Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Biaya (Costs)
Pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa
pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
Contoh : Persediaan bahan baku; Persediaan produk dalam proses; Persediaan produk
selesai; Supplies atau aktiva yang belum digunakan.
Beban (Expense)
Biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum
dinikmati yang dapat memberikan manfaat di masa akan datang dikelompokkan sebagai
harta. Biaya ini dimasukkan ke dalam Laba-Rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan.
Contoh : Beban penyusutan; Beban pemasaran; Beban yang tergolong sebagai biaya
operasi.
Bagaimana membedakan antara biaya dan beban dapat dicontohkan sebagai berikut :
Pembelian mesin, nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin tersebut
merupakan biaya, tetapi setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap
mesin yang akan menjadi beban.
Perlengkapan kantor yang masil tinggal digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang
sudah terpakai digolongkan sebagai beban.
Persediaan bahan, persediaan produk dalam proses, produk selesai yang masih tinggal
dan belum terjual digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah terjual akan
membentuk harga pokok penjualan dan digolongkan sebagai beban.
Objek biaya tersebut dapat digunakan untuk menelusuri biaya dan menentukan
seberapa objektif, biaya tersebut dapat diandalkan dan seberapa berartinya ukuran
biaya yang dihasilkan.
Jika objek biaya yang digunakan adalah produk, maka setiap bahan yang menyusun
produk tersebut serta biaya paten dan royalty merupakan biaya langsung. Demikian juga
dengan tenaga kerja langsung yang merubah bahan baku menjadi produk jadi juga
merupakan biaya langsung. Biaya tidak langsung seperti asuansi, sewa pabrik dan lain
sebagainya yang tidak dapat ditelurusi secara langsung ke produk.
Jika objek biaya yang digunakan adalah batch, maka biaya persiapan (Setup cost)
merupakan biaya langsung karena biaya ini dapat dialokasikan secara atbitrer
(dialokasikan secara tidak jelas) kesetiap unit produk.
Misalnya : Produk air aqua yang menggunakan nemasan botol atau sejenisnya. Jika objek
biaya yang digunakan adalah produk, maka air aqua dan tenaga kerja yang membentuk
produk tersebut merupakan biaya langsung dimana biaya tersebut dapat diukur ke setiap unit
produk, sedangkan botol aqua merupakan biaya tidak langsung karena botol tersebut tidak
dapat diukur kepada setiap unit produk. Apabila objek biaya yang digunakan adalah produksi
maka air aqua dan kemasan botol merupakan biaya langsung.
Gambar 2.1. Penelusuran Biaya ke Objek Biaya
Untuk objek biaya khusus, Ditelusuri secara Ditelusuri secara Dialokasikan secara
Jenis biayanya mungkin langsung tidak langsung atbitrer
4. Menentukan Laba.
Akuntansi biaya dimulai dari proses produksi sehingga terbentuk output atau produk
yang dihasilkan. Pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut ditujukan untuk dapat
menghasilkan laba. Laba dapat ditentukan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang
dikeluarkan yang kemudian akan dibandingkan dengan biaya-biaya lain. Penentuan Laba,
tidak hanya dapat digunakan untuk keseluruhan perusahaan saja, tetapi juga dapat digunakan
untuk pelaporan segmen dan lini produk.
5. Pengambilan Keputusan.
Akuntansi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai macam alternatif dalam
pengambilan keputusan. Misal; keputusan apakah suatu perusahaan akan menghentikan atau
meneruskan suatu segmen yang terus-menerus mengalami kerugian. Membuat atau
membeli suku cadang, memproses suatu lini produk untuk diproses lebih lanjut, perencanaan
laba, memasuki pasar, mengembangkan suatu produk baru, membeli mesin baru.
Berdasarkan informasi biaya maka perusahaan dapat mengambil keputusan baik yang bersifat
jangka pendek maupun yang bersifat jangka panjang.
2.7. KLASIFIKASI BIAYA
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang akurat dan tepat bagi
manajemen dalam mengelola perusahaan atau divisi secara efektif. Oleh karena itu biaya
perlu dikelompokkan sesuai dengan tujuan apa informasi biaya tersebut digunakan, sehingga
dalam pengelompokkan biaya dapat digunakan suatu konsep “Different Cost Different
Purposes” artinya berbeda biaya berbeda tujuan.
Klasifikasi biaya yang umum digunakan adalah biaya dalam hubungan dengan :
1. Produksi; 2. Volume produksi; 3. Departemen dan pusat biaya; 4. Periode akuntansi;
5. Pengambilan keputusan.
b. Biaya kesempatan
Kesemptan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternatif
Contoh: Perusahaan mempunyai dua alternatif yang berbeda terhadap sebuah mobil,
apakah mobil tersebut dijual atau disewakan. Alternatif pertama, dengan
menjual mobil maka perusahaan akan memperoleh pendapatan sebesar Rp
50.000.000,-. Alternatif kedua, mobil tersebut dapat disewakan dengan
pendapatan sebesar Rp 60.000.000,-. Jika alternatif yang dipilih adalah menjual
mobil tersebut, maka ada kesempatan yang hilang yaitu sebesar Rp 60.000.000
jika memilih disewakan.
c. Biaya tersamar
Biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan.
Contoh : Biaya bunga
d. Biaya nyata
Biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif.
Contoh : Biaya yang dikeluarkan akibat memilih jika menerima pesanan dari luar. Biaya
bunga