Está en la página 1de 19

ATURAN HUKUM PERAWAT GIGI

Mata Kuliah : Etika dan Hukum Kesehatan

KELOMPOK 2 :
1. Amri Arifullah
2. Firda Kholif A.
3. Henny Febriani
4. Siti Fatimah
5. Zul Afni
ATURAN HUKUM PERAWAT GIGI
1. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 32 TAHUN 1996 Tentang Tenaga
Kesehatan
2. KEPMENKES NOMOR 1035/MENKES/SK/XI/1998 Tentang Perawat Gigi
3. KEPMENKES NOMOR 284/MENKES/SK/IV/2006 Tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut
4. KEPMENKES NOMOR 378/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi
Perawat Gigi
5. PERMENKES NOMOR 58 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Perawat Gigi
6. UU NOMOR 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan
7. PERMENKES RI NO 20 Tahun 2016 Tentang Izin Penyelenggaraan Praktik
Terapis Gigi dan Mulut
PP NOMOR 32 TAHUN 1996
Tentang Tenaga Kesehatan

Tenaga Tenaga
Perawat Gigi
Kesehatan Keperawatan
KEPMENKES NOMOR 1035/MENKES/SK/XI/1998
Tentang Perawat Gigi
1. Perawat gigi adalah setiap 3. Perawat gigi dalam
orang yang telah mengikuti menjalankan tugas
dan menyelesaikan profesinya diarahkan untuk
pendidikan perawat gigi yang meningkatkan mutu dan
telah diakui pemerintah dan kerjasama dengan profesi
lulus ujian sesuai dengan kesehatan terkait.
persyaratan yang berlaku.

2. Perawat merupakan salah 4. Kepala Kantor Wilayah


satu jenis tenaga kesehatan Departemen Kesehatan
dalam kelompok melakukan pembinaan dan
keperawatan yang dalam pengawasan terhadap
menjalankan tugas pelaksanaan tugas pengabdian
profesinya harus profesi perawat gigi sesuai
berdasarkan standar profesi. peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
KEPMENKES RI NOMOR 284/MENKES/SK/IV/2006
TENTANG STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN
MULUT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Standar asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh perawat gigi meliputi:
1. Standar Administrasi dan Tata Laksana :
a. Standar Administrasi.
b. Standar Tata Laksana Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
2. Standar Pengumpulan Data Kesehatan Gigi :
a. Standar Penjaringan Data Kesehatan Gigi dan Mulut.
b. Standar Pemeriksaan OHIS.
c. Standar Pemeriksaan DMF-T/def-t.
d. Standar Pemeriksaan CPITN.
3. Standar Promotif :
a. Standar Penyusunan Rencana Kerja Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
b. Standar Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
c. Standar Pelatihan Kader.
4. Standar Preventif :
a. Standar Sikat Gigi Massal.
b. Standar Kumur-kumur Dengan Larutan Fluor.
c. Standar Pembersihan Karang Gigi.
d. Standar Pengolesan fluor.
e. Standar Penumpatan Pit dan Fissure Sealant.
5. Standar Kuratif :
a. Standar Pencabutan Gigi Sulung Goyang Derajat 2 atau Lebih
b. Standar Atraumatic Restorative Treatment (ART).
c. Standar Penumpatan Gigi 1 – 2 Bidang Dengan Bahan Amalgam.
d. Standar Penumpatan Gigi 1 – 2 Bidang Dengan Bahan Sewarna Gigi.
e. Standar Pencabutan Gigi Permanen Akar Tunggal Dengan Infiltrasi Anestesi.
f. Standar Rujukan.
g. Standar Pencatatan dan Pelaporan.
6. Standar Hygiene Kesehatan Gigi :
a. Standar Higiene Petugas Kesehatan Gigi dan Mulut.
b. Standar Sterilisasi dan Pemeliharaan alat-alat Kesehatan Gigi.
c. Standar Lingkungan Kerja.
7. Standar Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Pasien Umum Rawat Inap.
8. Standar Peralatan dan Bahan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Setiap
standar diuraikan ke dalam pernyataan dan rasional, kriteria input, kriteria
proses dan kriteria output kecuali untuk peralatan dan bahan.
9. Hukum dan
1. Manajemen 8. Peneliti Perundang-
undangan

KEPMENKES 2. Pengawasan
10. Asisten dokter
Penularan 7. Rujukan
NOMOR Penyakit
gigi
378/Menkes/SK/III
/2007
TENTANG STANDAR 3. Pemeliharaan
6. Tindakan
Asuhan 11. Asisten dokter
PROFESI PERAWAT dan Penggunaan
Keperawatan gigi spesialis
Peralatan
GIGI Klinin

4. Peningkatan
kesehatan dan 5. Perlindungan
12. Sikap
pencegahan Khusus
penyakit gilut
PERMENKES NOMOR 58 TAHUN 2012
TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN PERAWAT GIGI
Perawat gigi dapat menjalankan pekerjaan keperawatan gigi secara mandiri dan/atau
bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat Gigi memiliki kewenangan untuk
melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut yaitu:
1. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang merupakan kewenangan
perawat gigi meliputi:
a. penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat;
b. pelatihan kader; dan
c. penggunaan alat peraga gigi.
2.Upaya pencegahan penyakit gigi merupakan kewenangan perawat gigi
meliputi:
a. pemeriksaan plak;
b. teknik sikat gigi yang baik;
c. pembersihan karang gigi;
d. pencegahan karies gigi dengan Fluor dengan teknik kumur-kumur dan
pengolesan fluor pada gigi; dan
e. pengisian pit dan fissure gigi dengan bahan fissure sealant.
3. Tindakan medik dasar pada kasus
penyakit gigi terbatas yang merupakan
kewenangan perawat gigi meliputi: Berdasarkan pelimpahan tindakan secara
a. tindakan kegawatdaruratan pada kasus tertulis dari dokter gigi atau penugasan
gigi dan mulut sesuai dengan standar Pemerintah sesuai kebutuhan, Perawat Gigi
pelayanan; dan dapat melaksanakan tindakan medik
b. perawatan pasca tindakan yang hanya terbatas dalam bidang kedokteran gigi yang
dapat dilakukan berdasarkan meliputi:
permintaan dari dokter gigi. a. pencabutan gigi sulung dan gigi tetap satu
4. Pelayanan higiene kesehatan gigi yang akar dengan topikal atau infiltrasi
merupakan kewenangan perawat gigi anastesi; dan
meliputi: b. penambalan gigi satu atau dua bidang
a. higiene petugas kesehatan gigi dan dengan glass ionomer, bahan amalgam
mulut; atau bahan lainnya.
b. sterilisasi alat-alat kesehatan gigi; Penugasan Pemerintah tersebut diberikan
c. pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi; kepada Perawat Gigi yang bekerja di fasilitas
d. lingkungan kerja; dan pelayanan kesehatan milik pemerintah.
e. pencegahan infeksi silang.
UU NOMOR 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan

Pasal 11 : Kelompok
Terapis gigi
Jenis tenaga Keteknisian
dan mulut
kesehatan Medis
PERMENKES RI NO 20 TAHUN 2016
TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PRAKTIK TERAPIS
GIGI DAN MULUT

Termasuk dalam Terapis Gigi dan Praktik Keprofesian Terapis Gigi dan
Mulut yaitu lulusan: Mulut :
1. SPRG; 1. STRTGM
2. D-III Kesehatan Gigi, Keperawatan 2. SIPTGM
Gigi atau Terapis Gigi dan Mulut;
dan
3. D-IV Keperawatan Gigi atau
Terapis Gigi dan Mulut.
Dalam menjalankan praktik
keprofesiannya, Terapis Gigi dan
Mulut memiliki wewenang untuk Asuhan kesehatan gigi dan mulut
melakukan pelayanan asuhan dilakukan melalui:
kesehatan gigi dan mulut meliputi:
a. upaya peningkatan kesehatan a. pengkajian;
gigi dan mulut; b. penegakan diagnosa asuhan
b. upaya pencegahan penyakit kesehatan gigi dan mulut;
gigi; c. perencanaan;
c. manajemen pelayanan d. implementasi; dan
kesehatan gigi dan mulut; e. evaluasi.
d. pelayanan kesehatan dasar
pada kasus kesehatan gigi
terbatas; dan
e. dental assisting.
PASAL 13 PASAL 14

Upaya peningkatan kesehatan Upaya pencegahan penyakit gigi


meliputi:
gigi dan mulut meliputi: a. bimbingan pemeliharaan kesehatan gigi
a. promosi kesehatan gigi dan dan mulut untuk individu kelompok dan
mulut kepada individu, masyarakat;
b. penilaian faktor resiko penyakit gigi dan
keluarga, kelompok, dan mulut;
masyarakat; c. pembersihan karang gigi;
b. pelatihan kader kesehatan gigi d. penggunaan bahan/material untuk
dan mulut, guru serta dokter pencegahan karies gigi melalui:
1) pengisian pit dan fissure gigi dengan
kecil; bahan fissure sealant;
c. pembuatan dan penggunaan 2) penambalan Atraumatic Restorative
media/alat peraga untuk Treatment/ART; dan/atau
3) aplikasi fluor;
edukasi kesehatan gigi dan e. skrining kesehatan gigi dan mulut; dan
mulut; dan f. pencabutan gigi sulung persistensi atau
d. konseling tindakan promotif goyang derajat 3 dan 4 dengan lokal
anastesi.
dan preventif kesehatan gigi
dan mulut.
PASAL 15 PASAL 16

Manajemen pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan dasar pada


kasus kesehatan gigi terbatas
gigi dan mulut meliputi:
meliputi:
a. administrasi klinik gigi dan mulut; a. pencabutan gigi sulung dan gigi
b. pengendalian infeksi, hygiene, dan tetap satu akar dengan lokal
sanitasi klinik; anestesi;
c. manajemen program UKGS; dan b. penambalan gigi satu atau dua
d. manajemen program bidang dengan glass ionomer atau
UKGM/UKGMD. bahan lainnya; dan
c. perawatan pasca tindakan.

PASAL 17
Dental assisting meliputi:
a. asistensi pada pelayanan kedokteran
gigi umum; dan
b. asistensi pada pelayanan kedokteran
gigi spesialistik.
Pelimpahan Wewenang

Pasal 19
• Mandat Dokter gigi Pelayanan meliputi:
• Penugasan
• Penambalan gigi 2
Pemerintah sesuai
bidang
kebutuhan
• PSA
• Pemberian resep
dan obat-obatan
Pasal 18
Hak Terapis Gigi dan Mulut
Memperoleh
perlindungan hukum Memperoleh informasi Melaksanakan tugas
sepanjang melaksanakan yang lengkap dan jujur sesuai dengan
pekerjaan sesuai standar dari pasien dan/atau kompetensi dan
profesi, standar keluarga pasien kewenangan
pelayanan dan SOP

Memperoleh jaminan
Menerima imbalan jasa perlindungan terhadap
profesi risiko kerja sesuai
ketentuan peraturan UU
Memperoleh
Menghormati hak
persetujuan
pasien
tindakan

Melakukan rujukan
KEWAJIBAN Menyimpan rahasia
untuk kasus diluar
PERAWAT GIGI kompetensi dan
kewenangan

Memberi informasi Mematuhi standar


tentang masalah profesi, standar
kesehatan dan pelayanan SPO, dan
pelayanan kode etik profesi
TINDAKAN ADMINISTRATIF DALAM PELANGGARAN
PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEPROFESIAN TERAPIS GIGI
DAN MULUT

También podría gustarte