Está en la página 1de 19

DESIGN PENELITIAN : COHORT

KELOMPOK 1

M. Akbar Nugraha 1806170574


Neny Utami 1806170681
Robby Prihadi Aulia Erlando 1806170933
Ruliyani Manumba 1806170851
Wita Oktaviana 1806171002
Irma Permata Sari 1806256263
DEFINISI COHORT

Romawi kuno “cohort” yaitu sekelompok tentara yang maju ke


medan perang (Sastroasmoro & Ismael, 2014).

Merupakan penelitian epidemiologik non eksperimental yang


mengkaji antara variable independen (faktor risiko) dan
variable dependen (efek atau kejadian penyakit) (nursalam,
2008; sastroasmoro & ismaiel, 2014)
DESAIN PENELITIAN COHORT

Desain penelitian kohort menggunakan pendekatan waktu


secara longitudinal atau time period approach

Penelitian ini mengobservasi faktor resikonya terlebih dahulu dengan


mengikuti waktunya dan prosesnya tanpa diberikan pengaruh atau
intervensi apapun, sampai memberikan efek atau pengaruh dari faktor
tersebut (sastroasmoro & ismaiel, 2014).
RANCANGAN PENELITIAN COHORT

• -[ POPULASI
(SAMPEL)

SUBYEK
DENGAN EFEK
NEGATIF

ADA EFEK

FR (+) Prospektif
TIDAK ADA EFEK

ADA EFEK

FR (-) Prospektif
TIDAK ADA EFEK
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN COHORT

Menurut Sastroasmoro & Ismail (2014), langkah-langkah penelitian Cohort yaitu:

Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis

Menetapkan kohort

Memilih kelompok kontrol

Menentukan variabel penelitian

Mengamati terjadinya efek

Menganalis hasil
JENIS STUDI KOHORT

Kohor Prospektif dengan kelompok


pembanding internal

Kohor Prospektif dengan kelompok


pembanding eksternal

Studi kohort retrospektif

Case cohort study

Nasted case-control study


KOHORT PROSPEKTIF DENGAN KELOMPOK
PEMBANDING INTERNAL DAN EKSTERNAL

Pembanding eksternal (kohort


Pembanding internal berganda)

Kohort yang dipilih sama Subyek terpilih sudah kena


sekali belum terpajan faktor faktor resiko dan efek
resiko dan belum
mengalami efek Kelompok pembanding
dipilih dari subyek lain yang
Subyek diikuti, secara tanpa pajanan faktor resiko
alamiah ada yang terpajan
Dapat dilaksanakan secara
faktor resiko (kelompok
prospektif maupun
kontrol) dan tidak terpajan
retrospektif
(kelompok kontrol)
Kohort Retrospektif
Faktor resiko dan efek sudah terjadi dimasa lampau sebelum
dimulainya penelitian

Bentuk penelitian dapat dilakukan apabila data mengenai


faktor risiko dan efek tercatan pada sumber referensi

Analisis dengan memasukkan unsur waktu

Keunggulan Bias Lebih Kecil

Sulit mengontrol keadaan dan kualitas Kelemahan


CASE COHORT DAN NESTED CASE-CONTROL

Sering digunakan sekaligus (desain hybrid)

Pada case cohort study pemilihan kontrol


dilakukan secara random terhadap kelompok
awal kohort

Perbedaan Nested case control study dengan


case control adalah pemilihan subyek untuk
kontrol

Nested case control study digunakan saat


terjadinya efek diketahui
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN CASE COHORT DAN
NESTED CASE-CONTROL (HYBRYD)

KELEBIHAN KEKURANGAN

• Jauh lebih efisien karena


• Lebih terancam terjadi
faktor resiko hanya kesalahan karena faktor
dilakukan pada subyek resiko baru diperiksa setelah
yang mengalami efek dan ditemukan kasus yang
kontrol yang dipilih menekan dapat memakan
• Subyek yang mengalami waktu lama sehingga
efek berasal dari populasi spesimen rusak
yang sama dengan kohort • Keterbatasan penggunaanya
secara keseluruhan  peneliti memilih faktor
• Dapat digunakan untuk resiko dengan melakukan
meneliti beberapa penyakit pemeriksaan lab yang mahal
sekaligus
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN STUDI COHORT

KELEBIHAN KEKURANGAN
Desain terbaik dalam menentukan
insiden perjalanan penyakit atau Memerlukan waktu yang lama
efek yang diteliti

Desain terbaik dalam menerangkan Sarana dan biaya biasanya


dinamika hubungan temporal antara
faktor resiko dengan efek mahal

Dapat dipakai untuk meneliti


beberapa efek sekaligus dari satu Studi kohort sering kali rumit
faktor resiko tertentu
LANJUTAN…

KELEBIHAN KEKURANGAN
Dapat menata komparabilitas Kurang efisien dari segi waktu/
antar 2 kelompok sejak awal biaya kasus jarangrlukan waktu
penelitian yang lama

Dapat secra langsung menetapkan Terancam drop out/ terjadinya


perubahan intensitas pajanan atau
besarnya angka resiko dari satu faktor resiko dapat mengganggu
saat ke saat yang lain analisis hasil

Memungkinkan dilakukannya Masalah etika peneliti :


peningkatan metodologik, membiarkan subjek terkena
seperti dimasukkannya waktu pajanan yang merugikan subjek
dalam analisa subyek
JURNAL: ACCIDENTAL DEATHS AMONG PERSONS WITH SCHIZOPHRENIA: A NATION WIDE
POPULATION-BASED COHORT STUDY

YANG DILAKUKAN OLEH LINE AMALIE AARESTRUP HELLEMOSE; THOMAS MUNK LAURSEN; JANNE
TIDSELBAK LARSEN; ANITA TOENDER PADA TAHUN 2018 DALAM JOURNAL ELSEVIER

Penelitian ini menggunakan desain cohort study


berdasarkan daftar nasional untuk semua orang yang
lahir di Denmark antara tahun 1955 - 2011. Kelompok
ini melibatkan 2.703.307 orang, yang mewakili
56.845.085 orang. Kami membandingkan tingkat
kematian akibat kecelakaan antara orang dengan
skizofrenia dan orang sehat dengan menggunakan
analisis regresi Cox. Ukuran hasil utama adalah rasio
hazard (HR) untuk kematian karena kecelakaan.
HASIL PENELITIAN KARAKTERISTIK KOHORT
HASIL PENELITIAN

Model 1: Kematian akibat kecelakaan wanita schizophrenia


memiliki 10,5x lipat beresiko kecelakaan kematian dengan orang
tanpa schizophrenia. Sedangkan pria 8,3x lipat beresiko
kecelakaan kematian dengan orang tanpa schizophrenia.

Model 2: Menyesuaikan faktor confounding yang terkait dengan


penyalahgunaan zat. Dalam model ini, mortalitas yang berlebihan
yang disebabkan oleh kecelakaan adalah sekitar 3,2x lebih tinggi
pada individu dengan skizofrenia baik pria maupun wanita
UJI ANALISIS JURNAL DENGAN TEORI
 Analisis regresi cox adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa data waktu kejadian dan untuk
mengetahui hubungan waktu kejadian dengan salah satu variabel bebas/independent.
 Hazard ratio; membandingkan sampel berdasarkan tingkat resiko yang dimiliki oleh responden.
 Penelitian ini membutuhkan waktu yang lama
 Responden benar-benar diamati selama penelitian (kecil kemungkinan manipulasi data).
 Akurasi data kurang, karena data yang diperoleh hanya kasus skizofrenia yang aktif ke fasilitas
psikiatri
 Penelitian ini termasuk kohort prospektif berbasis populasi
 Kelebihan lain bahwa kerugian untuk menindaklanjuti diabaikan karena hanya terjadi ketika orang
meninggal atau meninggalkan negara,
DAFTAR PUSTAKA

Hellemose, L. A. A., Laursen, T. M., Larsen, J. T., & Toender, A. (2018). Accidental deaths among
persons with schizophrenia: A nationwide population-based cohort study. Schizophrenia research,
199, 149–153. Https://doi.Org/10.1016/j.Schres.2018.03.031
Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2014). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis (5th ed). Jakarta:
Sagung Seto
Praktinya, Dr.Ahmad Watik. (2010). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

También podría gustarte