2. Uraikan semua alternatif evaluasi 3. Sertakan semua dampak dan akibat 4. Tentukan dan telaah sumber daya asuhan kesehatan pada tiap alternatif 5. Tentukan dan telaah sumber daya lainnya yang dapat dipakai pada tiap alternatif. 6. Hitung biaya pada setiap sumber daya yang dipakai. 7. Pastikan unit apa yang dipakai pada tiap pengukuran dampak. 8. Tentukan satuan dari faktor2 non ekonomi lainnya 9. Analisis data 10. Buat analisis sensitivitas. Yang perlu diperhatikan dalam menganalisis farmakoekonomi adalah dasar riset obat baru Perbedaan obat dengan komoditi lainnya Ex : downgrading (menurunkan kualifikasi) Inova – xenia dan generik Indo – Amrik 1. Pasien adalah client bukan customer 2. Tingkat wawasan atau pendidikan 3. Asuransi (pengobatan rasional) 1. Analisi skemanjuran (effectiveness analysis) 2. Analisis biaya 3. Obat dengan effectiveness sama lebih murah (prioritas untuk diproduksi) 4. Pilihan utama effectiveness sama harga lebih murah atau sama 5. Obat dengan effectivenes lebih baik namun harga lebih mahal perlu dilakukan CEA ACER (Average Cost Effectiveness) ACER = Cost/Outcomes
ICER (Incremental Cost Effectiveness Ratio)
ICER = Cost A- Cost B/Oucomes A -B Suatu Perusahaan farmasi ingin meluncurkan temuan obat baru dalam penurunan tekanan darah, namun sebelum peluncuran perusahaan tersebut melakukan penelitian terhadap obat tersebut dengan membandingkan dengan obat yang sudah dipasaran. Obat perusahaan = Obat A dan obat dipasaran = Obat B, setelah melalui penelitian satu bulan (30 hari) didapat hasil sebagai berikut: obat A dengan harga pertablet Rp. 10.000 dapat menurunkan 150 mm Hg dan obat B harga pertablet Rp. 8.000 dapat menurunkan 70 mm Hg. Sebagai direktur perusahaan tersebut, tindakan mana yang akan anda pilih?meluncur produk baru atau tidak? Seorang kepala Instalasi suatu Rumah sakit melakukan penelitian terhadap obat kolesterol yang digunakan di rumah sakit X tempat dia bekerja. Obat S dan Obat L merupakan pilihan obat-obat kolesterol yang sering menjadi pilihan bagi dokter2 spesialis penyakit dalam yang berpraktek harga masing2 obat adalah obat S Rp. 15.000/strip dan obat L Rp. 15.000/tablet Setelah melakukan penelitian dan evaluasi rekap medis pasien rawat inap diketahui, penggunaan obat kolesterol dalam masing2 menghasilkan penurunan sebanyak obat S = 150 mg/dL dalam 1 minggu dan obat L sebanyak 200 mg/dL dalam 3 hari. Sehingga rawat inap per pasien untuk obat S selama 8 hari dan obat L 4 hari. Biaya kamar kelas 1/hari Rp. 750.000, visite/hari Rp. 125.000. Menurut anda, obat mana yang memiliki Effectiveness yang paling baik jika dianalisis berdasarkan CEA?