Está en la página 1de 37

Dosen

dr. M. Ardiansyah, M
Pendahuluan
• WHO stroke adalah manifestasi klinik dari
gangguan fungsi serebral baik fokal maupun
global,yang berlangsung dengan
cepat,berlangsung lebih dari 24 jam atau
berakhir dengan kematian,tanpa ditemukannya
penyebab selain dari gangguan vaskular
Anatomi Sistem Serebrovaskular
Vaskularisasi
otak

Sistem Sistem
karotis vertebralis
Fisiologi Sistem Serebrovaskular

• Otak membutuhkan suplai tak terputus dari glukosa dan


oksigen dalam 24 jam

• Dalam keadaan istirahat..


▫ Kontraksi jantung membawa 70 ml darah menuju aorta
asendens  10-15ml dialokasikan ke otak
▫ Tiap menit :
 ± 350 ml darah mengalir melalui tiap arteri karotis interna
 ± 100-200 ml darah mengalir melalui sistem vertebrobasiler

 Menyediakan total aliran darah otak normal yaitu


50ml/menit/100gram otak
STROKE
• WHO  tanda klinis dari gangguan fungsi serebral yang
berkembang dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam,
dapat menyebabkan kematian dan hanya disebabkan oleh
gangguan pembuluh darah.
• Jika defisit neurologis berlangsung kurang dari 24 jam, maka
hal ini dikenal sebagai transient ischemic attack (TIA)

Trombosis
Stroke
ischemic Emboli
Klasifikasi
PIS
Stroke
Hemoragik PSA
Klasifikasi lain stroke
Berdasarkan waktu terjadinya
• Transient Ischemic Attack (TIA)
• Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
• Stroke In Evolution (SIE) / Progressing Stroke
• Completed stroke
Berdasarkan lokasi lesi vaskuler
• Sistem karotis
• Motorik : hemiparese kontralateral, disartria
• Sensorik : hemihipestesi kontralateral, parestesia
• Gangguan visual : hemianopsia homonym kontralateral, amaurosisfugaks
• Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
• Sistem vertebrobasiler
• Motorik : hemiparese alternans, disartria
• Sensorik : hemihipestesi alternans, parestesia
• Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia
Faktor Resiko

• Umur
• Hipertensi
• Gender
• Riwayat keluarga
• Diabetes
• Penyakit jantung
• Merokok
• Peningkatan hematokrit
• Peningkatan fibrinogen dan
kelainan pembekuan darah
• Penyalah gunaan obat
• Hiperlipidemia
• Kontrasepsi oral
• Diet
• Infeksi
Manifestasi
• Gejala fokal
Klinis
▫ Hemiparesis/hemiplegia
▫ Hemianestesia
▫ Hemianopia , diplopia
▫ Disarti, afasia
▫ Ataxia, vertigo, nistagmus

• Pada stroke hemoragik, dapat disertai dengan:


▫ Nyeri kepala hebat
▫ Mual, muntah
▫ Penurunan kesadaran
▫ Kaku kuduk (SAH)
Perdarahan intraserebral (PIS)
• Penyebab tersering: hipertensi (80%)
• Lokasi berdekatan dengan arteri-arteri dalam
• Angka kematian mendekati 50%
PATOFISIOLOGI
Hipertensi kronikperubahan
patologis pada pembuluh darah
otakrobekan pada tunika
intimaperdarahanmasuk ke
jaringan otak

Jika volume perdarahan


besardestruksi massa otak, ↑ TIK
atau bahkan herniasi otak pada falk
serebri atau foramen magnum

Kematian dapat disebabkan oleh


kompresi batang otak, hemisfer otak,
dan perdarahan batang otak sekunder
atau ekstensi perdarahan ke batang
otak
 Perdarahan Intracerebral pembagian berdasarkan
Luessenhop et al.
Perdarahan subarakhoid (PSA)
• 5% dari semua kejadian stroke
• Penyebab tersering: aneurisma (70-75%)
• Angka kematian 50%
Skala Hunt dan Hess untuk penentuan derajat PSA
Derajat Status Neurologik
I Asimtomatik atau nyeri kepala minimal dan kaku kuduk ringan
II Nyeri kepala sedang sampai parah, kaku kuduk, tidak ada defisit neurologik
kecuali kelumpuhan saraf kranialis
III Mengantuk, defisit neurologik minimal
IV Stupor, hemiparesis sedang sampai berat, mungkin rigiditas desebrasi dini dan
gangguan vegetatif
V Koma dalam, rigiditas desebrasi, penampakan parah
PATOFISIOLOGI
Akibat suatu gangguan perkembangan
kongenital/trauma  terjadi kelemahan pada
dinding tunika intima arteriterbentuk
aneurisma.

Aneurisma merupakan suatu lokus minoris


resistensiae. Akibat lonjakan tekanan darah
atau tekanan intraabdominalaneurisma
pecah

Perdarahan akibat pecahnya aneurisma masuk ke


dalam ruang subarachnoidtimbul gejala atau
tanda rangsangan meningeal
Penyebab stroke iskemik
Trombus Emboli

• Aterosklerosis • Sumber utama jantung:


(tersering) fibrilasi atrium
• Vaskulitis: arteritis (tersering), infark
temporalis, poliartritis miokardium, penyakit
nodosa jantung rematik.
• Robeknya arteri: trauma
• Gangguan darah:
polisitemia,
hemoglobinopati
Pembentukkan Trombus
Pembentukkan Emboli
• Penyumbatan Arteri Serebri Media

Penyumbatan arteri serebri media

1. Kelemahan otot
2. Spastisitas kontralateral
3. Kerusakan girus lateral precentralis dan
postcentralis

1. Deviasi okular
2. Hemianopsia
3. Gangguan bicara motorik dan sensorik
4. Gangguan persepsi spasial
5. Apraksia
• Penyumbatan Arteri Serebri Anterior

• Hemiparesis dan defisit


Penyumbatan sensoris kontralateral
arteri serebri • Kesulitan berbicara
anterior • Apraksia pada lengan kiri

Penyumbatan
bilateral • Kerusakan sistem limbic
 apatis
arteri serebri
anterior
• Penyumbatan Arteri Serebri Posterior

Penyumbatan a. • Hemianopsia kontralateral


serebri posterior

Penyumbatan • Kebutaan
bilateral
• Penyumbatan Arteri Basilaris

Paralisis • Hemiplegia kontralateral


Ekstremitas • Tetraplegia

• Nistagmus
Paralisis Otot • Ptosis
mata • Miosis

• Hipestesi wajah ipsilateral dan


ekstremitas kontralateral [N. V]
Paralisis Nervus • Paralisis Palatum mole dan takikardia
Cranialis [N.X]
• Paralisis Otot lidah [N.XII]
• Strabismus [N.III]
DIAGNOSIS DAN EVALUASI
ANAMNESA
PEMERIKSAAN Klinis Neurologis
Berdasarkan lokasinya di tubuh,
gejala-gejala stroke terbagi menjadi
berikut:
◦ Bagian sistem saraf pusat : kelemahan otot (hemiplegia), kaku,
menurunnya fungsi sensorik.
◦ Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun
kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial
atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu,
pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah.
◦ Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect,
kebingungan
Skor Gadjah Mada
Djoenaedi Stroke Score
Total score
•  20 stroke hemoragik
• < 20 stroke non hemoragik
Siriraj Stroke Score (SSS)
( 2,5 x kesadaran ) + ( 2 x muntah ) + ( 2 x nyeri
kepala ) + ( 0,1 x diastolik) – ( 3 x aterom) – 12
Ket:
Kesadaran : 2 = soporous,1 = somnolen, 0 =
sadar
Muntah : 1 = Positif, 0= negatif
Ateroma : angina, DM, Claudicatio
intermitten (jika 1 dari 3 ada yang
positif = 1, jika tidakNilai
ada: = 0 )
>1 = hemoragik
< -1 = infark
-1 s/d 1= Meragukan
(anjuran CT-
scan)
• Pemeriksaan jantung
• Pemeriksaan tekanan darah
• Pemeriksaan laboratorium darah
• Pemeriksaan EEG
• MRI
Gambaran CT-Scan Stroke Infark dan
Stroke Hemoragik
CT Scan Stroke Iskemik
CT Scan Stroke Hemoragik
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan Umum
TERAPI KHUSUS (Stroke Hemoragik)
• Drip manitol 0,25-1 gr/kgBB dalam 20-
30 menit 6 jam kemudian dilanjutkan
ANTI EDEMA 0,1 – 0,5 gr/kgBB

• Asam traneksamat 6 gr/hari IV


OBAT
• Bisa juga dipertimbangkan pemberian
HOMEOSTASIS Vit K, Vit C IV

• Piracetam/Neurotam 4 x 3 gr IV atau
NEUROTROPIK
AGENT
• Citicolin 2 x 250 mg IV
ANTI • Diberikan jika MABP > 140 mmHg
HIPERTENSI

ANTI
• Jika disertai kejang  berikan diazepam IV atau per
rektal
KONVULSAN

• Pertimbangan usia dan skala glasgow > 4


• Dilakukan pada perdarahan cerebelum > 3 cm
(kraniotomi dekompresi, hidrocephalus akibat PIS atau
PEMBEDAHA PIV (VP shunting) atau perdarahan lobus dengan tanda-
N
tanda peningkatan TIK akut

• Fisioterapi dilakukan setelah lewat masa akut ( 2-3


REHABILITA minggu)
SI
TERAPI KHUSUS (Stroke Iskemik)
Memberi aliran • Obat trombolisis: Rt-PA (recombinan tissue plasminogen
activator) dengan dosis 0,9 mg/kg BB maksimal 90 mg
darah kembali ke • Mengurangi viskositas darah: obat pentoxifillin dengan
otak (reperfusi) dosis 15 mg/kg BB/ hari

Prevensi terjadinya
• Anti koagulan: heparin (dosis awal 1000 u/jam)
thrombosis • Anti agregasi trombosit: aspirin (80-1200 mg/hari)
(antikoagulasi)

Proteksi neuronal • Piracetam (12 gr IV)

También podría gustarte