Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Oleh
Tiara khairina, S.Ked
Pendahuluan
• Pada keadaan normal kelenjar tiroid demikian
kecil, hingga tidak mempengaruhi bentuk
leher. Adakalanya terjadi pembesaran dari
kelenjar tiroid yang disebut dengan struma.
Apabila pada pemeriksaan kelenjar tiroid
teraba suatu nodul maka pembesaran ini
disebut struma nodosa
• Struma nodosa atau struma adenomatosa
terutama ditemukan di daerah pegunungan
karena defisiensi iodium. Struma endemik ini
dapat dicegah dengan subtitusi iodium. Di luar
daerah endemik, struma nodosa ditemukan
secara insidental atau pada keluarga tertentu.
Etiologinya umumnya multifaktorial
• Struma Nodosa Non Toksik merupakan kelainan
tiroid yang paling sering diketemukan. Sebagai
gambaran, di Boston, pada 8% dari 2585 autopsi
rutin, ditemukan nodul tiroid. Penyebab kelainan
ini bermacam-macam. Pada setiap orang dapat
dijumpai massa dimana kebutuhan terhadap
tiroksin bertambah, terutama pada masa
pertumbuhan, pubertas, menstruasi, kehamilan,
laktasi, menopouse, infeksi atau stress lain.
Anatomi tiroid
Fisiologi Kelenjar Tiroid
• Fungsi kelenjar tiroid adalah menghasilkan
hormon tiroid (T3 dan T4), selain itu juga
menghasilkan kalsitonin yang berfungsi mengatur
kalsium dalam darah
• Fungsi tiroid ini diatur dan dikontrol
olehglikoprotein hipofisis TSH (tirotropin) yang
diatur pula oleh hormon dari hipotalamus yaitu
TRH. Tiroksin menunjukkan umpan balik negatif
dari sekresi TSH dengan bekerja langsung pada
tirotropin hipofisis
Efek metabolik, sebagai berikut
• Termoregulasi dan kalorigenik
• Metabolisme protein, dalam dosis fisiologik
kerjanya bersifat anabolik, tetapi dalam dosis
besar bersifat katabolik.
• Metabolisme karbohidrat
• Metabolisme lemak
• Konversi provitamin A menjadi vitamin A di hati.
Efek fisiologik, sebagai berikut :
• Pertumbuhan fetus
• Efek konsumsi oksigen, panas dan pembentukan
radikal bebas, dirangsang oleh T3 melalui
Na+K+ATPase disemua jaringan kecuali otak, testis
dan limpa.
• Efek kardiovaskular
• Efek simpatik
• Efek Hematopoetik
• Efek gastrointestinal
Struma Nodosa Non Toksik
• Struma nodosa non toksik adalah pembesaran
kelenjar tiroid yang secara klinik teraba nodul
satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda
hipertiroidisme
Epidemiologi
• Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung
menemukan diantara 696 pasien struma,
sebanyak 415 (60%) menderita struma nodosa
dan hanya 31 diantaranya yang bersifat toksik.
• Penelitian Lukitho di Rumah Sakit Hasan
Sadikin Bandung didapatkan dari 325 kasus
struma nodosa perbandingan pria dan wanita
adalah 1:4,2
Etiologi
• Defisiensi iodium
• Kelainan metabolik kongenital yang menghambat
sintesa hormon tiroid.
• Penghambatan sintesa hormon oleh zat
kimiaPhenolic dan phthalate ester derivative dan
resorcinol berasal dari tambang batu dan batu
bara.Makanan, Sayur-Mayur jenis Brassica
(misalnya, kubis, lobak cina, brussels kecambah),
padi-padian millet, singkong, dan goitrin dalam
rumput liar.
• Penghambatan sintesa hormon oleh obat-
obatan (misalnya: thiocarbamide, sulfonylurea
dan litium).
• Riwayat radiasi kepala dan leher : Riwayat
radiasi selama masa kanak-kanak
mengakibatkan nodul benigna dan maligna.
Klasifikasi
• Pada struma gondok endemik, Perez membagi
klasifikasi menjadi:
– Derajat 0: tidak teraba pada pemeriksaan
– Derajat I: teraba pada pemeriksaan, terlihat hanya
kalau kepala ditegakkan
– Derajat II: mudah terlihat pada posisi kepala
normal
– Derajat III: terlihat pada jarak jauh.
Dari aspek fungsi kelenjar tiroid, yang
tugasnya memproduksi hormon tiroksin,
dibagi menjadi:
• Hipertiroidi;
• Eutiroid
• Hipotiroidi
• Struma nodosa non toksik; bila tanpa tanda-
tanda hipertiroidi
Patofisiologi
Sinyal ini akan
direspon hipofisis
dengan
meningkatkan
produksi Thyroid
Stimulating
sehingga Hormone (TSH)
akibat kurangnya tiroid akan
yodium hormon mengirim
tiroid menjadi sinyal ke
rendah hipotalamus
dan hipofisis
Hormon ini merangsang tiroid unutk
menghasilkan hormone tiroid
sedangkan bahan baku yang tidak
tersedia menyebabkan kelenjar tiroid
tumbuh dalam ukuran yang besar
Diagnosis
• Pada anamnesis, keluhan utama yang
diutarakan oleh pasien bisa berupa benjolan
di leher yang sudah berlangsung lama
• pembesaran terjadi sangat progresif atau
lamban, disertai dengan gangguan menelan,
gangguan bernafas dan perubahan suara
• Setelah itu baru ditanyakan ada tidaknya
gejala-gejala hiper dan hipofungsi dari
kelenjer tiroid
• Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik status lokalis pada regio
coli anterior, yang paling pertama dilakukan
adalah inspeksi, dilihat apakah pembesaran
simetris atau tidak, timbul tanda-tanda gangguan
pernapasan atau tidak, ikut bergerak saat
menelan atau tidak.
• Pada palpasi sangat penting untuk menentukan
apakah bejolan tersebut benar adalah kelenjar
tiroid atau kelenjar getah bening
• Pembesaran yang teraba harus dideskripsikan :
– Lokasi: lobus kanan, lobos kiri, ismus
– Ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang
– Jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari satu
(multinodosa)
– Konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, keras
– Nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi
– Mobilitas: ada atau tidak perlekatan terhadap trakea,
muskulus sternokleidomastoideus
– Kelenjar getah bening di sekitar tiroid : ada
pembesaran atau tidak
Gejala subjektif Angka
Index wayne
Gejala objektif Ada Tidak
Capai/lelah +2 Eksoftalmus +2 -
BB ↑ -3 < 11 eutiroid
11-18 normal
BB ↓ +3
> 19 hipertiroid
Fibrilasi atrium +3
Jumlah
Pemeriksaan Penunjang
Nama : Ny.S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 tahun
Pekerjaan :Ibu rumah tannga
Alamat : Jl. Panca Usaha No 213 RT 49
RW 13
Agama : Islam
Bangsa :Indonesia
MRS : 29 Oktober 2018
Medrek : 7.69.88
Keluhan Utama
Benjolan di leher sebelah kiri.
Riwayat Perjalanan Penyakit
± 5 bulan sebelum masuk rumah sakit penderita mengeluh
timbulnya benjolan di leher sebelah kiri sebesar telur ayam
kampung. Perubahan suara menjadi serak tidak ada, nyeri
tidak ada , susah menelan tidak ada , sesak nafas tidak ada ,
demam tidak ada , benjolan di tempat lain tidak ada,
jantung berdebar-debar (-), tangan gemetar (-), tangan
berkeringat (-), rasa penuh di ulu hati (-).
± 1 tahun sebelum masuk rumah sakit benjolan dirasakan
hanya sebesar kelereng Perubahan suara menjadi serak
tidak ada, nyeri tidak ada , susah menelan tidak ada , sesak
nafas tidak ada , demam tidak ada , benjolan di tempat
lain tidak ada, jantung berdebar-debar (-), tangan gemetar
(-), tangan berkeringat (-), rasa penuh di ulu hati (-).
Riwayat Penyakit Terdahulu/Lainnya
Tidak ada riwayat riwayat penyakit dahulu