Está en la página 1de 17

KOMUNIKASI PADA

Kelompok 3:
ORANG DEWASA
1. Amy Nur O ( KHGA 16153 )
2. Dinar OI ( KHGA 16049 )
3. Fani febrianti ( KHGA 16051 )
4. Leny Nur ’aaeni ( KHGA 16041 )
5. Lutfi Deriansyah ( KHGA 16056 )
6. Mita Ayu Safitri ( KHGA 16040 )
7. Muhamad Ramdani ( KHGA 16059 )
8. Putri Shayydah ( KHGA 16066 )
Komunikasi

 Komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu
“Communication”. Kata communucation itu sendiri
berasal dari kata latin “communication” yang artinya
pemberitahuan atau pertukaran ide, dengan pembicara
mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari
pendengarnya (Suryani, 2005).
 Komunikasi merupakan alat efektif untuk mempengaruhi
tingkah laku manusia, sehingga komunikasi
dikembangkan dan dipelihara secara terus menerus.
Komunikasi bertujuan untuk memudahkan, melancarkan,
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka
mencapai tujuan optimal, baik komunikasi dalam lingkup
pekerjaan maupun hubungan antar manusia.
Bentuk komunikasi terdiri dari komunikasi
verbal dan non verbal (Potter dan Perry dalam
Christina, dkk.,2003) :

 Komunikasi verbal
 Komunikasi verbal mempunyai karakteristik :
 Jelas dan ringkas Komunikasi berlangsung efektif,
sederhana, pendek dan langsung.
 Penggunaan kata-kata yang mudah dimengerti oleh
pasien.
 Arti denotatif dan konotatif
 Intonasi
Komunikasi non Verbal

 Komunikasi non verbal berdampak yang lebih besar dari
pada komunikasi verbal. Stuart dan Sundeen dalam
suryani, (2006) meengatakan bahwa sekitar 7 %
pemahaman dapat ditimbulkan karena kata-kata, sekitar
30% karena bahasa paralinguistik dan 55% karena bahasa
tubuh. Komunikasi non verbal dapat disampaikan
melalui beberapa cara yaitu :
 Penampilan fisik
 Sikap Tubuh dan Cara Berjalan
 Ekpresi wajah
 Sentuhan Kasih sayang
Pengertian dewasa

Istilah Adult berasal dari kata latin yang berarti telah
tumbuh menjadi dewasa. Terdapat berbedaan budaya
tentang penentuan usia dewasa. Ada yang
menganggap 21 tahun namun secara hukum orang
telah dapat bertanggung jawab akan perbuatannya di
usia 18 tahun. Sehingga usia ini orang dianggap telah
syah menjadi dewasa di mata hukum. Masa dewasa
dini dimulai usia 18 sampai 40 tahunan, saat perubahan
fisik dan psikologis menyertai berkurangnya
kemampuan reproduktif (Elizabeth B. Hurlock).
Dikatakan dewasa:

 Menurut konsep Hukum Perdata
 Pendewasaan ini ada 2 macam, yaitu pendewasaan
penuh dan pendewasaan untuk beberapa perbuatan
hukum tertentu (terbatas). Keduanya harus memenuhi
syarat yang ditetapkan undang-undang. Untuk
pendewasaan penuh syaratnya telah berumur 20
tahun penuh. Sedangkan untuk pendewasaan terbatas
syaratnya ialah sudah berumur 18 tahun penuh (pasal
421 dan 426 KUHPerdata).
Menurut konsep Undang-
undang R.I sekarang

 Berdasarkan Undang-undang R.I yang berlaku hingga sekarang,
pengertian belum dewasa dan dewasa belum ada pengertiannya.
Yang ada baru UU perkawinan No. 1 tahun 1974, yang mengatur
tentang:
 Izin orang tua bagi orang yang akan melangsungkan perkawinan
apabila belum mencapai umur 21 tahun (pasal 6 ayat 2);
 umur minimal untuk diizinkan melangsungkan perkawinan, yaitu
pria 19 tahun dan wanita 16 tahun (pasal 7 ayat 2);
 anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah kawin,
berada didalam kekuasaan orang tua (pasal 47 ayat 1);
 anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah kawin,
yang tidak berada dibawah kekuasaan orang tuanya, berada dibawah
kekuasaan wali (pasal 50 ayat 1). Tetapi tidak ada ketentuan yang
mengatur tentang "yang disebut belum dewasa dan dewasa" dalam
UU ini.
Komunikasi dengan
orang dewasa

 Menurut Erikson 1985, pada orang dewasa terjadi tahap
hidup intimasi VS isolasi, dimana pada tahap ini orang
dewasa mampu belajar membagi perasaan cinta
kasih,minat,masalah dengan orang lain. Orang dewasa
sudah mempunyai sikap-sikap tertentu,pengetahuan
tertentu, bahkan tidak jarang sikap itu sudah sangat lama
menetap pada dirinya, sehingga tidak mudah untuk
merubahnya. Juga pengetahuan yang selama ini
dianggapnya benar dan bermanfaat belum tentu mudah
digantikan dengan pengetahuan baru jika kebetulan tidak
sejalan dengan yang lama. Tegasnya orang dewasa bukan
seperti gelas kosong yang dapat diisikan sesuatu.
Suasana Komunikasi

 1. Suasana Hormat menghormati
 2. Suasana Saling Menghargai
 3. Suasana Saling Percaya
 4. Suasana Saling Terbuka
Model-model Konsep
Komunikasi dan
Penerapanya

1. Model Shanon dan Weaver
Suatu model yang menyoroti problem penyampaian pesan
berdasarkan tingkat kecermatannya. Model ini melukiskan
suatu sumber yang berupa sandi atau menciptakan pesan dan
menyampaikan melalui suatu saluran kepada penerima.
Lanjutan…

2. Model Komunikasi Leary
Refleksi dari model komunikasi dari leary (1950) ini
menggabungkan multidimensional yang ditekankan pada hubungan
interaksional antara 2 orang,dimana antara individu saling
mempengaruhi dan dipengaruhi. Leary mengamati tingkah laku
klien, dimana didapatkan tingkah laku tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar.
Lanjutan…

3. Model Interaksi King
Model king memberikan penekanan pada proses
komunikasi antara perawat-klien. King menggunakan system
perspektif untuk menggambarkan bagaimana professional
kesehatan (perawat) untuk memberi bantuan kepada klien.
Lanjutan…

4. Model Komunikasi Kesehatan
Komunikasi ini difokuskan pada transaksi antara professional
kesehatan-klien. 3 (factor) utama dalam proses dalam komunikasi
kesehatan adalah: 1) relationship, 2) transaksi, dan 3) konteks
 Relationship di kondisikan untuk hubungan interpersonal bagaimana
seorang professional dapat meyakinkan orang tersebut.
 Profesional kesehatan adalah orang yang memiliki lata belakang
pendidikan kesehatan, training, dan pengalaman dibidang kesehatan.
 Transaksi merupakan kesepakatan interaksi antar partisipan dalam
proses komunikasi tersebut.
 Konteks yaitu komunikasi kesehatan yang memiliki topik utama
tentang kesehatan klien dan biasanya disesuaikan dengan tempat dan
situasi.
Lanjutan Komunikasi Kes…

 Penerapannya terhadap komunikasi klien dewasa:
Model komunikasi ini juga dapat diterapkan pada
klien dewasa karena professional kesehatan
(perawat) memperhatikan karakteristik dari klien
yang akan mempengaruhi interaksinya dengan
orang lain. Transaksi yang dilakukan terjadi secara
berkesinambungan, tidak statis dan umpan balik.
Komunikasi ini juga melibatkan orang yang lain
berpengaruh terhadap kesehatan klien. Konteks
komunikasi disesuaikan dengan tujuan, jenis
pelayanan yang diberikan.
Komunikasi Terapeutik

 Terapeutik merupakan kata sifat yang dihubungkan
dengan seni dari penyembuhan (As Hornby dalam
intan, 2005). Maka disini dapat diartikan bahwa
terapeutik adalah segala sesuatu yang memfasilitasi
proses penyembuhan. Sehingga komunikasi
terapeutik itu adalah komunikasi yang direncanakan
dan dilakukan untuk membantu
penyembuahan/pemulihan pasien. Komunikasi
terapeutik merupakan komunikasi profesional bagi
perawat
Tujuan komunikasi terapeutik
(Purwanto, 1994) adalah :

 Membantu pasien untuk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan fikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang
ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan.
 Mengurangi keraguan, membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya. 3. Memengaruhi
orang lain, lingkungan fisik, dan dirinya sendiri.
Manfaat komunikasi terapeutik
( Christina, dkk, 2003) adalah :

 Mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dengan pasien melalui hubungan perawat-
klien.
 Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan, dan
mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan yang
dilakukan oleh perawat.

También podría gustarte