Está en la página 1de 18

Askep pada ibu nifas

Dewi candra.K
Pengkajian
• Pengumpulan data
• Data Objektif
• Nama, umur, jenis kelamin, tempat
tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan,
agama, suku, bangsa, riwayat
persalinan, nama suami, usia.
Riwayat kesehatan
• keluhan yang dirasakan ibu saat ini
• adakah kesulitan dan gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
misalnya pola makan, buang air kecil
atau buang air besar, kebutuhan istirahat
dan mobilisasi
• riwayat tentang persalinan
• perasaan ibu saat ini berkaitan dengan
kelahiran bayi, penerimaan terhadap
peran baru sebagai orang tua termasuk
suasana hati yang dirasakan ibu
sekarang, kecemasan dan kekhawatiran

• adakah kesulitan dalam pemberian ASI


dan perawatan bayi sehari-hari
• bagaimana rencana menyusui nanti (ASI
eksklusif atau tidak), rencana merawat
bayi dirumah (dilakukan ibu sendiri atau
dibantu orang tua atau mertua)
• bagaimana dukungan suami atau
keluarga terhadap ibu
• pengetahuan ibu tentang nifas

Pemeriksaan fisik
• pada pemeriksaan fisik, perawat harus
melakukan pemeriksaan menyeluruh
dan terutama berfokus pada masa nifas,
• keadaan umum, kesadaran
• tanda-tanda vital : T/D, suhu, nadi,
pernafasan
1.Kepala:
• kulit rambut tampak bersih tidak
terdapat benjolan
2.Mata
• konjuktiva
• sclera
3. Telinga
• Secret, serumen, benda asing,
pendengaran normal
4. Hidung
• Deformitas, mukosa, secret, bau,
obstruksi tidak ada, pernafasan cuping
hidung tidak ada.
5. Mulut dan faring
• Tidak terdapat kotoran, anemis, bau
6. Leher
• Simetris, tidak terdapat pembesaran
kelenjar limfe, vena jugularis
7. payudara:
• putting susu(menonjol atau mendatar,
ada nyeri atau lecet pada putting)
• ASI atau kolostrum sudah keluar,
• ada pembengkakan, radang atau
benjolan
• 8.abdomen : tinggi fundus uteri,
kontraksi uterus, diastasis rektus
abdominis
diastasis rektus abdominis adalah
pemisahan otot rektus abdominis lebih
dari 2,5 cm pada tepat setinggi umbilikus
(Noble, 1995) sebagai akibat pengaruh
hormon terhadap linea alba serta akibat
perenggangan mekanis dinding
abdomen.
• Setelah melahirkan normalnya diastasis
rekti sekitar 5 cm dan akan menjadi 2 cm
dan akan kembali normal setelah 6-8
minggu.
• Cara pemeriksaan :
a. Posisikan pasien berbaring tanpa bantal
dikepala
b. Letakkan tangan kanan merapat
dibawah umbilicus tengah abdominal
dengan ujung jari telunjuk dibawah
umbilikus dan tangan kiri dengan jari
merapat di atas simfisis.
c. minta pasien mengangkat kepala dan
letakkan dagunya di daerah
antara payudara
d. Tangan perawat akan merasakan otot
abdominal seperti 2 pita karet, arahkan
kedua tangan kegaris tengah dari 2 otot
jika ada diastasis maka akan terasa
batas yang tegas.
e. Ukur jarak kedua otot tersebut dengan
satuan jari tangan
f. Minta pasien untuk menurunkan kepala
dan rileks kembali.
g. Dokumentasikan hasil pemeriksaan

9.kandung kemih
• kosong atau penuh
10.genitalia dan perineum :
• pengeluaran lokhea ( jenis, warna,
jumlah dan bau)
• tanda-tanda infeksi pada luka jahitan
(tanda-tanda “REEDA” Rednes atau
kemerahan, Echymosis atau perdarahan
bawah kulit, Edema atau bengkak,
Discharge atau perubahan lochea,
approximation atau pertautan jaringan)
• kebersihan perineum
• hemoroid pada anus
11.ekstremitas bawah:
• pergerakan
• Kekuatan otot, oedem, varises
• Homan sign : bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya trombosis
pada vena inferior
Dx keperawatan
• Nyeri (akut)/ketidaknyamanan
berhubungan dengan trauma mekanis,
edema/pembesaran jaringan atau
distensi, efek-efek hormonal.
• Gangguan pemenuhan kebutuhan ADL
berhubungan dengan kelemahan tubuh.
• Menyusui berhubungan dengan tingkat
pengetahuan, pengalaman sebelumnya,
usia gestasi bayi, tingkat dukungan,
struktur karakteristik fisik payudara ibu.
• Resiko tinggi terhadap infeksi
berhubungan dengan trauma jaringan
dan/atau kerusakan kulit, penurunan Hb
prosedur invasive dan /atau peningkatan
peningkatan lingkungan, rupture ketuban
lama, mal nutrisi.
• Potensial gangguan keseimbangan
cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan yang berlebihan.
• Gangguan eliminasi : perubahan pola
BAK berhubungan dengan trauma
persalinan, efek anestesi.
• Gangguan eliminasi BAB : Konstipasi
berhubungan dengan penurunan
peristaltik, nyeri episiotomi, penurunan
aktivitas.
• Gangguan istirahat / perubahan pola
istirahat tidur berhubungan dengan
kecemasan hospitalisasi, waktu
perawatan bayi.

También podría gustarte