Está en la página 1de 17

REFERAT

TUMOR TESTIS

ABDULLAH BAISUDI
11310002

Dosen Pembimbing : dr. Juliamor


Sinulingga, Sp. Rad

FAKULTAS KEDOKTERAN
TUMOR TESTIS

Definisi

Tumor testis adalah merupakan benjolan yang berasal


neoplasma dari sel germinal atau jaringan stroma testis. Lebih dari
90% tumor testis berasal dari sel gereminal. Tumor ini mempunyai
derajat keganasan tinggi, tetapi dapat sembuh bila diberi
penanganan adekuat dan tumor ini juga jarang terjadi.
ANATOMI TESTIS
FUNGSI TESTIS

Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.


Fungsi testis:
• memproduksi sperma (spermatozoa)
• memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.

Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar


pituitari bagian anterior:
• luteinizing hormone (LH)
• follicle-stimulating hormone (FSH)
ETIOLOGI TUMOR TESTIS

penyebab yang pastinya tidak diketahui, tetapi beberapa faktor


yang menunjang terjadinya tumor testis
 Testis undesensus (testis yang tidak turun kedlm scrotum)
 Perkembangan testis yang tidak normal
 Sindrom klinefelter (kelainan kromosom yg ditandai rendanya kadar
hormon pria).
PATOLOGI TUMOR TESTIS
Gambar : Needle no 18 G

Dari berbagai klasifikasi tumor testis ganas, klasifikasi WHO


makin sering dipakai. Selain seminoma yang berasal dari sel germinal,
terdapat karsinoma embrional, teratoma, dan koriokarsinoma yang
digolongkan nonseminoma, yang dianggap berasal dari sel germinal
pada tahap perkembangan lain hostogenesis. Seminoma meliputi sekitar
40% dari tumor ganas testis.
Metastasis tumor testis kadang berbeda sekali dari tumor induk,
yang berarti tumor primer terdiri atas berbagai jenis jaringan embrional
dengan daya invasi yang berbeda.
PERTUMBUHAN DAN
PENYEBARAN TT
Menggunakan sistem TNM
A. Klasifikasi Tumor Ganas Testis
1. Seminoma
2. Nonseminoma
3. Koriokarsinoma
B. Klasifikasi Tumor Testis (TNM)
T Tumor primer
Tis Prainvasif (intrtubular)
T1 Testis dan retetestis
T2 Di luar tunika albuginea atau epididimis
T3 Funikulus Spermatikus
T4 Skrotum
N Kelenjar limf
N0 Tidak ditemukan keganasan
N1 Tunggal <2 cm
N2 Tunggal 2-5 cm; multipel <5 cm
N3 Tunggal atau multipel >5 cm
M Metastasis jauh
M0 Tidak dapat ditemukan
M1 Terdapat metastasis jauh
C. Stadium dan Tingkat Penyebaran Tumor Testis

Stadium TNM Lokasi Tumor


I N0 Di dalam testis dan rete testis, kelenjar limf
negatif
II N+ Kelenjar limf retroperitoneal positif
II A N1 <2 cm
II B N 22-5 cm
II C N3 >5 cm
III M+ Kelenjar limf proksimal diafragma positif atau
metastasis jauh seperti di paru, hati,
otak, atau tulang.
GAMBARAN KLINIS
 Testis membesar atau teraba aneh (tidak seperti biasanya)
 Benjolan atau pembengkakan pada salah satu testis
 Nyeri punggung atau perut bagian bawah
 Rasa tidak nyaman/rasa nyeri di testis atau scrotum tersa
berat
DIAGNOSIS BANDING

Diagnosis banding meliputi setiap benjolan di dalam


skrotum yang berhubungan dengan testis, seperti hidrokel,
epididimitis, orkitis,atau cedera
Macam-macam pemeriksaan radiologi pada
tumor testis
1. CT Scan (Computerized Tomografi Scaning)
CT-Scan berguna untuk menentukan stadium pada
tumor testis.

CT-Scan seminoma
2. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Tumor Testis Sel Leydig (nonseminoma) (a) belum berkembang


(b) stage tumor T1 (c) stage tumor T2.
Tumor Testis Sel Leydig (nonseminoma) (a) belum berkembang (b) stage tumor
T1 dengan lokasi perifer di parenkim testis (c) stage tumor T2 di area sentral
bekas luka dengan sinyal yang tinggi (d) Gambaran patologi menunjukkan tumor
berbentuk lobus dengan ukuran 2 cm. Jaringan parut terlihat
3.USG (Ultra Sonografi) 4 Dimensi
sebagian besar tumor testis dan tampak sebagai lesi massa dengan eko lemah
berbatas tegas dan homogen, dan berbatas tegas dengan jaringan testis
normal.

USG Seminoma
KESIMPULAN
Tumor testis merupakan tumor yang berasal dari sel germinal atau jaringan
stroma testis. Tumor testis cukup penting, banyak mengenai pria dewasa muda dan
merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada kelompok ini. Dalam
diagnosa penyakit diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan
radiologi. Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan antara lain : CT Scan, MRI,
dan USG.
CT-Scan berguna untuk menentukan stadium pada tumor testis.
Ultrasonografi pada testis digunakan untuk menentukan penempatan suatu massa
yang dapat teraba ketika dicurigai adanya tumor pada testis. Biasanya, lesi
ekstratestikular yang dapat diraba bersifat jinak. Pada sisi lain, massa
intratestikular, terutama jika teraba, bersifat ganas dan harus segera dioperasi.
Sedangkan MRI dapat melihat gambaran jaringan dari tumor testis tersebut.
Ketiga macam pemeriksaan radiologi tersebut penting dalam menegakkan
diagnosis tumor testis. Saran dari penulis adalah penmeriksaan radiologi dalam
mendiagnosa suatu penyakit agar lebih ditingkatkan. Dan sebagai tenaga kesehatan
ilmu radiologi harus dipelajari dengan baik.

También podría gustarte