Está en la página 1de 18

KELOMPOK 5

1. Asmarita Siddik
2. Waode Gutia Ulfa
3. Naila Hilma
4. Nunung Safitri
5. Nurjia Frizky
6. Aggiandi Gunawan
 Kredit yang diberikan oleh bank dapat
didefinsikan sebagai penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam-meminjam antar bank dengan pihak
yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu denga jumlah bunga, imbalan, atau
pembagian keuntungan.
 Jenis kredit menurut bentuknya
 Kredit Rekening Koran
 Installment loan
 Jenis Kredit Menurut Jangka Waktunya
 Kredit Jangka Pendek
 Kredit Jangka Menengah
 Kredit Jangka Panjang
 Jenis Kredit Menurut Kegunaanya
 Kredit Modal Kerja
 Kredit Investasi
 Kredit Konsumsi
 Kredit Rekening Koran
Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening
korannya sampai dengan sebesar plafon yang ditetapkan bank.
Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan
bunga kredit secara umum dihitung secara harian berdasarkan baki
debet (outsanding kredit) atau dengan nilai rata-rata baki debit setiap
bulannya
 Installment loan.
Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan
secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antar bank
dengan debitur dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit
tersebut. Pada Kredit installment angsuran pokok meningkat dan
angsuran bunga menurun, sehingga total angsuran menjadi konstan
sepanjang masa kredit.
 Kredit Jangka Pendek
 Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun.
Namun termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka
waktu lebih dari satu tahun.
 Kredit Jangka Menengah
 Yaitu Kredit yang berjangka waktu antara satu sampai
dengan tiga tahun.
 Kredit Jangka Panjang
 Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun,
misalnya kredit produktif, kredit, perumahan, kredit
kendaraan
 Kredit Modal Kerja
 Kredit Modal kerja Yaitu kredit yang diberikan
dengan tujuan untuk membiayai modal kerja
usaha
 Kredit Investasi
 Kredit yang diberikan untuk membiayai investasi
atau usaha.
 Kredit Konsumsi
 Kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi.
 Efective Rate atau pembayaran anuitas
 Dengan metode ini nominal angsuran bunga setiap periode
akan menurun dan angsuran pokok semakin meningkat.
 Sliding Rate
 Angsuran pokok diperhitungkan tetap atau sama setiap
angsuran, sedangkan bunga yang diperhitungkan menurun
sejalan berkurangnya sisa kredit.
 Flat Rate
 Perhitungan bungan secara prorata sesuai dengan jangka
waktu kredit dan nominal kredit
 Perlakuan Akuntansi Bunga Kredit
 Bunga Kredit akan dibukukan tersendiri (terpisah
dengan angsuran pokok kredit). Perlakuan bunga
kredit akan dilihat dari kualitas kredit yag
memberikan bunga. Bila kredit tergolong lancar,
maka bank bisa menerapkan accrual basis. Namun
bagi kredit bermasalah maka bank memperlakukan
dengan berdasarkan cash basis
 Kredit Sindikasi
 Kredit sindikasi atau pembiayaam bersama
merupakan wewenang kantor pusat selaku unit
usaha yang melakukan komitmen pembiayaan
tersebut. Kerjasama pembiayaan ini melibatkan
beberapa bank yang mempunyai komitemn
bersama untuk membiayai proyek tertentu.
Dalam kaitainnya dengan akuntansi, pembiayaan
bersamaa ini di bawah koordinasi satu bank.
Sebagai koordinator maka akan menerima arusa
dana masuk dari beberapa bank peserta yang
dicatat sebagai pinjaman diterima untuk
pembiayaan bersama.
 Perlakuan Akuntansi Restrukurisasi Kredit
 Perlakuan akuntansi restrukturisasi kredit pada
prinsipnya dilaksanakan sesuai dengan PSAK nomor
54 tentang akuntansi utang bermasalah.
 Batasmaksimum pemberian kredit (BMPK)
merupakan batas maksimum penyediaan
dana yang diperkenankan untuk dilakukan
oleh bank kepada peminjam atau
sekelompok peminjam tertentu. Penyediaan
dana adalah penyediaan fasilitas kredit,
surat berharga, penempatan antar bank,
penyertaan, dan transaksi rekening
administratif
 Kredit yang diberikan
 Surat Berharga
 Penempatan pada bank lain
 Penyertaan
 Transaksi rekening administratif
 Pihak terkait dengan bank
a. Pemegang saham bank perorangan 10% atau lebih
b. Pemegang saham bank berbentuk badan 10% atau lebih
c. Anggota dewan komisaris
d. Anggota direksi
e. Keluarga dari pint a,c dan d
f. Perorangan sebagai pemegang saham perusahaan (dalam pin
b) lebih dari 25%
g. Pejabat bank
h. Perusahaan yang dimiliki oleh pihak-pihak poin a s/d g
i. Perusahaan yang secara operasional, pengawasan, dan dalama
pengambilan keputusan, dipengaruhi oleh pihak-pihak a s/d g
j. Anak perusahaan bank dengan kepemilikan bank
memepngaruhi pihak bank tsb.
 Pihak tidak terkait dengan bank adalah peminjam
atau kelompok peminjam dilar pihak terkait.
Pengaturan BMPK untuk pihak tidak terkait
dtetapkan untuk peminjam individual atau
kelompok peminjam ditetapkan sebagai berikut:
a. 30% dari modal sejak tahun 2001
b. 25% dari modal sejak tahun 2002
c. 20% dari modal sejak tahun 2003
 Bnk dianggap melampaui BMPK apabila bank
melakukan penyediaan dana melebihi
persentase maksimum karena perubahan-
perubahan yang terjadi setelah pnyediaan
dana realisasi.
 Pelanggaran BMPK dapat
dilihat apabila pada saat bank
melakukan realisasi
penyediaan dana telah
melebihi dari persentase
maksimum.
 Bila bank melakukan pelanggaran BMPK atau
pelampauan BMPK, maka bank wajib
memberikan action plan. Action Plan ini
memuat upaya-upaya untuk menyelesaikan
pelanggaran dan pelampauan BMPK dengan
target waktu penyelesaian.

También podría gustarte