Está en la página 1de 33

SAP

Satuan Acara Penyuluhan


Pengertian SAP
(Satuan Acara Penyuluhan)
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah
seperangkat acara penyuluhan yang akan
diselenggarakan termasuk topik, tempat,
sasaran, pemateri, dan konsep
acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga
tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian
dan tahap penutup.
Tahap-Tahap Penyusunan SAP (Satuan
Acara Penyuluhan)
 Pendahuluan (introduction)
 Tahap Penyajian (presentation)
 Tahap Penutup (test and follow up).
Tahap Pendahuluan

• Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap


awal sebelum memasuki penyajian materi yang akan
disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara
singkat tentang materi yang akan diajarkan dalam
pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari, hubungan materi tersebut dengan
pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan
yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental
masyarakat agar memerhatikan secara sungguh-sungguh
selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya
membutuhkan waktu 5 sampai 10 menit atau sekitar 5%
dari waktu penyuluhan.
Tahap Penyajian
• Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar
yang utama dalam suatu pengajaran. Di dalamnya tercakup
bagian-bagian sebagai berikut :
1.Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun
nonverbal seperti penggunaan grafik, gambar, benda
sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
2.Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari
uraian konsep
3.Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk
menerapkan konsep abstrak yang sedang dipelajari dalam
bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu
kegiatan penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
TAHAP PENUTUP
• Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu
penyuluhan.Tahap ini meliputi 3 kegiatan, yaitu:
1.Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau
dikerjakan peserta penyuluhan.
 Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak
formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan secara
lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta
penyuluhan yang ditunjuk sebagai sampel. Namun
tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan
oleh semua peserta didik dan hal ini berarti akan
menyita waktu pengajaran.
LANJUTAN...

2. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes

 Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang


harus dilakukan atau dipelajari peserta penyuluhan
selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang
telah dipelajari dalam pertemuan tersebut maupun
untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang
menular di lingkungan masyarakat.

 Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar


10-20 menit atau 10-15% dari waktu pengajaran.
MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN

Media adalah sarana yang digunakan untuk


menyalurkan materi penyuluhan agar dapat dilihat,
dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan.
• Jenis-jenis media :
1. Buku atau bahan cetak, papan tulis, foto, boneka
simulasi, transparansi, serta proyektor (over head
proyektor-OHP)
2. Slide pretsentasi dan proyektor LCD
(LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya
(video set)
lanjutan...
• Fungsi dari media tersebut adalah menyalurkan
materi pengajaran kepada peserta penyuluhan.

Alat penyuluhan adalah benda yang digunakan


dalam penyuluhan sehingga memungkinkan
terjadinya kegiatan penyuluhan. Contoh alat
penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-
alat olah raga yang digunakan dalam pendidikan
jasmani, dan kalkulator yang digunakan untuk
menghitung. Benda-benda tersebut tidak
dimaksudkan untuk menyalurkan materi
penyuluhan.
EVALUASI DAN REFERENSI
• Evaluasi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar peserta penyuluhan cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur
tersebut dapat berbentuk:
1.Karangan (essay test)
2.Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
3.Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang
mengandung kawasan psikomotor.
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan
kognitif dan bentuk kerja (praktikum) untuk kawasan psikomotor.
Referensi adalah buku atau bahan yang dijadikan acuan untuk
menyajikan materi dalam SAP.
SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
Pokok bahasan : Peran keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa

Subpokok bahasan : Peran keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa di


rumah

Sasaran : Keluarga dan pasien yang mengalami gangguan jiwa di


Puskesmas SP III Trans

Hari/Tanggal : Rabu, 10 April 2019

Waktu : 15 menit

Tempat : Puskesmas SP III Trans


PENDAHULUAN
• Widodo (2003) menjelaskan bahwa kesehatan jiwa
adalah kemampuan individu menyesuaikan diri
dengan dirinya sendiri, orang lain, masyarakat dan
lingkungan. Sehat jiwa sering disebut dengan
perwujudan keharmonisan fungsi jiwa dan
kesanggupan menghadapi masalah yang biasa
terjadi.
• Proporsi rumah tangga dengan art gangguan jiwa Skizofrenia/psikosis menurut
nasional (per mil), 2018 = 7 %

• Proporsi rumah tangga yang memiliki art gangguan jiwa skizofrenia/psikosis yang
dipasung menurut tempat tinggal 2018 = 31,5 %
• Cakupan kunjungan gangguan jiwa kabupaten Sekadau tahun 2017 = 1650
• jumlah kasus gangguan jiwa Puskesmas SP III Trans tahun 2019 63 kasus
IDENTIFIKASI MASALAH

Klien dan keluarga dengan masalah


gangguan jiwa secara umum seperti
halusinasi, skizofrenia, waham, ilusi
dan perilaku kekerasan.
TUJUAN
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, keluarga
diharapkan mampu memahami peran keluarga dalam perawatan pasien
gangguan jiwa dan dapat merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan jiwa dengan tepat.

TUJUAN KHUSUS
a. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa
b. Menyebutkan penyebab gangguan jiwa
c. Menyebutkan dampak gangguan jiwa
d. Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien gangguan jiwa di rumah.
PELAKSANAAN KEGIATAN
NO. KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU
1. Pembukaan · Mengucapkan · Membalas 2 menit
dan salam Salam salam

· Memperkenalkan · Mendengarkan
Diri
· Menjelaskan · Mendengarkan
Tujuan
· Apersepsi · Memberikan
respon
2. Penyampaian Menyampaikan Mendengarkan dan 10 menit
materi materi : memperhatikan
· Pengertian
gangguan jiwa
· Penyebab
gangguan jiwa
· Dampak
gangguan jiwa
· Peran keluarga
dalam merawat

pasien gangguan
jiwa di rumah
3. Penutup · Tanya jawab · Bertanya dan 3 menit

mendengarkan

· Evaluasi dan · Memperhatikan

Menyimpulkan
Materi

· Mengucapkan · Membalas
Salam salam
METODE MATERI
• Ceramah (Terlampir)
• Tanya jawab

MEDIA
• Power Point
• Gambar

SETTING TEMPAT
• Peserta (pasien dan keluarga)
duduk di kursi tunggu
• Panyaji duduk di depannya.
EVALUASI

Menanyakan kepada pasien dan keluarga klien

Coba jelaskan pengertian gangguan jiwa !

Sebutkan penyebab gangguan jiwa !

Sebutkan dampak gangguan jiwa !

Jelaskan peran keluarga peran keluarga dalam merawat


pasien gangguan jiwa di rumah !
LAMPIRAN

Pengertian Gangguan Jiwa


Gangguan jiwa adalah gangguan dalam : cara berpikir (cognitive),
kemauan (volition),emosi (affective), tindakan (psychomotor). Dari
berbagai penelitian dapat dikatakan bahwa gangguan jiwa adalah
kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang
berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental (anindya, 2009).
Penyebab Gangguan Jiwa
Gejala utama atau gejala yang Banyak faktor yang saling berkaitan
yang dapat menimbulkan gangguan
menonjol pada gangguan jiwa
jiwa pada seseorang. Faktor kejiwaan
terdapat pada unsur kejiwaan, (kepribadian), pola pikir dan
kemampuan untuk mengatasi
tetapi penyebab utamanya
masalah, adanya gangguan otak,
mungkin di badan (somatogenik), adanya gangguan bicara, adanya
kondisi salah asuh, tidak diterima
di lingkungan sosial (sosiogenik) dimasyarakat, serta adanya masalah
ataupun psikis (psikogenik), dan kegagalan dalam kehidupan
mungkin menjadi faktor-faktor yang
(Maramis, 1998). dapat mnimbulkan adanya gangguan
jiwa
Dampak Gangguan Jiwa

Gangguan Aktivitas Hidup Sehari-hari


Gangguan Hubungan Interpersonal
Gangguan Peran/Sosial
Peran Keluarga dalam Merawat Pasien
dengan Gangguan Jiwa di Rumah
Keluarga adalah orang-orang yang sangat dekat dengan pasien dan dianggap
paling banyak tahu kondisi pasien serta dianggap paling banyak memberi
pengaruh pada pasien. Sehingga keluarga sangat penting artinya dalam
perawatan dan penyembuhan pasien. Alasan utama pentingnya keluarga
dalam perawatan jiwa adalah :
1. Keluarga merupakan lingkup yang paling banyak berhubungan dengan pasien
2. Keluarga (dianggap) paling mengetahui kondisi pasien
3. Gangguan jiwa yang timbul pada pasien mungkin disebabkan adanya cara asuh
yang kurang sesuai bagi pasien
4. Pasien yang mengalami gangguan jiwa nantinya akan kembali kedalam masyarakat;
khususnya dalam lingkungan keluarga
5. Keluarga merupakan pemberi perawatan utama dalam mencapai pemenuhan
kebutuhan dasar dan mengoptimalkan ketenangan jiwa bagi pasien.
6. Gangguan jiwa mungkin memerlukan terapi yang cukup lama, sehingga pengertian dan
kerjasama keluarga sangat penting artinya dalam pengobatan
7.
Hal-hal yang perlu diketahui oleh keluarga dalam perawatan Gangguan Jiwa :

Pasien yang mengalami gangguan jiwa adalah manusia yang sama dengan
orang lainnya; mempunyai martabat dan memerlukan perlakuan manusiawi
Tujuan perawatan adalah :

a. Meningkatkan Kemandirian pasien

a. Pengoptimalan peran dalam masyarakat

a. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah


Menurut Diana Hastings ada beberapa tindakan
perawatan yang dapat dilakukan keluarga di
rumah pada penderita gangguan jiwa, yaitu :

1. Jaga agar klien minum obat yang diberikan secara teratur dan tak pernah
berhenti minum obat meskipun merasa diri sudah sembuh
2. Perhatikan kebutuhan nutrisi dan istirahat penderita
3. Bantu klien berpakaian serta menjaga kebersihan diri dengan optimal. Keluarga
berperan untuk membantu pemenuhan kebutuhan ini sesuai tahap-tahap
kemandirian pasien
4. Bantu penderita merubah jalan pikiranya. Melatih klien untuk berpikir
secara positif yaitu dengan mengalihkan perhatian (pikiran) seperti
membicarakan suatu topik yang lain
5. Libatkan klien dalam degiatan sehari-hari seperti melakukan pekerjaan rumah
(ringan), membantu usaha keluarga atau bekerja (seperti orang normal lainnya)
merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan yang mungkin berguna bagi
pasien
6. Berilah peran secukupnya pada pasien sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimiliki. Pemberian peran yang sesuai dapat meningkatkan harga diri pasien
7. Kembangkan kemampuan yang telah dimiliki oleh pasien pada waktu yang
lalu. Kemampuan masa lalu berguna untuk menstimulasi dan
meningkatkan fungsi klien sedapat mungkin
8. Jaga agar setiap hari klien bisa menikmati suatu kegiatan seperti nonton televisi,
bermain, berkebun, musik, kerajinan atau aktivitas lain
9. Bila penderita tampak gelisah berikan tehnik relaksasi seperti bermain musik,
atau nfas dalam. Bila penderita dalam keadaan rileks anjurkan untuk aktifitas fisik
secara teratur
10.Berikan dorongan moril kepada penderita dengan tidak mengucilkan,
mengahargai karya dan pendapatnya. Berikanlah support yang
membangun sehingga akan meningkatkan kepercayaan dirinya
DAFTAR PUSTAKA

Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga


University.

Widodo .2003.Gangguan-Gangguan Kejiwaan.jakarta;Rajawali

También podría gustarte