Está en la página 1de 39

TUBERKULOSIS KUTIS

DAN PENYAKIT PARASIT

Lab/SMF. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


FK. UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON

1
TUBERKULOSIS KUTIS

DEFINISI
Kelainan kulit karena :
 Mycobacterium tuberculosis (M tb)
 M.bovis
 Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG)

2
KLASIFIKASI

 Inokulasi dari sumber eksogen


• Inokulasi primer tuberkulosis
• Tuberkulosis Verukosa kutis

 Penyebaran endogen (ke kulit secara


kontak atau autoinokulasi)
• Skrofuloderma
• Tuberkulosis kutis orofasialis

3
KLASIFIKASI

 Penyebaran hematogen ke kulit


• Lupus vulgaris
• Tuberkulosis kutis miliar
• Tuberkulosis guma

 Tuberkulid
• Eritema induratum
• Tuberkulid papulonekrotik
• Liken Skrofulosorum

4
EPIDEMIOLOGI

 Penyebaran (termasuk TBC kutis) seluruh


dunia
 Di negara sedang berkembang 30-60%
dewasa terinfeksi M. tb
  TBC ~ infeksi HIV
 Bentuk tersering :
Lupus vulgaris
Skrofuloderma (+ TBC kutis verukosa)
 negara tropis >>

5
ETIOLOGI
• Mycobacteria yang obligat patogenik
pada manusia : M.tb, M.bovis dan BCG
• Batang tahan asam (BTA)

PATOGENES
Bentuk klinis tergantung pada :
• Status imun penderita
• Virulensi kuman
• Cara penularan
6
HISTOPATOLOGI

Tuberkel :
• Akumulasi epiteloid histiosit
• Sel raksasa tipe Langhans
• Berbagai derajat nekrosis pengejuan

Dikelilingi limfosit monosit

Tuberkuloid granuloma

7
8
9
Tuberkulosis Inokulasi Primer
(Tuberculous Chancre, kompleks primer tuberkulous)

 Eksogen, penderita belum pernah terinfeksi


 Anak-anak >>
 Predileksi : wajah, tangan, ekstremitas
bawah (anggota baan)
 Patogenesa : pada area yang luka / minor
abrasi inokulasi (2 - 4 minggu)  lesi kulit
 limfonadi regional  limfadenitis TB

10
Tuberkulosis Inokulasi Primer
(Tuberculous Chancre, kompleks primer tuberkulous)

 Klinis : inokulasi (2-4 minggu) papulae


merah, coklat, nyeri (-)  nodulae/plak
ulserasi (Tuberculous chancre), 3-8 minggu
setelah infeksi  limfadenopati regional
(Primary tuberculous complex)
 Reaksi tuberkulin mula-mula (-)  (+)
 Diagnosa banding : lues, sporotrikosis,
granuloma pyogenikum, mikrobakterial atipikal
 Bisa sembuh spontan dalam  1 tahun, skar (+)

11
12
13
Tuberkulosis verukosa kutis

 Eksogen, tersensitisasi (+), imunitas


sedang-kuat
 Hongkong, Vietnam >>
 Predileksi : ekstremitas, lutut, pantat
(anak) punggung tangan, jari tangan
(dewasa)
 Patogenesa : pada area abrasi /
mikrolesi

14
Tuberkulosis verukosa kutis

 Klinis : papulae dengan halo ungu (violaseus) 


plak hiperkeratotik, verukous, tumbuh lambat,
ekspansi perifer bisa ada fisura, celah
keluarkan pus.
 Reaksi tuberkulin (+)
 Diagnosa banding : veruka vulgaris, liken planus
hipertropik, kromomikosis, mikobakterial atipikal
 Perjalanan lambat, menetap bertahun-tahun bisa
involusi spontan skar atropik

15
16
17
Skrofuloderma
(Tuberkulosis Kolikuativa Kutis)

 TB Subkutan abses dingin pecah pada


kulit di atasnya
 Anak, remaja, orang tua >
 Parotidal
submandibular
supraklavikular >>
bagian lateral leher

ekstremitas ← TB tulang, sendi


tubuh ← TB sternum, rusuk
 Patogenesa : kontak / penyebaran ke kulit
dari proses TB di bawahnya (limfadenitis TB,
TB tulang & sendi, epididimitis TB)
18
Skrofuloderma
(Tuberkulosis Kolikuativa Kutis)

 Klinis :
• Nodul subkutan padat / infiltrat asimtomatis
mudah digerakkan melunak, supurasi,
perforasi ulserasi, sinus keluarkan cairan
encer, purulen atau bahan kaseosa
• Ulkus linier / serpiginus, tepi kebiruan,
menggaung, dasar lunak, granulasi
• Sikatriks seperti pita membentuk jembatan
pada area ulseratif / normal
• Reaksi tuberkulin (+)
 Diagnosa bandng : sporotrikosis, hidradenitis
supurativa, aktinomikosis
 Bisa sembuh spontan dalam waktu lama.
19
20
Tuberkulosis Kutis Orifisialis
 TB mukosa dan kulit orifisium (mukokutan)
autoinokulasi dari TB organ internal
 ♂ > ♀, usia pertengahan, orang tua >>
 Mukosa oral
(lidah,palatum,bibir >>) TB paru
faring
vulva TB genitourinari
anal TB intestinal
 Patogenesa : kuman terlepas dari fokus di
paru/intestinal/genitourinari  inokulasi
membrana mukosa (setelah trauma)

21
Tuberkulosis Kutis Orifisialis

 Klinis :
• Nodulae, kekuningan/kemerahan pecah
ulkus sirkular/iregular, nyeri (+), tepi
menggaung, dasar mudah berdarah,
pseudomembran (+), mukosa sekeliling
oedema (+), inflamasi (+)
• Lesi tunggal / multipel
• Reaksi Tuberkulin +  anergi (bervariasi)
 Diagnosis banding : sifilis, karsinoma
 Penyembuhan spontan (-)

22
23
24
25
Lupus Vulgaris

 TB kutis yang kronik, progresif


imunitas penderita sedang
 ♀ > ♂, semua usia
 90% pada kepala, leher (hidung, pipi >>)
 Patogenesa : penyebaran hematogen /
limfatik / kontak berdekatan TB di tempat
lain (adenitis servikal, TB paru >>)

26
Lupus Vulgaris

 Klinis :
• Papulae/makulae asimtomatis,merah kecoklatan,
lunak, permukaan licin/skuama +, diaskopi coklat
kekuningan (“apple jelly”)  elevasi jadi plak
kecoklatan involusi satu area, ekspansi di sisi
lain.
• Bentuk hipertropik : nodula hiperkeratotik
• bentuk ulseratif : ulkus “punched out“, serpiginus
dikelilingi infiltrat lunak, kecoklatan.
• Soliter >>
• Reaksi Tuberkulin +

27
Lupus Vulgaris

 Diagnosa banding : sarkoidosis, DLE,


Lues III, Leprosi
 Komplikasi :
• ulserasi  destruksi tulang rawan
wajah, skar  disfigurement
• karsinoma, terutama karsinoma sel
skuamosa

28
Tuberkulosis Miliaris
(TBC Kutis Miliaris diseminata)

 Hematogen
 Fokus inisial : paru, meningen
 Bisa setelah infeksi yang menurunkan
imunitas misal : campak, HIV
 Bayi, anak >>, (px AIDS)
 Reaksi Tuberkulin (-)
 Seluruh tubuh terutama badan
 Klinis : makulae, papulae eritematus,
purpura kadang vesikula dengan
umbilikasi / krusta
29
Tuberkulid

 Reaksi sistemik kulit terhadap


toksin baksil tuberkel
 Tendensi involusi spontan
 Imunitas sedang kuat
 Bilateral simetris

30
31
Tuberkulid Papulonekrotika

 Anak,dewasa muda >>


 ♀>
 Predileksi : ekstensor ekstremitas,
pantat, wajah, telinga
 Klinis : papulae berkelompok, merah
gelap, asimtomatis, simetris
Rx : tuberkulin (+), TBC tempat lain (+)
(sebelum atau masih aktif)
 Involusi spontan (+)
32
33
Liken Skrofulosorum

 Anak, remaja >>


 TBC limfonadi, TBC tulang
 Di badan
 Klinis : papulae kekuningan/merah muda,
keras, kecil permukaan datar/pustula
kecil/skuama tipis, asimtomatis, reaksi
tuberkulin (+)

34
35
Eritema Induratum
( Penyakit Bazim )

 ♀ >>,usia pertengahan
 Betis bawah bagian belakang
 Nodulae subkutan, Ø 1-2 cm, eritematus,
ulserasi (+), skar (+), reaksi tuberkulin (+)
 Bisa sembuh spontan

36
TUBERKULOSIS KUTIS

 DIAGNOSIS :
• Klinis (+ laboratoris : LED 
diff count shift to the right)
• Histopatologi
• Kultur
• PCR

37
TUBERKULOSIS KUTIS

 Kriteria Diagnosa :
• Absolut : - kultur
- inokulasi guinea pig
• Relatif : - keluhan & gejala
- terbukti TB di tempat lain
- BTA pada lesi
- Histopatologi
- reaksi tuberkulin (+)
- efek terapi spesifik

38
TUBERKULOSIS KUTIS

 TERAPI
 Isoniazid 5mg/kg max 300mg/hr
 Rifampin 10mg/kg max 600 mg/hr 2 bln
 Pyrazinamide 15-30 mg/kg max 2g/hr

Isoniazid + Rifampin 4 bln – 10 bln
 Etambutol 15 mg/kg/hr bila resisten
Isoniazid +
(Eksisi bedah mis. TBC kutis verukosa, lupus
vulgaris)

 Prinsip :
• Teratur
• Kombinasi
• KU
39

También podría gustarte