Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
531 K-PDT - Sus-Phi-2016-Pk I TLK-PK II No - Tanpa Memori PK II
531 K-PDT - Sus-Phi-2016-Pk I TLK-PK II No - Tanpa Memori PK II
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
si
Nomor 531 K/Pdt.Sus-PHI/2016
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada
do
gu tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara:
RIDWAN, bertempat tinggal di Gg. Sahara RT 42 Nomor 59,
In
A
Sangata Utara Kutai Timur, dalam hal ini memberi kuasa kepada
Saepul Anwar, Pengurus Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Kimia
ah
lik
Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP
SPKEP SPSI), pada kantor Pimpinan Pusat SPKEP SPSI
beralamat di Ruko Mega Grosir Cempaka Mas, Blok P-30, Jalan
am
ub
Letjend Suprapto Nomor 1, Cempaka Putih, Jakarta Pusat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 November 2015;
ep
Pemohon Kasasi I juga Termohon Kasasi II dahulu Tergugat II;
k
Lawan
ah
si
Jalan H.R. Rasuna Said, Kompleks Rasuna Epicentrum, Jakarta
Selatan, dalam hal ini diwakili Saptari Hoedaja selaku Presiden
ne
ng
Direktur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Moh. Nispalah, dan
kawan-kawan, karyawan PT. Kaltim Prima Coal, beralamat di M1
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dahulu Tergugat I di depan persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada
si
Pengadilan Negeri Samarinda, pada pokoknya sebagai berikut:
I. Duduk Perkara Tergugat I
ne
ng
1. Bahwa Tergugat I telah bekerja di PT Kaltim Prima Coal Sangatta sejak 28
Agustus 1991 sebagai serviceman, dengan jabatan terakhir sebagai leading
hand mechanical maintenance dengan gaji pokok terakhir Rp9.234.000,00
do
gu (sembilan juta dua ratus tiga puluh empat ribu rupiah);
2. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2014 Tergugat I, telah memberikan
In
A
keterangan tidak benar secara tertulis dan menyebarkan berita tidak benar
melalui surat dan siaran radio kepada karyawan PT Kaltim Prima Coal yang
ah
lik
isinya menyatakan :
a. Bahwa Tergugat I telah melakukan pertemuan dengan Ketua dan
Pengurus Koperasi K3PC (Koperasi Karyawan Kaltim Prima Coal);
am
ub
b. Bahwa effektif mulai tanggal 1 Desember 2014 catering pack meal (nasi
kotak) dari Koperasi K3PC untuk karyawan sudah berjalan di divisi MOD
ep
(Mining Operation Division). Catatan jumlah karyawan di divisi MOD bulan
k
Desember 2014 adalah 2.580 (dua ribu lima ratus delapan puluh) orang;
ah
si
Pembebasan Tugas Sementara Untuk Kepentingan Penyelidikan (PTSUKP)
kepada Tergugat I terhitung mulai tanggal 2 Desember 2014, mengingat
ne
ng
bahwa isi surat tanggal 20 November 2014 yang dibuat oleh Tergugat I
adalah tidak benar dan merupakan pelanggaran PTD (Pedoman Tindakan
do
gu
hubungan kerja;
4. Bahwa pada tanggal 3 Desember 2014 Penggugat melaporkan Tergugat I
ah
lik
ub
ng
bahwa mulai tanggal 1 Desember 2014 pack meal yang dilayani K3PC
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sudah bisa dinikmati oleh karyawan PT Kaltim Prima Coal Divisi MOD;
si
b. Tergugat I mengaku hanya bertemu dengan saudara Suriadi dan terjadi
di depan meja kerja saudara Chaerullah dengan posisi berdiri saja;
ne
ng
c. Tergugat I mengakui surat tentang pack meal diberitahukan kepada
karyawan dengan cara ditempelkan pada papan informasi setiap
Departemen PT KPC dan juga melalui siaran Radio GWP (Gema Wana
do
gu Prima) Sangatta sebanyak 4 (empat) kali, namun baru 1 (satu) kali
disiarkan;
In
A
6. Bahwa berdasarkan laporan Penggugat pada tanggal 3 Desember 2014,
investigator perusahaan melakukan investigasi kepada beberapa saksi dan
ah
lik
dari hasil investigasi tersebut diperoleh keterangan saksi-saksi yang
menegaskan dan membuktikan bahwa Tergugat I, telah memberikan dan
menyebarkan keterangan tidak benar secara tertulis yang menyangkut
am
ub
kepentingan perusahaan. Saksi-saksi yang diminta keterangannya adalah
sebagai berikut:
ep
a. Suriadi (karyawan PT Kaltim Prima Coal);
k
si
1. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2014 dilakukan investigasi terhadap
Saudara Suriadi yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (saksi)
ne
ng
do
gu
lik
untuk karyawan MOD (jumlah karyawan MOD = 2.580 (dua ribu lima
ratus delapan puluh) orang);
m
ub
dijawab oleh Saudara Suriadi bahwa catering Koperasi K3PC tidak bisa
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
karyawan adalah dari divisi HRD (Human Resources Division);
si
d. Pengurus Koperasi K3PC merasa dirugikan, sehingga mengeluarkan
surat bantahan tanggal 26 November 2014 yang menyatakan bahwa
ne
ng
tidak pernah ada pertemuan antara Ketua dan Pengurus Koperasi K3PC
dengan Tergugat I;
2. Bahwa pada tanggal 9 Desember 2014 dilakukan investigasi terhadap
do
gu saudari Devi yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (saksi) oleh
investigator, diperoleh isi pokok keterangan sebagai berikut:
In
A
a. Tergugat I meminta kepada Radio GWP menyiarkan berita tentang pack
meal yang ditujukan kepada seluruh karyawan KPC yang isinya efektif
ah
lik
mulai tanggal 1 Desember 2014 catering pack meal dari Koperasi K3PC
sudah berjalan di divisi MOD;
b. Tergugat I meminta Radio GWP menyiarkan berita tentang pack meal (di
am
ub
divisi MOD) disiarkan sebanyak 4 (empat) kali, yaitu tanggal 27 dan 29
November 2014 serta tanggal 1 dan 3 Desember 2014;
ep
c. Radio GWP baru menyiarkan berita pack meal tersebut satu kali tepatnya
k
tanggal 27 November 2014, karena pada hari yang sama staf HR KPC
ah
si
informasi tersebut tidak benar;
3. Bahwa pada tanggal 29 Desember 2014 investigasi terhadap saudara
ne
ng
do
gu
lik
ub
bukti serta isi pokok keterangan para saksi tersebut di atas, perusahaan
membentuk Tim Komisi Disiplin yang akan menyidangkan pelanggaran yang
ka
SPSI yang mendampingi karyawan, atasan karyawan dan wakil dari industrial
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menjurus kepada pemutusan hubungan kerja maka tindakan disiplin yang
si
diambil harus melalui rapat komisi disiplin”;
ne
ng
5. Bahwa pada tanggal 7 Januari 2015 Tim Komisi Disiplin melaksanakan
sidang komisi disiplin terhadap Tergugat I atas pelanggaran Pedoman
Tindakan Disiplin (PTD) butir 3 PKB KPC tahun 2013-2015 di Gedung
do
gu M1 PT Kaltim Prima Coal Sangatta;
6. Bahwa sesuai dengan rekomendasi para pihak yaitu Tim Komisi Disiplin,
In
A
Manager Maintenance Service, General Manager MSD dan General
Manager Human Resources, perusahaan memutuskan melakukan
ah
lik
PHK (pemutusan hubungan kerja) terhadap Tergugat I dengan alasan
utama pelanggaran “ Memberikan keterangan tidak benar secara tertulis
dan/atau tidak tertulis yang menyangkut kepentingan perusahaan.”
am
ub
sesuai dengan PTD butir 3 PKB KPC tahun 2013 - 2015 dengan
pertimbangan sebagai berikut:
ep
a. Bahwa pertemuan antara Ketua dan Pengurus K3PC dengan Tergugat I
k
si
pertemuan. Hal ini diperkuat oleh surat bantahan Ketua dan Pengurus
Koperasi K3PC dengan surat Nomor 014/K3PC-Peng/Ext/XI/2014
ne
ng
do
gu
Tergugat I;
3. Bahwa pertemuan antara Ketua dan Pengurus Koperasi K3PC
ah
lik
ub
sebagai berikut:
4. Tergugat I dan saudara Suriadi kebetulan berpapasan atau sambil
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa Tergugat I telah memberikan pernyataan tidak benar sebagaimana
si
tertulis dalam surat Nomor 026/PUK/SPKEP/SPSIKPC/XI/2014 tanggal 20
Nopember 2014 yang isinya efektif mulai tanggal 1 Desember 2014 catering
ne
ng
pack meal dari Koperasi K3PC untuk karyawan sudah berjalan di divisi MOD.
Menurut pengakuan Tergugat I dalam BAP nya bahwa informasi tersebut
diperoleh dari saudara Suriadi. Faktanya saudara Suriadi dalam BAP
do
gu menjelaskan bahwa Tergugat I pernah menanyakan kepada saudara Suriadi
apakah bisa tanggal 1 Desember 2014 atau sebelum tanggal 1 Desember
In
A
2014 Catering K3PC melayani MOD? Kemudian dengan tegas Saudara
Suriadi menjawab “saya tidak bisa pastikan karena sampai sekarang PO
ah
lik
belum terbit”.
Berdasarkan fakta-fakta di atas Penggugat menyatakan bahwa pernyataan
tertulis Tergugat I terbukti tidak benar bahwa “Efektif mulai tanggal 1 Desember
am
ub
2014 catering pack meal dari Koperasi K3PC untuk karyawan sudah berjalan
di divisi MOD.” Kenyataan ini diperkuat juga oleh fakta bahwa pada tanggal 1
ep
Desember 2014 pack meal di divisi MOD tidak dilayani oleh Koperasi K3PC;
k
si
pengumuman di area operasional PT Kaltim Prima Coal serta meminta
Radio GWP menyiarkan informasi yang tidak benar kepada seluruh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Bahwa Tergugat I telah bertindak lancang di luar kewenangan dan
si
tugasnya sebagai karyawan, yaitu menyampaikan informasi yang sesat
(tidak benar) dan menyesatkan kepada seluruh karyawan. Tindakan
ne
ng
tersebut potensial memancing keresahan dan memunculkan tuntutan
karyawan kepada perusahaan agar memberikan ke Koperasi K3PC order
pengadaan pack meal bagi karyawan Divisi MOD tanggal 1 Desember
do
gu 2014, bila tidak maka akan mendorong karyawan untuk melakukan
tekanan lebih besar lagi ke perusahaan yaitu dengan cara melakukan
In
A
tindakan memperlambat pekerjaan (slow down) dan akhirnya dapat
mengarah atau memicu terjadinya pemogokan;
ah
lik
b. Bahwa dengan tindakan-tindakan yang dilakukan Tergugat ini, Penggugat
patut dan pantas bertanya; keuntungan besar apa yang didapatkan oleh
Tergugat dari prilaku dan tindakan kelancangannya itu?;
am
ub
c. Bahwa Tergugat pernah melakukan pelanggagaran sangat serius berupa
menghasut, menyebarkan dan menjelaskan informasi yang menyesatkan
ep
(tidak benar), memprofokasi, menyuruh dan memerintahkan karyawan kru
k
si
memerintahkan karyawan kru malam di MSD untuk meninggalkan
pekerjaan dan pulang lebih awal dari jadwal yang ditentyukan perusahaan.
ne
ng
Akibat dari perbuatan dan kejadian tersebut banyak alat berat yang
seharusnya bisa di service akhirnya ditinggalkan pekerja. Perusahaan
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
d. Bahwa Tergugat I telah melakukakan tindakan pelanggaran lagi yaitu
menyampaikan informasi yang menyesatkan (tidak benar) kepada
ne
ng
karyawan secara tertulis dan tidak tertulis serta menyebarkannya melalui
siaran radio kepada seluruh karyawan dan masyarakat umum. Tergugat I
tidak mengambil pelajaran dari pembinaan dan niat baik diberikan
do
gu perusahaan sebelumnya. Sebaliknya Tergugat I semakin menunjukkan
tindakan dan perilaku yang buruk dan menentang serta melanggar aturan
In
A
perusahaan. Terlebih lagi dalam menyebarkan informasi, Tergugat I telah
melakukan perbuatan yang diluar kewajiban, tugas dan tanggung
ah
lik
jawabnya sebagai karyawan. Tergugat I telah pula melanggar PTD butir
10 huruf b. PKB KPC 2013-2015 yaitu “Tidak mentaati atau melakukan
kesalahan prosedur, pedoman, ketentuan-ketentuan dan instruksi baik
am
ub
lisan/tertulis dari perusahaan. Dengan alasan yang tidak dapat diterima
dan mempunyai dampak”. Sanksi peringatan ketiga/terakhir sampai
ep
denganpemutusan hubungan kerja;
k
si
menyebarkan informasi yang menyesatkan (tidak benar) dan dengan
melakukan tiandakan dan perbuatan yang diluar kewajiban, kewenangan
ne
ng
do
gu
PTD butir 10 huruf b. PKB KPC 2013-2015 yaitu “Tidak mentaati atau
melakukan kesalahan prosedur, pedoman, ketentuan-ketentuan dan
ah
lik
instruksi baik lisan /tertulis dari perusahaan. Dengan alasan yang tidak
dapat diterima dan mempunyai dampak.”. Sanksi peringatan ketiga/terakhir
m
ub
semua penjelasan dan fakta tersebut, adalah sangat layak dan pantas
R
terhadap Tergugat I;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
antara Penggugat dan Tergugat I dengan agenda menyampaikan
si
keputusan perusahaan dan hasilnya sbb :
1. Penggugat menyampaikan keputusan perusahaan kepada Tergugat I
ne
ng
bahwa Tergugat I telah melanggar PTD butir 3 PKB KPC Tahun
2013 – 2015 dan Tergugat I dinyatakan di PHK (pemutusan hubungan
kerja);
do
gu 2. Tergugat I tidak dapat menerima keputusan perusahaan;
3. Tidak ada kesepakatan dalam pertemuan dan pertemuan bipartit akan
In
A
dilanjutkan pada tanggal 9 Februari 2015;
10. Bahwa pada tanggal 9 Februari 2015 dilakukan pertemuan bipartit kedua
ah
lik
dengan hasil sebagai berikut:
1. Penggugat tetap pada pendiriannya, bahwa Tergugat I di PHK
(pemutusan hubungan kerja);
am
ub
2. Tergugat I menolak keputusan perusahaan;
3. Tidak ada kesepakatan dalam pertemuan;
ep
11. Bahwa mengingat tidak adanya kesepakatan dalam pertemuan bipartit,
k
si
terhitung mulai tanggal 13 Februari 2015, dengan memberikan hak-hak
Tergugat I sesuai dengan Pasal 77.4 PKB KPC Tahun 2013-2015
ne
ng
do
gu
= Rp27.702.000,00;
- Penggantian hari cuti yang belum diambil 54 (lima puluh empat) hari
= Rp19.945.440,00
In
A
lik
Jumlah = Rp57.437.440,00
II. Duduk Perkara Tergugat II:
m
ub
12. Bahwa Tergugat II telah bekerja di PT Kaltim Prima Coal Sangatta sejak
11 April 2001 sebagai operator truck, dengan jabatan terakhir sebagai
ka
informasi tidak benar kepada sekitar 253 (dua ratus lima puluh tiga) orang
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
master area Departemen Hatari yang isinya: Efektif mulai tanggal 1
si
Desember 2014 catering pack meal (nasi kotak) dari Koperasi K3PC untuk
karyawan sudah berjalan di Divisi MOD (Mining Operation Divison). Pada
ne
ng
saat melakukan pelanggaran Tergugat II masih dalam status peringatan
serius atau peringatan kedua yang masih berlaku;
14. Bahwa pada tanggal 16 Desember 2014 mengingat bahwa pelanggaran
do
gu yang dilakukan oleh Tergugat II merupakan pelanggaran sangat serius
yang menjurus kearah pemutusan hubungan kerja, maka Penggugat
In
A
mengeluarkan Surat Pembebasan Tugas Sementara Untuk Kepentingan
Penyelidikan (PTSUKP) terhitung mulai tanggal 17 Desember 2014.
ah
lik
Pelanggaran dimaksud berupa pelanggaran terhadap PTD (Pedoman
Tindakan Disiplin) butir 3 PKB KPC Tahun 2013-2015 yang berbunyi:
“Memberikan keterangan tidak benar secara tertulis dan/atau tidak tertulis
am
ub
yang menyangkut kepentingan Perusahaan” Sanksi Pemutusan Hubungan
Kerja;
ep
15. Bahwa pada tanggal 19 Desember 2014, dilakukan Berita Acara
k
si
a. Pada hari Jumat tanggal 21 November 2014 sekitar jam 19.00 Wita
bertempat di Master Area Departemen Hatari Tergugat II
ne
ng
do
gu
(microphone);
c. Tergugat II juga mengakui telah menyebarkan informasi yang tidak
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saudara Syamsu Rizal yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan
si
(saksi) oleh investigator diperoleh isi pokok keterangan sebagai berikut:
a. Tergugat II menyampaikan kepada Saya (Syamsu Rizal) dan
ne
ng
karyawan lain bahwa pada tanggal 1 Desember 2014 pack meal untuk
karyawan Divisi MOD akan dilayani oleh Koperasi K3PC. Hal tersebut
disampaikan pada hari Jumat tanggal 21 November 2014 sekitar pukul
do
gu 19.00 WITA (awal shift) malam pertama di Departemen Hatari;
b. Tergugat II menyampaikannya dengan menggunakan microphone
In
A
di depan seluruh karyawan crew alpha bahwa pada tanggal 1
Desember 2014 pack meal untuk karyawan KPC, khususnya di Divisi
ah
lik
Mining Operation (MOD) akan dilayani oleh Koperasi K3PC;
c. Bahwa sampai pada tanggal 19 Desember 2014 pack meal untuk
Departemen Hatari belum dilayani oleh Koperasi K3PC, sehingga
am
ub
pengumuman yang disampaikan oleh Tergugat II pada tanggal 21
November 2014 tidak benar;
ep
[Catatan: Departemen Hatari adalah salah satu departemen yang berada
k
si
18. Bahwa pada tanggal 19 Desember 2014, dilakukan investigasi terhadap
saudara Doni Sulistyo yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan
ne
ng
do
gu
lain bahwa pada tanggal 1 Desember 2014 pack meal untuk karyawan
Divisi MOD KPC akan dilayani oleh Koperasi K3PC. Hal tersebut
disampaikan pada hari Jumat tanggal 21 November 2014 sekitar pukul
In
A
lik
ub
19. Bahwa pada tanggal 30 Desember 2014, atas dasar pelanggaran dan
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Komisi Disiplin yang akan menyidangkan pelanggaran yang dilakukan oleh
si
Tergugat II. Sidang Komisi Disiplin beranggotakan wakil dari SP KEP SPSI
yang mendampingi Tergugat II, atasan Tergugat II dan wakil dari Industrial
ne
ng
Relation Departemen. Pembentukan Tim Komisi Disiplin dilakukan
berdasarkan Pasal 60.3 PKB KPC tahun 2013-2015 yang berbunyi:
“Pelanggaran atau kesalahan berat yang dilakukan oleh karyawan dan
do
gu menjurus kepada pemutusan hubungan kerja maka tindakan disiplin yang
diambil harus melalui rapat komisi disiplin”.
In
A
20. Bahwa pada tanggal 9 Januari 2015 Tim Komisi Disiplin melaksanakan
sidang Komisi Disiplin terhadap Tergugat II di ruang meeting Departemen
ah
lik
Hatari;
21. Bahwa pada tanggal 2 Februari 2015, dengan dasar rekomendasi para
pihak: Tim Komisi Disiplin, Manager Hatari,General Manager Mining
am
ub
Operation Division (MOD) dan General Manager Human Resources,
Perusahaan memutuskan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja)
ep
terhadap Tergugat II dengan alasan utama pelanggaran “Memberikan
k
si
sesuai dengan Pedoman Tindakan Disiplin (PTD) butir 3 PKB KPC tahun
2013-2015 dengan pertimbangan sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2013-2015 yang berbunyi:” Memberikan keterangan yang tidak benar
si
secara tertulis dan/atau tidak tertulis yang menyangkut kepentingan
Perusahaan”. Sanksi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja);
ne
ng
22. Bahwa pada tanggal 6 Februari 2015 dilakukan pertemuan bipartit
pertama antara Penggugat dengan Tergugat II yang didampingi oleh
Pengurus SPKEP SPSI dengan hasil sebagai berikut:
do
gu a. Penggugat menyampaikan keputusan perusahaan kepada Tergugat II
bahwa:
In
A
Tergugat II telah melanggar PTD butir 3 PKB KPC tahun 2013 – 2015
dan Tergugat II dinyatakan di PHK (pemutusan hubungan kerja);
ah
lik
b. Tergugat II tidak dapat menerima keputusan perusahaan;
c. Tidak ada kesepakatan dalam pertemuan dan pertemuan bipartit akan
dilanjutkan pada tanggal 9 Februari 2015;
am
ub
23. Bahwa pada tanggal 9 Februari 2015 dilakukan pertemuan bipartit kedua
dengan hasil sebagai berikut :
ep
a. Penggugat tetap pada pendiriannya bahwa Tergugat II di PHK
k
si
c. Tidak ada kesepakatan dalam pertemuan;
24. Bahwa mengingat tidak adanya kesepakatan dalam pertemuan bipartit,
ne
ng
do
gu
lik
Jumlah = Rp25.906.400,00
25. Bahwa atas putusan Penggugat tersebut baik Tergugat I maupun Tergugat
m
ub
26. Bahwa pada tanggal 4 dan 12 Maret 2015 diadakan sidang mediasi oleh
ah
Mediator Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur dan
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2015. Adapun isi anjuran mediator yang ditolak adalah sebagai berikut:
si
1) Agar pihak perusahaan PT Kaltim Prima Coal Sangatta
mempekerjakan kembali Pekerja atas nama saudara Kristian Prihadi
ne
ng
(BN 12493) dan saudara Ridwan (BN 14914) serta memberikan surat
peringatan ketiga (final warning) kepada yang bersangkutan sebagai
upaya pembinaan;
do
gu 2) Agar pihak perusahaan PT Kaltim Prima Coal Sangatta memulihkan/
membayar hak-hak pekerja mulai tanggal 13 Februari 2015 (sejak di
In
A
PHK) sampai dengan tanggal dikeluarkannya anjuran ini;
27. Bahwa Penggugat menolak pendapat dan pertimbangan mediator dalam
ah
lik
surat Anjuran Mediator Nomor 560/625HIJ tanggal 22 April 2015
sebagaimana butir-butir di bawah ini dengan tanggapan sebagai berikut:
1) Bahwa terhadap pendapat Mediator sebagaimana dalam Anjurannya
am
ub
Nomor 560/625/HIJ bagian IV point 6 (halaman 17) yang yang
berbunyi: Berdasarkan keterangan kesaksian yang disampaikan oleh
ep
saudara Kristian Prihadi (Tergugat I) dan saudara Jamaluddin
k
si
pada tanggal 20 Nopember 2014 dan Pak Suriadi memberikan
keterangan bahwa, ”Tolong sampaikan kepada teman-teman kalau
ne
ng
tidak ada halangan tanggal 1 Desember 2014 pihak K3PC sudah bisa
mensuplay pack meal ke divisi MOD.”;
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pertemuan dengan Ketua dan Pengurus Koperasi K3PC di depan meja
si
kerja saudara Chaerullah adalah tidak benar. Faktanya yang terjadi
adalah secara kebetulan saudara Suriadi sendiri dan Tergugat I
ne
ng
berpapasan di depan meja kerja saudara Chaerullah lalu keduanya
berbincang-bincang sekitar 5 (lima) menit. Fakta ini diperkuat oleh
kesaksian Chaerullah dalam BAP yang menyatakan “Sepengetahuan
do
gu saya saudara Kristian dan saudara Suriadi tidak pernah melakukan
pertemuan di depan meja saya, hanya berpapasan saja (sambil lalu
In
A
saja). Ketidakbenaran pertemuan antara Ketua dan Pengurus Koperasi
K3PC dengan Tergugat I diatas diperkuat pula dengan surat bantahan
ah
lik
dari Pengurus Koperasi K3PC Nomor 014/K3PC-Peng/Ext/XI/2014
tanggal 26 November 2014 yang intinya menyatakan bahwa hingga surat
bantahan dikeluarkan tanggal 26 November 2014, Ketua dan Pengurus
am
ub
Koperasi K3PC tidak pernah melakukan pertemuan dengan Tergugat I;
b. Bahwa tidak benar pernyataan tertulis Tergugat I dalam surat Nomor
ep
026/PUK/SPKEP/SPSI/KPC/XI/2014 tanggal 20 November 2014 yang
k
si
Logikanya kalau tidak pernah terjadi pertemuan antara Ketua dan
Pengurus Koperasi K3PC dengan Tergugat I, tentu tidak akan ada pula
ne
ng
do
gu
lik
ub
Divisi MOD sebanyak 2.580 (dua ribu lima ratus delapan puluh) orang;
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pihak perusahaan PT KPC baik berupa terganggunya operasional
si
perusahaan maupun hal-hal lain.”;
Tanggapan Penggugat
ne
ng
Bahwa Penggugat tidak menerima atau menolak pendapat mediator.
Penyebaran informasi yang tidak benar melalui surat dan siaran Radio
GWP (Gema Wana Prima) Sangatta yang dilakukan oleh Tergugat I
do
gu sangat berdampak negative dan menyebabkan kerugian finansial,
menurunnya reputasi dan kepercayaan pihak lain atau kontraktor terhadap
In
A
perusahaan. Dampak negative dan kerugian perusahaan dapat kami
sampaikan sebagai berikut:
ah
lik
a. Penyebaran informasi yang tidak benar kepada karyawan divisi MOD
potensial akan menimbulkan keresahan dan tuntutan karyawan akan
perubahan pack meal dari kontraktor lama ke Koperasi K3PC. Situasi ini
am
ub
bila tidak terkendali akan berakibat pada terjadinya pemogokan atau
perlambatan aktifitas kerja (slow down) oleh karyawan. Hal ini akan
ep
mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar bagi perusahaan;
k
si
kontrak bisnis kepada koperasi K3PC secepatnya dan telah
mempersempit ruang dan waktu bagi KPC untuk bernegosiasi guna
ne
ng
do
gu
effisien. Keadaan ini merupakan kerugian finansial yang besar bagi KPC;
c. Penyebaran informasi yang tidak benar kepada karyawan
mengakibatkan terjadinya ketidakpercayaan kontraktor catering dan
In
A
lik
ub
kewenangan perusahaan;
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Diantaranya Penggugat meminta radio GWP untuk tidak lagi
si
melanjutkan siaran yang kedua, ketiga dan keempat tentang informasi
yang tidak benar mengenai pelayanan pack meal di Divisi MOD oleh
ne
ng
Koperasi K3PC;
4) Bahwa terhadap pendapat Mediator sebagaimana dalam Anjurannya
Nomor 560/625/HIJ bagian IV butir 9 (halaman 18) yang berbunyi:
do
gu “Berdasarkan poin 6 tersebut di atas, kami berpendapat bahwa kapasitas
saudara Kristian Prihadi pada surat tersebut bertindaklah bukanlah sebagai
In
A
pemberi keterangan melainkan hanya sebagai penyampai keterangan
orang lain, dalam hal ini menyampaikan keterangan dari Pak Suriadi
ah
lik
sewaktu bertemu denganya di gedung M1 sedangkan saudara Ridwan
hanyalah bertindak sebagai meneruskan isi surat dimaksud kepada
karyawan yang lain, oleh karena itu kami berpendapat bahwa tindakan
am
ub
yang saudara Kristian Prihadi dan saudara Ridwan tidak dapat
dikategorikan sebagai tindakan/perbuatan yang dapat dikenakan sanksi
ep
pemutusan hubungan kerja berdasarkan ketentuan PTD PKB KPC 2013-
k
si
perusahaan.”;
Tanggapan Penggugat:
ne
ng
do
gu
Hal ini dikuatkan oleh pernyataan saudara Suriadi dalam BAP, dimana pada
saat itu kebetulan berpapasan dan berbincang di depan meja kerja saudara
ah
lik
ub
berjalan di Divisi MOD. Dengan tegas saudara Suriadi menjawab tidak bisa
dipastikan. Selengkapnya pernyataan saudara Suriadi dalam BAP adalah:
ka
sebelum tanggal 1 Desember 2014 catering K3PC melayani MOD dan saya
ah
ng
November 2014 adalah tidak benar dan bukan berasal dari pernyataan
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
saudara Suriadi. Namun pernyataan tersebut adalah merupakan asumsi dan
si
rekayasa semata dari Tergugat I sendiri. Oleh karenannya tidak benar
pendapat dari Mediator yang menyatakan bahwa Tergugat I adalah hanya
ne
ng
sebagai penyampai keterangan orang lain (saudara Suriadi). Tetapi
sebenarnya adalah Tergugat I telah menyampaikan informasi atau
pernyataan tidak benar yang merupakan hasil rekayasa dan asumsi semata
do
gu dari Tergugat I sendiri;
Sedangkan Tergugat II telah dengan lancang menyebarkan informasi
In
A
yang tidak benar atau informasi yang merupakan hasil rekayasa dan
asumsi semata dari Tergugat I kepada karyawan crew alpha (sekitar 253
ah
lik
(dua ratus lima puluh tiga) orang) Departemen Hatari bertempat di Muster
Area Departemen Hatari pada tanggal 21 November 2014 dengan
menggunakan pengeras suara dan juga menempelkan surat Nomor
am
ub
026/PUK/SPKEP/SPS/XI/2014 tanggal 20 November 2014 di papan
Pengumuman Departemen Hatari;
ep
5) Bahwa terhadap pendapat Mediator sebagaimana dalam Anjurannya
k
si
dan saudara Ridwan (Tergugat II) tiada lain adalah tindakan dalam rangka
melakukan kegiatan berserikat demi untuk kepentingan anggotanya namun
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tindakan yang dilakukannya sebagai karyawan. Oleh karenanya sebagai
si
karyawan KPC, Tergugat I dan Tergugat II wajib
mempertanggungjawabkan segala tindakan pelanggaran yang telah
ne
ng
dilakukannya yaitu berupa tindakan memberikan keterangan dan
menyebarkan informasi yang menyesatkan (tidak benar) kepada seluruh
karyawan. Tindakan Tergugat I dan Tergugat II ini telah melanggar PTD
do
gu (Pedoman Tindakan Disiplin) butir 3 PKB KPC Tahun 2013 – 2015 yaitu
“Memberikan keterangan tidak benar secara tertulis dan/atau tidak tertulis
In
A
yang menyangkut kepentingan perusahaan.” dan pula keduanya telah
melakukan tindakan yang melampaui batas kewenangannya sebagai
ah
lik
karyawan. Sesuai dengan PKB yang berlaku dan telah disepakati antara
karyawan dan perusahaan, pelanggaran PTD butir 3 PKB KPC Tahun
2013 – 2015 dikenakan sanksi PHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa
am
ub
harus mengeluarkan terlebih dahulu surat peringatan pertama, kedua dan
ketiga. Penerapan sanksi pemutusan hubungan kerja dalam PKB KPC
ep
yang tanpa harus melalui urutan peringatan pertama, kedua dan ketiga
k
telah sesuai dengan penjelasan Pasal 161 ayat 2 alinea pertama Undang
ah
si
peringatan dapat diterbitkan secara berurutan atau tidak, sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja atau perjanjian kerja
ne
ng
do
gu
lik
ub
Tanggapan Penggugat:
Faktanya dalam UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 juga mengatur
ka
ng
”Berdasarkan Pasal 155 ayat (2) dan (3) Undang Undang Nomor 13 tahun
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2003: ”Selama penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum
si
ditetapkan maka baik pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap
melaksanakan segala kewajibannya pengusaha dapat melakukan
ne
ng
penyimpangan dari ketentuan tersebut dengan melakukan skorsing kepada
pekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusan hubungan kerja
dengan tetap wajib membayar upah beserta hak-hak lainya yang biasa
do
gu diterima pekerja buruh.”;
Tanggapan Penggugat:
In
A
Bahwa Penggugat tidak sependapat dengan Pendapat Mediator
sebagaimana Surat Anjuran Nomor 560/625/HIJ bagian IV butir 12
ah
lik
(halaman 18), karena antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi
perselisihan hubungan industrial yang tidak memungkinkan Penggugat
dan Tergugat melaksanakan segala hak dan kewajibannya masing-
am
ub
masing dengan baik termasuk Tergugat dalam melakukan pekerjaannya,
maka sesuai dengan Pasal 93 ayat (1) Undang Undang Nomor 13 Tahun
ep
2003 yang berbunyi: ”Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak
k
si
8) Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan uraian tersebut di atas Penggugat dengan
tegas menolak anjuran Mediator Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Timur
ne
ng
do
gu
lik
ub
karena melanggar:
R
PTD (Pedoman Tindakan Disiplin) butir 3 PKB KPC tahun 2013-2015 yang
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tertulis yang menyangkut kepentingan perusahaan. Sanksi pemutusan
si
hubungan kerja.”;
PTD butir 10 huruf b. PKB KPC 2013-2015 yaitu “Tidak mentaati atau
ne
ng
melakukan kesalahan prosedur, pedoman, ketentuan-ketentuan dan
instruksi baik lisan /tertulis dari perusahaan. Dengan alasan yang tidak dapat
diterima dan mempunyai dampak.”. Sanksi pemutusan hubungan kerja.”;
do
gu
3. Menetapkan Tergugat I dan Tergugat II untuk diputus hubungan kerjanya
(PHK) dengan PT Kaltim Prima Coal terhitung sejak tanggal 13 Februari 2015;
In
A
4. Menetapkan Hak Tergugat sesuai dengan Pasal 77.4 PKB PT Kaltim Prima
Coal Tahun 2013-2015 dengan perhitungan sebagai berikut:
ah
lik
Hak Tergugat I:
- Uang pisah 3 (tiga) bulan upah pokok = Rp 27.702.000,00
- Penggantian hari cuti yang belum diambil 54 hari = Rp. 19,945,440,-
am
ub
- Biaya pemulangan ke Balikpapan = Rp. 9,790,000,-
Jumlah = Rp. 57,437,440,-
ep
HAK TERGUGAT II :
k
si
Jumlah = Rp 25,906,400,00
5. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya-biaya yang
ne
ng
do
gu
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya;
In
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan
A
lik
ub
secara tegas;
a. Tentang surat gugatan tidak sah karena tidak memenuhi syarat formil
ka
gugatan;
ep
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) Undang Undang Nomor 13 Tahun 1985
si
dengan tegas dijelaskan mengenai dokumen apa saja yang harus
dikenakan bea materei, diantaranya:
ne
ng
a. surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan
untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,
kenyataan, atau keadaan yag bersifat perdata;
do
gu 3. Bahwa surat gugatan merupakan dokumen yang dibuat dengan tujuan
untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,
In
A
kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata oleh karenanya gugatan
haruslah dibubuhi dengan materai sehingga memenuhi ketentuan
ah
lik
Undang Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai juncto
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1995 tentang Perubahan Tarif Bea
Materai, juncto Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang
am
ub
Perubahan Tarif Bea Materai Dan Besarnya Batas Pengenaan Harga
Nominal Yang Dikenakan Bea Meterai;
ep
4. Bahwa dalam faktanya, surat gugatan yang diajukan oleh Penggugat
k
si
Pemerintah Nomor 7 Tahun 1995 tentang Perubahan Tarif Bea Materai,
juncto Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perubahan
ne
ng
Tarif Bea Materai Dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal Yang
Dikenakan Bea Meterai, dengan demikian gugatan Penggugat tidak
do
gu
lik
ub
tertuang dalam surat anjuran Nomor 560/625 HIJ, tanggal 22 April 2015;
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur haruslah ditarik
si
sebagai pihak dalam perkara a quo untuk didengar keterangannya dan
diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban atau pembelaan (audi
ne
ng
alteram partem) sebagaimana ketentuan HIR Pasal 125 dan Pasal 127;
3. Bahwa dalam faktanya, Mediator Hubungan Industrial Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kutai Timur tidak ditarik sebagai pihak
do
gu (sebagai Turut Tergugat) dalam perkara a quo oleh karenanya, gugatan a
quo menjadi error in persona dalam bentuk gugatan kurang pihak/plurium
In
A
litis consortium, sehingga cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim untuk
menyatakan gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat
ah
lik
diterima (niet ontvantkelijke verklaard);
Dalam Rekonvensi
1. Bahwa hal-hal yang terungkap dalam Konvensi mohon secara mutatis
am
ub
mutandis merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam
Rekonvensi;
ep
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi I/Tergugat I yaitu saudara Kristian Prihadi,
k
si
mechanick dan setiap bulannya menerima upah sebesar Rp9.934.000,00
(sembilan juta sembilan ratus tiga puluh empat ribu rupiah) yang terdiri dari
ne
ng
do
gu
lik
ub
(tujuh ratus ribu rupiah/bulan), dengan upah terakhir yang diterima yaitu
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat Rekonvensi menunjukkan prestasi kerja yang baik, hal ini
si
dibuktikan dengan upah pokok yang diterima oleh Para Penggugat
Rekonvensi berdasarkan ketentuan Pasal 22 Perjanjian Kerja Bersama PT
ne
ng
KPC, pada posisi upah maksimal di gradenya masing-masing;
Latar Belakang Dan Duduk Perkara Perselisihan:
1. Bahwa pada tanggal 20 Mei 2014, PUK SPKEP SPSI PT KPC
do
gu melaksanakan musyawarah unit kerja yang salah satu agendanya adalah
memilih ketua dan menetapkan susunan komposisi kepengurusan PUK
In
A
SPKEP SPSI PT KPC untuk periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2017;
2. Bahwa dalam musyawarah unit kerja tersebut, Penggugat Rekonvensi I
ah
lik
terpilih secara demokratis oleh anggota sebagai Ketua PUK SPKEP SPSI
PT KPC, dan Penggugat Rekonvensi II ditetapkan sebagai Wakil Ketua II
PUK SPKEP SPSI PT. KPC, untuk selanjutnya kepengurusan PUK SPKEP
am
ub
SPSI PT KPC hasil musyawarah unit kerja dilantik dan dikukuhkan oleh
Pimpinan Pusat SPKEP SPSI dengan Surat Keputusan Pengukuhan/
ep
Pengesahan Nomor Kep.012/PP SPKEP/SPSI/V/2014, tanggal 30 Mei 2014;
k
3. Bahwa setelah dilantik dan dikukuhkan sebagai Pengurus PUK SPKEP SPSI
ah
PT KPC maka seluruh jajaran pengurus PUK SPKEP SPSI PT KPC secara
R
si
de facto dan de jure berwenang dan berkewajiban untuk melaksanakan
tugas dan fungsi organisasi SPKEP SPSI sesuai dengan ketentuan
ne
ng
do
gu
4. Bahwa pada tanggal 9 Juni 2014, sebagian pekerja PTKPC di Divisi MOD
(mining operation division) mengalami keracunan makanan dari pack
mealbox (nasi kotak) yang di supply/disediakan oleh PT ISS;
In
A
lik
ub
PT KPC;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Ketua dan Pengurus PUK SPKEP SPSI PT KPC secara persuasif dan
si
musyawarah kekeluargaan melakukan pendekatan dan membangun
komunikasi dengan jajaran managemen PT KPC membicarakan permintaan
ne
ng
pekerja mengenai pergantian catering/penyedia makan bagi pekerja di Divisi
MOD dari PT ISS berubah menjadi Koperasi Karyawan (K3PC);
8. Bahwa sebagai tindaklanjut dari pembicaraan secara persuasif tersebut,
do
gu PUK SPKEP SPSI PT KPC melalui surat Nomor 017/PUK
SPKEP/SPSI/KPC/IX/2014 tanggal 2 September 2014, menyampaikan surat
In
A
permohonan untuk pertemuan secara formal guna membicarakan pergantian
penyedia makan dari PT ISS menjadi Koperasi Pekerja K3PC;
ah
lik
9. Bahwa terhadap permohonan pertemuan formal tersebut, Managemen PT
KPC menyampaikan jawaban kesediaannya melalui surat Nomor L-380/HR/-
IR&R/IX/2014, tanggal 8 September 2014, yang pada pokoknya bersedia
am
ub
untuk bertemu dengan PUK SPKEP SPSI PT KPC pada tanggal 9
September 2014;
ep
10. Bahwa pada tanggal 9 September 2014, telah dilaksanakan pertemuan
k
Gedung M1;
R
si
11. Bahwa dalam rangka keterbukaan informasi mengenai perkembangan kegiatan
organisasi dalam memperjuangkan aspirasi anggotanya, PUK SPKEP SPSI PT
ne
ng
do
gu
lik
ub
12. Bahwa Para Penggugat Rekonvensi sebagai pengurus PUK SPKEP SPSI
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kontrak) penyediaan makan/catering dari PT ISS ke Koperasi Karyawan
si
(K3PC) untuk pekerja di divisi MOD (mining operation division);
13. Bahwa pada tanggal 30 Oktober 2014, dilakukan pertemuan LKS Bipartit
ne
ng
yang dihadiri oleh 5 (lima) serikat pekerja yang ada di perusahaan Tergugat
Rekonvensi tanpa dihadiri oleh PUK SPKEP SPSI PT KPC, bahwa salah
satu permasalahan yang dikemukan dalam pertemuan LKS Bipartit tersebut
do
gu adalah Divisi MOD telah mengajukan proposal untuk penggunaan jasa dari 2
kontraktor penyedia pack meal (nasi kotak), dengan target pelaksanaan
In
A
pada bulan November 2014, dan perkembangannya dalam tahap proses
administrasi PO Supply;
ah
lik
14. Bahwa pada tanggal 19 November 2014, sekitar jam 07.15 WITA, Penggugat
Rekonvensi sebagai Ketua dan saudara Jamaluddin sebagai Pengurus PUK
SPKEP SPSI PT KPC datang ke gedung M1 dengan maksud menghadap
am
ub
bapak Ashok Mitra akan tetapi bapak Ashok Mitra tidak berada diruang
kerjanya, dan Penggugat Rekonvensi bersama saudara Jamaluddin
ep
menghadap bapak Endang Ruchijat selaku CEO PT Kaltim Prima Coal
k
si
makan/pack meal untuk divisi MOD dari PT ISS ke Koperasi Karyawan KPC
(K3PC) telah disetujui oleh bapak Ashok Mitra, dan pada kesempatan itu
ne
ng
do
gu
15. Bahwa pada tanggal 20 November 2014, sekitar jam 07.30 WITA,
Penggugat Rekonvensi sebagai Ketua dan saudara Jamaluddin sebagai
Pengurus PUK SPKEP SPSI PT KPC datang ke gedung M1 dengan maksud
In
A
untuk menghadap bapak Endang Ruchijat selaku CEO PT Kaltim Prima Coal
akan tetapi bapak Endang Ruchijat tidak berada diruangan kerjanya,
ah
lik
ub
16. Bahwa pada hari dan tanggal yang sama, tanggal 20 November 2014,
ep
bapak Ardi M selaku manager supplyer, pada saat itulah bapak Suriadi
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rekonpensi I dan saudara Jamaluddin, dalam pertemuan tersebut
si
membicarakan masalah pengajuan peralihan penyedia makan/pack meal
dari PT ISS ke Koperasi Karyawan (K3PC) dan bapak Suriadi selaku Ketua
ne
ng
Koperasi Karyawan (K3PC) mengatakan bahwa “Mulai tanggal 1 Desember
2014 pack meal dari Koperasi K3PC sudah bisa melayani karyawan MOD,
tolong informasikan ke teman-teman, berita ini juga sudah saya email ke
do
gu pengurus koperasi untuk dipersiapkan segala sesuatunya.”;
17. Bahwa berdasarkan pembicaraan dalam pertemuan antara Penggugat
In
A
Rekonpensi I selaku Ketua dan saudara Jamaluddin selaku pengurus PUK
SPKEP SPSI PT KPC dengan bapak Suriadi selaku Ketua Koperasi
ah
lik
Karyawan (K3PC) tersebut, pada hari yang sama, tanggal 20 November
2014, PUK SPKEP SPSI PT Kaltim Prima Coal mengeluarkan surat dengan
Nomor 026/PUK SPKEP/SPSI/KPC/XI/2014, tanggal 20 November 2014.
am
ub
Perihal Pack Meal K3PC, yang pada pokok surat memberitahukan bahwa:
“sesuai pertemuan dengan ketua dan pengurus koperasi K3PC, “efektif
ep
mulai tanggal 1 Desember 2014 catering pack meal dari koperasi K3PC
k
untuk pekerja sudah berjalan di Divisi MOD”, seperti halnya yang telah
ah
si
management dan rekan-rekan pengurus FSP KEP SPSI yang telah
berusaha mengupayakan semaksimal mungkin dengan proses yang sangat
ne
ng
do
gu
terrealisasi di MOD.”;
18. Bahwa surat Nomor 026/PUK SPKEP/SPSI/KPC/XI/2014, tanggal 20
November 2014 perihal Pack Meal K3PC, merupakan surat resmi yang
In
A
lik
ub
2014 perihal Pack Meal K3PC, di papan pengumuman di area kerjanya yaitu
es
di Departemen Hatari;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
organisasi serikat pekerja dan memberitahukan kepada anggotanya serta
si
menempel surat resmi organisasi di papan pengumuman merupakan
tindakan dalam rangka melaksanakan kegiatan serikat pekerja guna
ne
ng
memperjuangkan hak dan kepentingan para anggotanya;
21. Bahwa pada tanggal 26 November 2014, Koperasi Karyawan (K3PC)
mengeluarkan surat Nomor 014/K3PC-Peng/Ext/XI/2014, tanggal 26
do
gu November 2014, perihal: Klarifikasi Surat PUK SPKEP SPSI PT KPC Nomor
026/PUK SPKEP/SPSI/KPC/XI/2014, perihal Pack Meal K3PC. Bahwa
In
A
dalam pokok suratnya tersebut, Koperasi K3PC menyatakan bahwa:
“Ketua dan Pengurus K3PC serta Managemen tidak pernah melakukan
ah
lik
pertemuan secara formal dengan Pengurus PUK SPKEP SPSI PT KPC
sehingga K3PC tidak bertanggung jawab atas kebenaran segala informasi
ataupun data yang disampaikan dalam surat tersebut.”;
am
ub
22. Bahwa pada tanggal 2 Desember 2014, Penggugat Rekonvensi menerima
telephone dari sekretaris manager maintenance service dan Penggugat
ep
Rekonvensi I diminta untuk datang ke gedung M1, Bahwa dengan iktikad
k
baik dan mentaati perintah atasan, sekitar pukul 13.30 WITA, Penggugat
ah
si
jabatan manager maintenance service;
23. Bahwa dalam pemanggilan tersebut, Tergugat Rekonvensi melalui bapak
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada Penggugat Rekonpensi I, selaku Wakil Ketua II PUK SPKEP SPSI PT
si
KPC, Nomor ref L02/Hatari-Adm/XII/2014, tanggal 16 Desember 2014, perihal
Pembebasan Tugas Sementara untuk Kepentingan Penyelidikan/skorsing;
ne
ng
27. Bahwa pada tanggal 4 Februari 2015, Tergugat Rekonvensi dan PUK
SPKEP SPSI PT KPC mewakili Penggugat Rekonvensi I melakukan
perundingan bipartit, dalam perundingan bipartit tersebut, Tergugat
do
gu Rekonvensi menyampaikan kehendaknya untuk memutuskan hubungan
kerja Para Penggugat Rekonvensi, dan PUK SPKEP SPSI PT KPC dengan
In
A
tegas menolak pemutusan hubungan kerja tersebut, oleh karenanya
perundingan tidak mencapai kesepakatan;
ah
lik
28. Bahwa pada tanggal 6 Februari 2015, Tergugat Rekonvensi dan PUK
SPKEP SPSI PT KPC mewakili Penggugat Rekonvensi II melakukan
perundingan bipartit, dalam perundingan bipartit tersebut, Tergugat
am
ub
Rekonvensi menyampaikan kehendaknya untuk memutus hubungan kerja
Para Penggugat Rekonvensi, dan PUK SPKEP SPSI PT KPC dengan tegas
ep
menolak pemutusan hubungan kerja tersebut, oleh karenanya perundingan
k
si
yang kedua, perundingan bipartit yang kedua tidak mencapai kesepakatan
karenakedua belah pihak tetap bersikukuh pada pendiriannya;
ne
ng
30. Bahwa pada tanggal 13 Februari 2015, Tergugat Rekonvensi secara sepihak,
tanpa penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
do
gu
lik
31. Bahwa pada tanggal 22 Februari 2015, PUK SPKEP SPSI PT KPC melalui
surat Nomor 031/PUK SPKEP/SPSI/KPC/II/2015, tanggal 22 Februari 2015,
m
ub
32. Bahwa dalam sidang mediasi yang dilakukan pada tanggal 4 Maret 2015 dan
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempekerjakan kembali pekerjanya atas nama saudara Kristian
si
Prihadi (BN 12493) dan saudara Ridwan (BN 14914) serta
memberikan surat peringatan ketiga (final warning) kepada yang
ne
ng
bersangkutan sebagai upaya pembinaan;
2. Agar pihak perusahaan PT Kaltim Prima Coal Sangatta memulihkan/
membayarkan hak-hak pekerja mulai tanggal 13 Februari 2015 (sejak
do
gu di PHK) sampai dengan tanggal dikeluarkannya anjuran ini;
3. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis atas
In
A
anjuran tersebut diatas selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10
(sepuluh) hari setelah menerima anjuran ini;
ah
lik
4. Apabila pihak-pihak menerima anjuran ini, maka Mediator akan
membantu membuat perjanjian bersama dan didaftarkan ke
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda;
am
ub
5. Apabila anjuran ini ditolak oleh salah satu pihak atau para pihak,
maka para pihak atau salah satu pihak dapat melanjutkan
ep
penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial pada
k
si
Kabupaten Kutai Timur, Para Penggugat Rekonvensi melalui PUK SPKEP
SPSI PT KPC menyampaikan Jawaban Anjuran melalui surat Nomor
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
3. Bahwa pada tanggal 22 Februari 2015, PUK SPKEP SPSI PT KPC mewakili
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
para Penggugat Rekonvensi mengajukan permohonan pencatatan perselisihan
si
dan bantuan mediasi kepada Disnakertrans Kabupaten Kutai Timur;
4. Bahwa pada tanggal 22 April 2015, Mediator Hubungan Industrial
ne
ng
Disnakertrans Kabupaten Kutai Timur mengeluarkan Surat Anjuran Nomor
560/625/HIJ, tanggal 22 April 2015, menganjurkan agar Tergugat
Rekonvensi mempekerjakan kembali Para Penggugat Rekonvensi;
do
gu 5. Bahwa berdasarkan kronologi kejadian terurai di atas, tindakan pemutusan
hubungan kerja yang dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi terhadap para
In
A
Penggugat Rekonvensi dilakukan tanpa adanya penetapan dari lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial, maka tindakan pemutusan
ah
lik
hubungan kerjatersebut pemutusan hubungan kerja;
Pasal 151 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
berbunyi:
am
ub
1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah,
dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi
ep
pemutusan hubungan kerja;
k
si
wajib dirundingkan oleh pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh
atau dengan pekerja/buruh apabila pekerja/buruh yang bersangkutan
ne
ng
do
gu
lik
secara melawan hukum yaitu melanggar Pasal 151 ayat (3) Undang Undang
Nomor 13 Tahun 2003, maka pemutusan hubungan kerja tersebut batal
m
ub
demi hukum, hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (1) Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi:
ka
7. Bahwa akibat hukum dari pemutusan hubungan kerja batal demi hokum
R
Rekonvensi, hal ini ditegaskan dalam Pasal 170 Undang Undang Nomor 13
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
”Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan tidak memenuhi ketentuan
si
Pasal 151 ayat (3) dan Pasal 168, Pasal 158 ayat (1), Pasal 160 ayat (3),
Pasal 162, dan Pasal 169 batal demi hukum dan pengusaha wajib
ne
ng
mempekerjakan pekerja/buruh yang bersangkutan serta membayar seluruh
upah dan hak yang seharusnya diterima.”;
8. Bahwa berdasarkan alasan dan pertimbangan hukum terurai pada angka 1
do
gu sampai dengan angka 7 di atas, sangat berdasar hukum bagi Majelis Hakim
yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan pemutusan hubungan kerja
In
A
batal demi hukum dan menghukum Tergugat Rekonvensi untuk
mempekerjakan kembali dan membayar upah Para Penggugat Rekonvensi;
ah
lik
Tergugat Rekonvensi Wajib Mengikut sertakan Dan Membayar Iuran Asuransi
Jiwa Dan Kecelakaan Kolektif Dan Iuran Jaminan Sosial Nasional:
1. Bahwa oleh karena pemutusan hubungan kerja maka hubungan kerja antara
am
ub
Tergugat Rekonvensi dan Para Penggugat Rekonvensi demi hukum belum
terputus, dengan demikian, sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (2)
ep
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjan: “Selama
k
si
melaksanakan segala kewajibannya” dan sesuai dengan ketentuan Pasal
13, Pasal 17 dan Pasal 18 Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dalam program asuransi jiwa dan kecelakaan kolektif;
si
3. Bahwa berdasarkan alasan dan pertimbangan hukum terurai pada angka 1
dan angka 2 di atas, maka sangat berdasar hukum bagi Majelis Hakim yang
ne
ng
memeriksa perkara ini untuk menghukum Tergugat Rekonvensi untuk tetap
mengikutsertakan dan membayar iuran bagi Para Penggugat Rekonvensi
dalam program Jaminan Sosial Nasional dan iuran asuransi jiwa dan
do
gu kecelakaan kolektif;
Pemutusan Hubungan Kerja Merupakan Tindakan Anti Serikat Pekerja (Union
In
A
Busting):
1. Bahwa pada tanggal 20 November 2014, Penggugat Rekonvensi I dalam
ah
lik
kapasitas dirinya sebagai Ketua dan saudara Baharuddin selaku Sekretaris
PUK SPKEP SPSI PT Kaltim Prima Coal mengeluarkan surat resmi
organisasi yang dibuat di atas kop surat organisasi, dibubuhi stample
am
ub
organisasi, Nomor 026/PUK SPKEP/SPSI/KPC/XI/2014, tanggal 20
November 2014. perihal Pack Meal K3PC;
ep
2. Bahwa pada tanggal 21 Nopember 2014, Penggugat Rekonvensi II
k
si
SPSI PT KPC di papan pengumuman di area kerjanya;
3. Bahwa tindakan Penggugat Rekonvensi I selaku Ketua PUK SPKEP SPSI
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemutusan hubungan kerja dengan demikian secara sah dan
si
meyakinkanskorsing dan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh
Tergugat Rekonvensi melanggar Pasal 153 ayat (1) huruf (g) dan ayat (2)
ne
ng
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan yang
berbunyi:
Pasal 153 ayat (1) huruf (g) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003:
do
gu 1) Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungan kerja dengan
alasan:
In
A
g. Pekerja/buruh mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurus serikat
pekerja/serikat buruh, pekerja/buruh melakukan kegiatan serikat
ah
lik
pekerja/buruh di luar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas
kesepakatan pengusaha, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama;
am
ub
Pasal 153 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003:
2) Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan dengan alasan sebagaimana
ep
dimaksud dalam ayat (1) batal demi hukum dan pengusaha wajib
k
si
sementara/skorsing dan tindakan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan
oleh Tergugat Rekonvensi terhadap Para Penggugat Rekonvensi secara sah
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dengan tegas Pasal 43 ayat (2) dan ayat (3) Undang Undang Nomor 21 Tahun
si
2000 menyatakan tindakan demikian merupakan tindak pidana kejahatan:
Pasal 43 ayat (2) dan ayat (3) Undang Undang Nomor 21 Tahun 2000:
ne
ng
1) Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, dikenakan sanksi pidana
penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun
do
gu dan/atau denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
dan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);
In
A
2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak
pidana kejahatan;
ah
lik
8. Bahwa berdasarkan alasan dan pertimbangan hukum terurai pada angka 1
sampai dengan angka 7 di atas, maka sangat berdasar hukum bagi majelis
hakim yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan Tergugat Rekonvensi
am
ub
telah melanggar Pasal 28 Undang Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang
Serikat Pekerja/Serikat Buruh;
ep
Putusan Sela/Provisi:
k
si
skorsing tersebut tanpa nomor, ditandatangani oleh Aris Reza M Syukri,
jabatan manager maintenance service, tanggal 2 Desember 2014, perihal
ne
ng
do
gu
lik
ub
mestinya;
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh Tergugat Rekonvensi, maka berdasarkan ketentuan Pasal 93 ayat (2)
si
huruf (f) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan,
Tergugat Rekonvensi wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya
ne
ng
kepada Para Tergugat Rekonvensi;
Ketantuan Pasal 93 ayat (2) huruf (f) Undang Undang Nomor 13 Tahun
2003, berbunyi sebagai berikut:
do
gu 1) Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan;
2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku,dan
In
A
pengusaha wajib membayar upah apabila:
(f) pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan
ah
lik
tetapi pengusaha tidak mempekerjakanya, baik karena kesalahan
sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat dihindari
pengusaha;
am
ub
6. Bahwa ternyata, sejak periode pembayaran upah bulan Februari 2015,
Tergugat Rekonvensi menghentikan pembayaran upah beserta hak-hak
ep
lainnya yang seharusnya diterima oleh Para Penggugat Rekonvensi;
k
7. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor
ah
si
hak lainnya kepada Para Penggugat Rekonvensi pada setiap waktu
pembayaran upah setiap bulannya sampai dengan adanya putusan
ne
ng
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Hal ini sesuai dengan ketentuan
Pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003, tentang
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hari raya keagamaan tahun 2015 yang jatuh pada bulan Juli 2015, hal ini
si
berdasarkan ketentuan Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pasal 1602 a
yang berbunyi: “Upah yang ditetapkan menurut jangka waktu, harus dibayar
ne
ng
sejak saat buruh mulai bekerja sampai saat berakhirnya hubungan kerja”,
juncto Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1981, tentang
Perlindungan Upah, yang berbunyi: “Hak untuk menerima upah timbul pada
do
gu saat adanya hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja putus“
juncto Permenakertrans Republik Indonesia Nomor 04/Men/1994, tentang
In
A
Tunjangan Hari Raya Keagamaan;
9. Bahwa tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015, yang menjadi hak Para
ah
lik
Penggugat Rekonvensi dan wajib dibayar oleh Tergugat Rekonvensi
berdasarkan ketentuan Pasal 34 ayat 1 Perjanjian Kerja Bersama PT KPC
adalah sebesar: 150 % (seratus lima puluh persen) bulan upah pokok
am
ub
ditambah 1 (satu) kali PPFP (Pembayaran Pengganti Fasilitas Perumahan)
ditambah Rp1.500.000,00 (satu juta lima ratus ribu rupiah);
ep
Ketentuan Pasal 34 ayat (1) PKB PT KPC selengkapnya berbunyi:
k
34.1. Pada tanggal yang ditetapkan oleh perusahaan, dalam hal ini dibayar
ah
15 (lima belas) hari sebelum hari raya Idul Fitri, karyawan yang telah
R
si
bekerja 12 (dua belas) bulan atau lebih secara terus menerus sampai
dengan tanggal dimaksud akan dibayar tunjangan hari raya
ne
ng
do
gu
lik
tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015 yang jatuh pada bulan Juli
2015, sebesar:
m
ub
Penggugat Rekonvensi I:
- Upah untuk bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015,
ka
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
enam ratus lima puluh lima ribu rupiah);
si
Penggugat Rekonvensi II:
- Upah untuk bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015,
ne
ng
sebesar Rp6.560.000,00 X 6 bulan = Rp39.360.000,00 (tiga puluh
sembilan juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah);
- Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2015 sebesar 150 % x
do
gu Rp5.860.000,00 + Rp700.000,00 + Rp1.500.000,00 = Rp10.990.000,00
(sepuluh juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah);
In
A
Jumlah keseluruhannya sebesar Rp50.350.000,00 (lima puluh juta tiga
ratus lima puluh ribu rupiah);
ah
lik
11. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan alasan serta pertimbangan hukum
sebagaimana terurai di atas dan didukung dengan bukti yang sah, maka
terbukti Tergugat Rekonvensi telah memberikan sanksi skorsing dan
am
ub
melarang Para Penggugat Rekonvensi memasuki area kerja serta terbukti
Tergugat Rekonvensi tidak membayar upah beserta hak-hak lainnya kepada
ep
Para Penggugat Rekonvensi, maka berdasarkan ketentuan Pasal 96 ayat
k
(1) dan (2) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
ah
si
kiranya Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Samarinda yang memeriksa dan mengadili perkara a quo segera
ne
ng
do
gu
Pasal 96 ayat (1) dan (2) Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004
selengkapnya berbunyi:
ah
lik
ub
(2) Putusan sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat dijatuhkan
es
pada hari persidangan itu juga atau pada hari persidangan kedua;
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sampai dengan angka 11 diatas, maka sangat berdasar hukum bagi Majelis
si
Hakim yang memeriksa perkara ini untuk mengabulkan permohonan
putusan sela yang dimohonkan oleh Para Penggugat Rekonvensi;
ne
ng
Uang Paksa (Dwangsom):
1. Bahwa berdasarkan keseluruhan dalil-dalil dan pertimbangan hukum terurai
dalam gugatan rekonvensi, maka gugatan Para Penggugat Rekonvensi
do
gu haruslah dikabulkan untuk seluruhnya dan selanjutnya menghukum
Tergugat Rekonvensi untuk mempekerjakan kembali Para Penggugat
In
A
Rekonvensi pada posisi dan jabatan semula serta menghukum Tergugat
Rekonvensi untuk membayar upah beserta hak-hak lainnya yang telah
ah
lik
dihentikan pembayarannya sejak bulan Februari 2015 sampai dengan
adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap;
2. Bahwa demi terwujudnya asas keadilan masyarakat melalui ditegakkannya
am
ub
hukum serta demi terwujudnya kepastian hukum melalui dlaksanakannya
putusan pengadilan oleh pihak yang dikalahkan, maka Para Penggugat
ep
Rekonvensi memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa
k
si
juta Rupiah) perhari kepada masing-masing Para Penggugat Rekonvensi
apabila Tergugat Rekonvensi lalai tidak mempekerjakan Para Penggugat
ne
ng
do
gu
melakukan suatu pembayaran, maka menurut ketentuan Pasal 606 (a) dan
Pasal 606 (b) Rv, permohonan dwangsom yang dimohonkan oleh Para
ah
lik
ub
Pasal 180 HIR juncto Pasal 191 R.Bg., dengan ini Para Penggugat Rekonvensi
ah
dengan amar putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Para Penggugat
si
Rekonvensi/Para Tergugat mohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Samarinda agar memberikan putusan sebagai berikut:
ne
ng
Dalam Provisi:
1. Mengabulkan permohonan provisi/putusan sela untuk seluruhnya;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar kepada Para Penggugat
do
gu Rekonvensi secara tunai upah beserta hak-hak lainnya yang seharusnya
diterima oleh Para Penggugat Rekonvensi dengan perincian sebagai berikut:
In
A
a. Penggugat Rekonvensi I;
- Upah untuk bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015, sebesar
ah
lik
Rp9.934.000,00 X 6 bulan = Rp59.604.000,00 (lima puluh sembilan juta
enam ratus empat ribu rupiah);
- Tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015 sebesar 150 % x
am
ub
Rp9.234.000,00 + Rp700.000,00 + Rp1.500.000,00 = Rp16.051.000,00
(enam belas juta lima puluh satu ribu rupiah);
ep
Jumlah keseluruhannya sebesar Rp75.655.000,00 (tujuh puluh lima juta
k
si
- Upah untuk bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015, sebesar
Rp6.560.000,00 X 6 bulan = Rp39.360.000,00 (tiga puluh sembilan juta
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
/HR.IR/II/2015, tanggal 13 Februari 2015, perihal Pemutusan Hubungan
si
Kerja;
4. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk mempekerjakan kembali Para
ne
ng
Penggugat Rekonvensi pada posisi dan jabatan semula sejak putusan ini
dibacakan;
5. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar upah beserta hak-hak
do
gu lainnya yang seharusnya diterima oleh Para Penggugat Rekonvensi secara
tunai tanpa dicicil dengan perincian sebagai berikut:
In
A
a. Penggugat Rekonvensi I:
- Upah untuk bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015,
ah
lik
sebesar Rp9.934.000,00 X 6 bulan = Rp59.604.000,00 (lima puluh
sembilan juta enam ratus empat ribu rupiah);
- Tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015 sebesar 150% x
am
ub
Rp9.234.000,00 + Rp700.000,00 + Rp1.500.000,00 =
Rp16.051.000,00 (enam belas juta lima puluh satu ribu rupiah);
ep
Jumlah keseluruhannya sebesar Rp75.655.000,00 (tujuh puluh lima juta
k
si
- Upah untuk bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015,
sebesar Rp6.560.000,00 X 6 bulan = Rp39.360.000,00 (tiga puluh
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
hukum tetap;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melanggar Pasal 28 Undang
si
Undang Nomor 21 Tahun 2000, tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh;
9. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
ne
ng
(dwangsom) yang besarnya ditetapkan sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) perhari kepada masing-masing para Penggugat Rekonvensi apabila
Tergugat Rekonvensi lalai tidak mempekerjakan Para Penggugat
do
gu Rekonvensi sejak putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap;
10. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
In
A
meskipun ada perlawanan, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij
voorraad);
ah
lik
Dalam Konvensi Rekonvensi:
Membebankan segala biaya perkara yang timbul dari perkara ini kepada Negara
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil -
am
ub
adilnya (ex aequo et bono);
Bahwa, terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada
ep
Pengadilan Negeri Samarinda telah memberikan putusan Nomor 44/Pdt.Sus-
k
berikut:
R
si
Dalam Konvensi:
Dalam Eksepsi
ne
ng
do
gu
perkara ini;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
In
A
lik
ub
hak = Rp297.026.600,00
ah
Terbilang (dua ratus sembilan puluh tujuh juta dua puluh enam ribu enam
R
ratus rupiah);
es
- Tergugat II:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Jumlah uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan penggantian
si
hak= Rp173.512.000,00 ;
Terbilang (seratus tujuh puluh tiga juta lima ratus dua belas ribu rupiah);
ne
ng
4. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
Dalam Rekonvensi
1. Menerima gugatan balik Tergugat/Penggugat Rekovensi untuk poin 2 dan
do
gu mengesampingkan untuk selain dan selebihnya;
2. Memerintahkan kepada Penggugat/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
In
A
Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada Para Tergugat/Penggugat
Rekonvensi dengan rincian sebagai berikut :
ah
lik
Penggugat Rekonvensi I:
- Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2015 sebesar 150 % x
Rp9.234.000,00 + Rp700.000,00 + Rp1.500.000,00 =
am
ub
Rp16.051.000,00 (enam belas juta lima puluh satu ribu rupiah);
Penggugat Rekonvensi II:
ep
- Tunjangan Hari Raya Keagamaan tahun 2015 sebesar 150 % x
k
si
rupiah);
Dalam Konvensi Dan Rekonvensi
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang,
si
sehingga permohonan kasasi Pemohon Kasasi I tersebut secara formal dapat
diterima;
ne
ng
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada
Pengadilan Negeri Samarinda tersebut diputus dengan dihadiri oleh kuasa
Penggugat pada tanggal 10 November 2015, terhadap putusan tersebut,
do
gu Penggugat melalui kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Juni
2015 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 26 November 2015
In
A
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 17/Kas/2015/PHI.
Smr. juncto 44/Pdt.Sus-PHI/2015/PN Smr. yang dibuat oleh Panitera
ah
lik
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda,
permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Hubungan Industrial Samarinda pada tanggal
am
ub
14 Desember 2015;
Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Tergugat II pada
ep
tanggal 13 Januari 2016, kemudian Termohon Kasasi II/Tergugat II tidak
k
si
26 November 2015, sedangkan penerimaaan risalah/memori kasasi baru pada
tanggal 14 Desember 2015, maka permohonan kasasi Pemohon Kasasi II : PT.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengeluarkan surat skorsing dan pemutusan hubungan kerja batal demi
si
hukum karena pemutusan hubungan kerja dilakukan tanpa adanya
penetapan dari Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan
ne
ng
Industrial, yang didukung bukti-bukti yang kuat dan sah menurut hukum
serta pertimbangan hukum sebagai berikut:
a. Pada tanggal 16 Desember 2014, Termohon Kasasi mengeluarkan
do
gu suratskorsing (bukti T/PR-2) Nomor Ref. L-02/Hatari-Adm/ XII/2014,
perihal: Pembebasan Tugas Sementara untuk Kepentingan
In
A
Penyelidikan. Bahwa dalam surat pembebasan sementara/skorsing,
Termohon Kasasi melarang Pemohon Kasasi memasuki area kerja
ah
lik
atau wilayah operasional lainnya sehingga Pemohon Kasasi tidak
dapat melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya;
b. Bahwa oleh karena Pemohon Kasasi tidak dapat melaksanakan
am
ub
pekerjaannya bukan atas kehendak Pemohon Kasasi akan tetapi
karena dilarang oleh Termohon Kasasi, maka berdasarkan ketentuan
ep
Pasal 93 ayat (2) huruf (f) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003,
k
si
c. Pada tanggal 4 Februari 2015 dan tanggal 9 Februari 2015,
dilakukan perundingan bipartit akan tetapi tidak tercapai kesepakatan
ne
ng
do
gu
lik
ub
g. Pada tanggal 24 April 2015, PUK SPKEP SPSI PT Kaltim Prima Coal
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
h. Bahwa berdasarkan kronologi dan bukti-bukti terurai diatas, maka
si
terbukti pemutusan hubungan kerja dilakukan tanpa adanya
penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
ne
ng
industrial dan bertentangan dengan Pasal 151 ayat (3) juncto Pasal
155 ayat (1) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, sehingga pemutusan hubungan kerja tersebut
do
gu batal demi hukum akibat hukumnya ditegaskan dalam Pasal 170
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
In
A
Termohon Kasasi wajib mempekerjakan kembali pemohon kasasi
dan wajib membayar upah beserta hak-hak lainnya termasuk hak
ah
lik
atas THR tahun 2015;
i. Bahwa dengan demikian, Termohon Kasasi wajib mempekerjakan
kembali Pemohon Kasasi pada posisi dan jabatan semula, serta
am
ub
wajib membayar upah yang dihentikan pembayarannya sejak bulan
Februari 2015 serta membayar tunjangan hari raya tahun 2015;
ep
2. Bahwa dalam Putusan a quo halaman 78, dalam pertimbangan
k
si
Tergugat/ Penggugat Rekonvensi tentang Pembayaran upah beserta
hak-hak lainnya oleh tergugat Rekonvensi sejak bulan Februari 2015
ne
ng
do
gu
lik
ub
Termohon Kasasi membayar tunjangan hari raya tahun 2015 yang jatuh
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bahwa dalam petitum 2 halaman 108 putusan, hanya mewajibkan
si
Termohon Kasasi untuk membayar tunjangan hari raya keagamaan
tahun 2015 yang jatuh pada bulan juli tahun 2015, dengan tanpa
ne
ng
kewajiban membayar upah yang dihentikan pembayarannya sejak bulan
Februari 2015 sampai dengan putusan dalam perkara a quo
berkekuatan hukum tetap;
do
gu 7. Bahwa dengan pertimbangan dan amar putusan tersebut, Judex Facti
telah salah menerapkan hukum/peraturan perundang-undangan terkait
In
A
pemahaman dan pelaksanaan pembayaran upah dan hak lainnya yang
wajib dibayar selama hubungan kerja belum berakhir atau perkara
ah
lik
perselisihan pemutusan hubungan kerja belum berkekuatan hukum tetap;
8. Bahwa Judex Facti hanya mempertimbangkan pembayaran tunjangan
hari raya keagamaan 2015 namun tidak mempertimbangkan ketentuan
am
ub
hukum mengenai kewajiban Termohon Kasasi untuk membayar upah
Pemohon Kasasi selama proses perkara a quo belum berkekuatan
ep
hukum tetap (lazim dimaknai upah proses) seperti yang diatur dalam
k
si
industrial belum ditetapkan, baik pengusaha maupun pekerja/buruh
harus tetap melaksanakan segala kewajibannya.”;
ne
ng
do
gu
lik
“Menurut Mahkamah, frasa “belum ditetapkan” dalam Pasal 155 ayat (2)
Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 harus dimaknai putusan
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimohonkan kasasi harus menunggu putusan kasasi dari Mahkamah
si
Agung terlebih dahulu baru memperoleh kekuatan hukum tetap.”;
10. Bahwa berdasarkan Pasal 155 ayat (2) Undang Undang
ne
ng
Ketenagakerjaan juncto Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-
IX/2011 dan fakta bahwa Pemohon Kasasi dilarang untuk masuk dan
bekerja oleh Termohon Kasasi per tanggal dikeluarkannya surat
do
gu skorsing a quo hingga saat ini, maka demi hukum Termohon Kasasi
wajib melaksanakan kewajibannya dengan membayar upah proses
In
A
sampai adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap;
11. Bahwa dalam surat pembebasan tugas sementara/skorsing tersebut,
ah
lik
Termohon Kasasi dengan tegas melarang Pemohon Kasasi untuk
memasuki area kerja atau wilayah operasional lainnya;
12. Bahwa tindakan Termohon Kasasi mengeluarkan surat pembebasan
am
ub
sementara/skorsing dan melarang Pemohon Kasasi memasuki area
kerja atau wilayah operasional lainnya telah mengakibatkan Pemohon
ep
Kasasi tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya;
k
si
dilarang oleh Termohon Kasasi, maka berdasarkan ketentuan Pasal 93
ayat (2) huruf (f) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ne
ng
do
gu
Ketentuan Pasal 93 ayat (2) huruf (f) Undang Undang Nomor 13 Tahun
2003, berbunyi sebagai berikut:
3) Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan.
In
A
lik
ub
Pasal 151 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 yang berbunyi:
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
benar tidak menghasilkan persetujuan, pengusaha hanya dapat
si
memutuskan hubungan kerja dengan pekerja/buruh setelah memperoleh
penetapan dari lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial.”;
ne
ng
Juncto Pasal 155 ayat (1) yang berbunyi: Pemutusan hubungan kerja
tanpa penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (3)
batal demi hukum;
do
gu Juncto Pasal 155 ayat (2) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi: (2). Selama putusan lembaga
In
A
penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan, baik
pengusaha maupun pekerja/buruh harus tetap melaksanakan segala
ah
lik
kewajibannya;
Juncto Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 37/PUU-IX/2011, tanggal
19 September 2011, pada amar ketiga yang berbunyi:
am
ub
”Frasa ”belum ditetapkan” dalam Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
ep
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
k
si
Juncto Kitab Undang Undang Hukum Perdata Pasal 1602 a yang
berbunyi:
ne
ng
“Upah yang ditetapkan menurut jangka waktu, harus dibayar sejak saat
buruh mulai bekerja sampai saat berakhirnya hubungan kerja”,
do
gu
kerja putus.“;
Juncto Permenakertrans Nomor 04/Men/1994, tentang Tunjangan Hari
ah
lik
Raya Keagamaan;
15. Bahwa dengan demikian karena hubungan hukum antara para pihak
m
ub
16. Bahwa tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015, yang menjadi hak
R
ng
KPC adalah sebesar: 150 % bulan upah pokok ditambah 1 kali PPFP
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
(Pembayaran Pengganti Fasilitas Perumahan) ditambah Rp1.500.000,00;
si
Pasal 34 ayat (1) PKB PT KPC selengkapnya berbunyi:
34.1. Pada tanggal yang ditetapkan oleh perusahaan, dalam hal ini
ne
ng
dibayar 15 (lima belas) hari sebelum hari raya Idul Fitri, karyawan yang
telah bekerja 12 (dua belas) bulan atau lebih secara terus menerus
sampai dengan tanggal dimaksud akan dibayar tunjangan hari raya
do
gu keagamaan yang besarnya 150 % (seratus lima puluh persen) bulan
upah pokok ditambah 1 (satu) kali PPFP ditambah Rp1.500.000,00
In
A
(satu juta lima ratus ribu rupiah);
17. Bahwa dengan demikian, upah beserta hak-hak lainnya yang
ah
lik
seharusnya diterima oleh Para Pemohon Kasasi dan wajib dibayar oleh
Termohon Kasasi sejak bulan Februari 2015 sampai dengan telah
terjadinya putus hubungan kerja dan perkara ini berkekuatan hukum
am
ub
tetap berupa upah dan tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015
yang telah salah dan tidak diterapkan oleh Judex Facti;
ep
18. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dan alasan serta pertimbangan hukum
k
sebagaimana terurai diatas dan didukung dengan bukti yang sah, Judex
ah
si
dalam mengeluarkan putusan dimana putusan Judex Facti hanya
mewajibkan Termohon Kasasi membayar tunjangan hari raya
ne
ng
do
gu
memohon kiranya Judex Juris yang memeriksa dan mengadili perkara a quo
menjatuhkan putusan berupa perintah agar Termohon Kasasi membayar
ah
lik
upah yang telah dihentikan pembayarannya sejak bulan Februari 2015 dan
tunjangan hari raya keagamaan tahun 2015 secara tunai tanpa dicicil
m
ub
Termohon Kasasi:
es
ng
dinyatakan:
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1603 o poin 9 Kitab Undang
si
Undang Hukum Perdata menyatakan:
Pasal 1603 o:
ne
ng
Bagi majikan yang dipandang sebagai alasan-alasan mendesak dalam
arti pasal yang lalu, adalah perbuatan-perbuatan, sifat-sifat atau sikap
buruh yang sedemikian rupa sehingga mengakibatkan, bahwa tidak
do
gu pantaslah majikan diharapkan untuk meneruskan hubungan kerja;
Poin 9:
In
A
Jika buruh mengumumkan seluk beluk rumah tangga atau perusahaan
majikan yang seharusnya ia rahasiakan;
ah
lik
2. Bahwa Termohon Kasasi dalam gugatan, jawaban rekonvensi, ataupun
repliknya tidak pernah mengutarakan sama sekali bahwa keinginan putus
hubungan kerja (PHK) berdasarkan Pasal 1603 o poin 9 Kitab Undang
am
ub
Undang Hukum Perdata;
3. Bahwa Termohon Kasasi menggunakan dalil pelangggaran perjanjian
ep
kerja bersama di dalam perusahaan Termohon Kasasi yang masa
k
Pemohon Kasasi;
R
si
“Tergugat II (sekarang Pemohon Kasasi) telah melanggar PTD butir 3
PKB KPC tahun 2013-2015 dan Tergugat II dinyatakan pemutusan
ne
ng
do
gu
melebihi dari apa yang diminta (ultra petita) oleh Termohon Kasasi;
5. Bahwa ultra petita menurut I.P.M.Ranuhandoko adalah melebihi yang
ah
lik
diminta, sehingga makna ultra petita adalah penjatuhan putusan oleh hakim
atas perkara yang tidak dituntut atau memutus melebihi apa yang diminta;
m
ub
dalam Pasal 178 ayat (2) dan (3) Het Herziene Indonesisch Reglement
ep
(HIR) serta dalam Pasal 189 ayat (2) dan (3) R.Bg. yang melarang
ah
7. Bahwa putusan yang sifatnya ultra petita dianggap sebagai tindakan yang
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Bahwa Terhadap putusan yang dianggap melampaui batas kewenangan,
si
Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi berhak membatalkan putusan
atau penetapan pengadilan-pengadilan dari semua lingkungan peradilan
ne
ng
karena tidak berwenang atau melampaui batas wewenang;
9. Bahwa pemaknaan melampaui kewenangan dengan melakukan tindakan
yang tidak diminta tersebut yang dilakukan oleh Judex Facti tidak hanya
do
gu semata dilihat dari putusannya, namun juga terkait dengan dasar
pertimbangan putusan (pertimbangan hukum) yang menjadi acuannya
In
A
karena amar putusan dan pertimbangan hukum merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat pisahkan;
ah
lik
Bahwa putusan Judex Facti seharusnya hanya mempertimbangkan
sebatas hal-hal yang diajukan oleh para pihak (iudex non ultra petita atau
ultra petita non cognoscitur), dimana hakim bersifat pasif atau hakim
am
ub
bersifat menunggu serta hakim hanyamenentukan terhadap hal-hal yang
diajukan dan dibuktikan oleh Termohon Kasasi, bukan melakukan
ep
penambahan pasal sebagaimana dilakukan dalam putusan Judex Facti;
k
10. Bahwa putusan Judex Facti telah melanggar asas hukum acara perdata
ah
si
hak atau mengemukakan suatu peristiwa harus membuktikan adanya hak
atau peristiwa itu (Pasal 163 HIR). Termohon Kasasi tidak membuktikan
ne
ng
do
gu
lik
ub
putusan tersebut;
ah
B. Judex Facti Salah Menerapkan Hukum Perihal Putus Hubungan Kerja Para
R
Pihak:
es
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa Judex Facti dalam pertimbangan hukumnya pada paragraf 3
si
halaman 100 putusan menyatakan: “menimbang bahwa perbuatan
Tergugat I dan Tergugat II yang telah menyebarkan informasi baik secara
ne
ng
lisan maupun tertulis dengan cara sendiri atau menyuruh orang lain
menempel surat dibeberapa papan pengumuman di area operasional PT
Kaltim Prima Coal serta meminta Radio GWP menyiarkan informasi
do
gu tersebut, sebagaimana bukti P-1; P-6A sampai dengan P6D; dan T/PR-13.
Majelis berpendapat bahwa tindakan Tergugat I dan Tergugat II
In
A
merupakan tindakan yang tidak bertanggungjawab karena kewenangan
memberikan informasi terkait kebijakan managemen PT Kaltim Prima Coal
ah
lik
bukan merupakan kewenangan dan tanggung jawab Tergugat I dan
Tergugat II selaku pribadi atau Pengurus Pimpinan Unit Kerja (PUK
SPKEP SPSI PT Kaltim Prima Coal).”;
am
ub
3. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti tersebut merupakan
pertimbangan hukum yang menyesatkan dan salah serta tidak benar sama
ep
sekali dengan alasan sebagai berikut:
k
November 2014 perihal Pack Meal K3PC, (bukti T/PR-13 yang sama
R
si
dengan bukti P-1) dihubungkan dengan surat Nomor 014/K3PC-Peng/Ext/
XI/2014, tanggal 26 November 2014, perihal: Klarifikasi surat PUK SPKEP
ne
ng
do
gu
lik
ub
memberikan keterangan:
ah
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa benar dirinya bertemu dengan Tergugat I saudara Kristian
si
Prihadi dan membicarakan masalah pack meal;
c. Bahwa tuduhan adanya kerugian yang diderita oleh Termohon Kasasi
ne
ng
tidak terbukti, hal ini didukung dengan keterangan saksi di bawah
sumpah saudara Suriadi yang di dalam persidangan memberikan
keterangan bahwa harga nasi kotak/pack meal yang disupply oleh
do
gu Koperasi K3PC baik sebelum maupun sesudah dikeluarkannya surat oleh
PUK SPKEP SPSI PT KPC (bukti T/PR-13/bukti P-1) tidak mengalami
In
A
perubahan/kenaikan harga yaitu tetap sebesar Rp28.500,00/box (dua
puluh delapan ribu lima ratus rupiah/box);
ah
lik
d. Bahwa Termohon Kasasi tidak dapat membuktikan dalil gugatannya
yang mendalilkan bahwa akibat tindakan Pemohon Kasasi telah
mengakibatkan terjadinya keresahan dan berpotensi terjadinya
am
ub
pemogokan. Bahwa fakta yang terungkap dipersidangan membuktikan
sebaliknya, yaitu keterangan saksi di bawah sumpah yaitu saudara
ep
Suriadi dan saudara Syamsu Rizal, memberikan keterangan tidak terjadi
k
si
pengumuman. Bahwa fakta yang terjadi justru para pekerja merasa
senang setelah koperasi K3PC mensupply nasi kotak/pack meal ke
ne
ng
divisi MOD karena ada perbaikan menu maupun rasa dari nasi kotak
yang disediakan untuk para pekerja;
do
gu
lik
ub
ng
hubungan kerja;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
5. Bahwa pelanggaran PKB tersebut kemudian dihubungkan oleh Judex Facti
si
dengan Pasal 1603 o poin 9 Kitab Undang Undang Hukum Perdata untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap para pihak:
ne
ng
Pasal 1603 o:
Bagi majikan yang dipandang sebagai alasan-alasan mendesak dalam arti
pasal yang lalu, adalah perbuatan-perbuatan, sifat-sifat atau sikap buruh
do
gu yang sedemikian rupa sehingga mengakibatkan, bahwa tidak pantaslah
majikan diarapkan untuk meneruskan hubungan kerja;
In
A
Poin 9:
Jika buruh mengumumkan seluk beluk rumah tangga atau perusahaan
ah
lik
majikan yang seharusnya ia rahasiakan;
6. Bahwa tindakan Judex Facti tersebut telah menyalahi penerapan hukum yang
berlaku terkait dengan pemutusan hubungan kerja karena kesalahan berat;
am
ub
7. Bahwa Pasal 1603 o poin 9 Kitab Undang Undang Hukum Perdata
memiliki makna yang sama dengan dengan Pasal 158 huruf (i) Undang
ep
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang berbunyi:
k
si
8. Bahwa Pasal 158 Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan telah dinyatakan inkonstitusional bersyarat
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melalui putusan pengadilan yang independen dan imparsial, melainkan
si
cukup hanya dengan keputusan pengusaha yang didukung oleh bukti-bukti
yang tidak perlu diuji keabsahannya menurut hukum acara yang berlaku.”;
ne
ng
9. Bahwa dalam proses persidangan Judex Facti, Termohon Kasasi tidak
dapat membuktikan adanya putusan hakim pidana yang telah berkekuatan
hukum tetap sebagai dasar surat pemutusan hubungan kerja a quo;
do
gu 10. Bahwa dengan demikian pelanggaran berat yang ditafsirkan dengan
mengumumkan seluk beluk perusahaan yang seharusnya dirahasiakan
In
A
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1603 o butir 9 Kitab Undang Undang
Hukum Perdata yang dijadikan dasar pemutusan hubungan kerjadalam
ah
lik
putusan Judex Facti salah diterapkan untuk digunakan sebagai dasar
pemutusan hubungan kerja tanpa adanya putusan pengadilan yang
berkekuatan hukum tetap yang menyatakan terbukti kesalahan berat yang
am
ub
telah dilakukan oleh Pemohon Kasasi;
11. Bahwa dengan demikian dasar penggunaan PTD butir 10 huruf b PKB PT
ep
KPC juncto Pasal 1603 o poin 9 Kitab Undang Undang Hukum Perdata
k
putusan Judex Juris karena Judex Facti telah salah menerapkan hukum
R
si
yang berlaku;
12. Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas maka
ne
ng
surat pemutusan hubungan kerja a quo tidak sah dan Judex Juris demi
hukum memerintahkan kepada Termohon Kasasi untuk mempekerjakan
do
gu
kembali Pemohon Kasasi pada jabatan, posisi, masa kerja, dan hak-
haknya seperti semula;
C. Judex Facti Salah Menerapkan Hukum Terkait Penerapan Pasal 164
In
A
lik
ub
ketentuan Pasal 164 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003,
ep
Tergugat yaitu uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156
R
ayat (2) uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156
es
ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)”;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa pertimbangan hukum Judex Facti yang demikian itu merupakan
si
pertimbangan hukum yang sangat keliru dan salah dalam menerapkan
hukum dengan alasan:
ne
ng
a. Bahwa pokok perselisihan antara Pemohon Kasasi dengan Termohon
Kasasi adalah mengenai pemberian sanksi skorsing yang dilanjutkan
dengan pemutusan hubungan kerja sepihak tanpa penetapan
do
gu pengadilan hubungan industrial yang dilakukan oleh Termohon Kasasi
karena Pemohon Kasasi sebagai pengurus PUK SPKEP SPSI PT
In
A
Kaltim Prima Coal menempel surat organisasi PUK SPKEP SPSI PT
Kaltim Prima Coal dan menyampaikan secara lisan kepada teman kerja
ah
lik
di bagian tempat kerjanya;
Bahwa skorsing dan pemutusan hubungan kerja sepihak tersebut
melanggar Pasal 153 ayat (1) huruf (g) dan ayat (2) Undang Undang
am
ub
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan karena pemutusan
hubungan kerja dilakukan terhadap Pemohon Kasasi yang sedang
ep
melaksanakan kegiatan organisasi serikat pekerja, dan merupakan
k
si
b. Bahwa ketentuan Pasal 164 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur bahwa “Pengusaha dapat
ne
ng
do
gu
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar
1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak
ah
lik
ub
4. Bahwa oleh karena terbukti bahwa Judex Facti telah salah dalam
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa dengan pertimbangan sebelumnya yang menyatakan putusan
si
Judex Facti telah melampaui wewenang dan salah menerapkan hukum,
maka Judex Juris berhak dan wajib membatalkan putusan Judex Facti
ne
ng
tersebut dan mengabulkan permohonan Pemohon Kasasi untuk
dipekerjakan kembali pada posisi, kedudukan, dan jabatan semula di
perusahaan Termohon Kasasi;
do
gu 3. Bahwa dalam putusan a quo halaman 105-106, dalam pertimbangannya
Hakim menjelaskan:
In
A
“----Menimbang bahwa uang paksa (dwangsom) pada hakekatnya hanya
bisa dijatuhkan terhadap putusan pengadilan yang berupa menghukum
ah
lik
(condemnatoir), ada dwangsom apabila ada perkara pokok yang
gugatannya berkaitan dengan perjanjian yang sudah disepakati oleh para
pihak dan dikabulkan oleh pengadilan. Tidak ada putusan dwangsom
am
ub
apabila tidak ada putusan pokok perkara terlebih dahulu yang
berkekuatan hukum tetap”
ep
“menimbang bahwa berdasarkan uraian diatas dan fakta dalam
k
si
Penggugat Rekonvensi tidak dapat dikabulkan.”;
4. Bahwa pengertian uang paksa dwangsom menurut para ahli hukum
ne
ng
(sebagaimana dikutip dari Buku Tuntutan Uang Paksa Dalam Teori Dan
Praktek karangan Lilik Muliyadi, S.H. M.H. 2001);
do
gu
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada terhukum berdasarkan atas putusan hakim dalam keadaaan ia
si
tidak memenuhi suatu hukuman pokok.”;
5. Bahwa dihubungan dengan bukti T/PR-22 yaitu pendapat Dr. Harifin A.
ne
ng
Tumpa, S.H. M.H., dalam buku “Memahami Eksistensi Uang Paksa
(Dwangsom) dan Implementasinya di Indonesia” pada halaman 3, yang
menyatakan bahwa “Penerapan dwangsom ini hanya dimungkinkan pada
do
gu putusan comdemnatoir yang bukan merupakan pembayaran sejumlah
uang”, lebih lanjut pada halaman 25 menyatakan bahwa “Kesemua
In
A
putusan yang berisi penghukuman tersebut, kecuali hukuman
pembayaran sejumlah uang, dapat disertai suatu hukuman tambahan
ah
lik
berupa pembayaran uang paksa (dwangsom).”;
6. Bahwa karena Pemohon Kasasi tidak menuntut kompensasi pesangon,
akan tetapi menuntut agar surat pemutusan hubungan kerja a quo
am
ub
dinyatakan bertentangan dengan Pasal 151 Undang Undang Nomor 13
Tahun 2003, dinyatakan tidak sah demi hukum dan memerintahkan
ep
kepada Termohon Kasasi untuk mempekerjakan kembali Pemohon
k
Kasasi pada jabatan, posisi, masa kerja, dan hak-haknya seperti semula,
ah
si
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dalam perkara a quo maka
Termohon Kasasi berdasarkan Pasal 606 a RV diwajibkan membayar
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Bersama;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Bahwa dalam pemutusan hubungan kerja Judex Facti tidak mengkualifikasi
si
hak kompensasi sesuai dengan pelanggaran perjanjian kerja bersama
melainkan menyatakan pemutusan hubungan kerja karena efisiensi sesuai
ne
ng
ketentuan Pasal 164 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;
3. Bahwa oleh Judex Facti pemutusan hubungan kerja telah disahkan dengan
do
gu alasan efisiensi sejak pemutusan hubungan kerja dikenakan pengusaha
pada tanggal 2 Desember 2014, sehingga pekerja tidak berhak lagi atas
In
A
upah skorsing sejak tanggal a quo;
4. Bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, permohonan kasasi Pemohon
ah
lik
Kasasi I untuk diperkerjakan kembali harus ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
bahwa putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
am
ub
Samarinda dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon
ep
Kasasi I RIDWAN tersebut harus ditolak;
k
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini di bawah
ah
si
dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya perkara
dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Negara;
ne
ng
do
gu
Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3
Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
ah
lik
M E N G A D I L I:
1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I RIDWAN tersebut;
m
ub
hari Kamis tanggal 18 Agustus 2016 oleh H. Yulius, S.H., M.H., Hakim Agung
R
Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H., dan Dr. Fauzan, S.H., M.H., Hakim-Hakim Ad
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh
si
Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut dan N.L.
Perginasari A.R., S.H., M.Hum., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para
ne
ng
pihak.
do
gu
ttd./ ttd./
In
A
Dr. Horadin Saragih, S.H., M.H. H. Yulius, S.H., M.H.
ah
lik
ttd./
am
ub
Dr. Fauzan, S.H., M.H.
Panitera Pengganti
ep
ttd./
k
si
ne
ng
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.
a.n. Panitera
do
gu
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61