Está en la página 1de 43

Teori Arsitektur

dan Studi Perilaku


Lingkungan
We shape our
building and
afterwards
our building
shape us
(Winston
Churchill, 1943)
Arsitektur : Desain, Arsitek dan Penggun
• Interaksi manusia dengan
sesamanya maupun dengan
lingkungan fisiknya.
• Desain arsitektur akan menghasilkan
suatu bentuk fisik yang bisa dilihat,
bisa dipegang, karena itu hasil
desain arsitektur dapat menjadi
salah satu fasilitator terjadinya
prilaku, sekaligus juga bisa menjadi
penghalang terjadinya prilaku.
tidaklah mungkin menentukan
kebutuhan dasar mana yang telah
terpenuhi, tanpa melakukan suatu
analisis intensif dan personal dari
orang bersangkutan, karena
pembentukan perilaku seseorang
adalah suatu proses yang
multideterminan, ada pengaruh
budaya dan ada faktor pengaruh
lingkungan yang saling terkait satu
• Randy Hester : perancangan
umumnya lebih menekankan
pentingnya activity setting –
penataan aktivitas –
sedangkan pemakai lebih
mempertimbangkan siapa saja
orang yang memakai fasilitas
itu atau dengan siapa mereka
akan bersosialisasi dalam
penggunaan fasilitas itu.
• Scott (1974) : arsitektur
hendaknya mempunyai tujuan
yang humanis.
• Noberg Schulz (1986) : tugas
para perancang adalah
menyediakan suatu pegangan
eksistensial bagi pemakainya
agar dapat mewujudkan cita-
cita dan mimpinya.
• Jencks (1971) : dalam
masyarakat yang pluralis, arsitek
dituntut untuk mengenali berbagai
konflik dan mampu
mengartikulasikan bidang sosial
setiap manusia pada setiap
situasi sosial tertentu, atau
dengan kata lain membuat
desain yang tanggap
• studi perilaku lingkungan yang
mempelajari secara lebih khusus
interaksi antara perilaku
manusia dengan lingkungan
fisiknya, agar kita dapat
menganalisis, menjelaskan,
meramalkan dan jika perlu
mempengaruhi atau merekayasa
hubungan antara perilaku
manusia dengan lingkungannya
untuk kepentingan manusia dan
Teori Arsitektur dan Studi Prilaku
Lingkungan
• Arsitektur merupakan sintesa
integral antara teori dan praktek.
• Teori arsitektur tidak bisa
dilepaskan dari dunia nyata, baik
dunia yang merupakan lingkungan
fisik maupun berupa lingkungan
kehidupan intelektual manusia.
• Studi perilaku – lingkungan memfokuskan
pada proses transformasi
perilaku manusia akibat
lingkungan sekitarnya dan
pada mekanisme hubungan
manusia dengan lingkungan
yang terlibat dalam proses
transformasi tersebut.
NAMBA PARK, OSAKA
Dae Jang Geum Theme Park
Tokoh yang mengawali studi
Perilaku Lingkungan :
– Egon Brunswik (1903 – 1955) : Lingkungan
fisik mempengaruhi manusia tanpa
manusia itu sendiri menyadarinya.
Apabila lingkungan sungguh mempengaruhi
manusia secara psikologis, maka diyakini hal
ini dapat dipelajari secara sistematis.
– Kurt Lewin (1890 – 1947 ) : Tingkah laku
merupakan fungsi dari keadaan pribadi
seseorang dan lingkungan dimana orang itu
berada.
Karakter Ilmu Perilaku
Lingkungan :
– hubungan perilaku dan lingkungan adalah satu
unit yang dipelajari dalam keadaan saling
terkait, tidak berdiri sendiri.
– Hubungan antara lingkungan dengan manusia
dan perilakunya adalah hubungan timbal
balik, saling terkait dan saling
mempengaruhi.
– Studi perilaku lingkungan tidak hanya
memusatkan perhatiannya pada masalah
teoritis atau terapan, tetapi titik beratnya
adalah pada keduanya.
– Interdispliner, karena ruang lingkupnya yang
bermacam-macam maka dalam penelitiannya
harus bekerjasama dengan berbagai ilmu /
Tinjauan Teori Arsitektur
• Arsitektur adalah ruang fisik untuk aktivitas
manusia yang memungkinkan pergerakan
manusia dari satu ruang ke ruang lainnya,
yang menciptakan tekanan antara ruang
dalam bangunan dengan ruang luar.
Namun bentuk arsitektur juga ada karena
persepsi dan imajinasi manusia.
• F.L. Wright : arsitektur bukanlah sekedar
benda statis atau sekumpulan obyek fisik
yang kelak akan lapuk.
• Mempelajari arsitektur berarti juga mempelajari
hal-hal yang tidak kasat mata sebagai bagian
dari realitas, realitas yang konkrit dan realitas
yang simbolik.
• Dalam proses arsitektur yang kreatif, empat
dimensi studi prilaku lingkungan, yaitu :
manusia, perilaku, lingkungan dan waktu,
merupakan hal yang mendasar. Dengan
mempelajari bentuk perilaku dan pemaknaan
ruang dalam kerangka waktu tertentu,
memungkinkan arsitek untuk mengerti
bagaimana hal tersebut bisa ditransmisikan
dan bagaimana seseorang memiliki atau
Proses Desain
• Robert Gutman (1972) Teori
arsitektur berarti : ...seperangkat
prinsip yang memandu arsitek
dalam mengambil keputusan
mengenai masalah yang kompleks
yang muncul dalam usaha
meneterjemahkan tuntutan desain
menjadi bangunan.
• Teori arsitektur lebih mengutamakan suatu
sistem logika yang menggambarkan
keterkaitan antara komponen-komponen
lingkungan daripada mengenai pengalaman
manusia. Fokus tidak ditujukan pada pengertian
mengenai bagaimana lingkungan tersebut
diterima, apa makna simbolis atau konkrit bagi
setiap orang, ataupun peluang-peluang apa yang
mungkin diterima oleh setiap manusia yang
berbeda-beda.
• Pengetahuan mengenai perilaku manusia, tata
nilainya dan aspirasinya belum menjadi
bagian penting dalam pembentukan
• Perubahan atau perkembangan teori
arsitektur dan pengambilan
keputusan desain harus
mempertimbangkan manusia sebagai
suatu entitas spiritual, bukan hanya
sebagai entitas fisik saja, agar hasil
desain dapat mencapai sasaran yang
dituju.
• Orang menyadari hubungan antara
bentuk dan maknanya karena
ekspresi terkandung dalam
INTELLIGEN DESAIN PILIHAN IMPLEMENTASI EVALUASI
CE Sketsa Seleksi Gambar kerja, Evaluasi
alternatif untuk spesifikasi, kontrak, penggunaan
Pengembangan
solusi alternatif konstruksi bangunan dan
program terbaik proses desain
Arsitektural

Pembentukan
Koreksi Teori untuk
kesalahan dalam perancangan
desain mendatang
Proses Intelligence
• Tahap ini dimulai dengan persepsi akan
sebuah kebutuhan dan diakhiri dengan
suatu program mengenai kebutuhan
fungsional dan psikologikal yang harus
dapat dipenuhi oleh desain.
• Persepsi kebutuhan akan tergantung pada
situasi yang ada dan orang yang
terlibat dengan mempertimbangkan
bahwa setiap orang itu bisa mempunyai
tujuan dan sasaran yang unik.
• Biasanya arsitek pada tahap ini mulai
dengan program bangunan daripada
mulai dengan suatu kebutuhan akan
lingkungan yang lebih baik.
• Melalui pendekatan perilaku lingkungan,
perencana harus menyakini bahwa
lingkungan fisik harus mampu
memaksimalkan kebebasan bagi
penggunannya untuk memilih cara mereka
hidup; dan membuka peluang perilaku
dan perseptual untuk
mengakomodasikan sebanyak mungkin
kebutuhan pengguna.
• Dengan metoda ini, arsitek juga dapat
menghayati keterbatasan pengetahuan
mengenai hubungan antara manusia dan
lingkungan dan hal ini bisa menjadi
masukan bagi studi perilaku
lingkungan untuk melakukan penelitian
apa yang menjadi minat arsitek.
• Dengan metoda ini maka pendekatan
desain tidak lagi dilakukan secara intuitif
semata namun dengan pendekatan yang
sadar dan eksplisit.

También podría gustarte