Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
BERDASARKAN ANTROPOMETRI
ANTROPOMETRI
Lingkar Perut
• Diukur yang sama dengan lingkar pinggang dan panggul, hanya saja
sejajar dengan pusar (umbilicus)
Lingkar Paha
◦ Bernal-Orozco dkk., (2010) formula untuk memperkirakan BB wanita usia lanjut (≥60
tahun)
Hasil rasio lingkar pinggang-pinggul dipengaruhi berbagai faktor : umur, jenis kelamin,
dan etnis.
Klasifikasi Rasio Lingkar Pinggang-Panggul
Cut off Point Lingkar Pinggang, Lingkar Pinggul, dan Rasio Pinggang Panggul, serta Risiko Komplikasi Metabolik
(WHO, 2011)
Kelemahan :
Pada WUS, salah satu deteksi dini bagi masyarakat awam untuk mengetahui
kelompok yg berisiko KEK.
Deteksi dini KEK penting untuk mencegah kelahiran BBLR
Peningkatan BB selama kehamilan menjadi faktor protektif terjadinya BBLR
Skema Tindak Lanjut Pengukuran LILA
Anjuran :
1. Makan cukup, dg pedoman umum gizi Anjuran :
seimbang 1. Pertahankan kondisi kesehatan
2. Hidup sehat 2. Hidup sehat
3. Tunda kehamilan 3. Bila hamil, periksa kehamilan kepada
4. Bila hamil segera dirujuk sedini mungkin petugas kesehatan
5. Diberi penyuluhan & melaksanakan
anjuran
PENENTUAN MASALAH GIZI PADA ANAK
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN :
Bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu
Contoh : anak bertambah tinggi dan bertambah besar
PERKEMBANGAN :
Berkembangnya fungsi mental, psikomotor, dan sosial
Contoh : anak dari berbaring mampu duduk, berjalan, dapat
bergaul, dan bersosialisasi.
Pertumbuhan Sebagai Indikator Status Gizi
o Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseibangan antara asupan dan kebutuhan
zat gizi
o Kebutuhan zat gizi meningkat pada masa percepatan pertumbuhan
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK
Adalah bukti yang menunjukkan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya
seimbang
ANAK YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK
Adalah bukti yang menunjukkan bahwa antara aupan dan kebutuhan gizinya tidak
seimbang (kurang)
o Status gizi normal ~ anak tumbuh normal
PERTUMBUHAN
ADALAH:
Perubahan ukuran fisik
dari waktu ke waktu,
baik dari segi DIMENSI,
PROPORSI, maupun
KOMPOSISI tubuh
ADALAH:
0 bln 1 bln 2 bln 3 bln
Perubahan kemampuan
anak dalam gerakan
motorik kasar/halus,
4 bln 5 bln 6 bln 7 bln kecerdasan, mental,
perilaku dari waktu ke
waktu
8 bln 9 bln 10 bln 11 bln
Perubahan
motorik kasar
12 bln 13 bln 14 bln 15 bln
KESEIMBANGAN ZAT GIZI
Mempengaruhi
Pertumbuhan
Perkembangan
Kecerdasan
Pemeliharaan
kesehatan
Aktivitas dan
Lain-lain
Pertumbuhan dan Perkembangan
Ukuran fisik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Perkembangan:
Pertumbuhan Normal
(Dipantau Pertumbuhannya)
Berakhir beda
Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)
Berawal sama
PENAFSIRAN PERTUMBUHAN BALITA DENGAN KMS
T1 T2 T3
T1 (tumbuh tidak memadai). Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di bawahnya
T2 (tidak tumbuh). Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
T3 (tumbuh negatif). Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
33
Bagaimana Dengan Anak BGM ?
a. Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
Posisi Strategis KMS Dalam Monitoring Pertumbuhan
Bila nilai (absolut) BB naik, tetapi grafik berpindah ke pita yang lebih bawah (T1) :
kenaikan/pertumbuhan BB yang tidak memadai artinya “pembentukan jaringan baru
lebih lambat dari anak yang sehat”
Bila nilai BB tetap sehingga arah grafik mendatar (T2) : pertumbuhan berhenti artinya
“pembentukan jaringan baru tidak terjadi”
Bila nila BB berkurang sehingga arah grafik menurun (T3) : pertumbuhan negatif
artinya “penghancuran jaringan yang sebelumnya telah terbentuk”
Posisi Strategis KMS Dalam Monitoring Pertumbuhan
Dibandingkan
Penilaian kader/petugas
kesehatan
Asal Naik
37
Tiba-tiba menjadi
gizi kurang
Status Gizi: B B B B B B K K
Status Pertumbuhan: T T T T T T T T
Penyebab yang paling sering dalam kegagalan kenaikan berat badan pada anak
balita :
1. Demam
2. Batuk pilek, sesak nafas (ISPA)
3. Diare
4. Campak
5. TBC
6. Gangguan telinga
7. Susah makan
8. Cacat bawaan
POSYANDU SEBAGAI TEMPAT
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
41
PENIMBANGAN PEMANTAUAN
BULANAN PERTUMBUHAN
D = Datang D = Deteksi
D = Daftar D = Dini
T = Timbang T = Tumbuh
K = Kue K = Kembang
B = Bubar B = Balita
UMUM TERJADI SEHARUSNYA
42
PENIMBANGAN BULANAN BALITA DI POSYANDU
6. PULANG
5. DIBAGI MAKANAN/ 4. DICATAT DALAM
KUE BUKU REGISTER
43
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA DI POSYANDU
KONSELING
PELAYANAN GIZI N = NAIK
DAN KESEHATAN
6.
DASAR 5. DINILAI STATUS
T = TIDAK PERTUMBUHAN
NAIK BERDASARKAN
KURVA BB ANAK
TIDAK
GIZI
BURUK KONFIRMASI BGM, PERTAMA
DITIMBANG
Pertumbuhan Normal
(Dipantau Pertumbuhannya)
Berakhir beda
Pertumbuhan terganggu
(Tidak dipantau pertumbuhannya)
Berawal sama
APA TUJUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN?
1. Mengetahui status pertumbuhan individu balita dari waktu ke waktu secara teratur
2. Mengetahui secara lebih dini (awal) terjadinya gangguan pertumbuhan pada
individu balita
3. Memberikan tindakan penanggulangan (intervensi) segera pada anak yang
mengalami gangguan pertumbuhan agar dapat dikembalikan ke jalur
pertumbuhan normalnya
4. Memberikan konseling pada ibu/pengasuh anak dalam upaya mempertahankan
atau meningkatkan keadaan gizi dan kesehatan anak
SYARAT PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
1. Anak ditimbang secara teratur setiap bulan (di Posyandu atau di tempat Lain) dan memiliki KMS
2. Setiap ditimbang KMS anak harus dibawa
4. Status pertumbuhan anak harus dinilai dengan melihat kurva berat badannya dalam KMS untuk
menilai N=naik atau T=tidak naiknya
6. Ibu atau Pengasuh Balita harus diberikan informasi atau konseling sehubungan dengan status
pertumbuhan anak
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
Timbang
Plot hasil
penimbangan Naik (N1, N2) Beri pujian
Buat grafik
Tidak Naik
pada KMS Analisa
(T1, T2, T3)
Interpretasi hasil
penimbangan Cek kemungkinan
penyebab
Rujuk
Cari pemecahan
masalah
49
KENAPA PERTUMBUHAN DIPANTAU?
Tidak
Indikasi
Pertumbuhan Keadaan Gizi tetap baik
Terganggu
Isi KMS
BB tidak BGM
Anak gizi
Anak kurus/gizi kurang
buruk/sangat kurus
Deteksi Dini Gizi Buruk Melalui Pemantauan Pertumbuhan
BGM
Tidak Ya
Ya Tidak
GIZI BURUK
BB/TB ≥ -3 SD (Z Score)
BB/TB > -3 SD (Z Score) disertai edema BB/TB < -3 SD (Z Score)
kedua kaki
Pos pemulihan
Rumah
gizi
PERANAN POSYANDU SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN DINI GIZI BURUK
RUJUKAN KASUS :
BB berada di bawah garis merah (BGM)
T1, T2, T3 (walau BB masih > BGM)
Balita sakit
LAPORAN KASUS :
Formulir W1 dan W2 (Puskesmas/RS)
Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Provinsi
Kejadian luar biasa ? KLB gizi buruk
MENGUKUR BERAT BADAN
DEGAN DACIN :
Sudah ditera
Bandul digeser di posisi nol
Batang timbangan harus seimbang, bila belum seimbang, sekrup timbangan perlu
diatur
Anak ditimbang tanpa sepatu dan dalam keadaan tenang
Pembacaan timbangan harus teliti, sampai 0,1 kg
DENGAN ALAT TIMBANG PEGAS:
Sudah ditera
Dalam keadaan kosong, jarum diangka nol
Anak ditimbang tanpa sepatu dan dalam keadaan tenang
Pembacaan timbangan harus teliti, sampai 0,1 kg
1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat
2. Tali penggantung
dacin yang kuat
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
Sarung timbang
sudah dipasang
Anak langsung ditimbang
berat badan anak lebih
berat dari sebenarnya
MENGUKUR TINGGI BADAN/PANJANG BADAN
Alat geser
Sekrup pengikat kedua
bagian alat ukur
Lubang tempat
pasak kayu di
Pasak kayu masukkan
Sekrup pengikat di buka
Pita pengukur
Jendela baca
BB/U : Berat badan menurut Umur, menggambarkan ada atau tidak adanya
malnutrisi, tidak bisa menjelaskan apakah akut atau kronis.
TB/U : Tinggi badan menurut Umur, menggambarkan ada atau tidak adanya
malnutrisi kronik.
BB/TB : Berat badan menurut Tinggi badan, meggambarkan ada atau tidak adanya
malnutrisi akut.