Está en la página 1de 18

BY KELOMPOK XI

PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
Latar-belakang perkembangannya yaitu :
 Tantangan zaman di mana terjadi perubahan masalah
(Sewaktu zaman John Snow, epidemiologi mengarahkan
dirinya untuk masalah penyakit infeksi dan wabah).
 Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya.

Beberapa teori tentang kausa terjadinya penyakit yang


pernah dikemukakan adalah:
1. Contagion Theory
2. Hippocratic Theory
3. Miasmatic Theory
4. Epidemic Theory
5. Teori Kuman (Germ Theory)
6. Teori Multikausa
PENGERTIAN EPIDEMOLOGI
Epidemiologi Yunani.
 Epi : pada/tentang
 Demos : penduduk
 Logos : ilmu
“Ilmu yang mempelajari tentang penduduk.”
Jadi Epidemiologi:
Suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisa sifat
dan penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam
suatu penduduk tertentu serta mempelajari sebab
timbulnya masalah dan gangguan kesehatan tersebut
untuk tujuan pencegahan ataupun penanggulangannya.
Lanjutan …
Defenisi menurut para ahli
 Defenisi lama (sebelum tahun 1960)
Epidemiologi adalah ilmu yang memepelajari penyebaran
dan perluasan suatu penularan penyakit dalam suatu
kelompok penduduk atau masyarakat. Dasarnya adalah
sebelum tahun 1960 penyakit menular merupakan
penyakit yang paling banyak dialami penduduk dunia.
 Defenisi baru (setelah tahun 1960)
Beberapa ahli/tokoh yang terkenal dalam ilmu penyakit
memberi defenisi mengenai epidemiologi sebagai berikut:
Lanjutan ..
 Mac Mahon dan Pugh (1970)
:Cabang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor
yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
 Omran (1974)
:Suatu studi mengenai kejadian dan distribusi kesehatan, penyakit, dan
perubahan pada penduduk.
 Mausner dan Kramer (1985)
:Studi tentang distribusi dan determinan penyakit dan kecelakaan pada
populasi manusia.
 Last (1988)
:Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian
yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasinya
untuk menanggulangi masalah kesehatan.
 Lilienfeld A.M & D. E Lilienfeld, (1980)
:Ilmu yng mempelajri distribusi penyakit atau keadaan fisiologis pada
penduduk dan determinan yang mempengaruhi distribusi tersebut.
Lanjutan …
Ditinjau dari berbagai aspek :
 Aspek Akademik
Analisis data kesehatan, social ekonomi, dan kecenderungan
yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi
perubahan-perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau
akan terjdi dimasyarakat umum atau kelompok penduduk
tertentu.
 Aspek Klinis
Suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi
atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratories pada
awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru seperti,
karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya
ditemukan secara klinisi.
 Aspek Praktis
Ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran
penyakit yang menimpa individu, kelompok atau masyarakat
umum.
TUJUAN EPIDEMOLOGI
 Mempelajari riwayat alamiah penyakit

 Menentukan masalah komunitas

 Melihat resiko dan pengaruhnya

 Menilai dan meneliti

 Menyempurnakan gambaran penyakit

 Identifikasi sindrom
 Menentukan penyebab dan sumber
penyakit
RUANG LINGKUP EPIDEMOLOGI
(6 E)
a. Etiologi (penyebab penyakit & masalah kesehatan)
b. Efikasiat dari adanya intervensi kesehatan (efek atau daya
optimal yang dapat diperoleh dari adanya intervensi kesehatan)
c. Efektivitas (besarnya hasil yang dapat diperoleh dari suatu
tindakan dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang
satu dengan yang lainnya)
d. Efisiensi (konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat
diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan)
e. Evaluasi (Penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu
pengobatan atau program kesehatan masyarakat)
f. Edukasi (Intervensi berupa peningkatan pengatahuan tentang
kesehatan masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan
penyakit)
KONSEP EPIDEMOLOGI & BATASANNYA
Konsep epidemologi:
o Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit
o Penggunaan data kuantitatif dan statistic
o Penularan penyakit
o Eksprimen pada manusia
Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya
mencakup sekurang-kurangnya 3 elemen, yakni :
1. Mencakup semua penyakit
Baik penyakit infeksi maupun penyakit non infeksi. Ex:
kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi),
kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit
jiwa dan sebagainya.
Lanjutan …
2. Populasi
Epidemiologi memusatkan perhatiannya
pada distribusi penyakit pada populasi
(masyarakat) atau kelompok.
3. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari
latar belakang pada keseluruhan lingkungan
manusia baik lingkungan fisik, biologis,
maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud
pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit
pada seseorang dikaji dari manusia dan total
lingkungannya.
JENIS-JENIS EPIDEMOLOGI
 Epidemiologi Deskriptif
Bertujuan menggambarkan mengenai kejadian atau masalah
kesehatan (menggunakan pertanyaan who, where, when)

 Epidemiologi Analitis
Menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab
terjadinya masalah kesehatan(determinan), besarnya
masalah/kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya
masalah kesehatan(distribusi) dengan tujuan menentukan sebab-
akibat antara faktor dan penyakit.
Selain menggambarkan mengenai kejadian, juga menjelaskan
mengapa(why) suatu masalah/kejadian tersebut timbul. Kegiatan
nya diawali dari pengumpulan, pengolahan,penyajian dan
interpretasi data dan dilakukan pada dua kelompok
populasi/masyarakat serta bermaksud membuktikan/menguji
hipotesis.
PRINSIP EPIDEMOLOGI
 Epidemiologi merupakan "the mother science of public health", induk
dari ilmu kesehatan masyarakat.Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang penyakit yang ada di masyarakat. Cakupan
epidemiologi yaitu :
1. Distribusi penyakit,
2. Frekwensi penyakit dan
3. Determinan penyakit.
 Berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan melalui kemampuan epidemiologi
untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah
kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan.
 Dalam perkembangan selanjutnya, prinsip epidemiologi yang meliputi
epidemiologi deskriptif maupun penelitian epiemiologi, dikembangkan
lebih luas sebagai suatu sistem atau metode pendekatan dalam berbagai
bidang kehidupan kemasyarakatan.
KEGUNAAN EPIDEMOLOGI
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penyebab
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam
masyarakat.
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk
perencanaan kesehatan dan mengambil keputusan.
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program
kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis
keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk
mengatasi atau menanggulanginya.
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
FREKWENSI EPIDEMOLOGI
 Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek
epidemiologi
Berkaitan dengan masalah kesehatan secara
keseluruhan
 Masalah kesehatan pada sekelompok manusia
 Pemanfaatan data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu
masalah kesehatan.
PARAMETER EPIDEMOLOGI
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
a) Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
b) Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih,
pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah.
c) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Misal untuk kalangan menengah
ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner.
d) Olahraga secara teratur sesuai kemampuan individu.
e) Kesempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial.
f) Nasihat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab.

2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu


(general and specific protection)
a) Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah
penyakit.
b) Isolasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena flu burung.
c) Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat umum maupun tempat
kerja.
d) Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersifat karsinogenik, bahan-
bahan racun maupun alergi.
e) Pengendalian sumber-sumber pencemaran.
Lanjutan ...
3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang
cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment)
a. Mencari kasus sedini mungkin.
b. Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan
pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.
c. Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan
penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar
bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan.
d. Meningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita.
e. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan
kasus.
4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
a. Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita
sembuh dan tak terjadi komplikasi.
b. Pencegahan terhadap komplikasi dan kecacatan.
c. Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk
dimungkinkan pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
Lanjutan ...
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
a. Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi
dengan mengikutsertakan masyarakat.
b. Menyadarkan masyarakat untuk menerima
mereka kembali dengan memberikan dukungan
moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk
bertahan.
c. Mengusahakan perkampungan rehabilitasi sosial
sehingga setiap penderita yang telah cacat
mampu mempertahankan diri.
d. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang
harus tetap dilakukan seseorang setelah ia
sembuh dari suatu penyakit.
SEGITU AJAH GUYS …………….
MOGA ADA
GUNANYA

También podría gustarte