Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Di Presentasikan :
Lukman Aryadi
PEMBIMBING Dr. Nur Hasmani Saleh, Sp.A
SINDROMA NEFROTIK
DEFINISI
Sindroma nefrotik bukan merupakan suatu penyakit. Istilah sindrom nefrotik dipakai oleh Calvin dan Goldberg, pada suatu sindrom yang ditandai dengan edema, proteinuria berat, hypoalbuminemia, dan hiperkolesterolemia
ETIOLOGI
Sindroma Nefrotik
Sindroma Nefrotik Idiopatik/Primer
Minimal Change Disease Mesangial Proliferation Focal Segemental Glomerulosclerosis
Klasifikasi kelainan glomerulus pada sindrom nefrotik primer ISKDC (International Study of Kidney Diseases in Children, 1970)
Kelainan minimal (KM) Glomerulosklerosis (GS) Glomeruloskerosis fokal segmental (GSFS) Glomerulosklerosis fokal global (GSFG) Glomerulonefritis proliferatif mesangial difus (GNPMD)
PATOLOGI
PATOFISIOLOGI
Proteinuria
gejala utama perubahan selektifitas terhadap protein perubahan pada filter glomerulus
Hypoalbuminemia
hubungan terbalik antara laju eksresi protein urin dan derajat hipoalbuminemia Sintesis protein di hati biasanya meningkat
Hiperlipidemia
peningkatan sintesis lipid di hepar dan penurunan katabolisme di perifer Peningkatan sintesis lipoprotein lipid distimulasi oleh penurunan albumin serum dan penurunan tekanan onkotik.
Edema
teori underfilled : pembentukan edema terjadi karena menurunnya albumin (hipoalbuninemia), akibat kehilangan protein melalui urin teori overfilled : terjadinya edema pada sindrom nefrotik dengan volume plama yang tinggi dan kadar renin, aldosteron menurun terhadap hipovolemia.
GEJALA KLINIS
Nafsu
Makan
Malaise
Bengkak
Atropi
otot
Urin
berbusa
: akumulasi cairan di intraperitoneal
Asites Efusi
Pleura
fungsi psikososial
Gangguan
DIAGNOSIS
anamnesa
bengkak di ke dua kelopak mata, perut, tungkai, atau seluruh tubuh disertai jumlah urin yang berkurang.
Pemeriksaan fisik
DIAGNOSIS. Lanjutan.....
Pemeriksaan penunjang Pada Urin ditemukan : proteinuria masif (3+ sampai 4+), dapat disertai hematuria Dalam Darah ditemukan : hipoalbuminemia (< 2,5 g/dl) Hiperkolesterolemia LED rasio albumin/globulin terbalik
DIAGNOSA BANDING
Sembab
Non-renal : gagal jantung kongestif, gangguan nutrisi, edema hepatal, edema Quincke. Glomerulonefritis akut sistemik eritematosus
Lupus
PENATALAKSANAAN
Terapeutik kortikosteroid, levamisone, cyclosphospamid, dan cyclosporine kortistreroid (prednison) dimulai dengan dosis 60 mg/m2/24jam (maksimum dosis 60 mg/ hari), dibagi menjadi tiga atau empat dosis. Waktu yang dibutuhkan untuk berespon dengan prednison sekitar 2 minggu, responnya ditetapkan pada saat urin bebas protein 3 hari berturut-turut.
Pengobatan supotif
terapi
dietetik masukan garam dibatasi 2gram/hari untuk mengurangi keseimbangan natrium yang positif diet tinggi kalori, protein dibatasi 2 gram/kgBB/hari. Diet vegetarian yang mengandung kedelai lebih efektif menurunkan hiperlipidemia.
PROGNOSIS
Tergantung
tipe kelainan histopatologi Nefrotik sindrom kongenital adalah buruk, pada banyak kasus dalam 2-18 bulan akan terjadi kematian karena gagal ginjal. Kelainan minimal glomerulus sangat baik. Karena pada kebanyakan anak respon tehadap terapi steroid; sekitar 50% mengalami 1-2 kali relaps dalam 5 tahun dan 20% dapat relaps dalam kurun waktu 10 tahun setelah didiagnosis