Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
pembentukan jaringan parut pada selubung myelin yang tidak dapat diduga dalam
otak, medulla spinalis dan saraf cranial sehingga terjadi disfungsi neurologi yang
Sklerosis merupakan salah satu gangguan neurologic pada anak muda yang sering
dengan lemah, mati rasa, hilnganya fungsi pendengaran dan penglihatan yang
biasanya terjdi pada umur 18-40 tahun dan kapan saja. Sklerosis multipel timbul
karena pola makan yang tidak teratur, pola diet, penggunaan obat, konsumsi
Juga cukup banyak bukti tak langsung bahwa MS adalah suatu penyakit
autoimun akibat cedera selubung myelin dan atau sel oligodendroglia
yang diperantarai oleh sel T. Di dalam lesi ditemukan baik sel T, CD4+
maupun CD8+ dan banyak yang reaktif terhadap myelin basic protein. Sel
ini menyebabkan cedera dengan membebaskan sitokin serta sitotoksisitas
langsung yang diperantarai oleh sel T CD8+.
Pada MS terjadi bercak demielinasi yang bersifat sporadic pada
substansi alba system saraf pusat di otak, medulla spinalis dan saraf
cranial dengan preferensi pada nervus optikus, batang otak,
serebelum dan substansi alba medulla spinalis yang terjadi akibat
inflamasi.
2. Primary-Progressive (PP) MS
Pada jenis ini kondisi penderita terus memburuk. Ada saat-saat
penderita tidak mengalami penurunan kondisi, namun jenis MS ini
tidak mengenal istilah kesembuhan semu. Tingkat
progresivitasnya beragam pada tingkatan yang paling parah,
penderita MS ini bisa berakhir dengan kematian.
3. Secondary-Progressive (SP)
Penderita yang mulai dengan RR-MS dapat kemudian memasuki
suatu fase dimana kekambuhan-kekambuhan adalah jarang,
namun lebih banyak ketidakmampuan berakumulasi dan dikatakan
mempunyai tipe SP. Kira-kira 50% dari penderita RR-MS akan
berkembang ke SP-MS dalam waktu 10 tahun.
4. Benign MS
Pada sekitar 20% penderita MS jinak ini mampu menjalani
kehidupan seperti orang sehat tanpa bergantung pada siapapun.
Serangan-serangan yang dideritapun umumnya tidak pernah berat,
sehingga para penderita sering tidak menyadari bahwa dirinya
menderita MS.
Pemeriksaan elektroporesis susunan saraf pusat, antibody Ig dalam
SSP yang abnormal
Gambaran MRI ditemukan sedikit scar plag sepanjang substansia
alba dari SSP
EEG : Menunjukan gelombang yang abnormal pada
bebrapa kasus
DCT Scan : gambaran atrofi serebral, Menggambarkan
adanya lesi otak, perbesaran/ pengecilan
ventrikel otak
Urodinamik : jika terjadi gangguan urinarius.
Neuropsikologik : jika mengalami kerusakan kognitifif.
Tidak ada penanganan standar untuk mencegah atau
menyembuhkan Multiple Sklerosis. Tujuan penanganan MS adalah
memperpendek lama serangan, mengurangi demielinasi,
mempercepat pemulihan dari serangan akut dan mengurangi angka
kekambuhan, selain memperlambat ketunadayaan dan pemunculan
lesi baru. Tujuan ini dicapai melalui sarana farmakologi dan
pendekatan multidisiplin. Pendekatan farmakologi meliputi
penggunaan obat yang memodifikasi proses imun (imunodulator).
Pada umunya terjadi pada orang-orang yang hidup di daerah utara dengan
temperatus tinggi, terutama pada dewasa muda (20-40th).
2. Keluhan Utama
Pada umunya terjadi demilinasi ireguler pada susunan saraf pusat perier yang
mengakibatkan erbagai derajat penurunan motorik, sensorik, dan juga kognitif
5. Riwayat Penyakit Keluarga
6. Pengkajian Psiko-sosio-spiritual
7. Pemeriksaan Fisik
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan,
paresis, dan spastisitas.
2. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kerusakan
sensori dan penglihatan.
3. Defisit perawatan diri (makan,minum,berpakaian,higiene)
berhubungan dengan perubahan kemampuan merawat diri
sendiri, kelemahan fisik spastis.
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Hambatan Dalam waktu … x 24 -Kaji mobilitas -Mengetahui
mobilitas fisik jam klien mampu yang ada dan tingkat
yang b.d melaksanakan aktifitas observasi terhadap kemampuan klien
kelemahan, fisik sesuai dengan peningkatan dalam melakukan
paresis, dan kemampuan-nya dengan kerusakan, kaji aktifitas.
spastisitas. kriteria : secara teratur
- Klien dapat ikut serta fungsi motoric.
dalam program latihan
- Tidak terjadi -Modifikasi -Relaksasi dan
kontraktor sendi peningkatan koordinasi
- Bertambahnya mobilitas fisik latihan otot
kekuatan otot meningkatkan
- Klien menunjukkan efisiensi otot
tindakkan untuk pada klien
meningkatkan mobilitas multipel
sklerosis.
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
- Ajarkan klien -Gerakan aktif member-
untuk melakukan ikan massa, tonus dan
latihan gerak aktif kekuatan otot serta mem-
pada ekstermitas perbaiki funsi jantung dan
yang tidak sakit pernapasan.