Está en la página 1de 26

ASTIGMATISMA

dr. Kaherma Sari, Sp.M


BAB I
PENDAHULUAN
Penatalaksanaan :
Kelainan : Kacamata
Kornea Astigmatisma selindris, kontak
dan lensa lens dan
pembedahan

Diturunkan / sejak Bersama


lahir miopia/hipermetropia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
• ANATOMI :
• Refraksi :
▫ perubahan jalannya cahaya, akibat media refrakta
mata, dimana mata dalam keadaan istirahat (tidak
berakomodasi).

• Media refraksi :
▫ Kornea
▫ KOA
▫ Pupil
▫ lensa
▫ KOP
▫ Vitreus humour
▫ Retina
Fisiologi Refraksi
Patofisiologi Kelainan Refraksi
Definisi

▫ Astigmatisma atau sering disebut juga mata


cylindris
▫ Astigmatisme adalah suatu kelainan refraksi dimana
sinar sejajar dengan garis pandang oleh mata tanpa
akomodasi dibiaskan tidak pada satu titik tetapi
lebih dari satu titik
Etiologi :
▫ Kelainan kornea
 Perubahan lengkung kornea dengan atau tanpa
pemendekan atau pemanjangan diameter anterior
posterior bola mata. Bisa merupakan kelainan
kelainan kongenital/akwisita, akibat kecelakaan,
peradangan atau operasi
▫ Kelainan Dilensa
▫ Intoleransi lensa atau lensa kontak pada
postkeratoplasty
▫ Trauma pada kornea
▫ Tumor
Klasifikasi
Berdasarkan posisi garis fokus dalam retina
Astigmatisme dibagi sebagai berikut:
▫ Astigmatisme Reguler
 Dimana didapatkan dua titik bias pada sumbu mata
karena adanya dua bidang yang saling tegak lurus
pada bidang yang lain sehingga pada salah satu
bidang memiliki daya bias yang lebih kuat dari pada
bidang yang lain.

Astigmatisme Irreguler
 Dimana titik bias didapatkan tidak teratur.
• Bila ditinjau dari letak daya bias terkuatnya,
bentuk astigmatisme regular ini dibagi menjadi
2 golongan, yaitu:
▫ Astigmatisme With the Rule
 Bila pada bidang vertical mempunyai daya bias yang
lebih kuat dari pada bidang horizontal.
▫ Astigmatisme Against the Rule
 Bila pada bidang horizontal mempunyai daya bias
yang lebih kuat dari pada bidang vertikal.
Berdasarkan letak titik vertical dan horizontal
pada retina, astigmatisme dibagi sebagai berikut:
Astigmatisme Miopia Simpleks
Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan
retina, sedangkan titik B berada tepat pada retina
(dimana titik A adalah titik fokus dari daya bias
terkuat sedangkan titik B adalah titik fokus dari
daya bias terlemah).
• Astigmatisme Hiperopia Simpleks
▫ Astigmatisme jenis ini, titik A berada tepat pada
retina, sedangkan titik B berada di belakang
retina.
• Astigmatisme Miopia Kompositus
▫ Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan
retina, sedangkan titik B berada di antara titik A
dan retina.
• Astigmatisme Hiperopia Kompositus
▫ Astigmatisme jenis ini, titik B berada di belakang
retina, sedangkan titik A berada di antara titik B
dan retina.
• Astigmatisme Mixtus
▫ Astigmatisme jenis ini, titik A berada di depan
retina, sedangkan titik B berada di belakang
retina.
Sferis Silindris Diagnosis Sketsa

(-) Miopia simpeks

(+) Hipermetrop simpleks

(-) Astigmat Miopikus simpleks

(+) Astigmatisma Hipermetrop


simpleks

(-) (-) Astigmatisma


MiopikusKompositus

(+) (+) Hipermetrop astigmat kompositus

(+) (-) Mixtus anisometrop


• Berdasarkan tingkat kekuatan Dioptri :

▫ 1. Astigmatismus Rendah (< 0,50 Dioptri )


▫ 2. Astigmatismus Sedang ( 0,75 Dioptri s/d 2,75
Dioptri )
▫ 3. Astigmatismus Tinggi ( > 3,00 Dioptri )
Tanda dan Gejala
Astigmatismus tinggi : Astigmatisma rendah

 Memiringkan kepala atau • Sakit kepala pada bagian


disebut dengan “titling his frontal.
head” • Ada pengaburan sementara /
 Memutarkan kepala agar sesaat pada penglihatan dekat,
dapat melihat benda dengan biasanya penderita akan
jelas. mengurangi pengaburan itu
 Menyipitkan mata (myopia), dengan menutup atau
hal ini dilakukan untuk
mengucek-ucek mata.
mendapatkan efek pinhole
atau stenopaic slite.
 Pada saat membaca,
penderita astigmatismus ini
memegang bacaan
mendekati mata, seperti
pada penderita myopia.
• Diagnosis :
▫ Uji refraksi
 Subjektif (Optotipe dari Snellen & Trial lens)
 Pemeriksaan pin hole

▫ Objektif
 Autorefraktometer
 Keratometri
 Adalah pemeriksaan mata yang bertujuan untuk
mengukur radius kelengkungan kornea.
• Uji pengaburan
▫ Keratoskop
 Keratoskop atau Placido disk digunakan untuk
pemeriksaana astigmatisme. Pemeriksa
memerhatikan imej “ring” pada kornea pasien. Pada
astigmatisme regular, “ring” tersebut berbentuk
oval. Pada astigmatisme irregular, imej tersebut
tidak terbentuk sempurna
▫ Javal ophtalmometer
 Boleh digunakan untuk mengukur kelengkungan
sentral dari kornea, dimana akan menentukan
kekuatan refraktif dari kornea
TATALAKSANA
• KACAMATA
• LENSA KONTAK
• BEDAH (RK dan PRK)
Kesimpulan

▫ Astigmatisma adalah kelainan refraksi mata dimana didapatkan


bermacam- macam derajat refraksi pada berbagai macam meridian
sehingga sinar sejajar yang datang pada mata akan difokuskan pada
berbagai macam fokus pula.
▫ Etiologi, yaitu kelainan pada lensa dan kelainan pada kornea. Adapun
gejala klinis dari astigmatisme adalah penglihatan kabur atau terjadi
distorsi. Pasien juga sering mengeluhkan penglihatan mendua atau
melihat objek berbayang-bayang. Sebahagian juga mengeluhkan nyeri
kepala dan nyeri pada mata.
▫ Koreksi dengan lensa silinder akan memperbaiki visus pasien. Selain
lensa terdapat juga pilihan bedah yaitu dengan Radial keratotomy
(RK) dan Photorefractive keratectomy (PRK).

También podría gustarte