Está en la página 1de 31

KIMIA NUKLIR

Dosen Pengampu :
Afrida, S.Si, M.Si
Dr. Drs. M. Naswir, M.Si

J UL I A N A S I LVI A ( A 1 C 4 1 6 0 1 7 )
K A RT I K A S I LV I A N A ( A1 C 4 1 6 0 3 9 )
N AVA D YR A H M A I .K ( A 1 C 41 6 0 6 7 )
N UR U L AN G G R A I N I ( A 1 C4 1 6 0 5 7 )
S H I NTA Y U S N I TA P. ( A 1 C 41 6 0 0 0 3 )
SIFAT INTI DAN KESTABILANNYA

Kimia inti adalah kajian mengenai perubahan-perubahan dalam inti 
atom. Perubahan ini disebut reaksi inti. Peluruhan radioaktif dan 
transmutasi inti merupakan reaksi inti. 

Di alam ini pada umumnya inti atom stabil tetapi ada pula yang kurang 
stabil seperti Polonium, Radium, Aktinium, Protaktinium, Uranium dan 
unsur-unsur lain dengan massa tertentu. 

Inti atom yang kurang stabil berupaya untuk menjadi stabil dengan cara 
berubah menjadi inti atom lain disertai dengan pemancaran sinar-sinar 
alfa, beta dan gamma. Unsur-unsur ini disebut unsur radioaktif.
PENGERTIAN UNSUR RADIOAKTIF

Unsur radioaktif adalah unsur yang secara spontan memancarkan 
radiasi. Unsur-unsur ini biasanya mempunyai nomor atom diatas 83, 
misal Uranium (nomor atom 92). 

Unsur-unsur radioaktif mempunyai perbandingan jumlah neutron 
 dan proton yang tidak stabil, maka untuk menstabilkan diri, maka 
unsur tersebut memancarkan radiasi. sifat :
JENIS-JENIS SINAR RADIOAKTIF

 Gambar  1 :
Pengurai sinar radioaktif dalam  medan magnet

a. Sinar Alpha (α)


• Sinar alpha terdiri dari inti Helium  yang mengandung 2 proton dan 2 
neutron.
•  Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903
•  Bermuatan positif, sehingga dapat membelok ke arah kutub negatif dalam 
    medan listrik.
•  Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus terhadap suatu materi rendah
•  Daya tembus kecil. Sinar a hanya mempunyai daya jangkau 2,8-8,5 cm           
        dalam udara dan dapat ditahan oleh selembar kertas   biasa.
b. Sinar Beta (β)
• Sinar beta terdiri dari elektron-elektron yang bergerak cepat
• Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903
  Bermuatan negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke kutub yang 
positif
• Kecepatan mendekati kecepatan cahaya
• Daya tembus lebih besar dari pada sinar alpha. Sinar beta dapat menembus      
lempeng Timbal atau lempeng Aluminium yang cukup tebal.
• Dapat mengionkan benda-benda yang dilalui

c. Sinar Gamma
• Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan sinar X 
tetapi mempunyai panjang gelombang sangat pendek, berkisar antara 1-10 -3A.
• Ditemukan oleh Paul Ulrich Villard
• Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan 
magnet/listrik
• Daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton
• Dapat mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar Alpha atau Beta
 
2. SIFAT-SIFAT SINAR RADIOAKTIF

1. Mempunyai daya tembus yang besar

2. Dapat mengionkan gas

3.  Dapat berpendar (berfluoresensi) bila jatuh pada permukaan zat yang 
berlapis seng sulfide (ZnS) atau seng blende
A. PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF

1. KESTABILAN INTI ATOM

Untuk mempelajari reaksi inti dan peluruhan radioaktif, maka digunakan 
istilah nuklida. Nuklida adalah istilah umum yang digunakan apabila ingin 
menunjukkan inti atom dari isotop tertentu.
Macam-macam nuklida:
a. Isotop
Isotop adalah nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah 
neutron berbeda. 
Contoh :

b. Isobar
nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah 
proton berbeda.

Contoh :

c. Isoton
Isoton merupakan nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.

Contoh :
Jenis-jenis partikel dasar
Untuk mencapai inti yang stabil, maka suatu nuklida radioaktif akan 
mengalami proses-proses antara lain :
1. Mengubah kelebihan proton neutron dan sebaliknya
2. Melepas kelebihan proton atau neutron
3. Menangkap elektron dari kulit K
4. Mengadakan pembelahan inti membentuk inti-inti yang lebih ringan

Gambar  :
Proses inti mencapai kestabilan
KESTABILAN INTI

Ada beberapa petunjuk empiris yang dapat digunakan untuk mengenal inti 
yang stabil dan yang bersifat radioaktif/tidak stabil, yaitu:

1.  Semua inti yang mempunyai proton 84 atau lebih tidak stabil
2.  Aturan ganjil genap, yaitu inti yang mempunyai jumlah proton genap dan 
jumlah neutron genap lebih stabil daripada inti yang mempunyai jumlah 
proton dan neutron ganjil
3. Bilangan sakti (magic numbers)
Nuklida yang memiliki neutron dan proton sebanyak bilangan sakti 
umumnya lebih stabil terhadap reaksi inti dan peluruhan radioaktif.
Bilangan tersebut adalah:
Untuk neutron : 2, 8, 20, 28, 50, 82 dan 126
Untuk proton : 2, 8, 20, 28, 50 dan 82.
Kestabilan inti dapat dikaitkan dengan perbandingan neutron-proton.
2. PITA KESTABILAN
Bila dibuat grafik perbandingan jumlah proton dan jumlah neutron dari 
isotop unsur -unsur, akan diperoleh suatu pola di mana isotop-isotop stabil 
terletak di dalam suatu daerah berbentuk pita. Daerah keberadaan isotop-
isotop stabil dalam grafik ini disebut pita kestabilan. Jadi, isotop yang 
berada di luar pita kestabilan akan bersifat radioaktif. Meskipun demikian, 
ditemukan pula beberapa isotop di dalam pita kestabilan yang bersifat 
radioaktif 
Inti atom yang tidak stabil akan mengalami peluruhan menjadi inti yang lebih 
stabil dengan cara:
PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF
Peluruhan radioaktif adalah Peristiwa pemancaran sinar radioaktif secara 
spontan. Inti atom yang tidak stabil selalu memancarkan secara spontan sinar 
radioaktif, sehingga akhirnya akan diperoleh inti atom yang stabil. Unsur 
yang selalu memancarkan sinar radiasi tersebut dinamakan unsur radioaktif 
(isotop radioaktif).
Peluruhan Pada Sinar Radioaktif
• Peluruhan Sinar Alfa
Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan
akan menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak.
• Peluruhan Sinar Beta
Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron
akan meluruh menjadi proton, elektron, dan antineutrino. Peluruhan sinar
beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti
atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
• Peluruhan Sinar Gamma
Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke
keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil dengan memancarkan sinar
gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma.
LAJU PELURUHAN
Isotop radioaktif akan memancarkan (mengemisi) sinar radioaktif maka
dengan sendirinya aktivitas zat tersebut makin lama makin berkurang.

• WAKTU PAROH
Waktu yang diperlukan untuk meluruh tidak tergantung dari banyaknya
bahan, tetapi tergantung dari partikel yang dipancarkan dan jumlahnya.
Waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif sehingga aktivitasnya tinggal
separo disebut waktu paroh (t1/2).
Perhitungan waktu paroh dapat disederhanakan dengan cara
menghitung berkurangnya aktivitas zat radioaktif tersebut, dengan
menggunakan rumus :
Keterangan :
Nt = jumlah zat yang tersisa
No = jumlah zat mula-mula
t = waktu peluruhan
t1/2 = waktu paroh
PERSAMAAN REAKSI INTI

1. REAKSI INTI
Suatu nuklida dapat diubah menjadi nuklida yang lain melalui reaksi inti,
reaksi inti dapat digolongkan menjadi :
a. Reaksi penembakan ( reaksi transmutasi )
Untuk mendapatkan unsur baru dilakukan dengan cara menembak
( membombardir) atom suatu unsur dengan partikel ringan yang berenergi
tinggi ( p, n, d, a ) dan partikel berat misal 12C, 14N, 16O
b.  Reaksi fisi ( reksi pembelahan inti )

Yaitu reaksi pembelahan inti berat menjadi dua inti baru yang massanya 
hampir sama disertai pemancaran neutron dan energi. Umumnya reaksi 
pembelahan (fisi) akan dilepaskan satu atau lebih neutron yang akan bereaksi 
dengan inti lain dan menimbulkan reaksi pembelahan baru. Reaksi pembelahan 
yang baru akan menghasilkan satu atau lebih neutron lagi dan seterusnya. 
Sehingga terjadi reaksi pembelahan berantai.
c.  Reaksi fusi ( reaksi penggabungan )

Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti-inti kecil 
menjadi inti yang lebih besar. Produk yang dihasilkan dari reaksi 
fusi tidak bersifat radioaktif sehingga lebih aman 
penggunaannya. Saat ini mulai dilakukan pengembangan 
pembuatan unsur-unsur yang lebih berat dari Uranium sebagai 
bahan bakar reaktor atom. Pada umumnya digunakan Uranium 
235
Jenis Reaksi Inti

Dalam reaksi inti jika diperoleh Q > 0, maka reaksinya 
dinamakan reaksi eksoterm yaitu selama reaksi berlangsung 
dilepaskan energi sedangkan jika Q < 0, maka reaksinya 
dinamakan reaksi indoterm yaitu selama reaksi berlangsung 
diperlukan energi. Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu 
reaksi fisi dan reaksi fusi
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi
dua inti atom lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya
energi yang sangat besar. Misalnya inti atom uranium-235
ditembak dengan neutron sehingga terbelah menjadi inti atom Xe-
235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang memiliki
energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :

92 U235
+ 0 n 1
→ 54 Xe 235
+ 38Sr94
+ 2 0 n 1
+Q
Gambar Reaksi Fisi Dari Uranium
2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom
ringan menjadi inti atom lain yang lebih berat dengan
melepaskan energi.

Reaksi Fusi Dari Uranium


Pada temperatur tinggi, reaksi fusi berlangsung sendiri, reaktan pada 
temperatur ini berada dalam bentuk plasma (dengan kata lain inti dan atom 
bebas) dan inti memiliki energi yang cukup untuk melawan gaya tolak 
elektrostatik. Bom fusi dan bintang-bintang menghasilkan energi dengan cara 
seperti ini. Diharapkan metode ini akan digunakan dalam reaktor termonuklir, 
sebagai sumber energi untuk kepentingan manusia. Berikut ini adalah contoh 
reaksi fusi yang terjadi pada bintang, matahari, serta pada atom hidrogen.
 
2 1H + 21H → 3 1H + 11H + 4 MeV
2 1H + 21H → 3 2He + 10n + 3,3 MeV
2 1H + 21 H → 42He + 10 n + 17,6 MeV
KEGUNAAN ZAT RADIOAKTIF
1. Sebagai perunut

Radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop dapat dideteksi


dengan alat khusus yang disebut detektor. Apabila unsur radioisotop
berpindah maka perpindahan dapat diikuti dengan detektor. Teknik
untuk mengikuti perpindahan radioisotop dalam suatu sistem disebut
teknik perunut (tracer).
Kegunaan radioisotop banyak dipakai dalam berbagai bidang,
misal bidang kedokteran, farmasi, pertanian, hidrologi, biologi, kimia,
industri, pengetahuan angkasa, oceanografi, serta penelitian masalah
lingkungan seperti polusi air, udara dan dapat meramal keadaan
cuaca di Negara-negara maju para ahli biologi dan biokimia secara
cepat memakai metode radioisotop dalam penelitiannya.
Dalam bidang kedokteran dapat menolong para dokter untuk
mendiagnosis dan terapi terhadap pasien. Pada bidang industri
digunakan untuk menentukan tebal tipisnya logam dengan cara
radiografi
2. Bidang kedokteran
Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit:
I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker
kelenjar tiroid
Na-24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
Xe-133 : Mendeteksi penyakit paru-paru
Fe-59 : Mempelajari pembentukan sel darah merah
Ca-47 : Mendeteksi penyakit pada tulang
K-42 : Mendeteksi penyakit pada otot
Contoh penggunaan Na-24 sebagai perunut dalam mendiagnosa
peredaran darah dalam tubuh manusia, digunakan garam dapur yang
tersusun dari Na-24 dan Cl yang stabil lalu disuntikkan pada tubuh
melalui urat darah dibagian tubuh tertentu, misal pada kaki, garam
dapur akan mengikuti peredaran darah, sehingga bila terjadi
penyumbatan pada urat darah dapat dideteksi oleh detektor.
3. Bidang industri
Bila suatu industri baja ingin mengetahui kualitas industrinya
dapat digunakan sinar yang dipancarkan oleh zat radioaktif yaitu
sinar gamma, sinar gamma tidak akan dapat merusak bahan yang
akan diuji tersebut.
Sinar gamma yang dipancarkan terhadap suatu bahan, ada
yang diserap ada pula yang diteruskan, sinar gamma yang
diteruskan akan ditangkap oleh film yang dipasang dibelakang
bahan yang di uji.
Setelah film dicuci akan terbentuk gambar hitam yang tingkat
kehitamannya berbeda-beda tergantung pada keadaan bahan
tersebut. Jadi, tingkat kehitaman pada film menunjukkan baik atau
tidaknya suatu bahan.
4. Bidang Hidrologi
- Na-24 : untuk mengukur kecepatan aliran air sungai, air tanah atau minyak
bumi dalam pipa
- Mendeteksi kebocoran pipa saluran dalam tanah
- Untuk penentuan pengendapan lumpur

5. Bidang kedokteran
-Untuk sterilisasi alat-alat kedokteran
-Radiasi Co-60 digunakan untuk terapi penyakit kanker
-Radiasi P-32 digunakan untuk penyembuhan penyakit -leukimia
-Radiasi P-60 atau Cs-137 digunakan sebagai bahan
desterilisasi
6.Bidang pertanian
•Untuk pembentukan bibit unggul, pemberantasan hama, menghambat
pertumbuhan tunas pada kentang dan bawang
•Radiasi P-32 digunakan untuk mempercepat terjadinya bunga dan merangsang
pembuahan
•Radiasi C-14 digunakan untuk mengetahui tempat pemupukan yang tepat, sehingga
tanaman tumbuh dengan baik
•Pemberantaan hama yaitu dengan cara membuat serangga jantan mandul sehingga
tidak dapat menghasilkan keturunan
•Untuk menghasilkan mutasi-mutasi tanaman yang baik

Gambar 8 : Radioisotop berguna bagi tumbuhan


7. Bidang industri
Radiasi digunakan untuk pemeriksaan benda-benda tanpa
merusak, mengontrol ketebalan bahan, mengawetkan bahan kayu,
barang-barang seni serta meningkatkan mutu tekstil
Radiasi C0-60 digunakan untuk mengetahui ketebalan suatu
bahan yang paling tebal
Radiasi Ir-92 digunakan untuk mengukur ketebalan bahan yang
tebalnya kira-kira 10 cm
Radiasi Cs-137 digunakan untuk mengetahui umur suatu
bahan
THANK YOU

También podría gustarte