Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
1
Tujuan terapi periodontik → memulihkan, menjaga
kesehatan dan integritas jaringan penyangga gigi
Hilang nya gigi → median diastema, multiple diastema,
rotasi gigi premolar atau molar → hilangnya oklusi posterior
dan penurunan dimensi vertikal
3
Hasil kompresi PDL → bebas avaskular sel → hialinisasi
Hialinisasi → gigi berhenti bergerak
Hialinisasi hilang perpindahan gigi terjadi lagi
4
Jumlah penyakit periodontal pada anterior gigi yang
berdesakan jauh lebih besar daripada pada letak gigi
yang sesuai dengan lengkung
Koreksi gigi berdesakan dapat mengeliminasi
gangguan oklusal
Brown → penegakkan molar pada 4 pasien → 7 bulan
setelah pemasangan → poket pada gigi molar tersebut
berkurang 2,5 mm
5
Adanya plak → kekuatan alat orto → angular bone defect
→ mengganggu pergerakan gigi → kehilangan perlekatan
Kontrol plak → pergerakan gigi akan terjadi tanpa
merusak jaringan periodontal tersebut
Ketidakmampuan pasien ortodonsi untuk
membersihkan secara baik → gingivitis → terjadi setelah
pemasangan fixed appliance
Setelah penempatan band ortodontik → kenaikan jumlah
bakteri anaerob dan Prevotella Intermedia
6
Gerakan intrusif pada perawatan ortodonsia → dapat
memberikan efek yang negatif pada jaringan periodontal
→ resorbsi akar dan tulang alveolar, bone defect,
gangguan pulpa
Intrusif → mengubah posisi plak gigi dari supragingiva
ke subgingiva → kerusakan infrabony dan hilangnya
connective tissue attachment
Pada studi lain → terapi pembedahan periodontal pada
gigi atas → gerakan intrusif tidak memberikan tidak
menunjukkan efek negatif dan pengurangan probing
depth
Perawatan ortodontik yang tepat pada pasien dengan
kebersihan mulut yang sangat baik tidak akan
menimbulkan resiko periodontal
7
Pergerakan gigi → mengurangi ketebalan jaringan lunak
→ dehiscence
Jaringan yang tipis lebih rentan untuk terjadi nya resesi
selama perawatan ortodonti daripada di jaringan
normal atau tebal
Invaginasi gingiva → perubahan superficial bentuk gingiva
yang timbul setelah pergerakan gigi untuk menutup ruang
dari prosedur ekstraksi
Invaginasi gingiva → etiologi nya tidak diketahui
8
Histologis dan spesimen histo-chemical yang diambil
dari daerah invaginasi menunjukkan hipertrofi
gingiva di epitel dan jaringan ikat, dan kadang-
kadang, kehilangan kolagen gingiva
Teori:
Terputusnya kontinuitas serat gingiva dan pergerakan
akar oleh karena alat ortodonsi
Terkelupasnya gingiva pada beberapa penyakit
Tempat ideal untuk penumpukan plak
Faktor resiko kelainan periodontal pada gerakan
ortodonsi
9
Resesi gingiva pada perawatan ortodonsi lebih sering
terjadi pada gigi anterior atas dan bawah
10
Menurut Ngom:
menemukan korelasi yang signifikan antara maloklusi
dan kondisi periodontal
Hilangnya perlekatan gingiva tidak selalu terjadi →
tergantung dari metode dan bahan yang digunakan
Selama perawatan ortodontik, asalkan bisa menjaga OH
yang baik → tidak ada kontraindikasi pada periodontal
Hanya maloklusi yang parah dan tidak umum → yang
mempunyai resiko kelainan periodontal (Bollen, 2008)
11
Efek perawatan ortodontik terhadap gingivitis dan
attachment loss tidak berbanding lurus
Dari beberapa penelitian ditemukan kelainan
periodontal yang berhubungan dengan terapi
ortodontik, antara lain:
Resesi gingiva 0,03 mm
Bone loss 0,13 mm
Kedalaman poket meningkat 0,23 mm
12
6 bulan setelah pemakaian fixed appliance → ada 6
bakteri patogen yang jumlahnya meningkat secara
bermakna (Provotella intermedia(PI), Tannerella
forythia(TF), Eikenella corrodens(EC), Fusobacterium
nucleatum(FN), Treponema denticola(TD), dan
Campylobacter rectus (CR) → setelah dalam waktu 12
bulan patogenitas kembali normal
Oleh karena itu, dapat disimpulkan → perawatan
ortodontik tidak meningkatkan resiko periodontal
patogen
13
Prosedur kontrol plak sebelum pemasangan alat
ortodontik diharapkan dapat meminimalkan resiko
inflamasi yang sering ditemukan selama perawatan
14
15