Está en la página 1de 19

Utang perusahaan merupakan kewajiban kepada pihak lain yang timbul dari

kegiatan utama perusahaan.


Entitas menyajikan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang sebagai
klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan.
Suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek diper-syaratkan
yaitu bila;
1. Penyelesaian liabilitas tersebut dalam siklus operasi normal.
2. Liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan.
3. Jatuh tempo dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode laporan
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama sekurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan.
Klasifikasi liabilitas dimaksudkan untuk kepentingan mengukur tingkat
likuiditas perusahaan, yaitu tingkat kemampuan perusahaan untuk
menjalankan aktivitas usaha tanpa kesulitan pendanaan.
Liabilitas dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan; jangka pendek dan
jangka panjang.
Namun liabilitas dapat pula ditinjau dari sudut nilai yaitu;
1. Jumlahnya telah pasti atau jumlahnya merupakan taksiran.
2. Status liabilitasnya telah pasti, tetapi kepastian yang menimbulkan
liabilitas sangat bergantung pada peristiwa akan datang.
UTANG DAGANG AKUNTANSI
KOMERSIAL
Utang dagang diklasifikasikan dalam liabilitas lancar -> terjadi akibat
kegiatan normal perusahaan.
Contoh;
1 oktober 2016 PT. ABC membeli barang dagangan sebesar Rp. 40 jt
secara kredit sesuai perjanjian kedua belah pihak utang tersebut
berjangka 90 hari dengan bunga 12%,

Jurnal saat pembelian Jurnal saat pelunasan sebagian


Tgl Akun Debit Kredit Tgl Akun Debit Kredit
Pembelian 40.000.000 Hutang Dagang 10.000.000
Hutang Dagang 40.000.000 Kas / Bank 10.000.000
UTANG DAGANG AKUNTANSI KOMERSIAL
Contoh;
Tgl 1 Desember 2016 PT. ABC membeli barang dagangan Rp. 40 juta secara kredit dengan
perjanjian utang tsb berjangka 90 hari dgn bunga 30% / tahun.

1. Saat Transaksi Pembelian 3. Saat Pelunasan Hutang (cara lain)


Tgl Akun Debit Kredit Tgl Akun Debit Kredit
Pembelian 40.000.000 Bunga 2.000.000
Utang Dagang 40.000.000 Hutang Bunga 2.000.000
2. Saat Penyesuaian Akhir Tahun
Tgl Akun Debit Kredit Tgl Akun Debit Kredit
Bi. Bunga 1.000.000 Hutang dagang 40.000.000
Utang Bunga 1.000.000 Hutang Bunga 3.000.000
Kas / Bank 43.000.000
UTANG DAGANG DENGAN JAMINAN
(WARRANTY LIABILITY)
Terkadang dalam penjualan perusahaan memberikan jaminan atas produknya. Selanjutnya
apabila terjadi terjadi perbaikan atau pengembalian, hutang tersebut akan dikurangi.
Contoh;
Bulan juni 2016 PT. XYZ menjual produk seharga Rp. 600 jt, garansi 3 tahun, diasumsikan rata-
rata per bulan 5% dari harga jual akan diperbaiki.

Saat mencatat timbulnya utang jaminan


Tgl Akun Debit Kredit
Biaya Utang Jaminan 30.000.000
Utang Jaminan ymh dibayar 30.000.000
Saat Terjadi Perbaikan
Tgl Akun Debit Kredit
Utang Jaminan ymh dibayar 30.000.000
Kas / Bank 30.000.000
WESEL BAYAR

Wesel bayar dapat diklasifikasikan sebagai liabilitas lancar atau liabilitas


jangka panjang, tergantung jangka waktu.
Klasifikasi lain yaitu;
1. wesel bunga
2. wesel tidak berbunga
WESEL BAYAR
Contoh;
Pada 3 Desember 2016 PT. XYZ menarik wesel tak berbunga berjangka
waktu 60 hari, Rp. 10.000.000, wesel tersebut ditarik akibat adanya
pembelian barang dagangan kepada PT. ABC
Saat Pembelian
Tgl Akun Debit Kredit
Pembelian 10.000.000
Wesel Bayar 10.000.000
Saat Pembayaran
Tgl Akun Debit Kredit
Wesel Bayar 10.000.000
Kas / Bank 10.000.000
WESEL BAYAR
Contoh;
Tgl 6 Desember 2015 sebuah wesel berbunga 30% jangka waktu 90 hari
sebesar Rp. 15.000.0000 ditarik untuk PT. XYZ untuk menggantikan
utang yang telah jatuh tempo;
1. Saat Pengantian Utang
Tgl Akun Debit Kredit
Utang Dagang 15.000.000
Wesel Bayar 15.000.000
2. Saat Pembayaran / Pelunasan
Tgl Akun Debit Kredit
Wesel Bayar 15.000.000
Bunga 1.125.000
Kas 16.125.000
UTANG DEVIDEN

Utang dividen terjadi apabila perusahaan melakukan pembagian laba.


Dividen mengandung konsekuensi bagi pihak pemberi hasil untuk
memotong pajak penghasilan Pasal 23.
Setelah perusahaan menetapkan besarnya dividen yang akan dibayar
kepada pemegang saham, perusahaan akan mengumumkan
pembayaran dividen yang menyebabkan tertutangnya dividen.
UTANG DEVIDEN
Contoh;
15 Desember 2015, PT. ABC mengumumkan akan membayar dividen
kepada pemegang saham sebesar Rp. 20.000.000
1. Saat Pengumuman Dividen 3. Saat Penyetoran PPh 23
Tgl Akun Debit Kredit Tgl Akun Debit Kredit
Laba Yang Ditahan 23.000.000 PPh Pasal 23 terutang 3.000.000
Utang Dividen 20.000.000 Kas / Bank 3.000.000
PPh Pasal 23 Terutang 3.000.000
2. Saat Pembayaran Dividen
Tgl Akun Debit Kredit
Utang Dividen 20.000.000
Kas / Bank 20.000.000
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Pada akhir periode laporan akan tampak liabilitas jangka pendek yang
segera dilunasi.
Dalam hal beban seperti umumnya dialokasikan ke dalam akun biaya
yang masih harus dibayar akan menggambarkan liabilitas yang harus
dipenuhi tetapi masih di tunda.
1. Saat Pembebanan biaya gaji/honorarium 2. Saat Pembayaran biaya gaji/honorarium
Tgl Akun Debit Kredit Tgl Akun Debit Kredit
Bi. Gaji / Honor 30.000.000 Bi. Gaji ymh dibayar 30.000.000
Bi. Gaji ymh dibayar 30.000.000 Kas / Bank 30.000.000
UTANG PAJAK
Menunjukkan liabilitas perpajakan yang belum dilunasi pada posisi
akhir periode laporan. Sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan,
pajak terutang yang harus dibayar sendiri atau terutang pajak sebagai
akibat pemotongan atau pemungutan pajak harus disetor ke kas negara
dalam batas waktu yang ditetapkan dalam UU pajak.

• PPN • SPT
• PPh 23 Disetor
Dibayar • PPh 21 Dipotong Masa
• PPh 22 Kas
Sendiri • PPh 25 Dipungut • SPT
• PPN Negara
• PPh 29 Tahunan
UTANG LAINNYA

Untuk menampung utang yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam


utang jangka pendek atau jangka panjang.
Contoh;
1. Penerimaan yg belum diketahui
2. Utang kepada direksi / karyawan
UTANG DALAM MATA UANG ASING

Masalah utang dalam mata uang asing ini berkaitan dengan pencatatan
yang dilakukan taat asas sesuai dengan nilai kurs yang berlaku pada
saat transaksi. Besarnya utang dalam mata uang asing dibukukan ke
dalam uang rupiah dengan menggunakan nilai kurs akan menimbulkan
selisih nilai kurs yang dihitung ke dalam laba rugi pada saat pelunasan.
Ketentuan pajak mengatur masalah pencatatan tersebut berkenaan
dengan akuntansi mata uang asing.
UTANG BUNGA PINJAMAN

Beban bunga pinjaman dapat dibebankan atau sebagai pengurang


dalam menetapkan Penghasilan Kena Pajak
Bunga yang diterima atau diperoleh adalah penghasilan yang
merupakan obyek Pajak penghasilan. Sebagaimana yang diatur dalam
pasal 23 ayat (1) huruf a angka 2 yaitu dikenakan Pajak Penghasilan
Pasal 23 atas Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat
(1) huruf F Undang-undang Pajak Penghasilan (bunga termasuk
premium, diskonto, dan imbalam karena jaminan pengembalian utang)
PERBANDINGAN UTANG DAN MODAL
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.. 169/PMK.
010/2015 tentang Penentuan Besarnya Perbandingan antara Utang dan
Modal Perusahaan untuk Keperluan Perhitungan Pajak Penghasilan,
mengatur hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan pasal 18
ayat (1) Undang-undang Pajak Penghasilan.

También podría gustarte