Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Pendamping :
dr.Wiwik Widiastuti,MM
dr.Joko Setyanto
Nama : Ny. S
TTL : Ponorogo, 24 Januari 1976
Umur : 41 Tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : Petani
Alamat : DKH,Mingging Grorol
kec.Sawo Kab.Ponorogo
No. RM : 327117
Keluhan Utama :
Pusing berputar
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan kepala pusing berputar
sejak 1 hari yang lalu. Pasien merasa dirinya terasa
berputar- putar dan ruangan disekelilingnya ikut berputar-
putar. Pusing dirasakan terutama pada pagi hari dan
bertambah berat jika pasien berjalan atau merubah posisi
kepalanya ke kiri ataupun ke kanan. Pusing terjadi secara
tiba-tiba dan berlangsung singkat + 1 menit. Keluhan
berkurang ketika pasien tiduran dengan mata tertutup.
Pusing disertai mual dan muntah (+). Telinga berdenging (-
), gangguan pendengaran (-), pandangan ganda (-),
demam (-), riwayat trauma kepala (-). Sebelumnya tidak
pernah terjadi pusing serupa.
. Keluhan memberat saat pasien kelelahan dan
keluhan berkurang saat pasien posisi duduk dan
memejamkan mata.
1 bulan ini pasien sudah berobat ke Puskesmas dan
mendapatkan obat dari dokter puskesmas, tetapi
keluhan tidak berkurang. kemudian pasien kontrol
kembali ke Puskesmas, kemudian Puskesmas
memberikan rujukan ke UGD RSUD Dr. Hardjono
Ponorogo pada tanggal 17 oktober 2017 .pasien
MRS saat itu juga ke ruang Aster.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Stroke : disangkal
Hipertensi : disangkal
Diabetes Melitus : disangkal
Trauma : disangkal
Penyakit Jantung : disangkal
Kejang : disangkal
Tumor : disangkal
Opname : disangkal
Alergi makanan & obat : disangkal
Penyakit serupa : disangkal
Riwayat Peny. Keluarga :
Stroke : disangkal
Hipertensi : disangkal
Diabetes Melitus : disangkal
Trauma : disangkal
Penyakit Jantung : disangkal
Kejang : disangkal
Tumor : disangkal
Penyakit serupa : disangkal
Riwayat Kebiasaaan :
Merokok : disangkal
Konsumsi alkohol : disangkal
Olah raga : disangkal
Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
N : 76 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36,7˚C
Status Internus
Kepala : normocephal, distribusi rambut merata. Tanda-tanda
trauma (-)
Leher : KGB(-/-)
Thorax :
Pulmo :
Inspeksi : Simetris, Massa (-)
Palpasi : Fremitus (+/+)
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : SDV(+/+) Wheezing(-/-)Rhonki(-/-)
Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis kuat angkat
Perkusi : Redup, Batas jantung (DBN)
Auskultasi : BJ I/II reguler, bising(-/-)
Thorax : paru
- ins : bentuk normal
- palp : vokal fremitus simetris
- perk : sonor
- aus : WH (-), RH (-)
Jantung : - ins : IC (-)
- palp : IC teraba
- perk : batas jantung normal
- aus : S1-S2 (+), G (-), M (-)
Abdomen : - ins : perut rata dgn dada, distensi (-)
- perk : timpany
- palp : NT epigast. & hipokondrium kiri
- aus : BU (N)
Kesadaran : composmentis
Kuantitatif : E,V,M (4,5,6 : 15)
Kualitatif : Tingkah laku : baik Perasaan hati :
baik
Orientasi : (tempat) baik (waktu) baik
(orang) baik (sekitar) baik
Jalan pikiran : terarah Kecerdasan :baik
Daya ingat kejadian (baru) baik (lama) baik
Kemampuan bicara : baik
Sikap tubuh : baik
Cara berjalan : normal
Gerakan abnormal : (-)
Kepala : normocepalic
Sikap tubuh : baik
Cara berjalan : normal
Gerakan abnormal : (-)
Kepala : normocepalic
Daya pengelihatan + +
Pengenalan warna - -
Medan pengelihatan + +
Fundus okuli Tdk dilakukan Tdk dilakukan
Papil Tdk dilakukan Tdk dilakukan
Retina Tdk dilakukan Tdk dilakukan
Perdarahan Tdk dilakukan Tdk dilakukan
arteri/vena
Kanan kiri
Ptosis - -
Gerakan Mata
Medial + +
Atas + +
Bawah + +
Ukuran pupil Isokor Isokor
Refleks cahaya langsung + +
Strabismus divergen - -
Diplopia - -
Kanan Kiri
Mengigit + +
Membuka mulut + +
Sensibilitas
Atas + +
Tengah + +
Bawah + +
Strabismus konvergen - -
Diplopia - -
Kanan kiri
Kedipan mata + +
Mengerutkan dahi + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Mengembangkan pipi + +
Kanan Kiri
Mendengar suara berbisik + +
Reflek Hoffman-Tromner
- -
Reflek Babinski
- -
Reflek Chaddock
- -
Reflek Oppenheim
- -
Reflek Gordon
- -
Cara berjalan agak sempoyongan,
tes Romberg (+)
nistagmus spontan (-)
Dismetri : tes telunjuk-hidung-telunjuk (-),
gerakan abnormal (-)
Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Diagnosis Benign Paroxysmal Positional Vertigo
Lapibal 2x500mg
Lapibal 2x500mg
Date S O A P
19-10-2017 Pusing berputar (-) TD : 120/60 mmHg Vertigo (BPPV) Aff Inffus
Mual (- ) muntah ( - ) N : 84 x/menit
Obat pulag
nyeri ulu hati (- ) .nafsu RR : 22 x/menit
makan baik S : 37,8o C Ranitidin 2x1tab
28
DEFINISI
• Vertigo adalah halusinasi gerakan lingkungan
sekitar serasa berputar mengelilingi pasien atau
pasien serasa berputar mengelilingi lingkungan
sekitar.
sistem
sistem vestibular
optik/visual
Sistem
keseimbangan
tubuh
Organ vestibuler berfungsi
sebagai transduser yang
mengubah energi mekanik
akibat rangsangan otolit dan
gerakan endolimfa di dalam
kanalis semisirkularis menjadi
energi biolistrik, sehingga dapat
memberi informasi mengenai
perubahan posisi tubuh akibat
per-cepatan linier atau
percepatan sudut. Dengan
demikian dapat memberi
informasi mengenai semua
gerak tubuh yang sedang
berlangsung.
Jenis •vertigo lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria
kelamin
(2:1), sekitar 88% pasien mengalami episode rekuren
Mabuk
Vertigo
Mabuk ruang
ketinggian
gerakan angkasa
(motion (space
(height Sentral Perifer
vertigo)
sickness) sickness)
SENTRAL
Supratentorial
Vertigo dapat diklasifikasikan
menjadi:
Sentral diakibatkan oleh Trauma
kelainan pada batang
batang otak atau
cerebellum Epilepsi
Obat
PERIFER
fistula labirin
Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat
keseimbangan tubuh yang mengakibatkan
ketidakcocokan antara posisi tubuh (informasi
aferen) yang sebenarnya dengan apa yang dipersepsi
oleh susunan saraf pusat (pusat kesadaran).
Susunan aferen yang terpenting dalam sistem ini
adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang
secara terus menerus menyampaikan impulsnya ke
pusat keseimbangan. Susunan lain yang berperan
ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras
yang menghubungkan nuklei vestibularis dengan
nuklei N. III, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis,
dan vestibulospinalis. Informasi yang berguna untuk
keseimbangan tubuh akan ditangkap oleh reseptor
vestibuler, visual, dan proprioseptik; reseptor
vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu
lebih dari 50 % disusul kemudian reseptor visual dan
yang paling kecil kontribusinya adalah proprioseptik.
Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-
otot mata dan penggerak tubuh dalam keadaan
bergerak. Di samping itu orang menyadari posisi
kepala dan tubuhnya terhadap lingkungan
sekitar. Jika fungsi alat keseimbangan tubuh di
perifer atau sentral dalam kondisi tidak normal/
tidak fisiologis, atau ada rangsang gerakan yang
aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan
informasi akan terganggu, akibatnya muncul
gejala vertigo dan gejala otonom.
Di samping itu, respons penyesuaian otot
menjadi tidak adekuat sehingga muncul gerakan
abnormal yang dapat berupa nistagmus,
unsteadiness, ataksia saat berdiri/ berjalan dan
gejala lainnya.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan
penyebab utama vertigo. Onsetnya lebih sering terjadi pada
usia rata-rata 51 tahun.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) disebabkan oleh
pergerakan otolit dalan kanalis semisirkularis pada telinga
dalam. Hal ini terutama akan mempengaruhi kanalis posterior
dan menyebabkan gejala klasik tapi ini juga dapat mengenai
kanalis anterior dan horizontal.Otoli mengandung Kristal-
kristal kecil kalsium karbonat yang berasal dari utrikulus
telinga dalam . Pergerakan dari otolit distimulasi oleh
perubahan posisi dan menimbulkan manifestasi klinik vertigo
dan nistagmus.
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) biasanya idiopatik
tapi dapat juga diikuti trauma kepala, infeksi kronik telinga,
operasi dan neuritis vestibular sebelumny, meskipun gejala
benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) tidak terjadi
bertahun-tahun setelah episode.
Karekteristk dizziness
Keparahan
onset dan durasi vertigo
.
pemeriksaan neurologis
-Romberg’s sign
-pointing test (Uji Tunjuk Barany)
-Dix-Hallpike manoeuvre
pemeriksaan kepala dan leher
vestibular testing
evalusi laboratorium
evalusi radiologis
Tujuan latihan ialah :
◦ Melatih gerakan kepala yang mencetuskan vertigo atau disekuilibrium
untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya secara lambat laun.
◦ Melatih gerakan bola mata, latihan fiksasi pandangan mata.
◦ Melatih meningkatkan kemampuan keseimbangan
Contoh latihan :
◦ Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata ditutup.
◦ Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi, fleksi, ekstensi,
gerak miring).
◦ Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka, kemudian
dengan mata tertutup.
◦ Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian dengan
mata tertutup.
◦ Berjalan “tandem” (kaki dalam posisi garis lurus, tumit kaki yang satu
menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah).
◦ Jalan menaiki dan menuruni lereng.
◦ Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.
◦ Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang bergerak dan juga
memfiksasi pada objek yang diam.
Terimakasih …