Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BEHAVIOR
PERILAKU ORGANISASI
Dr. Denok Kurniasih, M.Si
Kontrak Pembelajaran
No. Kegiatan mahasiswa Proporsi (%) dari
nilai akhir
•2
Evaluasi Pembelajaran
1. Dilaks pada mhs dg jml tatap muka
75%.
2. Penilaian model Patokan Acuan Pasti
(PAP) yakni perhitungan nilai akhir
dengan cara mendasarkan pada
standar yang sudah ditentukan oleh
institusi.
≥ 80 =A 46 – 55,99 = D
66 – 79,99 = B < 46 =E
56 – 65,99 = C
Kelahiran Studi Perilaku Organisasi
•4
Studi perilaku diawali dengan
Apa yang Dilakukan Manajer
Aktivitas Manajer:
• Membuat keputusan
• Mengalokasikan
sumberdaya
• Mengarahkan kegiatan
orang lain utk mencapai
tujuan
•5
Di mana Manajer Bekerja
•6
Planning Organizing
Management
Functions
Controlling Leading
Fungsi-fungsi Manajemen
•7
Management Functions (cont’d)
•8
Management Functions (cont’d)
•9
Management Functions (cont’d)
•10
Management Functions (cont’d)
•11
Mintzberg’s Managerial Roles
•12
Mintzberg’s Managerial Roles
(cont’d)
•13
Mintzberg’s Managerial Roles
(cont’d)
1-1c
•14
Management Skills
•15
Jika dicari masalah pokok diantara fungsi,
peranan, keterampilan dan aktivitas
manajemen seperti tersebut di atas,
akhirnya kita mengetahui betapa
pentingnya seni memenejemi orang itu.
Apapun namanya persoalan ini menjadi
jelas bahwa semua manajer yang
menginginkan keberhasilan harus mampu
mengembangkan diri di bidang
keterampilan dan seni memanajemeni
orang, yang sekarang ini bisa dicapai
melalui pendekatan perilaku organisasi
(Organizational behavior/OB)
•16
Apa itu Perilaku Organisasi?
•17
•FIGURE 1 – 4 THE ORGANIZATIONAL “ICEBERG”
•In any organization there are really two organizations : (1) the formal
organization, consisting of the formal reporting relationships, rules and
procedures, and (2) the informal organization, consisting of what really
goes on in the organization, including beliefs and social relationships.
•Organization mission
•Spans of control and •goals and objectives •Operating policies
•hierarchical levels •and practices
•Departmentalization •Personnel policies
•bases •and practices
•The Formal Organization
•Job definitions and •Production efficiency
•descriptions •and effectiveness measures
•Emergent power and •Emotional feelings,
•descriptions needs and desires
•Personal views of •The Informal Organization •Affective relationships
•organization and •between managers and
•individual subordinates
•competencies
•Patterns of interpesonal •Satisfaction and development
•and group relationships •Effectiveness measures
•Group sentiments •Perceptions of trust, openness •Individual role perceptions
•and norms and risk-taking behavior •and value orientations
. . . a field of study that investigates
how individuals, groups and structure
affect and are affected by behaviour
within organizations, for the purpose of
applying such knowledge toward
improving an organization’s effectiveness.
Organizational Behaviour
Perilaku organisasi mrp bidang ilmu yg
mempelajari tentang interaksi manusia
dalam organisasi yang meliputi studi
secara sistematis tentang perilaku,
struktur dan proses di dalam organisasi.
Isu utama dalam mempelajari perilaku
organisasi adalah hubungan antarmanusia
dalam organisasi.
•The Organization
•Change
•Organizational culture
•Decision making
•The Group •Leadership
Tingkat individu
•27
Sekalipun kelompok terbentuk dari
kumpulan individu2, kejadian2 yang
terjadi pada suatu kelompok bukan
sekedar penjumlahan dari perilaku2
individu. Kelompok mengembangkan
norma2nya sendiri tentang perilaku2 yg
dapat diterima oleh para anggotanya.
Perilaku angg. Kelomp dipengaruhi oleh
dinamika kelompok, aturan kelompok dan
nilai2 yg dianut oleh kelompok tsb.
Tingkat kelompok
•28
Org lbh dr sekedar penjumlahan individu-
individu maupun kelompok.
Kejadian-kejadian yang terjadi merupakan
dampak dari adanya struktur organisasi.
Struktur organisasi mempengaruhi bgm
informasi dikomunikasikan dan keputusan
itu dibuat.
Tingkat organisasi
•29
•Organizational Level
••• Productivity
••• Developing effective employees
••• Global competition
••• Managing in the global village
•Group Level
••• Working with others
••• Workforce diversity •Workplace
•Individual Level
••• Job satisfaction
••• Empowerment
••• Behaving ethically
•33
Disiplin-disiplin yg
Menyumbang kpd Bidang OB (2)
•34
Disiplin-disiplin yg Menyumbang
kpd Bidang OB (3)
•35
Disiplin-disiplin yg Menyumbang
kpd Bidang OB (4)
•36
Disiplin-disiplin yg Menyumbang
kpd Bidang OB (5)
•37
Memahami dan menjelaskan kejadian2
yang terjadi dalam organisasi, sehingga
kita dapat mengembangkan cara berpikir
tentang kejadian-kejadian di dalam
lingkungan organisasi
Meramalkan dan menjelaskan kejadian2
yg terjadi dalam org, sehingga kita dapat
mengantisipasi kejadian yang serupa
dimasa yg akan datang.dgn demikian
membuat lingkungan kita menjadi lbh
stabil
•42
The Dependent Variables
•43
The Dependent Variables
•44
The Dependent Variables
•45
The Independent Variables
Independent
Variables
•46
BAB II
DASAR-DASAR PERILAKU
INDIVIDU
•47
Penjelasan sebelumnya bahwa salah satu
model dasar mempelajari perilaku
organisasi adalah dengan memahami
perilaku individu.
Penelitian2 sebelumnya dlm OB selalu
mencari hubungan atau pengaruh dari
variabel2 bebas individual terhadap
variabel tergantung
Lanjutan… •49
Variabel Karakteristik Biografis
•50
Umur karyawan : bagaimana umur
mempengaruhi turnover organisasi. makin
tua anda makin kecil kemungkinan anda
keluar dari perusahaan. Bbrp hasil
penelitian : - umur bertambah
produktivitas turun, - umur berkorelasi
negatif dengan absen kerja, -umur
berkorelasi positif dgn kepuasan.
•54
Dimensi Kemampuan
Intelektual
• Kecerdasan Numeris
• Pemahaman Verbal
• Kecepatan perseptual
• Penalaran Induktif
• Penalaran Deduktif
• Visualisasi Ruang
• Ingatan
•55
Kemampuan Fisik
•56
Sembilan Kemampuan Fisik
Dasar
Faktor Kekuatan
• Kekuatan dinamis
• Kekuatan tubuh
• Kekuatan statis
• Kekuatan eksplosif Faktor Keluwesan
• Keluwesan Eksten
• Keluwesan Dinamis
Faktor-faktor lain
• Koordinasi tubuh
• Keseimbangan
• Stamina
•57
Ability-Job
Employee’s Fit Job’s Ability
Abilities Requirements
•63
Tekanan hidup yang sering dirasakan
semua orang dalam hidupnya
Stres dianggap sesuatu yg negatif
(distress)
Namun stres juga ada yg positif.
Contohnya mhs yg pandai menjadi
catatan dosennya, seorang karyawan yg
ditawari promosi.. Ini disebut eustress
Sebab-sebab stres
•66
KEPRIBADIAN, EMOSI
dan PERSEPSI dalam
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
What is Personality?
EXHIBIT 4-1
•68
Kepribadian : gabungan dari semua cara
dimana individu bereaksi dan berinteraksi
dgn orang lain (Robbins, 1989).
Jadi kepriabadian ini mrpkan perangkat
gambaran diri yg terintegrasi dan mrpkan
perangkat total dari kekuatan intrapsikis
yg membuat kita unik dgn perilaku yg
spesifik
kepribadian
•69
Personality Determinants
• Heredity (keturunan)
• Environment
• Situation
Teori Psikoanalisis
•72
Didasarkan premis bhw mns hanya
memiliki satu dasar kekuatan yg secara
terus menerus mendorong kearah
pemenuhan akan aktualisasi diri.
Dikemukakan oleh Carl Rogers (1902-
1987) dan A. Maslow (1908-1970)
Mns memiliki potensi dan selalu berusaha
kearah pemenuhan akan perkembangan
secara terus-menerus dlm kehidupan.
Mns memiliki satu kecenderungan bawaan
lahir ke arah aktualisasi diri
Lanjutan..
•74
Kalau teori pemenuhan menganggap
bahwa seseorang memiliki kecenderungan
bawaan lahir kearah aktualisasi diri, maka
teori konsistensi menganggap tidak ada
sifat bawaan lahir dari manusia.
Teori konsistensi menganggap bahwa
kepribadian mns dipelajari melalui
pengalaman dan interaksinya dengan
lingk sekitar.
Teori Konsistensi
•75
Teori ini disebut teori konsisten krn orang
selalu mencoba mempersepsikan dunia
atau lingk disekitarnya, mengembangkan
sikap, perilaku yg sesuai dengan tuntutan
lingk.
Salah satu teori yg paling populer disebut
teori disonansi kognitif.
Lanjutan
•76
The Big Five
Model
•77
Personality Types
•78
Personality Types
• Realistic
• Investigative
• Social
• Conventional
• Enterprising
• Artistic
EXHIBIT 4-3
•80
EMOSI
•81
The “myth of rationality”
◦ Organizations are not emotion-free.
Emotions of any kind are disruptive
(menganggu) to organizations.
◦ Original OB focus was solely on the effects of
strong negative emotions that interfered with
individual and organizational efficiency. (OB
hanya fokus pada dampak emosi yg negatif thd
efisiensi org)
Emotions Moods
Intense feelings that are Feelings that tend to be
directed at someone or less intense than
something. (perasaan yg emotions and that lack a
mendalam) contextual stimulus.
Perasaan yang cenderung
kurang intens dibandingkan
emosi dan yang tidak
memiliki stimulus
•83
kontekstual.
What Are Emotions? (cont’d)
•84
Felt versus Displayed Emotions
•85
Variety of emotions
◦ Positive
◦ Negative
Intensity of emotions
◦ Personality
◦ Job Requirements
Frequency and duration of emotions
◦ How often emotions are exhibited.
◦ How long emotions are displayed.
Emotion Dimensions
•86
Facial Expressions Convey
Emotions
EXHIBIT 4-5
•87
The closer any two emotions are to
each other on the continuum, the
more likely people are to confuse
them.
Emotion Continuum
EXHIBIT 4-6
•88
Women
◦ Can show greater emotional expression.
◦ Experience emotions more intensely.
◦ Display emotions more frequently.
◦ Are more comfortable in expressing emotions.
◦ Are better at reading others’ emotions.
Men
◦ Believe that displaying emotions is inconsistent
with the male image.
◦ Are innately less able to read and to identify
with others’ emotions.
◦ Have less need to seek social approval by
showing positive emotions. Memiliki sedikit alasan
untuk meminta persetujuan sosial dengan menunjukkan emosi
positif.
Individual
Emotions
•92
Proses kognitif yg kompleks yg dpt
memberikan gambaran yg unik ttg dunia
yg sangat berbeda dr realitasnya.
Persepsi adlah proses dimana individu
mengorganisasikan dan
menginterpretasikan impresi sensorisnya
supaya dpt memberikan arti kpd lingk
sekitarnya (Robbins, 1993).
Contoh: kary selalu dipersepsikan malas
dan suka uang
Persepsi
•93
Apa saja yg perlu dilakukan organisasi
manakala informasi yg situasional
pertama kali diterima. Aspek persepsi
semacam ini umumnya disebut persepsi
organisasi.
Persepsi organisasi
•94
Stimulus lingkungan : berasal dari
lingkungan sekitar (bisa kontras atau
mencolok, sering, besar dst)
Perhatian dan seleksi : perhatian thd
stimulus kemudian memilah2 mana yg
penting unt diperhatikan
Pengorganisasian : dapat dipengaruhi
oleh pengalaman masa lalunya
Penafsiran stimulus
Persepsi
Proses Persepsi
•95
Persepsi selektif : berdasarkan kepentingan
latarbelakang, pengalaman dan sikap
Proyeksi : berasumsi bahwa orang lain itu
menyerupai kita.
Stereotip : menilai ssorang berdasarkan persepsi
kelompok dimana orang tersebut menj anggota
kelompok
Efek halo : sesuatu yg menggambarkan impresi
umum ttg individu dgn hanya mendasarkan pd
karakteristik Tunggal spt penampilan luar,
kecerdasan atau kemauan sosialisasi
Kesalahan Persepsi
•96
BAB III
Nilai
•98
Nilai penting dlm mempelajari OB karena
nilai2 ini meletakkan dasar untuk
memahami sikap dan motivasi serta
pengaruhnya terhadap persepsi kita.
Organisasi juga akan membangun sebuah
nilai. Misalnya kebijakan upah yg
berdasarkan senioritas.
Pentingnya Nilai
•99
Teoritik : menempatkan hal yg bersifat
penemuan kebenaran pada posisi penting
melalui pendekatan kritis dan rasional
Ekonomik : menekankan pd hal2 yg
berguna secara praktis
Estetik : menempatkan nilai2 yg tertinggi
kepada keteraturan dan keharmonisan
Sosial : menempatkan nilai tertinggi pd
kecintaan pada orang lain
Jenis Nilai
•100
Politik : memberi penekanan pada
pengaruh dan penumpukan kekuatan
Religius : mengutamakan kesatuan
pengalaman dan pengertian tentang
jagad raya dan penguasanya (masalah
ketuhanan).
Jenis2 Nilai…
•101
Ethical Values and
Behaviors of Leaders
Ethical Climate in
the Organization
Values, Loyalty, and Ethical
Behavior
•102
Sesuatu yg kompleks, yg bisa
didefinisikan sbg pernyataan2 evaluatif,
baik yg menyenangkan maupun yg tdk
menyenangkan, atau penilaian2 mengenai
objek, manusia atau peristiwa2 (Robbins,
1989).
Sikap yg kompleks ini dpt lbh mdh
dimengerti dgn mengenal adanya 3
komponen berbeda dlm setiap sikap
tertentu, yaitu kognitif, afektif dan
kecenderungan perilaku.
Sikap/Attitudes
•103
Attitudes •104
Kognitif : berisikan informasi yg dimiliki
seseorang tentang orang lain atau benda
(objek dari sikapnya).
Informasi ini bersifat deskriptif dan bisa
benar atau salah
Tetapi bagi yg bersangkutan informasi ini
selalu dianggap benar.
Contoh kepercayaan thd rasial, etnis dll
yg dipegang teguh meskipun
bertentangan dgn fakta2.
•109
Pembentukan sikap berlangsung secara
bertahap.
Bisa berasal pengalaman pribadi :
pembentukan sikap dengan melakukan
kontak langsung dgn objeknya
Asosiasi : memindahkan sebagian at
seluruh sikap terhadap objek lama
menuju ke objek baru. Asosiasi akan
membentuk sikap yg baru
Proses belajar sosial : mepengaruhi
kepercayaan ssorang, juga reaksi afektif
dan kecenderungan perilaku
Pembentukan sikap •110
Desire to reduce dissonance
• Importance of elements creating dissonance
• Degree of individual influence over elements
• Rewards involved in dissonance
•112
Recent research indicates that the
attitudes (A) significantly predict
behaviors (B) when moderating variables
are taken into account.
Moderating Variables
• Importance of the attitude
• Specificity of the attitude
• Accessibility of the attitude
• Social pressures on the individual
• Direct experience with the attitude
•114
Self-Perception Theory
•115
An Application: Attitude Surveys
•116
EXHIBIT 3-5
Job Satisfaction
•118
The Effect of Job Satisfaction on
Employee Performance
Satisfaction and Productivity
◦ Satisfied workers aren’t necessarily more
productive.
◦ Worker productivity is higher in
organizations with more satisfied workers.
Satisfaction and Absenteeism
◦ Satisfied employees have fewer avoidable
absences.
Satisfaction and Turnover
◦ Satisfied employees are less likely to quit.
◦ Organizations take actions to cultivate high
performers and to weed out lower •119
performers.
Responses to Job Dissatisfaction
EXHIBIT 3-6
•120
How Employees Can Express
Dissatisfaction
•121
Satisfaction and Organizational Citizenship
Behavior (OCB)
◦ Satisfied employees who feel fairly treated by
and are trusting of the organization are more
willing to engage in behaviors that go beyond
the normal expectations of their job.