@sika.ui.ac.id Departemen Fisika FMIPA-UI

0-0


Pendahuluan

Induksi Magnetik

Dalam eksperimen Oersted, Biot-Savart dan Ampere menyatakan bahwa adanya gaya dan medan
magnet disekitar kawat berarus. Kemudian timbul pertanyaan Apakah medan magnet dapat menghasilkan arus listrik?

Awal tahunn 1830, dua orang ilmuwan yaitu Michael Faraday(Inggris) dan Joseph Henry(Amerika)
menemukan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan tegangan dan arus yang disebut sebagai ggl induksi dan arus induksi

Proses terjadi ggl induksi dan arus induksi dikenal sebagai induksi magnetik

Fluks magnetik

Fluks magnet analog dengan uks listrik dan dinyatakan dengan m m = B n A = BA cos Untuk N lilitan m = N BA cos
Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik 1

(1)

Contoh 1. Medan magnet homogen sebesar 2000 G membentuk sudut 30 melalui suatu luasan

A = r 2 = (3, 14)(0, 04)2 = 0, 0052 m2 o Fluks = N BA cos = 300.0, 2.0.0052 cos 30 = 0, 26 W b

Medan magnet arah berubah

dengan jari-jari 4 cm. Tentukan uks magnetiknya.

Medan Magnet Arah Normal

Gambar 1: Fluks magnetik


Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

Jawab 1. Luas

Hukum Induksi Faraday

Tegangan ggl induksi E di dalam rangkaian adalah sama dengan kecepatan perubahan uks terhadap
waktu .

E = N

dm dt

(2)

dimana N jumlah lilitan dan tanda (-) menyatakan arah ggl induksi yang berlawanan dengan arah penyebabnya atau yang dikenal dengan hukum Lenz

Perubahan uks dapat dinyatakan dengan dm E = = dBA + AdB dA dB +B N A dt dt


(3) (4)

Dalam hubungan dengan medan listrik E adalah E = N dm = dt E dl


c

(5)

Apa makna sisnya? Medan listrik diatas disebakan oleh muatan statik sehingga medan akan bersifat konservatif yaitu integral tertutup medan elektrostatik disekeliling kurva tertutup sama dengan nol. Sedang pada ggl induksi medan listrik tidak konservatif yang berhubungan keadaan uksnya.
Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik 3

Contoh 2. Kumparan dengan 80 lilitan mempunyai jari-jari 5 cm dan tahanan 30 ohm. Tentukan laju perubahan medan magnetik sehingga menghasilkan arus sebesar 4 A. Jawab 2. GGl dalam kumparan

E = iR = 4.30 = 120, uks = N BA = N Br 2 , dm dB = N r2 dt dt 80 = 191 T /s 100..(0.05)2

Hukum Faraday besar ggl induksi sama dengan laju perubahan uks yaitu

E = 120 dB dt

= =

GGL Induksi Gerak

GGL induksi gerak merupakan ggl induksi yang dihasilkan dari penghantar bergerak relatif terhadap medan magnetik sehingga menimbulkan perubahan uks per satuan waktu. Fluks dan GGL induksi
kawat :

m E

= =

BA = Blx dx dm = Bl = Blv dt dt

(6) (7)

arah ggl sedemikian rupa sehingga menghasilkan arus yang berlawanan dengan arah gerak.
Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik 4

Arus dalam dalam simpal kawat : i= Gayagaya yang bekerja akan memenuhi F = il B
karena F2 dan F3 mempunyai besar yang sama dan arah arah berlawanan maka akan saling meniadakan sehingga yang ada hanya gaya F1 maka (9)

Blv E = R R

(8)

B 2 l2 v F1 = ilB sin 90 = R
o

(10)

Daya yang timbul dengan gerak kecepatan tetap P Pj = = B 2 l2 v 2 F1 v = R Blv B 2 l2 v 2 2 i R= = R R


(11) (12)

Ilustrasi diatas menggambarkan secara kuantitatif mengenai perubahan tenaga mekanik menjadi energi listrik(diasosiasikan dengan ggl induksi) dan akhirnya menjadi energi termal.

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

B v X X l X X X

X X X X X

X X F1 X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

F2 X X X X F3 X

Gambar 2: Sebuah kawat segiempat bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan v
Contoh 3. Sebuah simpal kawat segiempat bergerak dengan v=8 m/s dalam B=0,6 T dimana panjang kawat l=15 cm dan mempunyai hambatan R=25 ohm.Tentukan(a)GGL induksi(b) arus dalam rangkaian(c) gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan kawat (d) daya disipasi. Jawab 3. (a) GGL induksi E (b) Arus i

= Bvl = (0, 6 T )(8 m/s)(0, 15 m) = 0, 72 V

E R

0,72 V 25

= 28, 8 mA

(c) Gaya F

= iBl = (0, 0288A)(0, 6T )(0, 15m) = 2, 59 mN = i2 R = (0, 0288 A)2 (25 )20, 7 W
6

(d) Daya disipasi P

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik


Generator

Aplikasi Induksi magnetik


Sebagian besar energi listrik yang kita gunakan dihasilkan oleh generator listrik dalam bentuk arus
bolakbalik(AC).

Generator listrik AC terdiri dari kumparan yang berputar dalam medan magnet seragam dan
dihubungkan cincin.

Ketika bidang kumparan bergerak membentuk sudut menghasilkan uks sebesar: m = N BA cos = t +
dengan N lilitan dan A luas kumparan. Jika kumparan berputar dengan frekuensi sudut maka uks menjadi (13)

m = N BA cos(t + ) = N BA cos(2f t + ) GGL induksi dalam kumparan E E = = d dm = N BA cos(t + ) = +N BA sin(t + ) dt dt Emax sin(t + ) dengan Emax = N BA

(14)

(15)

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

(a)

(b)

Gambar 3: Prinsip dasar (a) generator AC (b) generator DC

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

Contoh 4. Kumparan mempunyai 250 lilitan dan luas 3 medan magnet 0,4 T pada 60 Hz. Tentukan Emax . Jawab 4.

cm2 . Jika kumparan berputar dalam

Emax = N BA = N BA(2f ) = (250)(0, 4 T )(3 104 )(2 )(60) =

11, 3 V

Transformator

Transformator digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan atau mengubah tegangan AC
menjadi DC dan sebaliknya.

Transformator umumnya terdiri inti(besi) dan dua bagian yaitu bagian primer dan bagian sekunder
yang masing-masing mempunyai lilitan dengan jumlah tertentu.

Vp Vs

Np Ns

(16)

Hubungan daya primer dan daya sekunder adalah P p = I p Vp = I s Vs = P s


(17)

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

Gambar 4: Transformator

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

10

Induktansi dan Rangkaian Induktansi

Induktansi merupakan besaran yang menyatakan besarnya uks magnetik yang melalui suatu induktor 2 atau lilitan kawat pada arus tertentu dan dinotasikan dengan L, satuan 1 H = 1 W b/A = 1 T m /A
atau Henry

Dalam induktanasi dikenal dengan induktansi diri dan induktansi bersama

Induktansi Diri(Self Inductance)

Induktansi diri dinotasikan dengan L dan hubungannya secara praktis adalah N m = Li L = N


dimana i=arus, N =lilitan dan m =uks magnetik.

m i

(18)

Ambil contoh sederhana untuk selenoida yang digulung rapat dengan panjang l, lilitan N dan berarus i
memberikan medan magnet

N m B N m
Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

= = =

(nl)(BA) o ni N l (nl)(BA) = nl(o ni)A = o n2 Ali n=


(19)

11

maka nilai induktansi untuk selenoida adalaj

m = o n2 Al L=N i
GGL induksi dalam rangkain dan hubungannya adalah

(20)

Apabila arus dalam rangkaian berubah terhadap waktu maka uks magnetik juga berubah maka timbul d(Li) di dm = =L dt dt dt
Menurut hukum Faraday kita memperoleh

(21)

E=

di dm = L dt dt

(22)

GGL induksi sebanding dengan laju perubahan arus.


Contoh 5. Carilah induktansi diri dari selenoida yang panjangnya memiliki lilitan 1000 lilitan. Jawab 5. Dengan memakai pers(20) maka nilai induktansi diri

20 cm, luas 5 cm 2 dan

L = o n2 Al = (4 107 H/m)(103 )(5 104 m2 )(0, 2 m) = 12, 56 105 H

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

12

Induktansi Bersama(Mutual Inductance)


Induktansi Bersama adalah nilai induktansi diakibatkan adanya dua induktor yang saling berdekatan sehingga mempengaruhi satu dengan yang lain dan dinotasikan dengan M . Kumparan pertama akan menghasilkan uks magnet dan mempengaruhi kumparan kedua M12 M12 i1 di1 M12 dt = = = N1 12 i1 N1 12 d12 N2 dt
(23a) (23b) (23c)

Maka GGL induksi pada kumparan kedua dan pertama adalah


1 E2 = M12 di dt

E1 =

2 M21 di dt

M12 = M21 = M

(24)

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

13

(a)

(b)

Gambar 5: (a)Induktansi diri dan (b) Induktansi bersama

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

14

Rangkaian LRInduktor & Resistor

Rangkaian LR adalah rangkaian yang terdiri atas induktor(L), resistor(R) dan sumber tegangan(E o ) Ketika saklar ditutup maka akan mengalir arus, menurut hukum Kirchoff Eo iR L di di = 0 atau Eo = L + iR dt dt di dt
Solusi persamaan(25) adalah
L E E Rt 1e L = 1e L i= R R

(25)

Saat arusnya nol artinya ggl induksi sama dengan ggl sumber maka laju perubahan arus adalah

Eo L

(26)

(27)

dengan L

L R

konstanta waktu induktif.

Bagaimana jika saklar dibuka? Pada saat saklar dibuka menyebabkan E = 0 maka persamaan(25)
menjadi

L
Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

di + iR = 0 dt

(28)

15

maka solusi persamaan(28) adalah


L E L i= e R

(29)

Saklar a c

Tegangan

VR

b L
VL Tegangan

t(waktu)

t(Waktu)

RANGKAIAN LR
(a) (b)

Gambar 6: (a) Rangkaian LR dan (b) Grak tegangan VR dan VL terhadap waktu

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

16

Contoh 6. Sebuah selenoida mempunyai induktansi sebesar 50 sar arus agar mencapai setengah dari nilai kesetimbangan akhir? Jawab 6. Nilai kesetimbangan akhir jika adalah tL adalah
t E L tL = 1e L R

H dan sebuah hambatan sebe-

20 serta dihubungkan dengan sebuah tegangan 100 V . Berapa waktu yang dibutuhkan t yaitu i =
E R

maka arus pada nilai setengah

tL = L ln 2 = 0, 69

L 50 H = 0, 69 = 1, 2 s R 30

Energi rangkaian LR

Untuk menyatakan secara kuantitatif energi yang tersimpan dalam medan magnet adalah diilustrasikan
pada Gambar[6] dan memenuhi persamaan(25) dan jika kita kalikan persamaan tersebut pada masing-masing ruas dengan arus i menjadi
energi dalam B

Ei
energi listrik

Li

di dt

+ i2 R
energi termal

(30)

Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

17

Energi yang tersimpan dalam rangkaian LR adalah dUB dt UB = =


0

Li

di dUB = Li di dt
i

(31)

UB

dUB =
0

Li di =

1 2 Li 2

(32)

UB menyatakan energi magnet total yang tersimpan dalam induktansi L yang berarus i.(Analog pada kapasitor yang mengangkut muatan q ) yaitu 1 q2 UE = 2C Rapat energi adalah energi persatuan volume atau uB yaitu
2 1 Li UB = 2 uB = Al Al

(33)

Rapat Energi

(34)

dari hubungan L

= o n2 lA dan B = o in, maka rapat energi dapat dinyatakan 1 B2 uB = 2 o


(35)

Analog dengan medan listrik yaitu uE


Fisika Dasar II : Induksi elektromagnetik

1 E2. 2 o

18

También podría gustarte