Está en la página 1de 30

Kekuatan Kohesi Teoritis Suatu Logam

Logam memiliki nilai teknologi yang sangat tinggi


Kekuatannya tinggi dan besarnya platisitas dapat
ditentukan.
Kekauatan tsb disebabkan oleh gaya-gaya kohesi
(tarik) antar atom-atom yang menyusunnya.
Umumnya gaya kohesi yang tinggi terkait dg :
 Konstanta elastik yang besar
 Titik lebur yang tinggi
 Koefisien thermal yang rendah
Vriasi gaya kohesi antara 2 buah atom, sebagai fungsi jarak
antara kedua atom tersebut.

 Jarak antar atom dari atom-atom dlm keadaan tidak


diregangkan dinyatakan sebagai ao .
 Bila kristal mengalami beban tarik, jarak antara atom
akan bertambah besar.
 Gaya tolak-menolak menurun lebih cepat dibandingkan
gaya tarik menarik.
Bila jarak antar atom tersebut bertambah, shg resultan
gaya antar atom mengimbangi bebn tarik.
Jika beban tarik dinaikan terus maka gaya tolak
menolaknya akan turun terus.
Pada akhirnya akan dicapai suatu titik dimana gaya tolak-
menolaknya diabaikan dan gaya tarik menariknya menurun
karena jarak antar atom bertambah besar.
Harga maksimum pada kurva adalah sama dengan
kekuatan kohesi teoritis dari bahan
Suatu pendekatan yang baik thp KEKUATAN TEORITIS
dapat diperoleh dg mengasumsikan bahwa Kurva Gaya
Kohesi dpt dinyatakan dengan Kurva Sinus

Dimana max adalah Kekuatan Kohesi Teoritis


 dan x = a – ao adalah selang jarak antara atom pd kisi
dengan panjang gelombang .
Untuk selang jarak yang kecil , sin x  x

 Bila kita batasi untuk benda padat Elastik yang Getas,


maka dari HUKUM HOOKE diperoleh:
 Dengan menghilangkan x , dari persamaan ;

 dan persamaan :

 diperoleh persamaan :

 diasumsikan bahwa ao  /2 , maka :


 Bila terjadi Patah pd benda Padat yg GETAS, semua
Kerja (U) dialihkan utk membentuk 2 permukan baru.
Setiap permukaan mempunyai Energi Permukaan (s)
erg. per cm. Atau J.m-2
Kerja tiap satuan luas pd saat terbentuk patahan adalah
luas daerah di bawah kurva tegangan selang (Jarak):
Tetapi Energi ini sama dg energi yg
dibutuhkan utk membentuk 2 permukaan
patahan yg baru :

atau:
 Dengan memasukkan Persamaan:

 Kedlm Persamaan:

 Maka:

CONTOH SOAL:
Tentukan Kekuatan Kohesi serat SILIKA, bila, E = 95 GPa,
s = 1000 erg/cm2 dan ao = 1,6 Å
Diketahui:
Ditanya : max = ?
E = 95 GPa,
s = 1000 erg/cm2 = 103 x 10-3 = 1 J/m2
dan ao = 1,6 Å = 1,6 x 10-10 m
Jawab:

Pengalaman Pemakaian BAJA KEKUATAN TINGGI memperlihatkan


bahwa KEKUATAN PATAH nya melebihi 26 Gpa (300.000 psi) adalah
sesuatu yang luar biasa.
 Bahan-bahan Teknik memiliki Kekuatan PATAH antara 10 sampai
1000 kali lebih rendah dibandingkan dg HARGA TEORITIS-nya.
Hanya Bahan yg Kecil , seperti SERABUT LOGAM TANPA CACAT,
dan SERAT SILIKA BERDIAMETER SANGAT KECIL yg memiliki
KEKUATAN PATAH mendekati KEKUATAN PATAH TEORITIS-nya.
Hal ini disebabkan :
- RETAK dan CACAT pd Bahan teknik
Yg menyebabkan Perpatahan pd benda yg lebih rendah
daripada kekuatan retak idealnya.
Dengan mengabaikan PERNYATAAN mengenai PENYEBAB
RETAKAN, mk secara logis dpt dikemukakan IDE mengenai
PEMUSATAN TEGANGAN (KOSENTRASI TEGANGAN) pada suatu
retakan (CRACK) mengakibatkan KEKUATAN PATAH-nya lebih
Mengecil.

Retakan mempunyai panjang 2c


dan jari-jari pd ujungnya = t .

Tegangan maksimal pada Ujung


retakan:
Persamaan ini memberikan asumsi bahwa KEKUATAN KOHESI
TEORITIS max, secara lokal terjadi pd puncak (paling ujung)
retakan, utk TEGANGAN TARIK RATA-RATA () yg besarnya jauh
lebih kecil.
Oleh karena itu, dg menyamakan
Persamaan:

Dan Persamaan:

Mk diperoleh  Yang menyatakan TEGANGAN PATAH NOMINAL f dari bahan


yg mengandung retakan :

Retakan yg paling tajam akan terjadi bila t = ao ,


shg BESAR TEGANGAN PATAH NORMAL f :
CONTOH SOAL:
Hitunglah besar tegangan patah dari suatu bahan GETAS dengan
sifat-sifat:
E = 100 GPa,
s = 1 J/m2
ao = 2,5 Å
Panjang retak (c) = 104 x ao

Ditanya : f = ?
Jawab: Panjang retak (c) = 2,5 m

Perhatikan: Tegangan patah bahan adalah E/1000 sedangkan


harga Kekuatan kohesi Teoritisnya adalah E/5, jadi jelas bahwa
retak yg halus dpt menyebabkan penyusutan KEKUATAN yg
berarti
TOERI GRIFFITH MENGENAI PERPATAHAN GETAS

Penjelasan pertama kali mengenai ketiksesuaian


antara nilai kekuatan patah hasil pengamatan
dg kekuatan kohesi teoritis dari suatu kristal
bahan, dikemukakan oleh : Griffith.
Teori ini hanya dpt diterapkan utk bahan yg
benar-benar GETAS, misal; Gelas.
Walaupun tdk dpt diterapkan langsung pd
logam, toeri ini memberi pengaruh besar thp
pemikiran mengenai perpatahan logam
TOERI GRIFFITH MENGENAI PERPATAHAN GETAS

Griffith menyatakan bahwa bahan-bahan GETAS


mengandung retakan-retakan (Cracks)halus, yg
menyebabkan terjadinya pemusatan tegangan
(Kosentrasi tegangan) yg cukup besar, shg
kekuatan kohesi pd daerah ujung crack bila diberi
tegangan nominal, akan lebih rendah bila
dibandingkan nilai teoritisnya.
Suatu retakan yg menjalar akan menambah luas
permukaan retakan itu pd ujung-ujungnya.
Pertambahan ini membutuhkan Energi utk
mematahkan GAYA KOHESI ATOM-ATOMNYA,
atau dg kata lain diperlukan tambahan ENERGI
PERMUKAAN.
Sumber tambahan Energi Permukaan diperoleh dari
Energi Regangan Elastik yg dilepaskan bahan pd saat
penjalaran retakan.

Kriteria yg diajukan Griffith : Suatu retakan akan menjalar


bila pengurangan Energi Regangan Elastik setidak-
tidaknya = Energi yg dibutuhkan utk membentuk
Permukaan baru.

Kriteria ini utk aligned


chains
menentukan besarnya
Tegangan Tarik yg
menyebabkan terjadinya
retakan dan penjalaran microvoids
fibrillar crack
retakan bridges
Model Retakan Griffith
Tebal pelat model diabaikan, shg persoalan yg ada
merupakan keadaan Tegangan Bidang.

Retakan dianggap mempunyai bentuk ELIP.


Utk retakan yg berada didlm bidang, mk panjang
retakaanya = 2c, yg berada ditepi mempunyai
panjang c.

Kedua jenis retakan ini mempunyai pengaruh yg


sama pd sifat patahan suatu bahan.

Distribusi Tegangan pd retakan yg berbentuk


ELIP

Pembentukan Retakan akan menyebabkan


penurunan Energi Regangan

Besarnya Energi Regangan Elastik tiap satuan


Tebal Plat:
Besarnya Energi Regangan
Elastik tiap satuan Tebal Plat:

Dimana:
 = Tagangan Tarik yg bekerja pd arah 
retakan yg panjangnya 2c

Karena Pertumbuhan retakan


menyebabkan pengurangan Energi
Regangan Elastik, mk pd persamaan di
atas digunakan tanda negatif.

Besarnya Energi Permukaan yg


disebabkan oleh retakan adalah:
Retakan yg terbentuk, mengakibatkan perubahan
Energi Potensial keseluruhan sebesar:

Sesuai dg Kriteria Griffith, penjalaran retakan akibat beban


Tegangan () konstan akan terjadi.

Bila pertambahan panjang


Retakan tdk menyebabkan
perubahan Energi Sistem
secara keseluruhan, sbg
contoh : Kenaikan Energi
Permukaan
dikompensasikan oleh
Penurunan Energi
Permukaan Regangan
Elastik:
Persamaan di atas menyatakan hubungan antara Tegangan
yg menyebabkan terjadinya penjalaran retakan sbg Fungsi
dari ukuran Retakan Mikro.

Besarnya Tegangan pd persamaan di atas, berbanding


terbalik thp akar panjang Retakan (c), oleh karena itu
pertambahan panjang retakan sebesar 4 kalinya, akan
memperkecil Tegangan Patah Setengahnya
Utk suatu pelat yg tebalnya = panjang retakan
(Regangan Bidang) mk dari persamaan Griffith
diperoleh hubungan:

Analisa pd masalah 3 Dimensi, dimana retakannya


berupa bola-bola pipih
Hanya menghasilkan modifikasi konstanta pd persamaan
Griffith.
Oleh karea itu penyederhanaan dg menganggapnya sbg
masalah dua dimensi, tdk menimbulkan kesalahan besar
Dg menggunakan persamaan Tegangan
Patah yg diturunkan dari persamaan:

Dan persamaan Griffith :

Mk persamaannya menjadi :

Atau persamaannya menjadi :

Bila t = 3.ao , mk persamaan ini akan = persamaan Griffith.

Oleh krn itu harga t = 3.ao , mrpkan batas bawah dari jari-jari efektif reakan
elastik.

Dengan kata lain, f tdk menuju harga nol, bila t menuju nol.
Jika t < 3.ao , besarnya
Tegangan yg meyebabkan
patah rapuh ditunjukkan oleh
persamaan :

Jika t > 3.ao , besarnya


Tegangan ditunjukkan oleh
persamaan :
RELEVANSI MEKANIKA PERPATAHAN
THD REKAYASA STRUKTUR:

Teori Mekanika Bahan “ KONVENSIONAL”


mengasumsikan bahwa material tidak
mengandung cacat (Retak/Crack).
Padahal pasti mengandung cacat, yang
dapat berupa Void, Inclusi dan Retak Mikro.
Cacat-cacat ini berpotensi membentuk
Retak

También podría gustarte

  • File
    File
    Documento50 páginas
    File
    Anonymous 6YC7bVis
    Aún no hay calificaciones
  • File PDF
    File PDF
    Documento23 páginas
    File PDF
    Iskandar Candaga
    Aún no hay calificaciones
  • 1 SM PDF
    1 SM PDF
    Documento9 páginas
    1 SM PDF
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • File PDF
    File PDF
    Documento23 páginas
    File PDF
    Iskandar Candaga
    Aún no hay calificaciones
  • 05.4 Bab 4
    05.4 Bab 4
    Documento14 páginas
    05.4 Bab 4
    Biss Key Aceh
    Aún no hay calificaciones
  • 1 PB PDF
    1 PB PDF
    Documento10 páginas
    1 PB PDF
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • File PDF
    File PDF
    Documento23 páginas
    File PDF
    Iskandar Candaga
    Aún no hay calificaciones
  • Aturan Dan Penulisan Proposal PKM-Pdocx
    Aturan Dan Penulisan Proposal PKM-Pdocx
    Documento12 páginas
    Aturan Dan Penulisan Proposal PKM-Pdocx
    rickisyahidan27
    Aún no hay calificaciones
  • DM Makalah B
    DM Makalah B
    Documento23 páginas
    DM Makalah B
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • JUDUL
    JUDUL
    Documento2 páginas
    JUDUL
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • Rizka 2
    Rizka 2
    Documento3 páginas
    Rizka 2
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • Energi Angn
    Energi Angn
    Documento3 páginas
    Energi Angn
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Documento1 página
    Daftar Gambar
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones
  • Contoh Proposal PKL
    Contoh Proposal PKL
    Documento7 páginas
    Contoh Proposal PKL
    Elan Prasa Dewa
    Aún no hay calificaciones