Está en la página 1de 16

ANALISIS KEBUTUHAN K3

ACHMAD SYAFI ZAIN 180551855021


FARADILA EMMA FIKRISA 180551855002
TRIWULAN SARI 180551855010
DEFINISI K3

“…Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah


segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga
kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja…”
(Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012)
RUANG LINGKUP K3

Basir Barthos (2001: 138), mengemukakan bahwa:


1. Ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja berlaku di setiap tempat kerja yang
mencakup 3 (tiga) unsur pokok (tenaga kerja, bahaya kerja, dan usaha baik bersifat
ekonomis maupun sosial)
2. Ketentuan K3 berkaitan dengan perlindungan (1) Tenaga kerja (2) Alat, bahan, dan
mesin (3) Lingkungan (4) Proses produksi (5) Sifat pekerjaan (6) Cara kerja
3. Persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sejak perencanaan,
pembuatan, pemakaian barang maupun produk teknis dan seterusnya
4. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya
pihak yang terkait dengan proses penyelenggaan suatu usaha. Ruang lingkup
keselamatan dan kesehatan kerja mencakup perlindungan atas tenaga kerja, alat,
bahan, dan mesin kerja, lingkungan, proses produksi, sifat pekerjaan dan cara kerja
Persiapan Analisis Kebutuhan K3

Pada tahap awal kita harus mengetahui :

a. Kegiatan yang akan dilakukan


b. Bahan-bahan kimia yang tersedia
c. Fasilitas peralatan proses yang tersedia
d. Peralatan K3 yang tersedia
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

1. Manusia (human approach)


2. Teknis (engineering) seperti sarana,mesin peralatan atau
material dan lingkungan kerja.
3. Sistem dan prosedur yang berkaitan dengan
pengoperasian cara kerja aman atau sistem manajemen
K3.
4. Proses misalnya proses secara kimia atau fisis
PERLENGKAPAN ALAT-ALAT K3

1. APAR
2.Hydrant
3.Eye washer
4.Water shower
Peralatan Darurat dan Pendukung…

1. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Untuk kotak P3K bisa dilengkapi dengan :
Kecelakaan) 1. Obat luar
2. Tandu – Salep levertran (untuk luka bakar)
– Revanol
3. Spill Kits (Alat yang digunakanuntuk – Betadin
membersihkan cairan/tumpahan) – Handyplash
4. Pakaian pelindung dan respirator 2. Obat ringan
5. Peralatan dekontaminasi (sterilisasi) – Obat-obat anti histamin (alergi)
– Norit (obat diare)
6. Disinfektan dan peralatan pembersih
3. Plester Pembalut
7. Pita demarkasi, tanda peringatan Ukuran kecil, sedang, besar
(Pembatas daerah berbahaya)
4. Kapas, kasa steril
Alat-alat pengaman tambahan

Menurut Jogiyanto (2005: 781), alat-alat pengaman tambahan yang


dapat digunakan untuk mengendalikan hal-hal yang dapat terjadi di
ruang komputer yaitu:
1. Saluran air
2. Alat pemadam kebakaran
3. Pendeteksi kebakaran
4. UPS/Uninterruptible Power Systems
5. Stabilizer
6. AC
Beberapa hal yang juga perlu untuk
diperhatikan dalam desain ruang komputer :

 Untuk dinding dan plafon dapat digunakan material yang


mempunyai daya serap yang tinggi terhadap tingkat kebisingan.
 Untuk ruangan yang ber-AC, dapat dipilih penggunaan material
lantai yang tidak menimbulkan kondisi dingin, seperti marmer atau
keramik.
 Untuk ruangan yang menggunakan karpet dapat menggunakan
AC dengan temperatur sama dengan suhu ruangan + 25C.
 Untuk disain jendela, diusahakan menggunakan jendela yang
dapat memperkecil jumlah debu yang masuk.
SIKAP KERJA DI RUANG TEKNIK INFORMATIKA

1. Berpakaian rapi dan sopan


2. Memakai pakaian /jas laboratorium
3. Mengisi bon alat sesuai dengan jenis dan jumlah alat yang
dibutuhkan setiap praktikum
4. Menggunakan peralatan praktikum dengan hati hati dan sesuai
dengan petunjuk penggunaan
5. Mengisi buku penggunaan alat selama praktik
6. Tidak bergurau dalam lab
SIKAP KERJA DI RUANG TEKNIK INFORMATIKA

7. Tidak makan dan minum atau merokok dalam lab


8. Keselamatan kerja dalam menggunakan peralatan selama
praktikum berlangsung
9. Menjaga kebersihan lab
10. Mengembalikan peralatan laboratorium yang di pinjam setelah
selesai praktikum dalam keadaan bersih dan sesuai dengan jumlah
pada saat bon / pinjam peralatan
11. Peralatan di lab komputer yang mahal membutuhkan pedoman
khusus yang harus ditetapkan untuk memastikan bahwa alat tetap
dalam keadaan yang baik.
Prinsip K3

 Semua jenis pekerjaan, dimanapun tempatnya, selalu mengandung


resiko terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
 Resiko yang mungkin terjadi akibat bekerja dengan menggunakan
komputer:
 Tangan dan jari tangan pegal atau sakit
 Mata perih, berair, bahkan rabun jauh
 Pinggang sakit
 Punggung sakit
 Kaki kesemutan
 Tersengat aliran listrik
Penerapan Prinsip K3
Posisi penggunaan komputer yang benar
Mengatur Posisi Komputer

1. Posisi Monitor :
 Monitor harus diletakkan di tempat yang tidak memantulkan cahaya lain
 Letakkan monitor lebih rendah dari garis horizontal mata
 Aturlah cahaya monitor (contrast/brightness) agar tidak terlalu gelap dan terang
 Sering-seringlah mengedipkan mata (minimal 5 detik setiap 10 menit), apabila mata
terasa lelah pijitlah mata secara perlahan dan alihkan pandangan anda ke tampat
lain
2. Posisi Keyboard :
Letakkan kerboard di tempat yang mudah dijangkau, jangan terlalu jauh dan terlalu
dekat, jangan sampai posisi keyboard membuat anda harus membungkuk atau
menegadah
Mengatur Posisi Komputer

3. Posisi Mouse :
Seperti halnya keyboard, posisi mouse jangan terlalu jauh dan terlalu dekat,
usahakan posisi mouse dan keyboard sejajar

4. Posisi Meja dan Kursi :


Meja dan kursi harus berada dalam posisi yang membuat kita nyaman agar
tidak membuat otot kita tegang atau kelelahan, kursi usahakan yang
mempunyai busa dan mempunyai sandaran yang nyaman. Tinggi meja yang
baik adalah 55-75 cm

También podría gustarte