Está en la página 1de 9

NENEK MOYANG

BANGSA INDONESIA

ALLYSA YASMINE MULIAFARANI


7C
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Menurut Paul & Fritz Sarasin
Paul & Fritz Sarasin mengemukakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah
orang Vedda, penamaan Vedda ini diambil dari salah satu suku kata di srilanka, bangsa
Vedda adalah suatu ras yang berkulit gelapdan bertubuh kecil. Ras ini awalnya. mendiami
Asia Tenggara yang pada saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es atau
periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es mencair, maka dataran tersebut
kemudian terpisah oleh lautan yaitu laut China selatan dan laut Jawa, Akibatnya, daratan
yang sebelumnya bersatu menjadi terpisah dan menjadi daratan utama Asia dan kepulauan
Indonesia. Pendudukasli tinggal di daerah pedalaman dan pendatang tinggal didaerah
pesisir.
Orang Vedda kemudian menyebar ke Timur dan mendiam Papua, Sulawesi Selatan, Kai,
dan terus ke timur. Orang Vedda yang datang membawa budaya perkakas batu. Pendatang
berikutnya membawa budaya Neolithik. Mereka datang dalam dua tahap, Mereka lah yang
disebut Proto Melayu dan Deutero Melayu oleh Sarasin bersaudara.
Proto Melayu (Melayu Tua)

Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang
tersebar dari madagaskar sampai pulau – pulau paling timur di Pasifik. Mereka
diperkirakan datang dari China bagian Selatan. Ras Melayu ini memiliki ciri – ciri
rambut lurus, mata sipit, kulit kuning kecoklatan. Dari China bagian Selatan
(Yunan) bermigrasi ke Indochina dan Siam, kemudian ke kepulauan Indonesia.
Ketika datang ras Deutero Melayu (Melayu muda), mereka terdesak dan
berpindah masuk ke pedalaman dan masuk ke hutan hutan. Kehidupan di dalam
hutan menjadikan terisolasi oleh dunia luar, sehingga memudarkan peradaban
mereka. Penduduk asli dan ras Proto Melayu itu pun kemudian melebur. Mereka
itu kemudian menjadi suku bangsa Batak, Dayak, Toraja, Alas, dan Gayo
Deutero Melayu (Melayu Muda)
Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indochin bagian
utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi
di kepulauan Indonesia atau kebudayaan dongson. Mereka
dapatmembuat perkakas dari perunggu. Pertadaban ini dapat dijumpai
di semenanjung Malaka, sumatra, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa,
dan Nusa Tenggara Timur.
Ras Dutero Melayu juga mempunyai peradaban pelyaran, lebih
maju dari pada pendahulunya, petualangan mereka sebagai pelaut
dibantu dengan penguasaan ilmu perbintangan. Perpindahan ras
Deutero Melayu juga menggunakan jalurpelayaran laut. Sebagian dari
Ras Deutero Melayu ada yang mencapai kepulauan Jepang. Bahkan
kelak ada yang hingga Madagaskar.
Melanosoid
Ras lain yang juga terdapat di Indonesia adalah Melanosoid. Mereka tersebar
di lautan Pasifik di pulau pulau yang letaknya di timur Irian dan benua Australia.
Di kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua bersama dengan penduduk
Papua Nugini dan Bismarck, Solomon, New Caledonia, dan Fiji, mereka tergolong
rumpun Melanosoid.
Kedatangan mereka di Papua berawal saat Zaman es terkhir, yaitu tahun
70.000 SM. Pada saat itu kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ketika
suhuturun hingga mencapai kedinginan maksimal, air laut membeku.Permukaan
laut menjadi lebih rendah 100 M dibandingkan permukaan saat ini. Pada saat
itulah muncul pulau pulau baru. Adanya pulau pulau itu memudahkan makhluk
hidup berpindah dari Asia menuju kawasan Osenia.
Negrito Dan Weddid
sebelum kedatangan kelompok kelompok Melayu tua dan muda, negeri
kita sudah dihuni terlebih dahulu oleh orang orang Negrito dan Weddid.
Sebutan Negrito diberikan oleh orang orang Spanyol karena yang mereka
jumpai itu berkulit hitam mirip dengan jenis jenis Negro. Kelmpok Weddid
terdiri atas orang orang dengan kepala Mesochepal dan letak mata yang
dalam sehingga nampak seperti berang, kulit mereka coklat tua dan tinggi
rata rata lelakinya 155 cm.
Weddid artinya jenis Wedda yaitu bangsa yng terdapat di pulau ceylon
(Sri lanka). Persebaran orang ortang weddid di nusantara cukup luas,
misalnya di Palembang dan Jambi (Kubu), di Siak (Sakai) dan di Sulawesi
pojok tenggara (Toala , Tokea, dan Tomuna). Periode migrasi itu berlangsung
berabad abad, kemungkinan mereka berasal dalam satu kelompok Ras yang
sam dan dengan budaya yang sama pula. Mereka itulah nenek moyang orang
iIndonesia saat ini.
Nenek moyang Indonesia Menurut
Prof. Dr. H. Kern
prof. Dr. H. Kern berpendapat bila nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari
daratan Asia. Ilmuan asal Belanda ini menyebut jika hasil penelitiannya menunjukan
bahwa bahasa bahasa yang dipakai oleh suku suku di Indonesia , Mikronesia, Polinesia,
dan Melanesia, mempunyai akar yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Dengan fakta itu,
ia menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yang sama dengan
bangsa bangsa lain di wilayah Austronesia. Menurutnya nenek moyang bangsa Indonesia
menggunakan perahu perahu bercadik menuju ke kepulauan Indonesia.
Pendapat Kern ini didukung oleh persamaan nama dan bahsa yang digunakan di
daerah campa dengan di Indonesia. Selain nama geografis , istilah istilah binatang dan lat
perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan PW.
Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa campa.
Nenek Moyang Indonesia Menurut
Van Heine Geldern
Pendapat Van Heine Geldern sebetulnya tak
jauh berbeda dengan pendapat Kern. Ia menganggap
jika bahasa Indonesia adalah bahsa yang berasal dari
Asia tengah. Kendati lebih baru dari teori yang
diajukqan Kern, pendapat dan teori Geldern lebih
dapat dipercaya karena didukung oleh penemuan
beberapa artefak, dan benda benda bersejarah lainnya
yang ditemukan di Indonesia memiliki kesamaan
dengan benda benda sejarah yang ditemukan di
daratan Asia

También podría gustarte