Está en la página 1de 26

Perencanaan &

Peramalan Keuangan
(Analisis Peramalan
Arus Kas)
PENGERTIAN PERAMALAN
• Peramalan merupakan perkiraan yang akan terjadi di
masa akan datang. Ketidakpastian tersebut meliputi :
1. Ketidakpastian ekonomi
2. Ketidakpastian politik
3. Ketidak pastian sosial budaya
4. Ketidakpastian lingkungan alam
5. Ketidakpastian persaingan baik dalam maupun luar
negeri
6. Ketidakpastian kelanjutan kepemimpinan perusahaan
ke depan akabiat pergantian
Langkah-Langkah Peramalan
1. Mengumpulkan data
2. Mengolah data
3. Menentukan metode
peramalan
4. Memproyeksikan data
5. Mengambil Keputusan
Proyeksi Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang meramalkan posisi


keuangan perusahaan dan kinerjanya selama
periode tahun tertentu
Digunakan untuk :
• Menilai apakah kinerja perusahaan
sesuai dengan target umum perusahaan
itu sendiri dan harapan investor
• Mengestimasi dampak dari perubahan-
perubahan operasi
• Mengantisipasi kebutuhan pendanaan
perusahaan di masa depan
• Menentukan rencana yang
memaksimalkan nilai pemegang saham
• Rencana Strategis
misi, lini bisnis & geografis, tujuan,
strategi
• Rencana Operasi
pedoman implementasi dari rencana
strategis
• Rencana Keuangan
Rencana Keuangan
Langkah perencanaan keuangan:
1. memproyeksikan laporan keuangan, dan menganalisis
dampak rencana operasi terhadap proyeksi laba dan rasio
keuangan
2. Menentukan dana yang dibutuhkan
3. meramalkan ketersediaan dana
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian
yang mengatur alokasi dan penggunaan dana dalam
perusahaan,
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana
dasar,
Menetapkan sisten kompensasi manajemen berbasis kinerja
Ramalan Penjualan
 Dalam unit / mata uang untuk periode
tertentu dalam dimasa depan

 Berdasarkan tren penjualan terkini serta


ramalan prospek perekonomian untuk
negara, wilayah, industri, dsb.
Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam Ramalan Penjualan
1. Proyeksi divisional berdasar pertumbuhan historis
2. Tingkat aktivitas ekonomi setiap wilayah pemasaran
3. Kemungkinan pangsa pasar
4. Fluktuasi kurs, perjanjian dagang, kebijakan pemerintah
5. Inflasi
6. Biaya pemasaran
7. Ramalan tiap divisi
LATIHAN SOAL
Diketahui :
1. Pt A memperkirakan penjualan di tahun 2018 diperkirakan
Rp,100.000.000, jumlah ini merupakan batas kapasitas produksi
perusahaan
2. Margin laba setelah pajak dibandingkan dengan penjualan 5 %
3. Tahun 2018 perusahaan memperoleh laba sebesar Rp.5.000.000
dipotong pajak
4. Pembayaran deviden sebesar 50 %
5. Pemasaran memperkirakanpenjualan meningkat 50 % dalam
tahun 2019 sebesar Rp. 150.000.000
6. Pertanyaan :
7. Berapa besar kebutuhan permodalan untuk mendukung
peningkatan penjualan seperti yang diinginkan tersebut?
Langkah 1. Ramalan Laporan Keuangan

Yg dilakukan:Ramalan laporan neraca dan laba rugi tahun


depan.
Tujuan: Untuk estimasi laba dan tambahan
laba ditahan.
Key success: Asumsi peramal lap.Keu,
logika/aturan lap.Keu, dan data historis

Teknik yang umum digunakan adalah metode persentase


penjualan (percent of sales method) yaitu suatu metode
untuk meramalkan laporan keuangan masa depan yang
menyatakan setiap jumlah sebagai persentase
penjualan.
Peramalan Laporan Keuangan:
Metode Presentase Penjualan
• Dimulai dengan ramalan penjualan, dinyatakan sebagai tingkat
pertumbuhan tahunan dalam dolar pendapatan penjualan.
• Contoh:
Unilever Food Products
Periode 8 tahun disebut sebagai periode ramalan eksplisit, karena tahun
kedelapan sebagai rentang waktu ramalan.Pertumbuhan populasi dan
tingkat inflasi menentukan tingkat pertumbuhanpenjualan jangka
panjang perusahaan.

Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Tingkat pertumbuhan penjualan 10% 10% 10% 10% 9% 8% 7% 7%


Asumsi-asumsi:
• Penjualan diramal tumbuh 10%. Maka tahun mendatang adalah
• Ramalan penjualan tahun mendatang= penjualan sekarang
*(1+growth)
• Asumsi metode persentase penjualan: Seluruh biaya kecuali
depresiasi ditentukan oleh penjualan di awal.
• Rasio biaya terhadap penjualan =
Seluruh biaya kecuali depresiasi / Penjualan
• Depresiasi adlh persentase tetap dari nilai buku bersih dan
peralatan.
• Rasio Depresiasi thd nilai buku bersih dan peralatan =
Depresiasi / nilai buku bersih dan peralatan
• Dividen per saham, growth, jumlah lembar saham beredar
sudah diketahui.
• Dividen saham preferen diketahui dan akan tetap konstan jika
tidak ada penambahan saham preferen
Langkah 2. Meramalkan Neraca
• Esensi sama dengan meramalkan laporan keuangan

Asumsi-asumsi :
1. Jika penjualan meningkat maka kas, piutang usaha, persediaan dan aktiva yang
ditampilkan neraca meningkat
2. Kebijakan kredit konstan
3. Nilai buku bersih pada pabrik dan peralatan tidak selalu berhubungan dengan
pejualan. Tergantung jenis usahanya. Dalam kasus ini diberikan asumsi nilai
buku bersih pabrik dan peralatan konstan
4. Jika Aktiva meningkat maka kewajiban dan ekuitas juga meningkat. Dan
beberapa pos kewajiban meningkat secara spontan dengan penjualan. (dana
yang dihasilkan secara spontan)
5. Pendanaan melalui wesel, obligasi, dan saham tidak naik secara spontan.
Karena bergantung pada kep.pendanaan
6. Saldo baru laba ditahan = Saldo lama + tambahan laba ditahan yg
diramalkan
7. Additional funds Needed (AFN) sdh diketahui persentase setiap instrumen
pendanaaannya
Rasio-rasio :
1. Rasio kas thd penjualan = Kas/penjualan

2. Rasio piutang thd penjualan = Piutang/penjualan

3. Rasio persediaan thd penj = prsediaan/penjualan

4. Rasio nilai buku bersih pabrik dan peralatan thd penjualan =


nilai buku bersih pabrik dan peralatan/penjualan

5. Rasio utang terhadap penjualan = Utang/penjualan

6. Rasio beban terhadap penjualan = Beban/penjualan


Umpan Balik Keuangan
Laporan keuangan proyeksi tersebut bukan tanpa
kekurangan. Banayk variabel yg tidak di masukan dalam
perhitungan
Contoh:
• Tidak memasukkan bunga hutang AFN
• Bagaimana dengan dividen pembayaran saham biasa
AFN (Additional Funds Needed), dll
Oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian yang
melibatkan banyak perhitungan aritmetik.
ANALISIS RAMALAN
TUJUAN ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN :
Untuk menentukan apakah ramalan
memenuhi target keuangan perusahaan
sebagaimana ditetapkan dalam rencana
lima tahunannya.
 Jika laporan tersebut tidak memenuhi
target, maka elemen-elemen ramalan
tersebut harus diubah.
menentukan sistem pengendalian
penggunaan dana
mengembangkan rencana
menetapkan sistem kompensasi
manajemen berbasis kinerja
Tiga langkah guna memperbaiki kondisi
keuangannya :
1) Manajemen memutuskan untuk
memberhentikan beberapa karyawan dan
menutup operasi-operasi tertentu.
2) Menyaring pelanggan kredit secara lebih
ketat dan menjadi lebih agresif dalam
menagih piutang usaha.
3) Mengurangi rasio persediaan terhadap
penjualan melalui penggunaan pengendalian
persediaan yang lebih ketat.
MERAMALKAN ARUS KAS
BEBAS (Free Cash Flow)
FCF = Arus kas operasi – investasi bruto
pada modal operasi
Alternatifnya, FCF dapat dihitung :
FCF = NOPAT – Investasi bersih pada
modal operasi.
NOPAT = Net Operating profit after
Taxes
Rumus AFN (Additional Funds Needed)
AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR)

AFN : tambahan dana yang harus diperoleh secara


eksternal oleh perusahaan melalui pinjaman/penjualan
saham biasa/saham preferen baru
A*: aktiva yang terkait langsung dengan penjualan
S0 : penjualan tahun lalu
A*/S0 : aktiva/persentase penjualan
L* : Kewajiban spontan= hutang usaha +beban yang
harus dibayar ( tdk termasuk pinjaman bank dan
obligasi)
L*/S0 : kewajiban spontan/persentase penjualan
Lanjutan Rumus AFN
S1 : Total penjualan yang diproyeksikan
untuk tahun depan
∆S : perubahan penjualan= S1-S0
M : laba per $ 1 penjualan atau
margin laba/S0
RR : rasio retensi, merupakan prosentase
dari laba bersih yang ditahan= tambahan
laba ditahan/ margin laba
Contoh
• Penjualan Perusahaan A pada tahun
2007 adalah $3000, total aktiva =
$2000 dan margin laba sebesar $114.
Kewajiban spontan perusahaan =
$200 dan tambahan untuk laba
ditahan sebesar $56.Perusahaan
meramalkan penjualan pada tahun
2008 meningkat menjadi $3300.
Berapakah nilai AFN perusahaan
tersebut?
A*/S0 = $2000/$3000 = 0.6667
L*/S0 = $200/ $3000 = 0.06667
∆S = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta
M = $114/$3.000 = 0.0380
RR = $56/$114 = 0.491
AFN = (A*/S0)∆S - (L*/S0)∆S - M(S1)(RR)
= 0.667($300 juta) – 0.067($300 juta) –
0.038($3.300juta)(0.491)
= $200,1 juta - $20,1 juta - $61,57 juta
= $188,43 juta
Kebutuhan pendanaan eksternal bergantung
pada lima faktor penting :
• Pertumbuhan penjualan (∆S)
• Intensitas modal (A*/S0 )
• Rasio kewajiban spontan terhadap penjualan
(L*/S0 )
• Margin laba (M)
• Rasio retensi (RR)
Teknik lain untuk meramalkan laporan keuangan

Berdasarkan Penyesuaian Kelebihan Kapasitas

Misalkan aktiva tetap tahun 2002 hanya digunakan 96% dari total
kapasitas dan penjualan aktual = $3.000 juta
• Penjualan pada tingkat kapasitas penuh =
Penjualan aktual = $3.000 juta = $3.125 juta
Persentase kapasitas 0.96
• Target Aktiva Tetap/Penjualan =
Aktiva tetap aktual
Penjualan pada tingkat kapasitas penuh
= $1.000 = 0.32 = 32%
$3.125
• Maka ;
• Tingkat Aktiva Tetap yang Dibutuhkan =
(Target aktiva tetap/Penjualan.(Proyeksi Penjualan)
= 0.32($3.300) = $1.056 juta

También podría gustarte