Está en la página 1de 10

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCASARJANA STKIP - GARUT


2016
Analisis Butir Soal Kualitatif
• Analisis butir soal secara kualitatif dilaksanakan
berdasarkan kaidah penulisan soal (tes tertulis,
perbuatan, dan sikap). Penelaahan ini biasanya
dilakukan sebelum soal digunakan/diujikan.
• Teknik yang dapat digunakan:
1. Teknik moderator; berdiskusi yang di dalamnya
terdapat satu orang sebagai penengah.
2. Teknik panel; menelaah butir soal yang setiap butir
soalnya ditelaah berdasarkan kaidah penulisan
butir soal, yaitu ditelaah dari segi materi,
konstruksi, bahasa/budaya, kebenaran kunci
jawaban/pedoman penskorannya yang dilakukan
oleh beberapa penelaah.
Analisis Butir Soal Kuantitatif
• Penelaahan butir soal didasarkan pada data empirik dari butir
soal yang bersangkutan.
• Data empirik ini diperoleh dari soal yang telah diujikan.
• Ada dua pendekatan dalam analisis secara kuantitatif:
• Klasik; proses penelaahan butir soal melalui informasi dari
jawaban peserta didik guna meningkatkan mutu butir soal yang
bersangkutan dengan menggunakan teori tes klasik. Kelebihan:
(murah, dapat dilaksanakan sehari-hari dengan cepat
menggunakan komputer, murah, sederhana, familier dan dapat
menggunakan data dari beberapa peserta didik atau sampel kecil
(Millman dan Greene, 1993: 358)).
• Modern; penelaahan butir soal dengan menggunakan Item
Response Theory (IRT) atau teori jawaban butir soal. Merupakan
suatu teori yang menggunakan fungsi matematika untuk
menghubungkan antara peluang menjawab benar suatu soal
dengan kemampuan siswa. Nama lain IRT adalah latent trait
theory (LTT), atau characteristics curve theory (CCT).
Kuantitatif - Klasik
• Langkah pertama: menabulasi jawaban yang telah
dibuat pada setiap butir soal yang meliputi berapa
peserta didik yang: (1) menjawab benar pada setiap
soal, (2) menjawab salah (option pengecoh), (3) tidak
menjawab soal.  tingkat kesukaran setiap butir soal,
daya pembeda soal, alternatif jawaban yang dipilih
peserta didik.
• Analisis: langkah (1) urutkan skor siswa dari yang
tertinggi sampai yang terendah. (2) Pilih lembar
jawaban pada kelompok atas dan lembar jawaban pada
kelompok bawah. (3) Ambil kelompok tengah dan tidak
disertakan dalam analisis. (4) Untuk masing-masing
soal, susun jumlah siswa kelompok atas dan bawah
pada setiap pilihan jawaban. (5) Hitung tingkat
kesukaran pada setiap butir soal. (6) Hitung daya
pembeda soal. (7) Analisis efektivitas pengecoh pada
setiap soal (Linn dan Gronlund, 1995: 318-319).
Kuantitatif – Klasik: Validitas
• Penting dilakukan karena uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
dari suatu instrumen (Arikunto, 2006 : 158). Dapat
menunjukkan sejauh mana alat ukur penelitian
mampu mengukur variabel yang terdapat dalam
penelitian.
Kuantitatif – Klasik: Validitas
• Hasil perhitungan dengan korelasi product moment
dari pearson diinterpretasikan:
Kuantitatif – Klasik: Reliabilitas
• Reliabilitas menunjukkan tingkat kepercayaan dari suatu
instrumen untuk dapat mengukur suatu variabel secara ajeg atau
tetap, dalam artian jika A lebih rendah dari B dalam tes pertama,
maka A harus lebih rendah dari B ketika dilaksanakan tes ulang
(Arikunto, 2005 : 87).
• Untuk jenis data interval menggunakan rumus Flanagan (Arikunto,
2006 : 191)
Kuantitatif – Klasik: Reliabilitas
• Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes soal
bentuk pilihan ganda digunakan rumus Kuder
Richadson 20 (KR-20)
Kuantitatif – Klasik: Tingkat Kesukaran
• Kelompokkan jawaban siswa berdasarkan
tingkatnya
Kuantitatif – Klasik: Daya Pembeda
• Kelompokkan jawaban siswa berdasarkan
tingkatnya

También podría gustarte