Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
DENGUE
HEMORRHAGIC FEVER
Septantri Handayani
DEFINISI
■ Merupakan suatu penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus
genus Flavivirus, famili Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 melalui perantara nyamuk Aedes
aegypti atau Aedes albopictus.
■ Keempat serotipe dengue terdapat di Indonesia, DEN-3 merupakan
serotipe dominan dan banyak berhubungan dengan kasus berat,
diikuti serotipe DEN-2.
EPIDEMIOLOGI
■ Jumlah kasus masih tetap tinggi : rata-rata 10-25 per 100.000
penduduk, angka kematian telah menurun < 2%.
■ Umur terbanyak yang terkena infeksi dengue adalah kelompok umur
4-10 tahun.
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
Laboratorium
radiologis
Darah perifer, kadar Hb, Foto dada dengan posisi
leukosit & hitung jenis, right lateral decubitus
HCT, trombosit (RLD) efusi pleura
Derajat 2
Derajat 3
Derajat 1
Derajat 4
dengan uji ditambah teraba cepat teraba, TD
bendung (+) dengan dan lemah, tidak terukur,
perdarahan tekanan nadi akral dingin
spontan beda sistole
dan diastole <
20 mmHg,
akral dingin,
CRT ≥ 2 detik
TATALAKSANA
DBD tanpa syok (derajat I & II) DBD disertai syok (derajat III & IV)
•Antipiretik (parasetamol), •Inf. RL 10-20 ml/kgBB diberikan dalam waktu
•Cairan intravena diperlukan apabila (1) anak 30 menit, bila syok belum teratasi tetap berikan
terus menerus muntah, tidak mau minum, RL 20 ml/kgBB ditambah koloid 20-30
demam tinggi, dehidrasi, (2) nilai hematokrit ml/kgBB/jam maksimal 1500 ml/hari
cenderung meningkat •Pemberian cairan 10 ml/kgBB/jam tetap
diberikan 1-4 jam pasca syok
•Jumlah urin 1 ml/kgBB/jam merupakan indikasi
sirkulasi membaik
•Oksigen 2-4 l/menit pada DBD syok
TATALAKSANA
■ Terdapat perdarahan secara klinis
Setelah pemberian cairan kristaloid dan koloid, syok menetap,
hematokrit turun dugaan terjadi perdarahan beri darah segar
10 ml/kgBB
Plasma segar beku dan suspensi trombosit untuk koreksi gangguan
koagulopati atau koagulasi intravskular desiminata (KID) pada syok
berat yang menimbulkan perdarahan masif
TATALAKSANA
■ Fase demam
– Antipiretik pilihan pertama : paracetamol dengan dosis 10 mg/kg selang 4 jam
apabila suhu > 38ºC
– Cairan rumatan atau cairan oral apabila anak masih mau minum
■ Fase kritis
– Cairan rumatan ditambah defisit 5-8% atau setara dehidrasi sedang
– Pasien dengan BB > 40 kg, total cairan IV setara dewasa : 3000ml/24 jam
■ Pada kasus non syok, pasien dengan BB <15 kg, pemberian cairan diawali dengan 6-7
ml/kg/jam, BB 15 – 40 kg : 5ml/kg/jam, BB>40 kg : 3 – 4 ml/kg/jam
■ Bila terjadi syok : beri cairan 10-20 ml/kgBB atau tetesan lepas selama 10-15 menit
sampai TD & nadi dapat diukur, kemudian turunkan sampai 10 ml/kg/jam, beri oksigen.
■ Segera hentikan pemberian cairan apabila pasien sudah masuk fase penyembuhan
menghindari kelebihan cairan yang dapat mengakibatkan edema paru karena
reabsorpsi
PRINSIP TERAPI CAIRAN PADA DBD
■ Kristaloid isotonik harus digunakan selama masa kritis.
■ Cairan koloid digunakan pada pasien dengan perembesan plasma hebat, dan tidak
ada respon pada minimal volume cairan kristaloid yang diberikan.
■ Volume cairan rumatan + dehidrasi 5% harus diberikan untuk menjaga volume dan
cairan intravaskular yang adekuat.
■ Pada pasien dengan obesitas, digunakan berat badan ideal sebagai acuan untuk
menghitung volume cairan.
■ Kecepatan cairan intravena harus disesuaikan dengan keadaan klinis.
PRINSIP TERAPI CAIRAN PADA DBD
PEMANTAUAN
■ Keadaan umum dan vital sign (minimal 2-4 jam pada pasien non-
syok, 1-2 jam pada pasien syok)
■ Kadar hemoglobin, hematokrit, dan trombosit tiap 4 - 6 jam, minimal
tiap 12 jam, atau cek DL serial
■ Balans cairan, catat jumlah cairan yang masuk dan keluar, diuresis
ditampung, warna urin
■ Lingkar perut
KOMPLIKASI
■ Ensefalopati dengue
■ Gagal ginjal akut akibat syok berkepanjangan
■ Edema paru akibat overloading cairan
KRITERIA MEMULANGKAN PASIEN
Tidak demam Secara klinis
Nafsu makan
selama 24 jam tampak
membaik
tanpa antipiretik perbaikan
Jumlah
Hematokrit 3 hari setelah
trombosit >
stabil syok teratasi
50.000/ml
Tidak dijumpai
distres
pernapasan