Documentos de Académico
Documentos de Profesional
Documentos de Cultura
Chapter 11
DEFINISI
Audit Sampling
penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur
suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang
kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk
menilai beberapa karakteristik saldo akun atau
kelompok transaksi tersebut
Sampling audit dapat diterapkan baik untuk
melakukan pengujian pengendalian maupun
pengujian substantive. Sampling audit banyak
diterapkan auditor dalam prosedur pengujian
yang berupa vouching, tracing, dan konfirmasi.
Sampling audit, jika diterapkan dengan
semestinya akan dapat menghasilkan bukti
audit yang cukup, sesuai dengan yang
diinginkan standar pekerjaan lapangan yang
ketiga.
TAHAPAN SAMPLING AUDIT
Langkah-langkah sampling dibagi dalam enam
tahap, yaitu :
1. Menyusun Rencana Audit
2. Menetapkan Jumlah/Unit Sampel
3. Memilih Sampel
4. Menguji Sampel
5. Mengestimasi Keadaan Populasi
6. Membuat Simpulan Hasil Audit
SAMPLING STATISTIK DAN NONSTATISTIK
Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit yang
dapat dipilih auditor untuk memperoleh bukti audit
kompeten yang cukup, yaitu dengan menggunakan :
Sampling statistik (statistical sampling)
Sampling nonstatistik (nonstatistical sampling)
2. Variable Sampling
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENARIKAN
SAMPEL STATISTIKAL
Keunggulan
kesempatan untuk menentukan banyaknya
sampel minimal yang dibutuhkan untuk
memenuhi tujuan tes audit dan kesempatan
untuk menyatakan hasil secara kuantitatif.
Kelemahan
Penggunaan teknik statistikal kurang efisien
ketimbang teknik penarikan sampel
nonstatistikal.
SAMPLING NONSTATISTIK
mendefinisikan populasi