Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
SARA (Problem Solving)
SARA (Problem Solving)
(PROBLEM SOLVING)
APA ITU MASALAH?
APA SAJA YANG MENJADI MASALAH?
Sosial yang
dapat mengganggu
KAMTIBMAS
Sosial
MASA
LAH
Keamanan
Ketertiban
Masyarakat
Elemen Pokok Community Policing
F Response
(Tanggapan
hasil
Assessment E Analisa)
(Evaluasi hasil
Tindakan)
D Scanning
(Identifikasi Masalah)
Analysis
(Analisa – 5W1H)
C
B Kebutuhan & Kepentingan
Segi Tiga Kejahatan
Segi Tiga Analisa A (Needs & Interest)
Harapan (Expectation)
Permasalahan
A Kekuatiran (Anxiety/Concern)
Matthew Secheider,
“Community Policing Defined”,
COPS-USDoJ : 2008 dan
Poeloengan : “Paradigma Polisi
Indonesia”, unpublished yet,
2015
SARA
• Konsep yang disarankan oleh Herman Goldstein (1979) untuk Pemecahan Masalah
dalam optimalisasi pemolisian yang dilakukan dalam konsep Community Oriented
Policing (COP), dikenal kemudian melalui Problem Oriented Policing (POP). Dimulai
sejak 1987. Diimplementasikan pertama di Newport News, Virginia,
• Menurut Goldstein, dalam implementasi COP, bahwa polisi harus berkonsentrasi
pada pemecahan masalah kejahatan dan gangguan di lingkungan (yang dapat
mengganggu kualitas hidup masyarakat), -singkatnya melakukan Pencegahan
Kejahatan, bukan hanya menanggapi panggilan baik untuk mengatasi kejadian,
merespon aduan atau memberikan layanan
Bagaimana cara ber-Musyawarah untuk Mufakat, dengan semangat Gotong Royong, dalam
suasana Kekeluargaan, yang lebih berdaya guna dan berhasil guna (efisien & efektif),
sehingga peluang tercapainya “Kesepakatan atas Penyelesaian Permasalahan bagi para
Pemangku Kepentingan”, agar menjadi lebih besar ?
Tujuan Penerapan
(Implementasi) Polmas
a)Penerapan Polmas bertujuan untuk mewujudkan kerjasama antara polisi dan masyarakat lokal
(komunitas) guna menanggulangi kejahatan dan ketidaktertiban sosial dalam rangka menciptakan ketenteraman
umum dalam kehidupan masyarakat setempat.
b)Menanggulangi kejahatan dan ketidaktertiban sosial, mengandung makna bukan hanya mencegah timbulnya tetapi
juga mencari jalan ke luar pemecahan permasalahan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap keamanan dan
ketertiban yang bersumber dari komunitas itu sendiri serta dalam batas-batas menyelesaikan pertikaian antar
warga sehingga tidak memerlukan penangananmelalui proses formal dalam sistem peradilan pidana.
c)Mewujudkan ketenteraman umum, mengandung makna bahwa yang dituju oleh Polmas bukan hanya sekedar
ketiadaan gangguan faktual terhadap keamanan dan ketertiban tetapi perasaan takut warga dalam kehidupan bersama
dalam komunitas mereka.
d)Kerjasama polisi dan masyarakat, mengandung makna bukan sekedar bekerja bersama dalam operasionalisasi
penanggulangan kejahatan dan ketidak tertiban sosial tetapi juga meliputi mekanisme kemitraan yang mencakup
keseluruhan proses manajemen, mulai dari perencanaan sampai pengawasan pengendalian dan analisis/evaluasi atas
pelaksanaannya. Karena itu sebagai suatu tujuan kerjasama tesebut merupakan proses yang terus menerus tanpa
akhir.
e)Mencegah kejahatan berbasis warga, guna meniadakan Niat (N) dan Kesempatan (K) jahat agar tidak menjadi
Kejahatan /Kriminalitas /Crime (N+K=C) adalah tujuan utama dari Polmas, dan karena warga tinggal dalam suatu
lingkungan maka sistem keamanan lingkungan merupakan andalan utama pencegahan kejahatan. Dalam
pengertian Kepolisian London Keamanan Lingkungan, meliputi :
1)Public Surveilance, warga dalam suatu lingkungan dianjurkan untuk menjadi mata dan telinga polisi yaitu mengawasi
orang-orang dan kendaraan yang mencurigakan untuk dilaporkan kepada polisi.
2)Property Marking, polisi meminjamkan alat mereka kepada warga agar dapat memberi tanda pada barang-barang
berharga miliknya. Pemberian tanda dilingkungan dengan menuliskan nama atau tanda lain agar mudah dikenali ulang.
3)Home security, polisi mengunjungi rumah warga bertanya tentang berbagai hal dan memberikan saran-
saran pengamanan rumah dan lingkungan warga.
Sistem keamanan lingkungan yang selama ini diterapkan selalu dibentuk dan diorganisir warga dengan mendapat
bantuan polisi. Keamanan lingkungan ini berbentuk Satpam, Ronda Kampung, Hansip dan berbagai nama. Berbagai
perusahaan besar juga telah membentuk satuan pengamanan sendiri. Akhir-akhir ini juga telah berkembang badan
usaha jasa pengamanan yang menawarkan berbagai bentuk pengamanan berdasarkan kontrak.
Kemitraan Masyarakat
(Community Partnership)
• Prinsip ini mendukung pengembangan kemitraan yang sejajar antara polisi dengan berbagai kelompok warga yang
ada untuk bekerja sama dan berkonsensus dalam memecahkan masalah. CP menuntut dibangunnya kemitraan baru
antara polisi dengan warga didasarkan pada saling menghargai, persamaan, tulus dan setara. Sebelum kemitraan dapat
dicapai terlebih dahulu perlu dibangun saling percaya (trust) antara warga dengan polisi.
• Kepercayaan / trust adalah keyakinan akan satunya kata dengan perbuatan. Organisasi polisi harus membuktikan
integritasnya, bahwa apa yang dijanjikan kepada warga benar-benar dilaksanakan. Saling percaya yang terbentuk akan
mengurangi saling curiga antara polisi dengan warga, dan merupakan fondasi yang kuat untuk membangun kerjasama
polisi dengan warga, didasarkan pada saling pengertian dan saling menghormati. Membangun kepercayaan adalah suatu
proses yang lama terlebih bila kecurigaan antara kedua pihak sudah berlangsung lama dan mendalam.
• Tujuan utama kemitraan adalah untuk menciptakan dan memelihara saling percaya (mutual trust) antara polisi,
pejabat pemerintah lokal, dan warga masyarakat. Membangun saling percaya adalah langkah yang sangat sulit dan
memerlukan upaya yang terus menerus.
•Kemitraan masyarakat
•Ditandai oleh :
1.Hubungan positif dengan warga.
2.Pelibatan warga dalam pencegahan dan pemberantasan kejahatan.
3.Penanganan atas masalah mendesak yang dihadapi warga.
4.Tanggung jawab bersama dalam menetapkan solusi atas masalah warga.
5.Kontak dengan warga dalam hal-hal yang bermanfaat.
6.Komunikasi yang tulus dalam rangka pemecahan masalah.
7.Kepercayaan, karena yakin pada upaya polisi.
8.Pertukaran informasi antara polisi dengan warga dan sebaliknya.
• Sebagai contoh :
• Beberapa Polsek tertentu di Indonesia mengalami penurunan angka kejahatan.
• Beberapa masalah-masalah sosial yang diselesaikan bersama warga, antara
lain : Kenakalan remaja; pencegahan Narkoba di RT/ RW, Kelurahan; perselisihan
antar warga, dll.