Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Kelompok:
Anggia Putri Male Kasuma
Tanissa Rizky Alya
Mutia Ramadhani Sakti Lubis
Agung Purmana
Iman Agus Lisanto
Definisi :
Terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan dan
lempeng pertumbuhan yang disebabkan oleh
trauma dan non trauma.
Non union:
kegagalan penyembuhan tulang (>8 bulan)
Mal union
Penyembuhan berjalan normal, union terjadi dalam
waktu semestinya, namun tidak tercapai bentuk aslinya
attau abnormal
Pemeriksaan
Anamnesa:
Nyeri, luka memar, pembengkakan, dan
deformitas lokal.
Fungsi anggota gerak atau sendi yang terkena.
Mekanisme dan tingkat cedera.
Riwayat medis sebelumnya.
Pemeriksaan Umum:
Tanda vital
Status gizi
Sistem kardiorespirasi
Cedera lain
Pemeriksaan khusus
Penilaian sosial :
keadaan lingkungan fisik (keadaan tempat
tinggal)
dukungan sosial (social support) (peran keluarga
dan orang-orang di sekitarnya)
faktor ekonomi (asuransi kesehatan, penghasilan).
DIAGNOSIS FUNGSIONAL
Impairment
Disabilitas
Handicap
PROGNOSIS FUNGSIONAL
Tahap awal :
Pergerakan aktif.
Elevasi.
Terapi fisik
Latihan.
Tahap awal
Pergerakan Aktif :
Tahap lanjut :
Bila pasien baru dirujuk untuk rehabilitasi, 2
bulan atau lebih setelah cedera.
Tatalaksana rehabilitasi medik menjadi
berbeda.
Tatalaksana Fraktur:
Tahap lanjut :
Terapi panas; sedasi, meningkatkan sirkulasi dan
melunakkan perlekatan fibrosa.
Massage; gerakan usapan dalam (deep stroking)
dan penekanan (compression) ----> meregangkan
perlekatan fibrosa serta menghilangkan udem yang
masih ada.
Panas dan massage harus selalu diikuti
latihan/exercise.
Terapi Latihan pada Fraktur
Full ROM
Full ROM artinya ROM yang sesuai dengan dasar anatomi dari sendi
itu sendiri. Contohnya lutut yang mempunyai ROM 0 sampai
dengan 120 derajat.
Functional ROM
ROM fungsional adalah gerakan sendi yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari atau kegiatan pasien yang spesifik.
Contohnya : ROM lutut dari ekstensi penuh (0 derajat) sampai fleksi
90 derajat merupakan ROM yang tidak penuh, tetapi ROM tersebut
adalah ROM fungsional untuk duduk.
Active ROM
Pasien melakukan gerakan sendi secara parsial atau
penuh tanpa bantuan orang lain. Sasaran latihan
tersebut adalah otot dengan kekuatan poor sampai
dengan good (2 s.d 4).
Active assistive ROM
Latihan ini dilakukan pasien dengan cara
mengkontraksikan otot untuk menggerakkan sendi,
dan terapis membantu pasien dalam melakukannya.
Passive ROM
Latihan ini dilakukan dengan menggerakkan sendi
tanpa kontraksi otot pasien. Seluruh gerakan
dilakukan oleh dokter atau terapis. Sasaran latihan ini
adalah otot dengan kekuatan zerro – trace (0-1)
TABEL KEKUATAN OTOT
Derajat Otot Deskripsi
Cane
Kruk
Three-point gait
Two-point gait
Three-point gait
Cara naik dan
turun tangga
Gluteal sets : rapatkan kedua belahan
Gluteal, tahan 5 dtk