Está en la página 1de 18

ANALISIS GRAVIMETRI

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu untuk mendefinisikan


serta menguraikan konsep analisis
gravimetri serta perhitungan pH larutan
Analisis Gravimetri

• Analisis Gravimetri merupakan teknik analisis


berdasarkan pada pengukuran berbasis massa

• Analisis ini pada suatu eksperimen akan


melibatkan pembentukan, pemisahan serta
pengukuran massa dari suatu endapan (umum
dijumpai pada senyawa ionik)
Analisis Gravimetri
• Prosedurnya meliputi :
1.Sampel dari sebuah spesi yang jumlah kandungannya tidak
diketahui, mula-mula dilarutkan pada air dan dibiarkan untuk bereaksi
dengan spesi lain hingga membentuk endapan
2.Selanjutnya endapan itu disaring, dikeringkan, dan ditimbang
3.Setelah mengetahui jumlah massa serta rumus kimia dari endapan,
maka kita akan dapat mengukur jumlah massa anion maupun kation
dari sampel asal
4.Setelah mengetahui jumlah massa endapan serta massa sampel
asal, selanjutnya kita dapat mengukur persentase kandungan /
komposisi
Analisis Gravimetri
• Umum dijumpai pada reaksi berikut karena jumlah reaktan dapat diperoleh
dalam jumlah murni :

• Dimana reaksi diatas dapat dijabarkan dalam reaksi ion sebagai berikut :
Analisis Gravimetri
• Pada reaksi diatas, AgCl terbentuk berupa endapan. Seandainya kita ingin
mengukur persentase massa yaitu atom Cl dalam NaCl, maka mula-mula
kita perlu menimbang sampel NaCl dan melarutkan didalam air.

• Setelah terlarut, berdasarkan reaksi diatas, kita perlu menambahkan larutan


AgNO3 untuk membuat endapan dari semua ion Cl- yang berada didalam
AgCl. Dalam prosedur ini NaCl harus merupakan pereaksi pembatas dan
AgNO3 pereaksi sisa

• Endapan AgCl dipisahkan dari larutan dengan menyaring, mengeringkan


serta menimbang. Pada akhirnya, kita dapat menghitung massa Cl
menggunakan persentase massa Cl dalam AgCl

• Hal ini disebabkan oleh ion Cl dengan jumlah yang sama dalam sampel
NaCl
a. Larutan yang mengandung NaCl dengan jumlah yang diketahui dalam beaker
b. Terbentuknya endapan AgCl setelah mereaksikan AgNO3 dengan NaCl (AgNO3
adalah pereaksi sisa dan NaCl pereaksi pembatas)
c. Larutan yang sudah mengandung endapan AgCl, disaring melalui suatu wadah yang
dapat dilewati air, selanjutnya wadah tadi dilepas, dikeringkan dan ditimbang
kembali. Selisih antara massa dan wadah kosong menunjukkan massa endapan
AgCl
Analisis Gravimetri
• Contoh soal dan perhitungan :
Sebuah sampel berupa senyawa ionik memiliki massa 0,5662 gr. Senyawa
ini mengandung ion klorida serta logam dengan jumlah yang tak
diketahui. Senyawa ini dilarutkan dalam air dan direaksikan dengan
AgNO3 berlebih. Jika terbentuk endapan AgCl sebanyak 1,0882 gr,
berapa persentase massa Cl dalam senyawa mula-mulanya?
• Jawab :

Melalui rumus diatas, mula-mula kita dapat menghitung % Cl melalui Mr


dari atom Cl dan AgCl (Mr Cl = 35,45 ; Mr AgCl = 143,4) :
Analisis Gravimetri
• Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh % Cl adalah sebesar 24,72 %

• Selanjutnya kita hitung massa Cl dalam 1,0882 gr AgCl (endapan),


dimana kandungan Cl dalam AgCl adalah sebesar 24,72 % :
Massa Cl = 24,72 % x 1,0882 gr
= 0,269 gr

•Langkah terakhir, untuk menghitung % Cl dalam komposisi awal


(dalam senyawa ioniknya) :
pH LARUTAN
pH Larutan
• Perhitungan pH (derajat keasaman) suatu larutan dilakukan pertama kali
oleh Soren Sorensen pada tahun 1909 dikarenakan konsentrasi ion H + dan
ion OH- dalam larutan sangat kecil sehingga sangat sulit dideteksi

• Oleh karena itu, Soren Sorensen mengemukakan konsep pH berdasarkan


fungsi logaritmik dari konsentrasi ion hidrogen yang dinotasikan sebagai
berikut :

• Dari persamaan diatas, fungsi logaritmik negatif yang disajikan akan


memudahkan kita dalam perhitungan. Dari fungsi tersebut kita akan
memperoleh nilai pH berupa bilangan berbasis positif yang tak memiliki
satuan
pH Larutan
• Karena fungsi pH merupakan fungsi yang terbaik dan termudah dalam
mengekspresikan konsentrasi ion H+, kondisi asam, basa, serta netral pada
suatu larutan dalam suhu ruang (25°C), dinotasikan sebagai berikut :

• n.b. Nilai pH larutan akan naik jika nilai konsentrasi H + turun


• Seandainya kita ingin mengetahui konsentrasi ion H + dimana pH
diketahui, kita dapat menggunakan rumus :

• Selain pH, dikenal pula bilangan yang menyatakan ion OH -


(hidroksida) yang disebut dengan pOH. Analog dengan pH, pOH
dinotasikan dengan :

• Seandainya kita ingin mengetahui konsentrasi ion OH dimana pOH


diketahui, kita dapat menggunakan rumus :
pH Larutan
• Dari data tetapan ionisasi air yaitu Kw yang bernilai 1 x 10-14 dinotasikan :

• Jika kedua ruas dilogaritmikan, akan menjadi :

• Pada akhirnya, kita akan mendapatkan pH + pOH = pK w


pH Larutan
• Contoh Perhitungan :
• Konsentrasi ion hidrogen dalam sebuah botol anggur sebesar 3,2 x 10 -4 M
setelah sumbat botol dibuka. Setelah setengah anggur dikonsumsi,
setengahnya lagi dibiarkan dalam kondisi terbuka dan terkontak dengan
udara selama sebulan. Setelahnya ion hidrogen diukur konsentrasinya
kembali yaitu sebesar 1 x 10-3 M. Berapa nilai pH kedua kondisi itu ?

• Pada botol pertama [H+] = 3,2 x 10-4 M, dimana kita akan menggunakan
rumus :

Sehingga pH = 4 – log 3,2 = 3,49


pH Larutan
• Pada botol kedua [H+] = 1 x 10-3 M, dimana kita akan menggunakan
rumus :

Sehingga pada botol kedua diperoleh pH = 3


pH Larutan
• Latihan :
• The pH of rainwater collected in a certain region of the northeastern
United States on a particular day was 4.82. Calculate the H+ ion
concentration of the rainwater !

• In a NaOH solution [OH-] is 2.9 x 10-4 M. Calculate the pH of the


solution !

También podría gustarte