Está en la página 1de 19

BAB II

KONSEP ASUHAN NEONATUS,


BAYI DAN ANAK BALITA

WIEK

1
ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
TERHADAP KEHIDUPAN
DI LUAR UTERUS
KONSEP ASUHAN NEONATUS,
BAYI DAN ANAK BALITA

RAWAT GABUNG

2
A. ADAPTASI BAYI BARU LAHIR
TERHADAP KEHIDUPAN
DI LUAR UTERUS

System pernafasan

System sirkulasi/kardiovaskuler

Kemampuan termoregulasi

Kemampuan menghasilkan sumber glukosa

3
1. System pernafasan
a. Perkembangan paru – paru
. Paru” (jaringan endoderm) muncul dari faring
 Bercabang membentuk struktur broncus.

 Hingga usia 8 tahun & jumlah bronkiolos / alveolus

sepenuhnya berkembang
 Gerakan nafas trimester 2 dan 3,ketidakmatangan

paru” akan mengurangi peluang kelangsungan


hidup BBL sebelum usia 23 minggu, oleh
keterbatasan permukaan alveolus, ke ≠ matangan
system kaviler paru – paru & ≠ mencukupinya 4
jumlah surfaktan
b. Awal adanya nafas

Terjadi 30 detik setelah kelahiran


 Penurunan Pa O2 dan kenaikan Pa CO2
merangsang kemoreseptor yang terletak di
sinus karotis
 Tekanan terhadap rongga dada (thorak)
sewaktu melewati jalan lahir.
 Rangsangan dingin di daerah muka dapat
merangsang permukaan gerakan pernafasan
 Refleksi defleksi 5
Surfaktan dan upaya respirasi untuk
bernafas
Produksi surfaktan dimulai 20 minggu kehamilan
Jumlahnya sampai paru” matang ± 30 – 40 mgg
mengurangi tekanan permukaan paru & membantu
menstabilkan dinding alveolus
Tanpa surfaktan, alveoli akan kolaps akhir pernafasan
 menyebabkan sulit bernafas,
kebutuhan energy perlu > banyak O2 & glukosa.
Peningkatan ini menyebabkan stress pada bayi yang
sebelumnya sudah terganggu. 6
Fungsi sistim pernafasan dalam kaitannya
Dengan fungsi kardiovaskuler
Peningkatan aliran darah dalam paru”
 memperlancar pertukaran gas dalam
alveolus
 menghilangkan cairan paru – paru
 Mendorong terjadinya sirkulasi limfe
 merangsang perubahan sirkulasi janin
menjadi sirkulasi luar rahim.
7
2. Perubahan system peredaran darah /
kardiovaskuler

Penutupan foramen Penutupan duktus


ovale pada atrium arteriosus antara
paru” dan aorta arteri paru2 & aorta

8
Lanjutan :
Dua peristiwa yang mengubah tekanan
dalam pembuluh darah :
Saat tali pusat dipotong
 Resistensi pembuluh sistemik
 Tekanan atrium kanan karena < aliran
darah
 Menyebabkan penurunan volume & tekanan
atrium itu sendiri.
 Kedua kejadian ini membantu darah dengan
kandungan oksigen sedikit mengalir ke paru”
untuk menjalani proses oksigenisasi ulang. 9
 Oksigen pd pernafasan I menimbulkan relaksasi dan
terbukanya sistim pembuluh darah paru – paru.
 Tekanan atrium kanan tekanan atrium kiri,
berpengaruh terhadap foramen ovale yang
secara fungsional akan menutup.
 Kadar oksigen darah duktus arteriosus
konstriksi & menutup ± 8 – 10 jam setelah lahir.
 Vena umbi, duktus venousus & arteri hipogastrika
dari tali pusat menutup secara fungsional beberapa
menit setelah lahir & setelah tali pusat diklem.
 Penutupan anatomi jaringan fibrosa ± 2 – 3 bulan.
 Total volume darah waktu lahir ± 80 ml/kg BB. Dapat
jika pemutusan tali pusat ± dilakukan waktu lahir.
 HB tinggi (15 – 20 g/dl). 70% adalah HB janin.
Perubahan Hb janin ke dewasa yang terjadi di rahim
selesai pada 1 – 2 tahun kehidupan. 10
BBL/neonatus dapat menghasilkan panas
dengan 3 cara :
 Menggigil,
Menggigil saja ± efisien & bayi cukup bulan
tidak menghasilkan panas dengan jalan ini
 Aktifitas volunteer otot
aktifitas otot dpt membangkitkan panas
 Termogenesis bukan melalui mekanisme
menggigil
penggunaan lemak untuk produksi panas
11
Stlh penjepitan tali pusat bayi harus mpertahan
glukosa darahnya. Normalnya glukosa darah
turun dlm waktu cepat (1-2) Jam
Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3
cara
 Melalui penggunaan ASI (BBL sehat harus didorong
untuk menyusu ASI secepat mungkin setelah lahir)
 Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenesis)
Seorang bayi yang sehat akan menyimpan glukosa
sebagai glikogen, terutama dalam hati, selama bulan –
bulan terakhir kehidupan dalam rahim
 Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama
12
lemak (glukoneogenesis)
System ginjal
 Air seninya encer
 Warna kekuning2 ± berbau / Warna coklat
 Hilang setelah bayak minum.
 Tingkatfiltrasi rendah & peresapan tubular
terbatas.
 Air seni dibuang secara reflex, dalam 24 jam I
 Semakin sering dengan semakin banyaknya
cairan yang masuk. 13
 Belum matang, sekresi ptyalin rendah.
 Mulai menghisap dan menelan.
 Reflex gumoh & batuk terbentuk dengan baik
 Kemampuan menelan & mencerna terbatas.
 Hubungan oesofagus bawah & lambung belum sempurna
 Kapasitas lambung < dari 30 ml.
 A lambung = org dewasa, ≠ asam hidroklorida, resiko infeksi .
 Lambung kosong ± 2,5 – 3 jam.
 Usus panjang sesuai dengan ukuran bayi
 < amylase dan lipase < bayi mencerna karbohidrat dan lemak.
 Usus steril dalam beberapa jam.
 Mekonium ada sejak 16 minggu kehamilan, diangkat ± 24 jam
 Hari ke 3 – 5 kotoran berubah kuning kecoklatan , begitu bayi
diberi makan, kotoran berwara kuning
 BAB 4 – 6 kali sehari, namun ada kecenderungan untuk sulit
BAB. 14
 Sistim imunitas belum matang, rentan infeksi & alergi.
 Imunitas matang memberi kekebalan alami / didapat.

 Memiliki immunoglobulin waktu lahir : IgG, IgA, IgM

 IgG kekebalan terhadap infeksi kuman virus tertentu.

 IgM & IgA dibuat oleh janin. Periode kehamilan 20

 Bayi lebih rentan terkena infeksi.

 IgA melindungi dari infeksi saluran pernafasan, saluran


usus lambung dan mata.
 Immunoglobulin jenis lainnya yaitu IgD dan IgE tidak
begitu berkembang pada masa awal bayi/neonatus.
 ASI terutama kolostrum memberikan kekebalan pasif
pada bayi dalam bentuk : Laktoferin, Lisosom, Factor
antitrypsin, Factor bifidus 15
 Spermatogenesis ≠ terjadi hingga pubertas
 Tambahanfolikel primordial yg mengandung
ovum primitive
 Penarikan estrogen maternal menghasilkan
kongesti local di dada yang kadang – kadang
di ikuti oleh sekresi susu pada hari ke 4 atau
ke 5.
 Gejala
haid dapat berkembang pada bayi
perempuan. Akan tetapi ini tidak lama
16
Otot bayi lengkap berkembang.
Tulang yang panjang mengeras.
Tulang rongga tengkorak kekurangan
esensi osifikasi utk memudahkan
pertumbuhan otak.
Fontanel posterior tertutup 6 – 8 minggu.

17
 Sistim saraf BBL baik secara anatomi/ fisiologi.
 Reflex spina & batang otak terjadi lebih awal.
 Otakrentan terhadap hipoksia, keseimbangan
biokimia, infeksi dan perdarahan.
≠stabilan suhu & grk otot yg ≠ terkoordinasi otak
dan mielinisasi saraf ≠ lengkap.
 BBLdilengkapi dengan rangkaian aktifitas reflex :
Reflex moro, Reflex dasar (rooting)., Reflex
mengedip, Reflex menggenggan,Reflex berjalan
dan melangkah (walking reflex), Reflex leher tonik
asimetris (tonic neck reflek)
18
27

También podría gustarte